Bercerai

"Cerai? Memangnya kamu pikir enak jadi janda? Kamu nggak bisa hidup tanpa adanya aku." teriak Anwar.

"Kamu pikir biaya hidup murah? Gaji aku aja nggak cukup. Terus kamu mau makan apa hah?" teriak Anwar lagi.

Entah mengapa saat mendengar permintaan cerai dari Vina, hatinya sakit. Dia nggak rela jika harus berpisah dari Vina.

"Jika menghidupi aku saja kamu bilang gaji mu nggak cukup. Makanya jangan sok-sokan nikah dua mas." cibir Vina.

"Hey keluarga Nadin itu kaya, nggak seperti kamu miskin. Orang tua aja nggak tau. Jadi kalau aku nikah sama Nadin, sudah pasti aku ikutan kaya. Hidupku bercukupan. Nggak kayak sekarang. Apa-apa harus di bantu Ibu." kata Anwar.

"Sudah tau aku miskin, nggak ada orang tua, kenapa dulu Mas nikahi?" tanya Vina. Sebenarnya dia sudah muak sama suaminya.

"Aku nikahi kamu, karena dulunya kamu manis. Dan tentunya kasihan melihat hidupmu" jawab Anwar.

"Ya udah sekarang ceraikan aku." kata Vina.

"Ceraikan saja dia Anwar, percuma saja kamu pertahankan dia. Dia itu seperti benalu, cuma bisa mengharapkan gaji mu. Biar dia tau bagaimana susahnya cari uang." kata Bu Fatma.

Dia tadi sengaja ke rumah Anwar, mau memberi uang untuk cucunya Saka. Dia datang lebih awal agar bisa bertemu langsung dengan Saka. Pas dia di depan pintu mendengar suara teriakan anaknya yang memarahi Vina. Dan Vina yang meminta cerai.

"Ibu, kenapa Ibu kesini?" tanya Anwar.

"Tadi ibu, mampir mau ketemu Saka. Eh dengar dia lagi minta cerai. Ya udah ceraikan saja." ucap Bu Fatma enteng.

"Sekalian usir dia dari rumah ini" lanjut Bu Fatma.

"Baiklah, saya akan ceraikan kamu dengan satu syarat. Kamu tidak ada hak untuk menuntut harta gono-gini." kata Anwar.

"Baiklah, tapi anak-anak ikut saya." tegas Vina.

"Oke. Siti zarvina dengan sadar aku talak kamu, talak kamu, talak kamu. Mulai sekarang dan seterusnya kamu bukan lagi tanggung jawabku." kata Anwar.

Vina mematung, antara sedih dan bahagia. Dia tidak menyangka bahwa pernikahannya akan berakhir. Sakit, tentu saja. Tapi dia berpikir mungkin inilah takdir dari yang Esa.

"Aku beri waktu padamu tiga hari untuk mengosongkan rumah ini." kata Anwar lagi.

" Tolong jangan halangi aku untuk ketemu cucuku Saka." kata Bu Fatma. Bagaimanapun dia sangat menyayangi Saka.

Tanpa menunggu jawaban dari Vina, Bu Fatma dan Anwar meninggalkan Vina.

🍁🍁🍁🍁🍁

"Sudah semua?" tanya Adit.

"Sudah bang, memang kita mau tinggal dimana?" tanya Saka.

" Kita tinggal di rumah dokter Iqbal yang satunya. Kita cuma disuruh bersihin. Rumahnya juga kosong. Dulu dia menyuruh orang untuk bersihin. Sekarang karena kita tinggal di sana jadi ganti kita yang ngerawatnya." kata Adit.

Tadi, Setelah kepergian Anwar bersama Bu Fatma. Vina WA Adit, bahwa Anwar telah menceraikannya. Adit pulang sekolah langsung pulang ke rumah. Dan dia nelpon dokter Iqbal untuk cari rumah kontrakan. Tetapi, dokter Iqbal malah menawarkan rumah kosong miliknya. Tanpa bayar sewa, cuma disuruh untuk bersihin dan ngerawat saja.

