episode 13

Masih ditempat pernikahannya Anwar dan Nadin. Vina didatangi oleh Bu Sur, Sedangkan Dokter Iqbal, Adit Saka, pergi ketempat berbeda. Dan Bu Sur menanyakan alamat rumah Vina yang sekarang. Karena dulu saat Vina diceraikan dia pulang ke tempat saudaranya yang lagi hajatan.

"Kamu tambah cantik, udah lebih berisi nggak kurusan kayak dulu." puji Bu Sur.

"Alhamdulilah." jawab Vina.

"Sekarang kamu kerja apa?" tanya Bu Sur.

"Buka usaha loudry Bu, Alhamdullah cukup untuk sehari-hari." jawab Vina.

"Yang lelaki itu siapa? Kelihatannya dekat sama anak-anak." tanya Bu Sur.

"Itu dokter Iqbal. Dia yang punya rumah, yang sekarang kami tempati." ucap Vina.

Sedangkan Sarah, memilih mendekati Iqbal. Dia tertarik dengan Iqbal. Apalagi dia tahu dari Anwar, kalau sekarang Vina menempati rumah Iqbal. Dan diapun seorang Dokter. Padahal selisih umur mereka mencapai 15 tahun lebih. Tetapi, dia gak peduli. Yang penting orangnya kaya.

Apalagi, saat melihat Vina, dia tambah cantik. Dan baju yang dipakainya pun model bukan model pasaran. Dia berprasangka bahwa itu semua pasti pemberian Iqbal.

"Hai, kenalkan saya Sarah. Tantenya Adit dan Saka." ucap Sarah pada Iqbal.

Iqbal sedang makan bersama Adit dan Saka.

"Hai, saya Iqbal. Temennya Adit juga Saka." jawab Iqbal.

"Bukannya kamu seorang dokter?" tanya Sarah dengan suara yang dilembutkan.

"Ia Tante, beliau Dokter Jiwa. Jadi, jika Tante ada masalah bisa konsul sama beliau." jawab Adit. Dia jengkel dengannya Tantenya.

Iqbal dan Saka menahan senyum dengan jawaban Adit. Pasalnya Adit orangnya pendiam.

"Apaan sih kamu, kan aku gak tanya sama kamu." omel Sarah.

"Dokter Iqbal kerja di rumah sakit mana?" tanya Sarah.

"Citra Husada, saya dokter umum di sana." jawab Iqbal.

"Bisa minta nomornya, nanti kalau sewaktu-waktu saya atau keluarga sakit, kan jadi enak. Ada kenalan." ucap Sarah malu-malu.

"Boleh ini nomornya, 08***" ucap Iqbal.

"Terimakasih ya, nanti aku hubungi." kata Sarah senang.

Dia pun pamit bangkit, mau menemani para tamu bersama Ibunya.

Tak lama kemudian Vina beserta anak-anaknya pamit pulang, tetapi Adit juga Saka dimintai untuk foto bersama. Mereka menoleh pada Vina, dan Vina memberi isyarat boleh.

"Kenapa Bunda kalian gatal sekali hah? Baru berapa bulan cerai sudah gandeng pacar baru." ucap Anwar pada anaknya saat di pelaminan.

"Di antara kalian lebih gatal siapa? Lagian dia bukan siapa-siapanya Bunda kok." jawab Adit.

"Kamu! Turunlah, kamu bukan keluargaku. Aku nggak sudi foto bersama kamu." kata Anwar marah.

"Jika Abang nggak bukan keluarga Ayah, berarti adik juga bukan anak Ayah. Karena Ayah lebih gatal dari pada Bunda." gumam Saka.

"Mas, anak-anakmu kok kasar begitu. Berarti Vina ngajarin anak untuk melawan orang tua. Aku malu Mas." bisik Nadin.

"Kalian turunlah." kata Anwar.

