Apa yang terjadi sebenarnya?
Pertanyaan itu kian memeras pikiranku, tentang apa yang terjadi terhadap Novia istriku.
"Lalu apa harta yang yang kau miliki jika semua surat ini atas namaku?" Novia berujar heran, terlihat jelas di matanya jika sedikit bingung.
"Kau lah satu satunya harta berharga yang kumiliki Novia." Sarkasku dengan lantang. Bukannya Novia merasa tersipu, justru wajah cantik itu malah berpaling dariku lebih dulu, aku dapat melihat raut masam dari wajahnya.
"Ada apa sebenarnya? Apa ada seseorang yang mengatakan jika aku macam-macam berbuat macam macam disini? Jika iya, jangan percayai ucapan siapapun. Aku benar benar setia terhadapmu. Aku tak mempermainkan sucinya pernihan kita." Aku berusaha meyakinkan Novia berkali kali, meski wanita itu tak memberikan reaksi sama sekali, rautnya terlihat datar saat tengah bersamaku.
"Ada apa? Apa ada cinta baru di hatimu? Yang lebih menawarkan segalanya padamu?" demi nama Tuhan hatiku teriris sakit saat bertanya demikian. Dadaku bergemuruh, aku takut sangat takut. Seandainya Novia menjawab ia. Namun wanitaku hanya bungkam wanita berumur hampir 25 tahun itu menggeleng samar. Meski ia memasang wajah datar tapi aku masih melihat cinta dimatanya. Lantas apakan yang membuat Noviaku berubah?
Dalam hati aku bersyukur jika Novia masih mencintaiku meskipun aku mulai di hinggapi keraguan.
Aku menyimpan seluruh salinan dokumen itu di laci nakas. Aku mendekatinya dan hal pertama ku lakukan adalah menggenggam tangannya. Sebenarnya aku akan mengajak Novia bercinta malam ini, enam tahun tanpa menyentuh wanita tentu saja membuat ereksiku nyaris sempurna ketika berdekatan dengan kekasih halal yang bebas ku sentuh.
Saat aku mendekatkan wajah ini ke arah wajah Novia, wanitaku berpaling, ia membuang mukanya dengan ekspresi yang di luar dugaanku.
"Aku lelah." Novia berujar tanpa dosa, setelah berkata demikian wanita cantik itu tertidur dengan membelakangiku, ia menarik selimutnya hingga sepatas kepala, hanya sedikit rambutnya yang keluar di antara rapatnya gulungan selimut.
Sia-sia saja apa yang ku persiapkan sejak pagi, mulai dari mendekor kamar juga membeli mawar merah untuk ku copoti kelopaknya demi membuat bentuk love seperti di hotel hotel tempat pengantin baru menginap.
Hasrat yang siap ku tumpahkan kini merasa tersakiti. Novia menolakku dengan alasan lelah, tapi aku mengerti. Novia baru sampai tadi siang mungkin ia benar benar lelah. Kepala atas dan bawahku kini berdenyut nyeri secara bersamaan.
Sabar Kevin, Sabar. Aku terus mengatakan hal itu berulang ulang, aku tak kesulitan menahan gairah selama enam tahun tanpa wanita. Tapi rasanya malam ini sangat berbeda, aku merasa tak tengang dan gelisah. Milikku juga sedari tadi berdiri dengan tegak. Namun aku tak memiliki kekuatan untuk memaksanya.
"Tidurlah jika kau lelah. Aku tidak papa." Bisikku, tubuhku bagian depan yang sudah siap tempur sengaja ku tempelkan di bokongnya, berharap ia mengerti dan mau mengajakku atau membiarkanku untuk mendatanginya, tak apa, sekalipun dia hanya diam. Tapi sepertinya Novia tak merespon dia sengaja mengabaikanku. Ku hembuskan nafas lelah karna tak bisa membujuknya.
Malam ini aku tak akan bisa tidur nyenyak karna Novia yang tak mau melayaniku.
Beberapa hari sudah berlalu, dan selama itu pula Novia selalu menolak ajakanku dengan alasan serupa. Membuat kesabaranku yang setipis kulit bawang menjadi semakin hilang.
Lihat saja jika Novia masih menolakku malam ini, aku terpaksa harus memper kosa dirinya, bukankah halal untuk memper kosa istri sendiri?
Dan terjadi lagi, kisah lama seperti malam malam sebelumnya, Novia kembali menolak diri ini dengan alasan yang tak jelas. Aku mandi dua kali sehari, tidak bau sama sekali bahkan tubuhku menguarkan aroma wangi dari parfume mahal yang ku beli demi menyenangkannya, namun hal itu tak cukup untuk membuat Novia bersedia kembali bercinta dengan ku.
Aku menatap wajahku di pantulan cermin kamar ku perhatikan wajahku dengan seksama, masih tampan dan tanpa keburikan bahkan lebih menawan dari yang terlihat enam tahun lalu tapi mengapa Novia seakan menghindariku sejak kemarin?
Ku hampiri Novia di kamar tamu, wanita cantik itu sepertinya sudah mandi karna aku melihatnya baru keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan sebuah handuk di antara dua kelembutan hingga ke sebatas pahanya. Tubuh mulus juga itu terpampang nyata di hadapanku.
