Niar melangkahkan kakinya menjauhi Bandara. Langkah kakinya terhenti karena dia mendengar suara orang yang sedang dia hindari.
"Sayang." Panggilan kelima kali baru lah Niar menoleh.
Jantung Niar berdegup sangat kencang ketika pria itu mendekat ke arahnya. Seperti wanita yang sedang kepergok selingkuh. Pada nyatanya memang benar, dia selingkuh di belakang Jicko dengan Dirga pria yang sangat dia cintai.
"Kamu sedang apa di sini?" tanya Jicko heran.
"A-aku tadi mengantar sahabat ku, Mas," jawabnya.
Jicko menyunggingkan senyum ke arah Niar, tangannya menggenggam tangan Niar dengan erat dan membawanya ke arah mobil Jicko.
"Mas, aku bawa mobil sendiri." Tangan Jicko langsung terhenti ketika mendengarnya.
"Nanti mobil kamu biar anak buah Mas yang bawa. Kita makan dulu, Sayang. Sudah lama kita tidak pergi berdua," ucapnya sangat lembut.
Disepanjang perjalanan Niar merasa sangat bersalah kepada pria di sampingnya ini. Jicko selalu memperlakukan Niar sangat manis. Akan tetapi, perlakuan manis Jicko tidak membuat hati Niar bergeming. Berbeda dengan Dirga, perlakuan manis Dirga setiap hari mampu membuat rasa cintanya terhadap Dirga semakin besar dan dalam.
Tibanya mereka disalah satu restoran, Jicko dengan mesra menggandeng tangan Niar dan mereka makan dengan tenang. Dering ponsel Jicko berbunyi, Niar menatapnya sekilas. Niar menatap Jicko aneh karena tidak biasanya dia menerima panggilan telepon menjauhi Niar. Namun, Niar tidak memperdulikannya.
Niar mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu ke nomor Dirga. 'Ay, aku diajak makan sama Mas Jicko'
Pesannya masih centang satu dan itu menandakan Dirga masih berada di pesawat. Jicko sudah duduk di hadapan Niar kembali. Dia melanjutkan makannya lagi.
"Sayang, aku udah gak sabar ingin segera menikah denganmu."
"Uhuk!"
Niar tersedak makanan yang baru saja masuk ke dalam tenggorokannya. Jicko langsung memberikan air minum kepada Niar dan menepuk punggungnya dengan lembut.
"Makannya hati-hati, Sayang," ucapnya.
Niar menatap Jicko dengan perasaan yang teramat bersalah. Dan sekarang sudah waktunya untuk dia mengakhiri hubungannya dengan Jicko.
"Mas." Panggilan Niar membuat Jicko menoleh ke arah kekasihnya. Dia menyunggingkan senyum yang teramat manis.
"Se-sebenarnya aku ...."
"Sayang, orangtuamu sudah menunggu kita di rumah. Kita langsung pulang aja, ya," potong Jicko.
Jicko sudah bangkit dari duduknya sedangkan Niar hanya menghela napas berat. Gagal lagi untuk berterus terang tentang perasaannya yang sebenarnya terhadap Jicko.
Niar mengerutkan dahinya ketika Jicko mengajaknya ke rumah sang ayah. Bukan ke rumahnya yang Niar tempati bersama sang bunda. Sudah dari sepuluh tahun yang lalu Bunda dan Ayah Niar berpisah. Niar memilih tinggal bersama bundanya sedangkan Ara tinggal bersama sang Ayah. Menjalin kasih bersama Dirga membuatnya merasa terlindungi. Dirga selalu melindungi dan mengayomi Niar selama mereka berpacaran. Hal itulah yang membuat Niar nyaman menjalin hubungan dengan Dirga.
"Mas, kenapa ke sini?" tanya Niar bingung.
"Nanti kamu tahu sendiri, Sayang," jawab Jicko sambil membuka pintu mobil.
Perasaan tidak enak kini melanda hati Niar. Langkahnya terasa berat untuk masuk ke dalam rumah ayahnya. Suara berat sang ayah menggema menyambut kedatangan mereka. Dengan sopannya Jicko mencium tangan Pak Khorun disambut tepukan punggung lembut ayah Niar.
Jicko dan Niar duduk di depan Pak Khorun. Mata Niar sudah menangkap ada gelagat yang aneh dari sang ayah.
"Ayah menyetujui rencana kamu untuk menikahi putri Ayah secepat mungkin ...."
"Lusa kalian akan menikah." Mata Niar melebar dengan sempurna. Dia menatap ayahnya dengan tatapan tidak percaya. Sedangkan Jicko tersenyum penuh dengan kebahagiaan.
"Lusa? Me-nikah ...."
****
Happy reading ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Hesti Pramuni
ternyata... antagonisnya si Jicko ya...mm..
2021-11-23
1
ani nurhaeni
ada udang di balik bakwan niih
2021-06-28
1
Whya Fajria
OH NOOO😱😱😱
2021-01-14
0