Adit dan Saka akhirnya turun. Merekapun langsung pulang tanpa pamit. Saat dijalan pulang, Adit minta untuk di hantarkan ke tempat kerjanya. Sedangkan Saka meminta di hantarkan pada temennya. Karena dia lagi ada tugas sekolah yang harus dikumpulkan besok. Kebetulan semua keperluan sudah disiapkan sebelum berangkat tadi.

Tinggallah Vina dan Iqbal di dalam mobil. Suasana diantaranya jadi canggung. Iqbal memilih memutarkan lagu. Dia memutarkan lagu bollywood.

"Mas suka hindia?" tanya Vina.

"Iya, aku sangat menyukainya. Apalagi adikku. Dia juga sangat menyukainya." ucap Iqbal.

"Aku juga menyukainya." kata Vina.

"Mas, waktu kita maka kemarin. Ada temen Mas yang berkata kalau Mas orang Sentosa, baner kah.?" tanya Vina.

"Iya, dulu saya tinggal disana. Tetapi pas SMA saya sekolah disini. Dan juga kuliah disini. Terus menetap disini sampai sekarang." kata Iqbal.

"Apakah Mas tau tentang Panti Kasih sayang? yang berada di Sentosa." tanya Vina.

Dokter Iqbal menghentikan mobilnya. Dia ingin mendengarkan pertanyaan Vina lebih jelas. Dia berharap jika Vina mengingat dirinya.

"Tahu, sangat tahu malah." ucap Iqbal.

Bola mata Vina berbinar. Akhirnya dia bisa bertanya tentang panti. Rumah yang dirindukan.

"Dulu aku tinggal disana, terus aku di adopsi sama keluarga kaya yang tidak memiliki anak. Terus aku dibawa jauh ke kota. " ucap Vina.

Vina menceritakan semua pengalaman hidupnya, alasan tentang kenapa dia tidak kembali atau menghubungi pantinya. Padahal dia sangat merindukannya.

"Apakah kamu tidak ada temen disana? Yang aku dengar kamu sangat merindui ibu panti saja." tanya Iqbal. Karena selama bercerita Vina tidak mengatakan tentangnya sedikitpun.

"Kayaknya ada sih, yang aku ingat dia seorang laki-laki. Terus dia berjanji akan menjadi pelindungku. Tapi selama aku menjalani perjalanan hidup yang susah ini. Aku melupakan tentangnya. Bahkan namanya." ucap Vina.

"Apa yang kamu lakukan, jika nanti lelaki itu ada disini?" tanya Iqbal.

"Entahlah, mungkin dia juga sudah melupakan aku. Sama seperti aku yang melupakannya." lirih Vina.

"Apakah Mas tau bagaimana keadaan Ibu?" tanya Vina.

"Beliau sudah tiada, dan panti dibubarkan sama anak-anaknya. Mereka tidak mau mengurusnya lagi." papar Iqbal.

"Tunggu, apakah Mas berasal dari sana? Soalnya Mas berkata sama temen Mas alasan yang sama?" tanya Vina.

"Menurutmu? Apakah kamu ingat siapa nama lengkap aku? Bukankah sudah ku beritahu?" tanya Iqbal lagi.

Vina menutup mulutnya, dia tidak percaya. Bahwa yang berada didekatnya adalah lelaki yang berjanji akan menjaganya. Air matanya pun menetes. Antara sedih dan bahagia.

