Hobi baru Novia

Saat makan malam aku mampu melihat Novia keluar dari kamarnya dan dengan mata yang sembab. Aku memutuskan untuk mengacuhkannya dengan memilih sibuk sendiri menonton televisi.

"Vin sudah makan belum?" kudengar Novia menanyaiku. Namun aku tetap mengacuhkannya, seakan tak mendengar suaranya. Entah apa yang berada di pikirannya, dia tiba tiba mengajakku berbicara setelah beberapa hari mengabaikan aku. Mungkin saja dia sudah menyadari jika dirinya bersalah dan ingin berdamai denganku.

"Vin sudah makan belum?"

Sekali lagi aku mendengar Novia kembali menanyaiku. Aku kembali tak menyahut, ku tambah besar volume televisi yang tengah ku tonton. Sengaja aku ingin membuatnya kesal, ingin ku tunjukan pada Novia bagai mana rasanya di abaikan.

Aku abaikan saja wanita hamil yang bukan anakku itu. Dapat ku lihat wajah Novia yang sendu juga mata sembabnya. Karna egoku, aku tak menanyakan apapun lagi. Sekuat mungkin aku tahan lidah ini untuk bertanya membiarkan wanita dalam kebungkamanku.

"Mau ku ambilkan makanannya?" ucapannya terdengar ramah menyapa telingaku. Jujur aku merindukan Novia yang seperti sekarang, Novia manis yang selalu mebarkan senyumannya.

Aku masih diam ku katupkan mulutku srta semakin ku besarkan volume suara televisi.

"Hah ..." Terdengar satu tarikan nafas, mungkin Novia lelah akan kebungkamanku. Meski mataku ku arahkan pada televisi namun Novia mengambil seluruh fokusku.

Novia pergi dari tempatku berada, mungkin saja dirinya menyerah berbicara terhadapku.

Novia mungkin mulai menyadari akan ke salahannya, tapi bukan ini yang aku inginkan sebenarnya. Aku membutuhkan ucapan maaf darinya juga pengakuan tentang siapa ayah dari bayi dalam kandungannya.

Terbesit di benakku jika Novia menjual dirinya di sana, atau mungkin Novia menjadi simpanan orang maupun sultan Dubai. Bisa jadi uang yang ia kirimkan selama ini adalah hasil tak benarnya, mungkin juga Novia hamil bukan anakku bukan kali ini saja, sebelumnya juga bisa terjadi kan?

Mengingat jumlah uang yang Novia mirimkan kepadaku selama ini hampir dua kali lipat dari jagi utamanya, aku juga beberapa kali menanyai gaji itu berasal dari mana. Bukan aku menyangka Novia bermain serong aku takutnya Novia khilaf atau mengambil sesuatu barang yang bukan miliknya. Jarna tak ada sedikitpun pikiranku jika Novia akan mengkhianati diri ini.

Novia selalu mengatakan jika uang yang ia kirimkan banyak karna ia selalu lembur juga mengerjakan pekerjaan lainnya, sehingga bosnya memberikan Novia bonus setiap bulan. Dan sialnya aku percaya begitu saja saat Novia berkata demikian. Aku terlalu mencintainya sehingga selalu mempercayai apapun yang istriku katakan.

Aku juga menebak jika Novia sering melakukan making love, bukan tanpa alasan aku menuduhnya demikian. Itu juga terjadi saat kita pacaran dulu, saat kami jarang melakukan hubungan badan Novia tak hamil, berbeda saat kami kerap kali mencuri waktu dan melakukan hubungan badan Novia mengandung anakku. Hal itu bisa terjadi pada Novia saat jauh dariku.

Besarnya cinta, serta kuatnya kesetiaanku terhadapnya tak lantas membuat Novia melakukan hal yang sama, dia seakan menancapkan belati beracun di dada ini, yang kapan saja bisa melayangkan nyawaku.

Mengingat akan hukum karma juga kalimat apa yang kau tanam itulah yang kau tuai, seakan memukul telak dada ini. Mungkinkah semua yang terjadi di antara aku dan Novia adalah balasan karna diriku juga, hukuman dari sebagian dosaku di masa lalu.

Aku kerap kali mengajak Novia ke kosanku dan membujuk Novia dengan berbagai rayuanku demi melampiaskan nafsu hewanku. Aku ketagihan setelah melakukan hubungan untuk pertama kalinya bersama seorang gadis yang ku cintai kala itu hingga saat ini.

Aku juga berpikir mungkin ini karmaku di masa lalu, aku menghamili Novia saat Novia masih sekolah, inikah yang orang tua rasakan pada Novia kala itu? Sedih, marah serta kecewa yang mendominasi.

Tapi aku tidak sekejam orang tua Novia, yang mengusir gadis belia dari rumahnya karna kesalahku. Tidak, masa itu masa yang paling sulit dalam hidup kami selama satu tahun pernikahan.

Jangankan untuk mengusir Novia, aku kerap kali merasa bersalah ketika meninggikan suaraku di hadapannya. Ya secinta itu aku terhadap Novia.

