episode 12

Dihari sabtu, sehari sebelum acara pesta pernikahan Anwar dan Nadin. Dokter Iqbal menuju rumah Vina. Dia berencana mendekati Vina secara perlahan-lahan.

"Anak-anak belum pulang?" tanya Iqbal. Mereka sekarang lagi duduk di teras depan.

"Adit tadi langsung pamit ke tempat kerja, kalau Saka lagi anterin baju bersih, sekalian ngambil baju-baju kotor tempat pelanggan." jawab Vina.

"Gimana usaha Loudry nya? Lancar? Atau ada yang komen?" tanya Iqbal basa-basi.

"Sejauh ini, nggak ada yang komen sih. Semua puas." jawab Vina.

"Bolehkan kamu memanggil saya dengan sebutan Mas, atau apapun selain dokter?" tanya Iqbal.

"Mas aja gimana?" tanya Iqbal.

"Aku denger mantan suamimu mau nikah lagi ya?" tanya Iqbal.

"Terus, kalau kamu tidak ada niat untuk berumahtangga lagi?" lanjut Iqbal.

"Entah, rasanya aku lebih nyaman jika anak-anak ada di sisiku. Untuk menikah lagi, aku belum pikirkan. Apalagi, aku takut jika nanti dapat suami seperti Mas Anwar lagi." ucap Vina.

"Terus, jika nanti jika asa seorang lelaki mencintaimu, apakah kamu mau menerimanya?" papar Iqbal.

"Entahlah." sahut Vina.

Mereka terdiam beberapa saat. Gak lama kemudian Saka datang bersama Syahril. Tadi mereka ketemu dijalan.

Sebenarnya Syahril mau memberi tahu tentang panti sama Vina, tetapi melihat adanya Iqbal, sudah pasti rencananya gagal.

"Lo ngapain kesini?" Tanya Iqbal.

"Tadi gua ketemu sama Saka, ya udah sekalian mampir. Lagian gua rindu sama kopi buatan Vina." alasan Syahril.

"Lo ngapain kesini? Jangan bilang mau PDKT." tuduh Syahril. Membuat Vina lagi makan gorengan yang dibawa Iqbal tersedak.

"Minum dulu Bun" kata Saka.

"Dokter Iqbal sering kesini kok, dia bantuin Abang belajar tentang kedokteran. Apalagi sebentar lagi Abang lulus sekolah. Dia mau mendaftarkan Beasiswa." jelas Saka panjang lebar.

"Pintar juga kamu ambil kesempatan ya" gumam Syahril sambil menyenggol lengan Iqbal.

"Bunda, besok mau ikut ke tempat pesta Ayah?" tanya Saka.

"Bunda pikir-pikir dulu ya." jawab Vina.

"Menurutku sih kamu datang aja, jika kamu datang. Kamu bisa membuktikan jika kamu sudah bisa melupakannya. Alias sudah move on." jelas Syahril.

"Menurutmu bagaimana dik?" tanya Vina pada Saka. Bagaimanapun pendapat anak-anak sangat penting bagi Vina.

"Aku lebih senang jika Bunda bisa datang, karena apa yang di katakan om Syahril itu bener, tapi nanti kita belanja dulu ya. Aku mau Bunda cantik. Biar lelaki brengs*k itu nyesel." ucap Saka.

"Boleh, nanti Bunda bilang sama Abang dulu. Biar sekalian kita beli untuk dia juga." ucap Vina.

"Bagaimana kalo kita pergi sekarang aja. Mumpung aku nggak ada kerjaan." usul Iqbal.

"Maaf ya, aku ada kerjaan. Jadi aku nggak bisa ikut. Kalian pergilah bertiga." ucap Syahril.

Akhirnya mereka bertiga pergi ke butik, atas usulan Iqbal. Dia kenal sama pemilik butik tersebut. Setelah memilih baju, pasmina dan heels. Mereka memutuskan untuk makan dulu. Saat makan, dokter Iqbal disapa temen kuliahnya dulu.

"Hei bro, kok disini? Bukannya udah balik ke desa lo, Sentosa. Katanya mau berbakti disana?" Tanya temennya Iqbal.

Vina yang mendengar Iqbal dari sentosa langsung terkejut, dan ekspresi terkejutnya dapat dilihat oleh Iqbal.

"Apa mungkin dia tau, tentang panti tempat tinggal ku dulu?" batin Vina.

"Oo gak jadi bro, soalnya tempatnya sudah ditutup. Karena, ibu sudah tidak ada. Terus anak-anak kandungnya nggak ada yg mau lanjutin." jelas Iqbal.

"Ini siapa? Istri dan anak lo? Semoga bahagia selalu ya. Oya gue balik dulu. Istri udah nungguin. Kapan-kapan bisa ketemu lagi." kata temen Iqbal. Tanpa mendengarkan jawaban Iqbal.