Terpopuler

Comments

MakBarudakh

MakBarudakh

Nggak bukan -> mungkin kata -katanya bisa diambil satu saja Thor

🙏

2024-04-06

0

YuWie

YuWie

nahhh gitu donk

2024-01-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bercerailah, Bunda
2 Pingsannya Vina
3 Menyerah lah
4 Kembalinya Nadin
5 episode 5
6 pertemuan kembali
7 Ceraikan aku
8 Bercerai
9 Episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 Persiapan lamaran
16 maukah jadi pendampingku?
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 Akhirnya sah
23 Gadis itu.
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 Episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 Episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 42
44 Episode 44
45 Permintaan Adit
46 kenangan masa lalu
47 episode 47
48 Mulainya karma untuk Nadin
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 Hukuman untuk Anwar
54 episode 54
55 episode 55
56 Meninggalnya, Bu Fatma.
57 Anwar menyesal
58 Saka bertemu keluarga Gina
59 Persahabatan Gina dan Intan
60 Gina bertemu Vina
61 Cinta yang terpendam
62 episode 62
63 Anwar, manfaatkan situasi
64 Anwar, menemui anak-anaknya
65 Bertemu masa lalu
66 episode 66
67 Hilangnya Vina
68 episode 68
69 Kesetiaan Intan
70 episode 70
71 Pelajaran untuk Anwar
72 Penyesalan Anwar
73 Benarkah, Anwar Menyesal?
74 Sisi Lain Tiara
75 Terbukanya Perasaan Adit dan Saka
76 Langkah Pertama Dari Adit
77 Akhirnya ...
78 Ingin melihat kesungguhan mu
79 episode 79
80 Episode 80
81 Akhirnya, Ketahuan Juga
82 Rencana Nadin
83 Akhirnya Sah
84 Andai Kita Bercerai
85 Lakukan Lah
86 Menyelidiki
87 Episode 87
88 Kebaikan Adit
89 Kisah Intan
90 Episode 90
91 Ketahuan
92 Sasa Melahirkan
93 Niat Baru Nadin
94 Maafkan Ayah! Benarkah?
95 Dituduh Pelakor
96 Kemarahan Adit
97 Tentang Bara dan Sasa
98 Pengakuan Karin
99 Episode 99
100 episode 100
101 episode 101
102 Yuk, Pacaran
103 Episode 103
104 Nadin, Di Rumah Sakit Jiwa.
105 Burhan dan Anita
106 Anita Dan Burhan 2
107 Pernikahan Adit
108 ekstra part
109 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bercerailah, Bunda
2
Pingsannya Vina
3
Menyerah lah
4
Kembalinya Nadin
5
episode 5
6
pertemuan kembali
7
Ceraikan aku
8
Bercerai
9
Episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
Persiapan lamaran
16
maukah jadi pendampingku?
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
Akhirnya sah
23
Gadis itu.
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
Episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
Episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 42
44
Episode 44
45
Permintaan Adit
46
kenangan masa lalu
47
episode 47
48
Mulainya karma untuk Nadin
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
Hukuman untuk Anwar
54
episode 54
55
episode 55
56
Meninggalnya, Bu Fatma.
57
Anwar menyesal
58
Saka bertemu keluarga Gina
59
Persahabatan Gina dan Intan
60
Gina bertemu Vina
61
Cinta yang terpendam
62
episode 62
63
Anwar, manfaatkan situasi
64
Anwar, menemui anak-anaknya
65
Bertemu masa lalu
66
episode 66
67
Hilangnya Vina
68
episode 68
69
Kesetiaan Intan
70
episode 70
71
Pelajaran untuk Anwar
72
Penyesalan Anwar
73
Benarkah, Anwar Menyesal?
74
Sisi Lain Tiara
75
Terbukanya Perasaan Adit dan Saka
76
Langkah Pertama Dari Adit
77
Akhirnya ...
78
Ingin melihat kesungguhan mu
79
episode 79
80
Episode 80
81
Akhirnya, Ketahuan Juga
82
Rencana Nadin
83
Akhirnya Sah
84
Andai Kita Bercerai
85
Lakukan Lah
86
Menyelidiki
87
Episode 87
88
Kebaikan Adit
89
Kisah Intan
90
Episode 90
91
Ketahuan
92
Sasa Melahirkan
93
Niat Baru Nadin
94
Maafkan Ayah! Benarkah?
95
Dituduh Pelakor
96
Kemarahan Adit
97
Tentang Bara dan Sasa
98
Pengakuan Karin
99
Episode 99
100
episode 100
101
episode 101
102
Yuk, Pacaran
103
Episode 103
104
Nadin, Di Rumah Sakit Jiwa.
105
Burhan dan Anita
106
Anita Dan Burhan 2
107
Pernikahan Adit
108
ekstra part
109
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!