Waktu teras cepat berputar, sebulan sudah Nindy bekerja di cafe instragamable milik Ara. Meskipun hanya sebagai pelayan cafe, Nindy sangat merasa bahagia karena dia perlakukan layaknya keluarga di sini.
Karyawan yang lainnya juga sangat baik dan ramah-ramah. Tidak ada jarak diantara mereka dan juga Mbak Ara. Mbak Ara memperlakukan semua karyawannya seperti sahabat.
Setiap hari Nindy selalu bercerita kepada sang kakak tentang pekerjaannya. Suara bahagia sangat terdengar di telinga Dirga.
"Kak, kapan Kakak ke sini lagi?" tanyanya via telepon.
"Belum tau Ndy, Kakak masih sibuk."
"Kak, sudah saatnya Kakak move on dari masa lalu Kakak. Lima tahun bukan waktu yang sebentar, dan pasti akan merubah semuanya. Termasuk perasaan Kak Niar terhadap Kakak," ucapnya.
"Kakak juga perlu bahagia, jangan terus tenggelam dalam kisah cinta yang menyakitkan ini. Ndy hanya tidak mau, Kakak kecewa untuk kedua kalinya. Ndy gak mau liat Kakak sedih," sambungnya.
Di balik sambungan telepon Dirga terdiam, memikirkan apa yang dikatakan Indy. Bukan hanya Nindy yang menyuruhnya untuk bangkit dari masa lalu. Para sahabat Niar pun menyuruh hal yang sama. Karena mereka sudah tidak menemukan jejak Niar sedikit pun. Niar masih hidup atau sudah mati mereka pun tidak tahu.
"Tidak semudah itu Ndy, dia ...."
"Ndy tau, Kak. Tapi, tidak ada salahnya kan Kakak membuka hati untuk wanita lain. Pelan-pelan cobalah buka hati Kakak," timpalnya.
"Ndy sayang Kakak. Ndy gak mau melihat Kakak sedih terus," katanya dengan sangat tulus
"Kakak lebih baik liburan ke sini, menjauhi setiap kenangan yang telah Kakak ukir dulu," ujarnya.
"Ya, nanti Kakak akan ke sana," jawabnya.
Sambungan telepon pun terputus. Orang-orang di sekeliling Dirga menginginkan agar Dirga bisa menata masa depannya. Tidak terus-terusan terpuruk seperti ini. Cinta yang dimiliki Dirga sangat teramat besar untuk Niar. Apa mungkin Niar juga masih mencintainya? Sudah lima tahun berlalu dan setiap detik bisa merubah semuanya.
Dirga hanya menghela napas kasar, hatinya menolak untuk melupakan Niar. Karena bayang-bayang Niar selalu memenuhi kepalanya.
Setelah menyelami pikirannya, akhirnya Dirga memutuskan untuk rehat sejenak dari pekerjaannya. Dia butuh berlibur, dan dia ingin seperti adiknya. Menikmati hari-hari seperti orang biasa.
Semua pekerjaan, Dirga serahkan kepada Kenan. "Saya akan berlibur selama satu bulan di Malang. Jangan pernah hubungi saya jika, bukan masalah urgent," ucapnya.
Kenan mengangguk pelan, dia berharap atasannya ini bisa menemukan kebahagiaan setelah liburan. Agar tidak terus tenggelam dalam kesedihan.
Nindy sangat senang dan menjemput Kakaknya di Bandara. Apalagi Dirga mengatakan ingin menjadi orang biasa seperti dirinya. Agar liburannya kali ini menyenangkan.
Nindy memicingkan mata ketika melihat seorang pria mendekat ke arahnya dengan senyum yang sangat dia kenali. Dilihat dari postur tubuhnya seperti sang kakak tapi, wajahnya ditumbuhi bulu-bulu halus di atas bibirnya.
"Kakaknya datang kok gak disambut," kata Dirga.
"Kakak?" Nindy menyentuh wajah kakaknya dan dilihat dengan seksama.
"Kakak," teriaknya sambil memeluk tubuh Dirga.
"Kok berkumis sekarang?" tanya Nindy sambil menggandeng tangan Dirga menuju mobil yang sudah menjemputnya.
"Biar gak dikenalin orang."
"Bohong banget," sahut Nindy.
Nindy tahu, jika sang kakak kembali depresi. Yang dia pikirkan hanya Niar dan Niar. Tidak akan dia pedulikan tubuhnya. Dia bisa menjadi manusia normal saat bekerja. Namun, setelah kembali ke apartment Dirga akan berubah menjadi orang uang terlihat sangat depresi.
Dalam hati Nindy terus berdoa, agar liburan Kakaknya kali ini membawa kebahagiaan untuknya. Syukur-syukur dapat jodoh di Malang.
****
Happy reading ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Hesti Pramuni
pasti deh ketemu mah mantan..
2021-11-23
1
💕Leyka Gallardiev 💕
smoga dirga ke temu niar ...
2021-11-22
1
Beci Luna
ya kalau jodoh pasti ketemu...
2021-04-28
1