Ribuan luka

"Berapa usia kandunganmu?"

Degh.

Ini adalah pertanyaan horor, sekaligus menakutkan untuk Novia.

Antara jujur dan berbohong sungguh Novia tidak berdaya untuk mengakui keduanya, jika Novia jujur pasti riwayatnya akan habis kali ini . Namun seandainya Novia berbohong ia tak ingin kebohongannya menjadi boomerang untuknya.

"Kehamilan Novia sudah jalan tujuh minggu Bu." Kevinlah yang berujar, Kevin mengatakan usia kandungan istrinya sesuai dengan kapan Novia kembali.

"Oalah hebat benar kamu Vin." Puji ayahnya. "Semoga kalian selaly bahagia ya." Sambung Ayah Kevin dengan tulus.

Ibu Maryati selaku ibu dari Kevin menyadari ada sesuaru yang janggal dengan raut yang di perlihatkan putranya. Di wajah tampan anaknya tak terslip kebahagiaan ataupun suka cita di sana, padahal Kevin mau menjadi seorang ayah tapi Kevin justru menampilkan wajah murung.

"Bu ini ada beberapa hadiah untuk ibu dan Ayah." Novia memberikan beberapa bingkisan.

"Wah, terimakasih loh Novi." Dengan Riang ibu mertua Novia mencoba lebih dulu perhiasan yang menantunya berikan.

"Bagus sekali. Pasti ibu ibu arisan teman ibu bakal iri ini, karna aku punya perhiadam yang besar dengan model terbaru." Girang sekali ibu mertua Novia, dapat ia lihat kebahagiaan juga rasa bangga terselip di kedua manik wanita tua itu.

"Punya Rifan ada di mobil, ambil sendiri ya! Sekalian tolong bawakan kue kue." Ujar Novia kepada adik iparnya yang baru saja lulus dari sekolah menengah atasnya.

"Siap Kak." Rifan mengacungkan satu jumpolnya ke udara menanggapi perintah kakak iparnya .

"Bagaimana perasaanmu di kehamilan kedua ini Nov? Apa ada kesulitan atau mual mual?"

"Tidak Bu, cucu ibu ini-" Ekor mata Novia menangkap jika Kevin berdecih serta memutar malas kedua matanya, membuat Novia meralat ucapannya.

"Maksudku, bayi ini sangat baik. Dia sama sekali tak merepotkanku sama sekali Bu." Novia menunduk, setiap tatapan Kevin seakan melukainya.

"Maafkan Ibu! Di kehamilan pertamamu Ibu menolak anak kalian, mungkin itu juga menjadi alasan untuk Tuhan kembali mengambil anak kalian." Lirih sang Ibu penuh penyesalan.

Wajah Novia berpaling ke arah samping, kedua bola matanya terasa panas bahkan sudah sedikit mengembun dan siap tumpah jika ia mengedip.

Ada segumpal kesedihan yang sulit Novia jelaskan, tentang kehamilannya saat ini. Ibu mertuanya terlihat sangat antusias mendengar kehamilan keduanya, tapi akankah rautnya masih seramah sekarang jika mertuanya tau jika dirinya hamil bukan cucunya.

Novia juga mulai menyimpulkan jika pria yang sudah menghabiskan malam dengannya adalah ilusinya saja, tapi mengapa bisa ilusinya sampai terbawa keesokan harinya? Di saat Novia telah sadar sepenuhnya.

Setidaknya Novia meminta kepada semesta agar berbaik hati memberikan petunjuk atas apa yang akan terjadi di masa depan. Ia pasrah sekarang mungkin hubungannya dengan Kevin akan hancur tak bersisa, satu kesalahannya membawa keduanya pada penderitaan yang tak berkesudahan.

"Ayo, kau harus istirahat sekarang."

Kevin yang menyadari raut Novia yang hendak menangis, pria itu segera membawa istrinya ke kamar miliknya dulu.

"Jangan terlalu bamyak berbicara dengan Ibu!" titah Kevin tegas. "Aku tak ingin kalian akrab dan kau malah berujung mempermalukan aku." Ketusnya seraya berkacak pinggang, setelah menutup pintu kamar lebih dulu.

"Mumpermalukan?" Gunam Novia dalam hati, untung saja ia tak lansung bertanya, Novia mengerti kata mempermalukan yang Kevin maksud, tentu saja jika ibu Maryati tau pasti pria itu akan sangat merasa di permalukan akan benih haram yang tengah tumbuh di emrahimnya.

Novia meneliti kamar itu beberapa saat. Layaknya kamar seorang pria, tak ada sesuatu yang mencolok di sana, beberapa barang bahkan cat kamar di dominasi warna gelap.

"Tidurlah. Aku ingin bertemu ibu terlebih dahulu, bertanya tentang toko baju yang ia kelola beberapa bulan ini." Kevin keluar dari kamar meninggalkan Novia.

Entah mengapa udara terasa sangat dingin padahal di sana tidak terpasang pendingin ruangan, hanya ada sebuah kipas yang terdapat di ruangan itu.

Novia menapaki kedua kakinya ke atas lantai kemudian berjalan menuju sebuah lemari untuk mencari selimut atau apapun yang bisa ia gunakan untuk menghangatkan tubuhnya.