"Kenapa tidak mengetuk pintu dulu?" Novia terlihat marah saat aku masuk di kamar itu tanpa mengetuk pintu.
"Apa masalahnya? Aku suamimu aku berhak memasuki tempat istriku berada, aku tak memerlukan ijinmu sama sekali. Kau bahkan berkewajiban untuk menyambutku." ucapku tak kalah kesal.
Novia betdecak lidah. "Beri aku aku waktu untuk berpikir, antara melanjutkan atau mengakhiri hubungan kita." ucap Novia datar.
Apa katanya? Dia perlu waktu untuk berpikir untuk memutuskan hubungan kami? Enak saja Novia demikian setelah apa yang ku lakukan untuknya. Aku menantinya dengan waktu yang tidak sebentar, lalu Novia seenaknya ingin mencurangi aku. Tidak itu tidak boleh terjadi. Banyak hal yang telah ku korbankan untuknya, tapi Novia seakan tak terpengaruh.
"Mengakhiri hubungan? itu tidak akan terjadi!" Aku menarik handuk Novia yang terlilit di tubuhnya hingga tubuh seksi Novia terlihat jelas di depan mataku. Beberapa bagian yang dulu terlihat kurus dan krempeng kini terlihat sangat seksi di pansang mataku.
"Dasar tidak sopan!" hardiknya. "Kembalikan handukku." Novia berniat mengambil kembali handuk yang berada di genggamanku.
"Tidak sopan? Hanya demi untuk melihat dan memiliki istriku sendiri kau mengatai aku tidak sopan? Aku suamimu Novia." hilang sudah kesabaranku. Yang bekerja kali ini adalah pikiran dan hormon dari seorang pria dewasa, tak ada lagi lemah lembut dalam nada bicaraku. Aku benar benar marah karna Novia terus menolakku.
Ku raih tubuh sintalnya dan ku baringkan di atas ranjang, rangjang yang akan menjadi tempat peraduan untuk kami.
"Kau mau apa Vin?" tangannya mencoba memberontak dari kubgkunganku yang memerangkap tubuh seksi itu.
"Mauku? Tentu saja aku ingin memuaskan hasratku Novia, sudah cukup lama suamimu ini kesepian. Aku membutuhkan pelepasan juga menyentuh wanita. Aku normal Novia! kau berkewajiban memenuhi kebutuhan biologisku. Layani aku malam ini!" Setelah aku mengucapkan hal itu Novia tak lagi memberontak ia terligat pasrah di bawah kendali tubuhku yang memacu diri ini untuk sampai kenirwana. Sungguh rasanya benar benar memabukan.
Kutinggalkan banyak jejak di tubuh kesukaanku itu, bahkan di betis dan pangkal pahanya tak lepas dari jejakku.
Novia terlihat meringis beberapa kali, namun ku abaikan hal itu karna aku tengah di landa surganya dunia, tak rela rasanya aku menghentikan kegiatan yang selalu ku nanti nanti selama enam tahun ini.
Aku mengulang percintaanku sebanyak dua kali hingga di saat menjelang pelepasan keduaku aku merasa sesuatu yang hangat mengaliri milikku yang tengah berpacu.
Kuhentikan sejenak pergerakanku, ku tengok ke arah bawah, dan alangkah terkejutnya diri ini saat ku dapati darah segar mengalir di antara celah inti Novia, bahkan milikku sudah berlumuran darah. Novia sendiri semakin meringis dan memegangi perut bagian bawahnya.
Aku bergeming, ku perhatikan darah yang keluar cukup banyak dari inti Novia, bahkan lebih banyak dari saat aku memerawaninya beberapa tahun lalu.
Darah yang keluar juga bukan darah haid, karna aku yakin Novia tidak sedang haid, aku sudah memastikannya sendiri tadi. Lalu darah apa yang keluar dari miliknya?
"Sakit." lirihan kecil terdengar olehku, dan seketika menyadarkanku dari lamunan. Darah itu bahkan sudah menodai seprai yang sudah kusut tadi.
Gegas ku pakai pakaianku meski milikku masih tegak berdiri, aku harus membawa Novia ke rumah sakit. Kupakaikan juga Novia baju dan segera ku bopong memasuki mobil kami.
Sepanjang perjalanan aku terus berpikir, apa penyebab Novia pendarahan. Ku genggam tangannya dengan tangan kiriku. Kata maaf tak henti henti ku ucapkan, tapi Novia terlihat tak menggubrisnya.
"Novia maafkan aku, maafkan aku." lirihku meski Novia hanya meringis kesakitan sembari memegangi perutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
yg belum kelar
#tanda merah dijasad putriku
#salah imam
#gelora wanita perusak akad
#perangkap cinta pertama
#hidden brondong
hayu thor selesaikan satu persatu aku setia menunggu mu
💜💜💜💜💜💜
2023-10-20
0
Alpha
ngeri membayangkannya
2023-10-19
1
Kanjeng Mami
aku mampir ya Thor🙏
2023-09-04
1