Ibu Tikah terus menangis dalam dekapan asisten menantinya, sedangkan Kevin sendiri tampak menyesali setiap perbuatannya.
"Novia tertekan, pasti Novia mencoba bunuh diri karna perlakuanku. Mengapa aku seegois ini? Aku terus menerus menyakitinya, tapi aku juga tak bisa melepaskan Novia. Sejauh ini cintaku masih sama terhadapnya." Kevin menyandarkan kepalanya di dinding yang ia tempati.
Kevin tak menyangka di balik diamnya Novia, di saat Novia membungkam rapat masalah keluarga mereka justru Novia malah mengambil langkah yang sangat besar, dimana akal sehat wanita itu?
Kevin bersumpah dalam hati, jika Novia tiada karna hal ini maka dirinya akan mengambil langkah dan hal serupa, ia akan melenyapkan hal yang sama dengan Novia seandainya wanita itu tak terselamatkan.
Baru Kevin sadari semua kekurangan kini berpusat pada dirinya, jika saja Kevin tangguh sebagai pria dan tak membiatkan Novia membating tulang di negri orang Novia tak akan mengandung benih pria lain.
Masih terngiang ngiang di telinga Kevin, jika Novia berulang kali mengatakan jika hal itu tak sengaja terjadi, namun Kevin seakan menutup rapat telinganya dan tak mau mendengarkan apapun penjelasan wanita itu. Wanita yang sudah berjasa memberikan Kevin hidup nyaman, berkat Novia juga dirinya meraih gelar sarjana juga beberapa hal hebat lainnya yang mampu ia banggakan.
Novia memang bersalah akan apa yang terjadi, namun tidak bisakah ia memaafkan dan memberikan Novia kesempatan. Mengapa harus Kevin menyakitinya setiap waktu, memaki Novia dengan kalimat kalimat menyakitkan.
"Ya Tuhan ku mohon biarkan istriku hidup. Aku belum sempat meminta maaf padanya." Kevin terus mengetuk ngetukkan kepalanya di dinding rumah sakit. Selain kesalahan mengandung benih pria lain Novia belum pernah melakukan kesalahan apapun terhadpnya.
"Bu."
Ayah Novia sudah tiba di sana, sedangkan beberapa dokter yang menangani Novia belum juga keluar dari ruang tindakan.
"Ayah Novia, Yah." Ibu Tikah memindahkan tangisannya ke dada sang suami, ia tumpahkan segala ketakutannya di balik dada pak Anwar.
"Novia pasti baik baik saja Bu. Dia perempuan kuat, putri kita sangat hebat, seutas tali tak akan mampu menghantarkannya keneraka." Ayah Anwar memejamkan matanya, dadanya sesak saat mendengar kabar putrinya yang berusaha mengakhiri hidupnya. Namun sekuat mungkin ayah Snwar terlihat tegar demi menguatkan istrinya.
Pak Anwar memang sempat mengusir Novia saat putrinya hamil di luar nikah, namun percayalah meski ia bertindak demikian itu semata mata hanya ingin mengajarkan putrinya karna tindakan putrinya benar benar salah, di balik semua itu pak Anwar selalu merindukan putrinya meskipun ia harus berperang dengan egonya sendiri.
Wajar jika pak Anwar murka saat mendengar putrinya hamil di luar nikah, ayah mana yang tak marah serta kecewa saat mendapatkan kabar putri satu satunya mengandung di luar penikahan.
Pak Anwar bahkan sempat memohon terhadap Kevin untuk mengembalikan putrinya yang di bawa hidup melarat oleh menantunya, namun di karnakan Kevin dan Novia sangat saling mencintai kala itu, pak Anwar tak memiliki kuasa apapun selain tetap diam.
Puncak kemarahan pak Anwar adalah saat Kevin mengatakan jika putri semata wayangnya pergi ke negri Dubai sebagai tenaga kerja wanita, sampai sampai pak Anwar menghajar Kevin hingga babab belur karna tak bertanggung jawab melarang putrinya agar tetap berada di sekitarnya.
Namanya seorang ayah, pak Anwar kembali memaafkan Novia di saat putrinya itu menghubungi serta membujuk dan memohon maaf terhadapnya. Meski Novia beberapa kali mengirimkan uang terhadapnya juga sang istri, tidak seperakpun pak Anwar menggunakan uang putrinya untuk keperluannya.
Pak Anwar tak mampu membendung rindu terhadap putrinya saat kembali dari negri Dubai, namun setelah itu pak Anwar mengajak istrinya untuk segera pulang ke rumah mereka. Sejak saat itu Pak Anwar tak menemui putrinya kembali ia masih sangat kecewa karna putrinya selalu memutuskan apapun sendiri, tanpa berunding dulu terlebih dahulu bersama ia maupun istrinya.
"Vin apa yang sebenarnya terjadi?" pak Anwar bertanya, matanya menatap menantunya penuh selidik.