Vina, berniat kapan-kapan akan bertanya tentang Sentosa pada Iqbal. Dia ingin bicara berdua.

"Dokter besok ikut saja ya. Ke pesta Ayah." kata Saka.

"Eh, nanti kita ngerepotin dokter." ucap Vina.

Saka bisa merasakan kalau Dokter Iqbal menyukai Bundanya. Dia akan mencoba untuk membantu Iqbal. Karena menurutnya Dokter Iqbal orang yang baik. Dan dia berharap semoga Bundanya bahagia.

"Nggak ngerepotin kok, kalau boleh besok saya jemput ya." pungkas Iqbal dengan bahagia.

Malamnya setelah makan malam, Saka menemui Adit didalam kamarnya. Dia ingin membicarakan tentang Dokter Iqbal dan Bundanya. Saka berharap jika Adit mendukung, jika benar dokter Iqbal menyukai Bundanya.

"Bang sibuk?" tanya Adit setelah dipersilakan masuk.

"Nggak, Bang tiduran aja. Capek, tadi banyak pelanggan. Kenapa?" tanya Adit.

"Bang, menurut abang jika nanti Bunda menikah lagi bagaimana?" tanya Saka to the poin.

"Ya, asalkan Bunda bahagia, Abang terserah aja. Abang sih terserah Bundanya saja." sahut Adit.

"Memang kenapa? Apa ada sesuatu?" lanjut Adit.

"Ya gak apa-apa. Kan Ayah sudah nikah lagi. Masak Bunda enggak." alasan Saka.

"Menurut Abang dokter Iqbal gimana orangnya?" tanya Adit lagi.

"Kamu kan juga bisa menilai, gimana dia dik. Soalnya kamu pun sudah dekat dengan beliau." jelas Adit.

"Kayaknya dokter Iqbal suka sama Bunda deh, soalnya aku sering liat dia melirik Bunda diam-diam." kata Saka.

"Dulu juga pernah Abang tegur, saat pas pertama Bunda pake hijab. Kalau memang sekarang dia suka sih nggak apa-apa. Dulunya kan gak enak. Apalagi Bunda baru saja merasakan janda." jelas Adit.

"Besok Abang ikut ya, dokter Iqbal yang jemput." kata Saka.

Ditempat pernikahan Anwar dan Nadin. Mereka merayakan pesta yang meriah. Bahkan tetangganya Anwar dulu juga diundang. Tujuannya biar para tetangga tau yang mana istrinya. Apalagi Nadin menantu idaman Bu Fatma. Jadi, sekalian dia pamer, jika, menantunya orang kaya.

"Pantesan Pak Anwar ceraikan Vina, orang dapatnya muda cantik, kaya lagi." komentar Ibu-ibu tetangga Anwar.

"Tapi kasihan istrinya, nanti pasti disiksa kayak Vina dulu, sampai pingsan lagi." jawab ibu-ibu lainnya.

"Ya gak mungkin di siksa lah, kalau dulu Bu Fatma memang benci sama Vina. Kalau yang ini dengar-dengar mantan pacarnya dulu. Lagian Bu Fatma juga menyukainya." sambung ibu-ibu lagi.

Akhirnya Vina datang bersama dokter Iqbal. Sebelumnya, Vina juga sudah membuat pesanan Bu RT, dia meminta bantuan dari para tetangganya yang lain. Dan itu selesai, sebelum Vina berangkat ke tempat acara Anwar.

Sarah terpana melihat lelaki yang bersama Vina. Dia cemburu, kenapa seorang janda bisa di dekati lelaki. Sedangkan dia yang gadis nggak ada yang mau.

"Tamu kehormatan akhirnya sampai juga," cibir Sarah melihat Vina.

"Kan di undang, lagian saya juga terpaksa datang. Kalau anak-anak nggak maksa." jawab Vina menohok.

Bu Fatma yang melihat Vina bersama anak-anak dan lelaki asing pun menghampiri.

" Kok nggak di pakai sih baju yang Nenek kirim, Bunda mu larang ya?" tanya Bu Fatma pada Saka. Soalnya Bu Fatma sudah mengirimkan baju seragam untuk Saka.

"Oo bajunya sudah saya kasih ke tetangga Nek, soalnya kasihan. Dia mau ke tempat pernikahan temennya. Tapi, gak ada baju." Jawab Saka asal. Padahal dia tidak memakai baju untuk menjaga perasaan Abangnya. Karena hanya dia yang dikirimkan.

Terpopuler

Comments

flower

flower

harusnya ini dialog saka ya thor..

