Dua minggu sebelum kepulangan Novia.
Novia tidak berbohong tentang dirinya yang selalu lembur demi mendapatkan uang tambahan.
Namun di malam itu majikannya mengajak Novia ke acara pesta. Pesta antar bangsawan tentunya. Novia bahkan di berikan gaun yang indah oleh majikannya.
Majikan Novia merupakan wanita karier berusia 55 tahun, dan merupakan seorang janda tanpa anak sehingga Novia di perlakukan sangat baik oleh majikannya, Novia bukan hanya bekerja sebagai asisten rumah tangga, melainkan Novia bekerja sebagai asisten bosnya. Mulai dari bosnya bangun tidur hingga terlelap kembali Novia akan stand bye di dekat kamar majikannya. Bentuk pekerjaan lembur Novia mulai dari memijat hingga memotongkan kuku majikannya, semua Novia lakukan demi cita cita ia dan suaminya, menuju masa depan yang lebih baik.
Majikannya tetap meminta Novia untuk ikut ke pesta, sekalipun Novia menolak berkali kali. Majikannya sampai menawarkan uang lembur dua kali lipat hanya agar Novia mau ikut bersamanya. Ada alasan mengapa majikan Novia menginginkan dirinya ikut, karna majikan Novia merupakan seseorang yang tak pandai bergaul sehingga ia mengajak Novia agar tidak kesepian.
Bosnya membawa Novia terlebih dulu untuk melihat kamar yang nantinya akan Novia tempati setelah pesta selesai, karna jarak yempat pesta berlangsung lumayan jauh sehingga atasannya merasa kasihan jika Novia harus menyetir pulang pergi.
Kamar yang di sewa oleh bos Novia merupakan kamar vvip, bersebelahan dengan kamar milik bosnya sendiri.
Bosnya juga berpesan supaya Novia tidak mengkonsumsi alkohol.
Sungguh di pesta itu Novia tidak menyentuh minuman beralkohol. Dirinya hanya meminum jus, atau beberapa tegukan syirup. Novia sangat yakin itu. Di pesta para bangsawan tentu saja banyak makanan yang menurut Novia sangat aneh. Karna selain makanan yang tersedia di rumah majikannya Novia hampir tidak pernah membeli makan dari luar menggunakan uangnya sendiri, karna Novia selalu menghemat demi dapat mengirimkan uangnya utuh kepada suaminya untuk di kembangkan.
Dan di saat di pesta, Novia mencicipi berbagai makanan bangsawan Dubai, yang terpenting ia tak menyentuh alkohol maka semuanya akan aman. Minimnya pengetahuan Novia, juga tidak memiliki teman untuk bertanya membuat Novia sangat bodoh. Novia tidak memiliki teman selama tinggal di Dubai karna menurutnya ia di sana untuk bekerja bukan untuk bersenang senang.
Novia pikir alkohol hanya tersedia dalam bentuk minuman saja. Tanpa ia ketahui makanan yang tengah ia cicipi mengandung alkohol dengan kadar yang cukup tinggi.
Novia mencicipi olahan Lobster yang sudah di permentasi dengan buah beet dan beberapa tambahan lainnya yang mana membuat makanan itu mengandung alkohol.
Lezatnya rasa makanan yang baru saja Novia rasakan, membuat wanita itu menambah porsi makanan yang sama.
Setelah beberapa saat, Novia dapat merasakan tubuhnya yang sedikit terasa panas juga pandangan matanya yang berkunang. Kepalanya juga sedikit barat, Novia sungguh tak tau jika ini sebagian dari mabuk. Gegas wanita 25 tahun itu mencari majikannya untuk pamit ke toilet.
Setelah mendapatkan ijin, Novia gegas pergi ke toilet. Namun anehnya meski Novia sudah mencuci wajahnya Novia masih merasakan pusing dengan pedaran pandang yang mulai aneh, lantai yang ia pikakpun seakan bergoyang. Ya Novia mulai berhalusinasi.
"Astagha apa yang terjadi kengan isi kepalaku?" Novia mengetuk ngetuk kepalanya sendiri menggunakan pergelangan tangannya.
"Sepertinya aku harus ke kamar sekarang." tanpa kembali ke tempat pesta Novia langsung menaiki Lift dan menuju kamar miliknya di nomor 112.
Novia tidak menutup pintu kamar dengan benar, karna dirinya terlalu terburu buru ingin muntah sehingga dirinya segera menuju ke kamar mandi. Sayang belum mencapai wastafel Novia sudah lebih dulu memuntahkan isi perutnya, hingga mengotori sebagian besar tubuh serta pakaian yang ia kenakan.
