Episode 9

Di tempat lain, Anwar menemui Nadin. Mereka janjian ketemu di kafe, yang tidak jauh dari tempat kerjanya Anwar, pada saat jam istirahat.

"Udah lama Na?" Tanya Anwar.

"Baru 10 menitan lah, ada apa sih Mas? Tumben-tumbenan ngajak ketemu di jam kerja. Kayaknya penting banget ya?" kata Nadin.

"Aku udah ceraikan Vina tadi pagi." kata Anwar.

"Serius Mas? jadi, kapan kita nikah Mas? Biar aku kasih tau sama orang tua aku." tutur Nadin.

"Oo ya, sekarang Vina-nya kemana Mas? Jangan bilang kalau Mas ngasih dia rumah yang kalian tempati." tuduh Nadin.

"Sekarang kayaknya masih di rumah. Tapi tenang aja, dia nggak bakalan nuntut harta gono-gini kok. Anak-anak juga ikut sama dia. Sekarang dia lagi di rumah. mungkin lagi beres-beres. Mas cuma beri dia waktu tiga hari untuk pindah." jelas Anwar.

"Baguslah kalo nggak nuntun gono-gini. Lagian aku juga kurang sreg sama anak-anaknya Mas. Apalagi anak Mas yang nampar aku tempo hari." kata Nadin.

"Jadi Mas kapan mau ngelamar aku?" Tanya Nadin.

"Secepatnya ya, biar Mas urus surat cerai dulu. Kalo Mas ngarep dari Vina, pasti bakal gak di urus. Lagian uang dari mana. Setelah ini dia pasti jadi pemulung." jawab Anwar.

🍁🍁🍁🍁🍁

Setelah melihat kedatangan Vina dan keluarganya. Iqbal menyerahkan kunci sama Aldi. Dia kembali ke rumah sakit. Tinggallah Syahril yang di mintai Iqbal untuk membantu keluarga Vina. Tentu saja telah diancam untuk tidak bicara tentang dia di masa lalu.

Selain jadi dokter, Iqbal juga membuka kafe yang tak jauh dari rumah sakit. Kafenya sangat diminati oleh kaum muda-mudi. Karena dia menerapkan gaya kekinian. Selain makanan yang enak, dan harga terjangkau, tentu saja, banyaknya tempat foto-foto.

"Saya Syahril, sahabatnya Aar. Saya dimintai untuk membantu kalian." kata Syahril.

"Terimakasih ya." kata Vina.

Setelah membantu Vina, Syahril ngobrol-ngobrol bersama dia disuguhi minuman kopi yang di beli Saka di warung terdekat.

"Mbak Vina, berasal dari mana kalau boleh saya tau." tanya Syahril.

"Saya dari Sentosa Mas" jawab Vina.

"Oo, terus mbak kesini ikut orang tua?" tanya Syahril lagi.

"Tidak, dulu Bunda tinggal di panti, terus dia di adopsi. Kemudian" kata Saka.

"Sudahlah, jangan di ingatkan lagi, lupakan saja." potong Vina.

Dia suka sedih jika mengingat kisahnya dulu. Dia juga terlalu malu untuk pulang ke panti. Karena semua orang di panti pasti taunya dia bahagia dengan keluarga barunya.

"Saya pamit, istirahat dulu ya Mas, sebelumnya terimakasih sudah bantu kami." kata Vina.

Vina masuk kedalam, tiba-tiba rasa rindu di dadanya membuncah. Dia ingin segera berjumpa dengan Ibunya di panti. Dia ingin mengadu segala keresahan. Tetapi dia juga malu, karena dulu saat dia masih bersama Anwar. Dia tidak pernah ke sana. karena dia mematuhi sang suami, yang melarang agar vina jangan ke panti.

"Ibu, maafkan aku" isak Vina.

Di luar, Syahril pun akhirnya pamit. Dia berkeinginan untuk mengatakan pada Vina, jika Iqbal adalah Reza. Seorang kakak kesayangan Vina saat dulu. Dan dia juga akan mengatakan, bahwa Iqbal mungkin menyukainya.

