Cobaan sesungguhnya baru di mulai

"Ha-Hamil? Bagai mana bisa?" Tanpa bisa di kontrol mulutku berbicara sendiri, aku seakan menyangkal tentang apa yang dokter katakan.

"Tentu saja bisa. Kalian sudah menikah, sudah berzima tentunya akan hamil jika pembuahannya berhasil." tutur dokter wanita dengan usia sekitar satu abad itu. Bukan itu maksudku, aku baru saja mendatanginya setelah enam tahun, mana mungkin Novia hamil kecuali? Jika memang sudah ada janin di rahimnya. Ya karna pembuahan tak mungkin secepat itu.

"Periksa ulang Dok!" ujarku kekeh.

Dokter itu melakukan pemeriksaan ulang sesuai perintahku, juga dengan melakukan metode usg untuk semakin meyakinkanku. Namun hasilnya tetap sama Novia tengah hamil muda.

Sakit, sesak, juga kecewa luar biasa. Aku seperti merasa menjadi pria paling bodoh di alam semesta ini. Bagaimana bisa kesetiaanku selama enam tahun di bayar oleh benih seseorang yang tengah tumbuh di rahim istriku.

Apa di luar sana ada seseorang yang senasib denganku? Jika iya aku ingin membagi sedikit sakitnya di khianati.

"Berapa usia kandungannya?" tanyaku tanpa sadar.

"Tiga minggu." ucap dokter itu.

Tiga minggu lalu Novia masih berada di negri orang, sudah di pastikan kebenarannya, benih di rahim Novia bukan milikku, karna aku baru mendatanginya malam ini setelah enam tahun lalu.

Bibir ini terkunci, leher ini terasa tercekik juga kepalaku seakan ada yang memukulkan palu besar hingga aku tak tau kadar sakitnya setinggi apa?

Dokter wanita itu menjelaskan apa saja yang boleh di lakukan dan gaya seperti apa yang aman untuk bercinta saat tengah hamil muda, juga dengan cairan spper ma yang tidak boleh di keluarkan di dalam milik pasangan, dokter itu benar benar rinci menjelaskan. Meskipun aku tak tau apa yang di jelaskan selanjutnya.

Aku bergeming dengan pikiran yang jauh mengelana, tentang hal apa saja yang di lakukan Novia di negri burj khalifa itu. Sejenak aku memejamkan mata akan sesak yang kini tengah kunikmati.

Dokter itu sempat menanyakan usia pernikahan kami, mungkin dokter itu terkejut akan reaksiku yang tampak linglung. Bagai mana bisa aku terlihat baik baik saja saat mendapati istriku tengah mengandung benih pria lain. Rasanya aku ingin berteriak membangunkan Novia yang tengah terbaring karna obat dari dokter.

Ingin sekali aku mengintrogasi Novia saat ini juga tentang siapa ayah dari janin yang tengah di kandung olehnya?

Dokter itu pergi tanpa ku sadari. Air mataku meluncur begitu saja tanpa bisa ku cegah, mengantar kepergian dokter wanita itu. Ini lebih dari sekedar penghinaan, pengkhianatan juga perusakan. Aku di banting dengan sangat kasar. Hatiku sangat terluka.

Istriku hamil, setelah pernikahan kami di usia ke 7 tahun. Namun bukan itu masalahnya melainkan siapa yang sudah menanamkan benih di ladang milikku.

Tak bisa ku hentikan laju air mata ini, yang ku rasa semakin deras membasahi seluruh wajahku. Kuhampiri tubuh Novia yang terbaring lemah di atas brankar pasian. Tanganku mengepal dengan sangat erat. Banyak pertanyaan yang akan ku todongkan padanya esok pagi.

Tak ada rasa iba sama sekali meskipun Novia kesakitan karna olehku. Rasanya jika aku mencekik dan melenyapkan Novia itu semua seakan tak cukup untuk memperbaiki jiwaku yang terlanjur Novia rusak.

"Harga diriku sebagai pria sudah kau coreng dengan cara yang begitu sadis Novia. Aku seakan tak memiliki muka, aku menjaga pernikahan kita juga ke ma lu anku. Tapi balasannya kau memberikan kejutan besar kepadaku. Aku menolak banyak wanita untukmu Novia, tapi kau. Kau menumbuhkan benih pria lain di rahimmu. Aku marah Novia, aku kecewa." Air mata sialan ini terus mengucur saat aku mengungkapkan kekecewaanku di depan Novia. Aku terlihat layaknya pria menyedihkan.

Aku rapuh saat ini. Bukan hanya wanita saja yang menangis saat kasihnya berkhianat nyatanya, jiwa kuat dan tangguhku sebagai pria tak kuasa menahan patah hari yang hanya menyisakan puing puing cinta sebesar buturan debu. Harus ku bawa kemana hati yang tak berbentuk ini?

Semalaman penuh aku menangisi kemalanganku, mungkin jika aku bermain cutang sebelumnya rasanya tak akan sesakit ini. Rumah tanggaku yang berada di ambang ke hancuran, kini sudah terlihat retak di sema bagian.