"Bunda nggak apa-apa kan? Kalau kita pindah ke sana?" tanya Adit.

"Bunda ikut aja, maafkan Bunda, jika udah jadi beban untuk kalian berdua." kata Vina.

"Bunda bukan beban buat kami, jadi, jangan ngomong kayak gitu lagi ya." jawab Saka. Dia tau bahwa bundanya sedang terluka.

"Kita berangkat ya, nggak usah tunggu 3 hari, kalau akhirnya kita terusir juga." Kata Adit.

Dokter Iqbal dan Syahril menunggu kedatangan Vina. Saat Iqbal memberi tahu Syahril jika Vina mau menempati rumahnya yang kosong, Syahril ngotot mau ikut. Dia penasaran bagaimana wajah Vina. Karena setau dia, Vina bocah kecil, hitam manis, dan kurusan.

"Oo ya, gue selain penasaran sama Vina, juga mau kasih tau tentang Nadin. Jadi, dia anak pengusaha bidang textile. Dia anak satu-satunya. Sudah pernah menikah dengan anak pengusaha kuliner. Konon, mereka di jodohkan. Dengan alasan, mengingkatkan tali silahturahmi sebab mereka masih keluarga jauh. Mereka cerai satu setengah tahun lalu. Gara-gara Nadin mau child free. Suami dan keluarga suaminya nggak setuju makanya dia nikah lagi." papar Syahril.

"Mungkin nggak sih, kalau Nadin masih mencintai Anwar. Makanya dia milih child free." lanjut Syahril.

"Aku juga mikir gitu, soalnya aku pernah di kasih tau sama Adit, kalau Ayahnya mau anak perempuan. Mungkin Nadin cuma mau hamil anaknya Anwar." kata Iqbal.

"Eh, kok kita seperti ibu-ibu tukang ghibah ya." canda Syahril. Kemudiaan mereka tertawa bersama.

"Tapi ngomong-ngomong Vina beneran nggak kenal sama kamu? Atau mungkin dia lupa?" tanya Syahril.

"Gue juga nggak tau, kemarin aku udah ingatkan nama panjang gue. Supaya dia manggil Reza aja. Kayaknya dia beneran lupa deh." kata Iqbal.

"Atau mungkin dia lupa ingatan?" tanya Syahril.

"Nggak lah, soalnya aku pernah cerita-cerita sama Adit. Dia bilang kalau Ibunya dulu tinggal di Panti Kasih Sayang desa x. Jadi dia nggak mungkin hilang ingatan dong" ucap Anwar.

Tak lama kemudian rombongan Vina sampai ke tempat kediaman Iqbal. Iqbal yang melihat raut wajah Vina yang sedih, akhirnya pun ikut sedih. Sedangkan Syahril terpana dengan penampilan Vina. Vina gadis lugu yang dulu sering nangis saat mainannya direbut sama temen-temen di panti. Terlihat begitu berbeda, dia terlihat cantik dengan rambut gelombangnya serta kulit bersih walaupun tidak terlalu putih.

Terpopuler

Comments

Ariez Setiawan

Ariez Setiawan

kl aq jd adit udh abis bapak sm nenekny..gk peduli siapa udh tak obrak abrik..nenekny pasti ud tak tendang mulutny

2025-02-22

0

MakBarudakh

MakBarudakh

Aldi atau Adit ?

2024-04-06

0

MakBarudakh

MakBarudakh

Via WA Adit Thor

bab sebelumnya Adit, lanjut jadi Aldi dan kembali jadi Adit

Tetap semangat Thor...agar berkurang typonya..