Dulu, saat Syahril dan Iqbal pertama kali ke kota, mereka sengaja mengubah nama panggilan dari panti. Karena menurut mereka, kehidupan baru harus di mulai dengan nama baru. Syahril bernama lengkap Syahril Ikhsan. Saat di panti dia di panggil Ikhsan. Iqbal saat di panti di panggil Reza.

🍁🍁🍁🍁🍁

"Bunda nggak apa-apa?" tanya Adit setelah masuk kamar Vina. Tadi dia memperhatikan raut wajah Bundanya langsung berubah ketika Saka mengatakan tentang masa lalunya.

"Bunda nggak apa-apa. Mas Syahril masih diluar?" tanya Vina lagi.

"Sudah pulang, Bunda istirahat saja. Biar Abang dan Adik bersih-bersih rumah dulu." seru Adit.

Adit sudah minta izin sama bang Roy, untuk libur beberapa hari.

Sementara itu, dokter Iqbal ragu ingin memberi tahu tentang dirinya pada Vina, tetapi dia takut jika nanti Vina tidak mengingatnya.

"Sus, masih ada pasien untuk hari ini?" tanya Iqbal.

"Sudah habis dok." jawab suster asisten dokter Iqbal.

"kalo begitu saya pamit pulang dulu ya, ada urusan penting." ucap Iqbal.

"Baik, dokter." jawab suster.

🍁🍁🍁🍁🍁

"Adit, ini untuk makan malam kalian, tadi saya lihat ada yang jual nasi goreng di depan. Jadi, kepingin deh. Terus saya ingat sama kalian. Ya udah sekalian aku mampir saja." kata Iqbal.

"Makasih Dok, kebetulan kami pun mau keluar. Mau belanja." kata Iqbal.

"Kalian belum belanja? Ya udah ayok, aku antar." tawar Iqbal.

"Nggak usah Dok, kami bisa sendiri. Lagian udah pesan taxi." seru Adit.

"Nggak apa-apa, kalian batalin aja. Lagian saya nggak ada kerjaan. Paling kalau pulang ke rumah saya juga bosan sendiri terus." ucap Iqbal.

"Boleh juga, lagian orderan kita belum ada yang ngambil bang." seru Saka.

" Tapi, tunggu Bunda dulu ya Dok." kata Saka.

Tak lama kemudian Vina keluar. Dia memakai tunik biru, celana kulot broken white, serta hijab warna senada dengan tunik. Untuk sesaat tiga orang lelaki terpana dengan penampilan Vina. Pasalnya bagi Adit dan Saka Bunda mereka terlihat lebih anggun dengan menggunakan hijab.

Deg,, jantung Iqbal memompa lebih cepat. Baginya Vina terlihat cantik dan menawan dengan penampilannya. Tanpa sadar dokter Iqbal memegang dadanya. Dan kejadian tersebut tidak luput dari Adit, Saka, dan Vina.

Saat menyadari, bahwa mereka melihat ke arahnya. Iqbal salah tingkah.