Hingga pagi menjelang mata ini tak sejenakpun terpejam aku masih menanti Novia untuk menanyakan kebenarannya.

Saat Novia sadar aku langsung menghampirinya. Bukan, bukan untuk bertanya kabar atau perasaannya. Aku hanya akan bertanya siapa ayah dari janin yang di kandungnya.

"Novia. Katakan dengan jujur siapa ayah dari janin itu?" Aku menunjuk perut ratanya.

Novia sepertinya terkesiap akan pertanyaanku. Mungkin saja dirinya juga tidak tau jika dia tengah hamil, atau memang selama ini Novia menolakku karna ia memang tengah hamil janin pria lain.

"Jawab pertanyaanku Novia!" untuk pertama kalinya aku membentak dengan amarah yang meluap.

"Aku tak tau." Novia menunduk, tatapannya sendu juga dengan kedua tangannya yang saling meremat.

"Mustahil kau tidak mengetahui siapa pria yang menggaulimu." sarkasku terdengar kejam. Seketika wajahnya terangkat, maniknya menatap ke arahku. Tanpa bisa ku baca arti tatapan itu, Novia menatapku dalam beberapa waktu yang tidak berhasil ku hitung.

"Jika begitu. Jatuhkan aku talak hari ini juga." ucap Novia datar tanpa eksprisi. Air wajahnya tak beriak sama sekali.

Aku jauh lebih terkejut saat Novia meminta talak dariku. Sungguh ini lebih mengejutkanku di banding berita kehamilan Novia.

"Kau sudah merencanakan ini Hah? Kau ingin membuangku saat kau, kau sudah berada di puncak kejayaan. Kau-"

"Tidak usah khawatir, aku akan membagi rata setiap apa yang kita miliki, meskipun atas namaku, kau yang yang berjasa menjaga dan mengembangkannya. Aku bukan orang orang serakah yang hanya akan menikmati harta kita seorang diri." Novia berkata demikian, tanpa sekalipun berani menatapku. Novia mengalihkan tatapannya.

"Kau memang tidak serakah, tapi kau ingin berbuat curang terhadapku kan? Kau ingin aku menceraikanmu kemudian kau akan menikah dengan ayah bayi itu dan hidup bahagia di atas penderitaanku. Kemudian aku yang akan sengsara setelahnya. Kau tega Novia! Kau benar benar tega." Raungku. Novia masih membungkam rapat mulutnya,

Entah Novia tengah memikirkan apa yang ku katakan atau justru Novia malah membenarkan semua prasangkaku

ini tidak boleh terjadi. Enak sekali hidup Novia seandainya kami berpisah, cintanya memang bukan aku lagi. Tapi cintaku masih dirinya, aku tak akan tertolong jika seandainya Novia bersama pria lain.

"Aku penasaran apa yang sebenarnya ada di isi kepalamu? Saat kau melakukan sesuatu yang kau tau hal itu sangat menyakitiku."

Novia masih bungkam tatapan dan riak wajahnya tak dapat ku baca sama sekali.

Aku diam begitu juga dengan Novia, tak satupun dari keluarga kami yang mengetahui jika Novia tengah berada di rumah sakit karna ulahku.

Akan menjadi kejutan besar untuk keluarga besar kami seandai mereka tau jika Novia tengah mengandung anak pria lain.

Cobaan macam apa ini Tuhan? Ingin rasanya aku mengeluhkan semuanya atau merombak takdir dan alur hidupku.

Sejak awal hubungan kami tidak di restui, hingga kami pacaran diam diam, hamil di luar nikah dan menjalani pernikahan dini. Novia harus ke guguran juga kami yang tak memiliki apa apa, aku juga harus merelakan cinta pertamaku bekerja di negri orang demi modal usaha kami. Setelah semua yang ku lalu dengan penuh rasa, aku pikir hidup kami akan bahagia setelah berjauhan selama beberapa tahun.

Ini aib besar, baik untukku mau pun Novia, sebisa mungkin aku harus menutupi aib istriku, dan terpaksa mengakui anak haram itu sebagai anakku, jika tidak maka ayampun akan menertawakan kebodohanku. Tapi ini tak akan mudah untukmu Novia, aku ingin membalas setiap sakit yang kau tancapkan untukku.

Bayanganku, setelah Novia kembali kami akan hidup bahagia dan memiliki beberapa anak. Namun takdhir hidup tak semanis bayanganku.

Aku kira, cobaan rumah tanggaku sudah selesai. Rupanya cobaan sesungguhnya baru saja dimulai.

Terpopuler

Comments

Usermaatre

Usermaatre

kebungkaman Novia aq tebak dia mengalami pelecehan atau di jebak seseorang hingga hamil

2023-08-05

0

ani surani

ani surani

bisa sj dia di sana di per*osa Vin

2023-08-02

1

ani surani

ani surani

mungkinkah janin wan abud ? 🤭🤭

2023-08-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!