"Aku tak tau Yah." Jawaban yang sama yang Kevin berikan kepada ayah mertuanya.
Setelah beberapa saat dokter keluar dari ruangan Novia, membawa kabar melegakan untuk semua orang.
"Beruntung pasien masih tertolong. Seandainya kalian telat lima menit saja, saya pastikan pasien tidak akan selamat." ucap dokter itu.
Ingin rasanya pak Anwar menyeret menantunya dan menghakimi Kevin akan apa yang telah terjadi kepada putrinya, namun ia lebih memilih menengkan istrinya lebih dulu.
"Beruntung pula janin di kandungan ibu Novia tidak papa."
"Maksud dokter putri saya hamil?" tanya ibu Tikah seraya melepas pelukan sang suami dari tubuhnya.
"Ya, apa ibu tidak tau? Putri ibu tengah hamil dan usia kandungannya sudah memasuki minggu kesepuluh." Ucap dokter itu sebelum berlalu.
Semua orang terdiam, begitu juga dengan Kevin, sedangakan Ari mereka tak tau kemana perginya pria itu.
Pak Anwar dan ibu Tikah terdiam, dengan beberapa pikiran yang mengusai otak mereka, Novia baru saja pulang dari luar negri 7 minggu yang lalu, tapi bagai mana bisa putrinya sudah hamil sepuluh minggu?
Mungkinkan ini yang menjadi penyebab Novia memutuskan mengakhiri hidupnya?
Ayah ibu Novia kompak berpikir demikian.
"Vin kau tau jika Novia hamil sepuluh minggu?" tanya ibu Tikah,
Kevin mengangguk mengiyakan pertanyaan mertuanya.
"Apa ini juga yang menjadi faktor utama Novia bunuh diri?"
Kevin bungkam, ia kebingungan harus menjawab apa.
" Kau menyiksa dan menghajar putriku?" Ayah Anwar bertanya dengan berang.
"Tidak Yah, sungguh aku tak pernah memukulnya." Kevin memang tak menyiksa Novia secara fisik namun secara mental Kevin benar benar menghancurkan Novia.
"Aku tidak mempercayaimu. Aku akan bertanya langsung pada putriku, jika aku mendapati kau menyakiti putriku. Aku yang akan membawa putriku pulang." ujar pak Anwar sembari menatap tajam menantunya.
"Mulai hari ini aku sendiri yang akan melindungi putriku, sekalipun putriku bersalah, meskipun putriku kotor aku akan menrimanya, cukup sekali aku menyuruhnya pergi dari rumah, dan hal itu tak akan terulang lagi." Pak Anwar dan ibu Tikah memasuki ruangan Novia lebih dulu, meninggalkan Kevin dengan sejuta bayang bayang tanpa Novia.
Kevin sangat bersyukur Novia dapat terselamatkan, namun bayangan tentang perpisahan ia dan Novia membuatnya semakin terpuruk.
"Tidak, Novia adalah istriku. Baik ayah atau siapapun tak memiliki hak untuk memidahkan aku dengan Novia." Kevin segera berlari keruangan Novia menyusul ayah serta ibu mertuanya.
.
Di tempat lain.
Di sebuah apartemen mewah di salah satu kota di jakarta, pria misterius yang baru saja mengijakan kakinya di Indonesia setelah beberapa tahun terakhir.
Ia tak menyangka ternyata negara itu yang menhadi tempat tinggal ibunya selama ini.
Kendrik pria yang memiliki wajah serupa dengan Kevin tengah mengintrogasi bawahannya, tentang tugas yang ia perintahkan beberapa hari yang lalu, Kendrik meminta bawahannya untuk menyelidiki seorang wanita yang menghabiskan malam dengannya di suatu pesta.
"Bagaimana apa kau sudah menemukan informasi tentangnya?"
"Ya Tuan."
"Jelaskan!" Pinta pria dengan tindik di telinganya.
"Namanya Novia Maharani, umurnya 25 tahun, pendidikan terakhir SMA atau sederajat, dia pernah 6 tahun bekerja di negara Dubai, dan baru kembali ketanah air sekitar beberapa minggu lalu. Status perkawinan-" Orang tersebut menggantung ucapannya, menelisik wajah Tuannya yang tanpak penasaran.
"Status perkawinan, sudah menikah."
"Apa?" Kendrik megulang pertanyaan seakan dirinya menderita gangguan pendengaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Ayas Waty
pokok ending nya pengen Novia tetep sama Kevin....n happy ending
2023-08-15
1
ani surani
kemarin2 kmn aj bro, knp baru sadar skrg ?
nyesel ? basi tau gk ?😏😏😏
2023-08-15
1
Usermaatre
Ini dia teka teki tentang 'Apakah Kevin dan Kendrick saudara kembar?? '.. Lumayan nabung baca nya ☺
Lanjoooott kak othor 💪💪
2023-08-14
1