Terpopuler

Comments

Ani Khadijah

Ani Khadijah

Vina nikah SM dokter .asyiikkk...😀

2023-12-24

1

Taufiqillah Alhaq

Taufiqillah Alhaq

❤️❤️❤️

2023-08-04

2

lihat semua
Episodes
1 Bercerailah, Bunda
2 Pingsannya Vina
3 Menyerah lah
4 Kembalinya Nadin
5 episode 5
6 pertemuan kembali
7 Ceraikan aku
8 Bercerai
9 Episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 Persiapan lamaran
16 maukah jadi pendampingku?
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 Akhirnya sah
23 Gadis itu.
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 Episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 Episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 42
44 Episode 44
45 Permintaan Adit
46 kenangan masa lalu
47 episode 47
48 Mulainya karma untuk Nadin
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 Hukuman untuk Anwar
54 episode 54
55 episode 55
56 Meninggalnya, Bu Fatma.
57 Anwar menyesal
58 Saka bertemu keluarga Gina
59 Persahabatan Gina dan Intan
60 Gina bertemu Vina
61 Cinta yang terpendam
62 episode 62
63 Anwar, manfaatkan situasi
64 Anwar, menemui anak-anaknya
65 Bertemu masa lalu
66 episode 66
67 Hilangnya Vina
68 episode 68
69 Kesetiaan Intan
70 episode 70
71 Pelajaran untuk Anwar
72 Penyesalan Anwar
73 Benarkah, Anwar Menyesal?
74 Sisi Lain Tiara
75 Terbukanya Perasaan Adit dan Saka
76 Langkah Pertama Dari Adit
77 Akhirnya ...
78 Ingin melihat kesungguhan mu
79 episode 79
80 Episode 80
81 Akhirnya, Ketahuan Juga
82 Rencana Nadin
83 Akhirnya Sah
84 Andai Kita Bercerai
85 Lakukan Lah
86 Menyelidiki
87 Episode 87
88 Kebaikan Adit
89 Kisah Intan
90 Episode 90
91 Ketahuan
92 Sasa Melahirkan
93 Niat Baru Nadin
94 Maafkan Ayah! Benarkah?
95 Dituduh Pelakor
96 Kemarahan Adit
97 Tentang Bara dan Sasa
98 Pengakuan Karin
99 Episode 99
100 episode 100
101 episode 101
102 Yuk, Pacaran
103 Episode 103
104 Nadin, Di Rumah Sakit Jiwa.
105 Burhan dan Anita
106 Anita Dan Burhan 2
107 Pernikahan Adit
108 ekstra part
109 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bercerailah, Bunda
2
Pingsannya Vina
3
Menyerah lah
4
Kembalinya Nadin
5
episode 5
6
pertemuan kembali
7
Ceraikan aku
8
Bercerai
9
Episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
Persiapan lamaran
16
maukah jadi pendampingku?
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
Akhirnya sah
23
Gadis itu.
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
Episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
Episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 42
44
Episode 44
45
Permintaan Adit
46
kenangan masa lalu
47
episode 47
48
Mulainya karma untuk Nadin
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
Hukuman untuk Anwar
54
episode 54
55
episode 55
56
Meninggalnya, Bu Fatma.
57
Anwar menyesal
58
Saka bertemu keluarga Gina
59
Persahabatan Gina dan Intan
60
Gina bertemu Vina
61
Cinta yang terpendam
62
episode 62
63
Anwar, manfaatkan situasi
64
Anwar, menemui anak-anaknya
65
Bertemu masa lalu
66
episode 66
67
Hilangnya Vina
68
episode 68
69
Kesetiaan Intan
70
episode 70
71
Pelajaran untuk Anwar
72
Penyesalan Anwar
73
Benarkah, Anwar Menyesal?
74
Sisi Lain Tiara
75
Terbukanya Perasaan Adit dan Saka
76
Langkah Pertama Dari Adit
77
Akhirnya ...
78
Ingin melihat kesungguhan mu
79
episode 79
80
Episode 80
81
Akhirnya, Ketahuan Juga
82
Rencana Nadin
83
Akhirnya Sah
84
Andai Kita Bercerai
85
Lakukan Lah
86
Menyelidiki
87
Episode 87
88
Kebaikan Adit
89
Kisah Intan
90
Episode 90
91
Ketahuan
92
Sasa Melahirkan
93
Niat Baru Nadin
94
Maafkan Ayah! Benarkah?
95
Dituduh Pelakor
96
Kemarahan Adit
97
Tentang Bara dan Sasa
98
Pengakuan Karin
99
Episode 99
100
episode 100
101
episode 101
102
Yuk, Pacaran
103
Episode 103
104
Nadin, Di Rumah Sakit Jiwa.
105
Burhan dan Anita
106
Anita Dan Burhan 2
107
Pernikahan Adit
108
ekstra part
109
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!