Sebenarnya aku juga heran dengan perasaanku sendiri. Entah mau apa sebenarnya diriku? Novia juga sudah meminta cerai dariku juga bersedia membagi rata harta yang kami miliki bersama, tapi aku tak bisa melakukan itu, lagi lagi cinta yang ku kambing hitamkan.

Sebenarnya jika aku mencintainya, aku bisa saja memaafkan Novia dan menganggap anak haram itu sebagai anakku. Tapi sialnya aku tak menginginkan anak yang bukan memang tak berasal dari benihku.

Aku juga tak kuasa meminta Novia untuk mengugurkan janin itu, sedikit banyak aku tau hukum hukum dalam agamaku meskipun aku orang yang sembarangan.

Novia kembali dengan sepiring nasi juga segelas air di tangannya.

"Kau boleh marah padaku! Membenciku, mengabaikanku atau membuangku sekalipu-"

"Siapa yang membuang di sini? Kaulah pelaku nya kau pelaku atas patah hatiku Novia." Aku berujar di antara gertakan gigiku. Novia diam seribu bahasa srbelum kembali berbicara, satu tarikan nafas ia hembuskan dengan pandai, entah apa yang ada di hatinya.

"Oke. Tapi kau tidak boleh mengabaikan perutmu sendiri." Novia meletakan sepiring makanan di pangkuanku dengan santai. Tak taukah wanita itu jika aku tengah marah saat mendengar kata membuang.

Pyar ...

Aku menepis piring yang Novia letakan di pangkuanku. Bukan hanya Novia yang terkejut akan ulahku, bahkan diriku sendiri juga terkejut akan tindakan kasar ini. Aku memang tak melukai Novia secara fisik, tapi aku yakin novia terluka bathinnya.

"Tidak papa. Luapkan saja!" Novia tersenyum getir, aku semakin tak mengerti dengannya.

Bukan Novia menangis, memaki atau mengakakku bertengkar, wanita itu justru terlihat tenang dan mengambilkan makana yang baru untukku.

"Jika kau mau membantingnya lagi banting saja." Novia meletakan seiring makanan lengkap dengan lauk pauknya. Kemudian ia memilih membersihkan serpihan piring juga makanan yang tercecer di atas lantai tanpa mengatakan apapun.

Aku di lema, sakit juga melihat wanita yang ku cintai membersihkan sesuatu yang ku buat hancur. Saat hatiku ingin menghentikan Novia, sudut hatiku yang lain melarang, egoku tinggi kembali.

Hanya sebuah piring yang ku rusak, tak sebanding dengan hatiku yang berhasil dia hancurkan.

"Makanlah! Bukankah kau memerlukan tenaga untuk menyakitiku?"

Aku sedikit tertohok dengan ucapannya.

Tanpa mengatakan apapun lagi Novia meninggalkanku dengan kebungkaman.

Aku melirik makanan yang Novia siapkan untukku. Setelah sekian lama Novia mau melayaniku lagi. Segera ku ambil dan ku makan makanan itu, kemudian ku makan dengan penuh rasa.

Selesai makan ku pastikan ke dapur takutnya Novia belum makan, bukan aku perduli terhadapnya, aku haya tak ingin di anggap sebagai suami yang lalim.

Setelah memastikan televisi mati, aku memasuki kamar Novia, aku tak lagi menghuni kamar utama saat tidur, aku lebih memilih berada di kamar Novia saja.

Sebelum aku naik ke atas ranjang, ku pandangi terlebih dahulu wajah cantik itu. Tampak sembab juga dengan setitik cairan di sudut matanya. Apa Novia menangis lagi?

Ku sentuh cairan yang menggenang di sudut matanya, untuk memastikan pradugaku. Dan ternyata benar itu memang air mata.

Biarkan saja, mungkin menangis diam diam di belakangku sudah menjadi hobi baru Novia saat ini.

Aku tak ingin ambil pusing. Kurebahkan tubuh ini di sampibg Novia.

"Novia ... Novia ..." Aku memanggilnya, untuk memastikan Novia sudah terlelap. Ini waktu aman untukku memeluknya.

Terpopuler

Comments

Usermaatre

Usermaatre

memang kita gak tau nasib seseorang yg bekerja di negara orang,seperti win win solution lah... seperti yg di alami Novia.
Tapi kalo Novia bungkam itu mungkin blm saatnya dia bercerita dan wajar lah Kevin juga marah krn itu sangat manusiawi..

2023-08-05

0

Eva Karmita

Eva Karmita

ayolah Novia jujur saja apa yang terjadi di saat kamu bekerja di Dubai siapa tau dengan kamu berkata jujur Kevin bisa memaafkan kamu dan mau memperbaiki hubungan kalian , seandainya kmu tau begitu besar cinta Kevin terhadapmu cinta nya hanya untuk mu Novia , kasihan padahal mereka saling mencintai tapi keadaan Novia yang membuat Kevin sakit hati dan ragu dengan cinta Novia 💔💔😭😭
semoga Novia mau jujur dan terbuka biar bagaimanapun Novia harus menceritakan semuanya karena Kevin suaminya dan menjadi korban dari masalah ini

2023-07-31

1

Dewi @@@♥️♥️

Dewi @@@♥️♥️

jujur aja si Novia ,,siapa yg sudah membuatmu hamil

2023-07-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!