2024-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bercerailah, Bunda
2 Pingsannya Vina
3 Menyerah lah
4 Kembalinya Nadin
5 episode 5
6 pertemuan kembali
7 Ceraikan aku
8 Bercerai
9 Episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 Persiapan lamaran
16 maukah jadi pendampingku?
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 Akhirnya sah
23 Gadis itu.
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 Episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 Episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 42
44 Episode 44
45 Permintaan Adit
46 kenangan masa lalu
47 episode 47
48 Mulainya karma untuk Nadin
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 Hukuman untuk Anwar
54 episode 54
55 episode 55
56 Meninggalnya, Bu Fatma.
57 Anwar menyesal
58 Saka bertemu keluarga Gina
59 Persahabatan Gina dan Intan
60 Gina bertemu Vina
61 Cinta yang terpendam
62 episode 62
63 Anwar, manfaatkan situasi
64 Anwar, menemui anak-anaknya
65 Bertemu masa lalu
66 episode 66
67 Hilangnya Vina
68 episode 68
69 Kesetiaan Intan
70 episode 70
71 Pelajaran untuk Anwar
72 Penyesalan Anwar
73 Benarkah, Anwar Menyesal?
74 Sisi Lain Tiara
75 Terbukanya Perasaan Adit dan Saka
76 Langkah Pertama Dari Adit
77 Akhirnya ...
78 Ingin melihat kesungguhan mu
79 episode 79
80 Episode 80
81 Akhirnya, Ketahuan Juga
82 Rencana Nadin
83 Akhirnya Sah
84 Andai Kita Bercerai
85 Lakukan Lah
86 Menyelidiki
87 Episode 87
88 Kebaikan Adit
89 Kisah Intan
90 Episode 90
91 Ketahuan
92 Sasa Melahirkan
93 Niat Baru Nadin
94 Maafkan Ayah! Benarkah?
95 Dituduh Pelakor
96 Kemarahan Adit
97 Tentang Bara dan Sasa
98 Pengakuan Karin
99 Episode 99
100 episode 100
101 episode 101
102 Yuk, Pacaran
103 Episode 103
104 Nadin, Di Rumah Sakit Jiwa.
105 Burhan dan Anita
106 Anita Dan Burhan 2
107 Pernikahan Adit
108 ekstra part
109 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bercerailah, Bunda
2
Pingsannya Vina
3
Menyerah lah
4
Kembalinya Nadin
5
episode 5
6
pertemuan kembali
7
Ceraikan aku
8
Bercerai
9
Episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
Persiapan lamaran
16
maukah jadi pendampingku?
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
Akhirnya sah
23
Gadis itu.
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
Episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
Episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 42
44
Episode 44
45
Permintaan Adit
46
kenangan masa lalu
47
episode 47
48
Mulainya karma untuk Nadin
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
Hukuman untuk Anwar
54
episode 54
55
episode 55
56
Meninggalnya, Bu Fatma.
57
Anwar menyesal
58
Saka bertemu keluarga Gina
59
Persahabatan Gina dan Intan
60
Gina bertemu Vina
61
Cinta yang terpendam
62
episode 62
63
Anwar, manfaatkan situasi
64
Anwar, menemui anak-anaknya
65
Bertemu masa lalu
66
episode 66
67
Hilangnya Vina
68
episode 68
69
Kesetiaan Intan
70
episode 70
71
Pelajaran untuk Anwar
72
Penyesalan Anwar
73
Benarkah, Anwar Menyesal?
74
Sisi Lain Tiara
75
Terbukanya Perasaan Adit dan Saka
76
Langkah Pertama Dari Adit
77
Akhirnya ...
78
Ingin melihat kesungguhan mu
79
episode 79
80
Episode 80
81
Akhirnya, Ketahuan Juga
82
Rencana Nadin
83
Akhirnya Sah
84
Andai Kita Bercerai
85
Lakukan Lah
86
Menyelidiki
87
Episode 87
88
Kebaikan Adit
89
Kisah Intan
90
Episode 90
91
Ketahuan
92
Sasa Melahirkan
93
Niat Baru Nadin
94
Maafkan Ayah! Benarkah?
95
Dituduh Pelakor
96
Kemarahan Adit
97
Tentang Bara dan Sasa
98
Pengakuan Karin
99
Episode 99
100
episode 100
101
episode 101
102
Yuk, Pacaran
103
Episode 103
104
Nadin, Di Rumah Sakit Jiwa.
105
Burhan dan Anita
106
Anita Dan Burhan 2
107
Pernikahan Adit
108
ekstra part
109
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!