2025-03-13

0

YuWie

YuWie

ayo dokter..cerita aja ke vina

2024-01-02

0

Ani Khadijah

Ani Khadijah

👍👍👍

2023-12-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bercerailah, Bunda
2 Pingsannya Vina
3 Menyerah lah
4 Kembalinya Nadin
5 episode 5
6 pertemuan kembali
7 Ceraikan aku
8 Bercerai
9 Episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 Persiapan lamaran
16 maukah jadi pendampingku?
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 Akhirnya sah
23 Gadis itu.
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 Episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 Episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 42
44 Episode 44
45 Permintaan Adit
46 kenangan masa lalu
47 episode 47
48 Mulainya karma untuk Nadin
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 Hukuman untuk Anwar
54 episode 54
55 episode 55
56 Meninggalnya, Bu Fatma.
57 Anwar menyesal
58 Saka bertemu keluarga Gina
59 Persahabatan Gina dan Intan
60 Gina bertemu Vina
61 Cinta yang terpendam
62 episode 62
63 Anwar, manfaatkan situasi
64 Anwar, menemui anak-anaknya
65 Bertemu masa lalu
66 episode 66
67 Hilangnya Vina
68 episode 68
69 Kesetiaan Intan
70 episode 70
71 Pelajaran untuk Anwar
72 Penyesalan Anwar
73 Benarkah, Anwar Menyesal?
74 Sisi Lain Tiara
75 Terbukanya Perasaan Adit dan Saka
76 Langkah Pertama Dari Adit
77 Akhirnya ...
78 Ingin melihat kesungguhan mu
79 episode 79
80 Episode 80
81 Akhirnya, Ketahuan Juga
82 Rencana Nadin
83 Akhirnya Sah
84 Andai Kita Bercerai
85 Lakukan Lah
86 Menyelidiki
87 Episode 87
88 Kebaikan Adit
89 Kisah Intan
90 Episode 90
91 Ketahuan
92 Sasa Melahirkan
93 Niat Baru Nadin
94 Maafkan Ayah! Benarkah?
95 Dituduh Pelakor
96 Kemarahan Adit
97 Tentang Bara dan Sasa
98 Pengakuan Karin
99 Episode 99
100 episode 100
101 episode 101
102 Yuk, Pacaran
103 Episode 103
104 Nadin, Di Rumah Sakit Jiwa.
105 Burhan dan Anita
106 Anita Dan Burhan 2
107 Pernikahan Adit
108 ekstra part
109 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bercerailah, Bunda
2
Pingsannya Vina
3
Menyerah lah
4
Kembalinya Nadin
5
episode 5
6
pertemuan kembali
7
Ceraikan aku
8
Bercerai
9
Episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
Persiapan lamaran
16
maukah jadi pendampingku?
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
Akhirnya sah
23
Gadis itu.
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
Episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
Episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 42
44
Episode 44
45
Permintaan Adit
46
kenangan masa lalu
47
episode 47
48
Mulainya karma untuk Nadin
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
Hukuman untuk Anwar
54
episode 54
55
episode 55
56
Meninggalnya, Bu Fatma.
57
Anwar menyesal
58
Saka bertemu keluarga Gina
59
Persahabatan Gina dan Intan
60
Gina bertemu Vina
61
Cinta yang terpendam
62
episode 62
63
Anwar, manfaatkan situasi
64
Anwar, menemui anak-anaknya
65
Bertemu masa lalu
66
episode 66
67
Hilangnya Vina
68
episode 68
69
Kesetiaan Intan
70
episode 70
71
Pelajaran untuk Anwar
72
Penyesalan Anwar
73
Benarkah, Anwar Menyesal?
74
Sisi Lain Tiara
75
Terbukanya Perasaan Adit dan Saka
76
Langkah Pertama Dari Adit
77
Akhirnya ...
78
Ingin melihat kesungguhan mu
79
episode 79
80
Episode 80
81
Akhirnya, Ketahuan Juga
82
Rencana Nadin
83
Akhirnya Sah
84
Andai Kita Bercerai
85
Lakukan Lah
86
Menyelidiki
87
Episode 87
88
Kebaikan Adit
89
Kisah Intan
90
Episode 90
91
Ketahuan
92
Sasa Melahirkan
93
Niat Baru Nadin
94
Maafkan Ayah! Benarkah?
95
Dituduh Pelakor
96
Kemarahan Adit
97
Tentang Bara dan Sasa
98
Pengakuan Karin
99
Episode 99
100
episode 100
101
episode 101
102
Yuk, Pacaran
103
Episode 103
104
Nadin, Di Rumah Sakit Jiwa.
105
Burhan dan Anita
106
Anita Dan Burhan 2
107
Pernikahan Adit
108
ekstra part
109
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!