Dibukalah sebuah lemari kayu yang terdapat di kamar itu. Secara perlahan Novia meraih satu selimut berwarna abu abu muda yang terletak di susunan paling bawah di beberapa pakaian Kevin, terlebih dahulu Novia mengangkat pakaian pakaian Kevin kemudian secara perlahan Novia menarik selimut itu, dan di saat Novia berhasil mendapatkan selimut itu bebdrapa barang terjatuh dari bawah selimut.

Barang barang itu berupa foto foto seseorang, bukan hanya satu atau dua, namun jumlahnya lebih dari sepuluh mungkin jika di hitung. Jumlah yang terbilang cukup banyak untuk foto seseorang yang sama.

Tidak hanya itu terdapat beberapa carik kertas yang Novia yakini sebagai surat.

Novia berjongkok kemudian memunguti foto toto itu satu persatu, Novia terlalu banyak memperkirakan jumlah foto itu, ternyata saat di hitung jumlahnya hanya ada 7 lembar saja.

Novia meneliti dengan seksama foto itu yang ternyata merupakan orang yang sama. Seorang wanita yang entah berumur berapa tahun, sepertinya foto itu sudah cukup lama tersimpan bahkan beberapa pinghiran foto itu sudah memudar.

"Rara." Novia membaca sebuah tulisan tangan di belakang foto itu, namun di semua foto tersebut tidak terdapat orang lain selain gadis itu, tidak pula terdapat foto Kevin.

"Gadisku, pujaan hatiku." Jantung Novia mencelos seketika saat membaca beberapa caption di belakang foto itu, yang Novia yakini foto ssrta tulisan itu sudah ada sejak bertahun tahun lamanya.

"Siapa wanita ini? Lalu ada hubungan apa? Kevin dan wanita ini di masa lalu?" Pertanyaan itu mencuat begitu saja di kepalanya.

Cukup lama Novia memperhatikan foto foto tersebut, hingga sebuah kesimpulan menjawab beberapa pernyataan di hatinya.

Ada sekitar tiga carik kertas di sana dan Novia mencoba membuka salah satunya, rasa penasaran menyerut di hatinya. Baru saja Novia membaca tanggal dan tahun di kertas itu, tiba tiba Kevin langsung merampas foto dan surat di genggaman Novia.

"Lancang sekali kau menyentuh orang lain tanpa ijin!" Geram Kevin kepada Novia.

"Orang lain?" Beo Novia, oh ternyata suaminya sudah menganggapnya sebagai orang lain. Gumpalan Ludah Novia telan dengan susah payah.

Jika saja hubungan mereka dalam keadaan baik baik saja, ingin rasanya Novia marah saat Kevin menyimpan foto wanita lain di lemari miliknya. Namun apalah daya Novia, ia tak kuasa melawan sama sekali, jika Novia merajuk yang ada Kevin malah akan kembali mengajaknya bertengkar, ini di rumah orang lain tak baik jika ia dan Kevin membawa masalahnya kemari.

"Aku tak lancang menyentuh barang barangmu. Aku hanya tak sengaja menemukannya, jika menurutmu itu berharga ambil saja. Jangan mengajakku berdebat Vin! Sunghuh aku sangat lelah." Dengan luka yang tidak di ketahui siapapun Novia berjalan menuju ranjang.

Wanita mana yang tak patah hati saat mendapati suaminya menyimpan foto wanita lain?

"Karna satu luka yang tak sengja kuberikan kau menciptakan Ribuan luka untukku Vin."

.

"Katakan di negara mana ibuku berada Ayah?" seorang pria bertanya kepada ayah kandungnya di sebuah kota di negri Dubai.

"Memangnya apa yang akan kau lakukan? Jika bertemu dengan ibumu." ujar pria yang berada di atas kursi roda.

"Aku ingin menemui ibuku setidaknya, aku perlu memperingatkannya jika aku juga putranya." Pria itu berujar sendu dengan tatapan jauh menerawang.

"Indonesia. Pergilah ke negri itu, ayah tak tau pasti alamatnya."

"Indonesia?" Bukankah negara itu juga yang menjadi tempat wanita itu pulang? Gunam pria berawak jangkung itu.

Terpopuler

Comments

Usermaatre

Usermaatre

Oalahh Kevin.. jangan terlalu begitu juga sm Novia.. Dia sdh mengaku salah akan dosanya.. seandainya Novia dah gak sanggup lagi trs memilih benar2 pergi dari hidup mu.. nti nyesal lho..

Fix nih Kevin seperti nya emang punya saudara entah kembar atau gak deh

2023-08-12

1

Ayas Waty

Ayas Waty

ya ampyuunnnn....jd mewek...malang bener nasib kamu Novia

2023-08-12

1

Eva Karmita

Eva Karmita

Kevin kenapa sikapmu seperti itu 😭🤧 benar yang dikatakan Novia gara" kesalahan yang tak disengaja dilakukan Novia kau tega menyakiti hati wanita yang selama ini setia disamping mu di saat suka dan duka selalu menemani mu semoga saja Novia dapat bertemu dengan laki" itu ...
tapi aku masih berharap Novia dan Kevin tetap bisa bersama dan memperbaiki hubungan mereka kasihan sma" terluka 😭😭💔💔

2023-08-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!