Karna tubuhnya semakin terasa panas Novia memutuskan untuk mandi.
Novia hanya mengenakan bathrobe dari kamar mandi, karna memang pakaian gantinya berada di kamar inapnya.
Namun saat Novia kembali ia sangat terkejut saat mendapati seorang pria di dalam kamar inapnya. Meski setengah mabuk, samar samar Novia sadar jika seseorang itu merupakan seorang pria.
"Siapa kau?" Novia bertanya.
Pria yang tadinya membelakangi Novia kini memutar badannya ke arah Novia.
Novia terkejut begitu juga dengan pria itu. Jika Novia terkejut karna melihat sosok yang nyaris serupa dengan Kevin, lain halnya dengan pria itu, pria yang wajahnya mirip dengan Kevin terkejut karna kehadiran seorang wanita di ruangannya, padahal ia baru saja menghubungi asistennya untuk mengiriminya seorang wanita, karna dirinya dalam pengaruh obat.
Novia bahkan menggelengkan kepalanya berkali kali, juga menggosok kedua kelopak matanya secara bersamaan, karna pria itu benar benar mirip dengan Kevin.
"Apa aku tengah bermimpi? Atau kau sengaja mendatangiku?" Ucap Novia di antara sadar dan tidaknya.
"Mimpi? Sengaja? Apa maksudmu?" Pria itu malah mengerutkan kening.
"Tidak, tidak aku sepertinya hanya bermimpi. Tak mungkin Kevinku mendatangiku sampai kemari." Novia kembali memukul kepalanya berkali-kali kemudian berjalan dengan sempoyongan menuju ranjang miliknya. "Aku butuh tidur." Novia menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang dengan sembarang, hingga bathrobenya terangkat sampai ke atas menampilkan paha mulusnya.
Novia langsung terlelap begitu saja tanpa memerdulikan pria yang Novia kira hanya halusinasinya saja.
Pria itu mendekat kearah Novia. Memperhatikan wanita yang tengah berbaring terlentang di atas ranjang dengan kedua kaki menjuntai.
"Siapa kau? Mengapa kau pandai sekali menghidupkan sisi liar dalam diriku." Pria itu mendekat, serta mengusap wajah Novia menggunakan punggung tangannya.
Karna dirinya berada dalam pengaruh obat, akhirnya ia mencumbu wanita yang ia dapati di kamar, yang menurutnya kamar itu adalah miliknya.
"Kau sangat cantik." ia sentuh wanita yang berada di bawah kungkungannya. Merasa tidak ada penolakan karna Novia terlelap. Pria itu melancarkan serangannya.
Pria itu tidak memiliki pengaman, karna dirinya baru saja memesan pengaman juga lengkap dengan seorang wanita. Karna tak bisa menahan lagi hasratnya pria itu melakukannya terhadap Novia tanpa menggunakan pengaman sama sekali.
Di tengah penyatuan Novia sempat sadar, dan melihat wajah Kevin berada di depannya. Novia menyambut sentuhan demi sentuhan yang pria itu berikan untuknya tanpa penolakan sama sekali. Karna Novia menganggap kejadian ini hanya mimpi.
Novia baru menyadari jika dirinya telah tidur dengan pria lain ke esokan harinya. Tanpa pamit dan tanpa mengatakan apapun Novia pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun meninggalkan pria itu.
Hal itu begitu saja terjadi dan akan mencemari pernikahan mereka.
.
"Novia!"
"Noviaaa. Apa kau tuli?" Kevin menyentak istrinya sampai Novia terjengkit terkejut akan sentakan suapinya.
"Mana bajuku? Mengapa kau hanya diam persis seperti seorang yang idiot?" Kevin tak lagi berbasa basi terhadap istrinya, ia terlanjur kecewa akan kebungkaman Novia.
"Iya akan aku ambilkan." Novia bergegas memilah baju yang hendak Kevin kenakan.
"Semakin ke sini kau benar benar seperti orang bodoh!" Kevin semakin berani memaki Novia. Sedangkan wanita itu hanya memejamkan mata setiap Kevin memakinya.
Novia sama sekali tak memiliki pembelaan apapun.
"Lakukan apapun maumu Kevin. Rasanya aku berkata jujurpun kau pasti tak akan mempercayaiku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Usermaatre
jujur bingung juga gw yak kalo di posisi Novia.. mau gimana dan kek mana, walaupun kejujuran itu kadang menyakitkan ya Novia berusaha jujur mau di percaya atau tidak
2023-08-05
1
Ayu Dwi S
susah kalo bisu gk bisa ngemeng
2023-08-03
1
Ayas Waty
kemalangan yang terlalu menyakitkan
2023-08-02
1