Niar menatap ke arah Dirga, Dirga menganggukkan kepalanya. Hanya jawaban iya dan iya dari Niar. Sedangkan Dirga, kini sedang menyandarkan kepalanya di sofa dengan mata yang terpejam.
Sembari menjawab panggilan dari Jicko, mata Niar tak pernah berhenti menatap ke arah Dirga. Ada rasa bersalah di hatinya. Tak lama, Niar mengakhiri panggilan dari Jicko dan mematikan ponselnya.
"Maaf," ucap Niar dengan tangan yang sudah memeluk Dirga dari samping.
Mata Dirga terbuka dan dia mencoba untuk menyunggingkan senyum. Walau hatinya sedang dilanda cemburu.
"Bantu aku untuk mengakhiri semua ini," pinta Niar.
Dirga mengecup ujung kepala Niar. "Kita sama-sama berjuang demi hati dan cinta kita," tutur Dirga.
Niar pun tersenyum dengan mendongakkan kepalanya tanpa melepaskan pelukan tangganya di pinggang Dirga.
Kemudian, Dirga mengecup singkat bibir mungil Niar dan membalas pelukan Niar tak kalah eratnya.
"Sayang, temani aku tidur di sini, ya."
Niar menatap Dirga dengan tatapan membunuh. Kontak fisik antara dirinya dan Dirga tidak lebih dari ciuman bibir. Apalagi dengan Jicko, selama berpacaran dua tahun dengannya bisa dihitung dengan jari mereka melakukan kontak fisik berciuman. Itu juga Jicko yang mencuri-curi.
"Aku tidak mau," tolaknya.
"Aku hanya ingin memelukmu, Sayang. Aku masih bisa menjaga nafsuku karena aku tidak ingin merusak mu. Aku hanya ingin kamu menjadi yang pertama dan terakhir untukku," terangnya.
Hati Niar pun luluh, dia sangat percaya dengan Dirga. Bertahun-tahun berpacaran dengan Dirga, Dirga tidak pernah berbuat hal yang aneh kepada dirinya. Dia selalu menjaga Niar dan juga kehormatan Niar.
Setelah Dirga dan Niar membersihkan tubuh dan berganti pakaian, mereka naik ke atas tempat tidur.
"Aku sangat bahagia bisa bertemu kamu lagi, Sayang," kata Dirga. Dia pun mengecup kening Niar sangat dalam dan meletakkan tangannya di pinggang Niar.
"Masih seperti mimpi bagiku," sahut Niar yang kini sudah menelusupkan wajahnya di dada bidang Dirga.
Tak henti-hentinya Dirga menciumi puncuk kepala Niar. Sedangkan Niar terus mengeratkan tangannya di pinggang Dirga. Hingga mereka pun terlelap dengan saling berpelukan.
Pagi harinya, Dirga tersenyum lebar. Ketika dia membuka mata di pagi hari, Niar lah yang pertama kali dia lihat.
"I love you, Sayang," ucapnya sambil mengecup singkat bibir mungil Niar.
Senyum Dirga tak henti melengkung dengan sempurna ketika memandangi wajah kekasihnya di depannya. Mata Niar pun mengerjap pelan. "Morning, Sayang," ucap Dirga.
"Morning, Ay," balasnya.
"Kamu kenapa ngeliat akunya kayak gitu? Muka aku bangun tidur jelek, ya," sergahnya.
Dirga pun tergelak, lalu menangkup kedua pipi Niar. "Kamu sangat cantik, Sayang." Dirga langsung mengecup kening Niar sangat dalam. Hingga pipi Niar terlihat memerah.
Mereka pun bersiap untuk keluar dari apartment. Sebelumnya, Dirga memesan makanan terlebih dahulu untuk mereka sarapan.
Setelah mereka selesai sarapan, Niar menarik tangan Dirga yang hendak keluar membuka pintu. "Kamu aku pecat," tegas Niar.
"Kenapa?" tanya Dirga dengan kening yang berkerut.
"Aku gak suka kamu dideketin dan diliatin banyak karyawan cewek dan juga pengunjung cewek. Apalagi sekarang kamu semakin tampan. Kamu yang dekil kayak kemarin aja banyak banget yang menatap kagum kamu. Apalagi sekarang?" ungkapnya.
Dirga pun tertawa dan mencubit pelan pipi Niar. "Cemburu?"
"Pake nanya," sinisnya.
Dirga pun memeluk tubuh Niar. "Aku tidak akan tergoda dengan wanita manapun, Sayang. Hanya kamu dan cuma kamu yang aku cintai," jelasnya.
Niar pun tersenyum dalam pelukan Dirga. "Tapi, udahan ya kerja di cafe aku," pinta Niar.
"Iya, Sayang. Apa sih yang nggak buat kamu," balas Dirga ketika meleonggarkan pelukannya.
Mereka pun sangat berbahagia, begitu pun seseorang yang sedang berada di luar kota sana. Senyum terus mengembang di bibirnya karena telah berhasil mendapatkan kehormatan seseorang yang tak lain adalah istrinya yang baru kemarin dia nikahi.
****
Happy reading ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
diajeng3476
nah jicko malah dah punya istri.
2024-07-25
1
Qorie Izraini
siapa sih yg tengah belah duren
jangan blg itu jicko..
2022-11-16
0
Hesti Pramuni
weeeiiiiitttt....! Jicko kah..?
2021-11-23
0