"AKU TIDAK MENCINTAINYA, Ayah," sentak Niar dengan air mata yang sudah menganak.
"Ayah liat sendiri, kan. Niar depresi lagi."
"Ayah akan berbicara kepada Bundanya, pasti Bundanya akan langsung setuju. Hanya kamu yang dapat menyembuhkan depresi anak ini," ujar Pak Khorun.
"Aku tidak depresi, aku hanya mencintai Dirga. Tidak mencintai dia," ucap Niar sambil menunjuk ke arah Jicko.
"Sabar, Sayang." Jicko merangkul pundak Niar namun, langsung Niar tepis.
"Jangan pernah sentuh aku," sentak Niar kembali.
Tak lama, Ibu Sari datang ke rumah ayahnya Niar. Dilihatnya Niar sedang menangis. Kondisi itu mengingatkannya akan kondisi Niar lima tahun lalu.
Nak, baru saja Bunda bahagia karena Niarnya Bunda telah kembali. Tapi, kenapa kamu seperti ini lagi?
Bu Sari menghampiri Niar dan Niar pun langsung berhambur memeluk tubuh sang Bunda.
"Aku tidak mencintainya, Bunda. Aku hanya mencintai Dirga," ucap Niar yang masih terisak.
Hati Bu Sari sangat hancur mendengar ucapan putrinya ini. Ingin rasanya Bu Sari mencari Dirga dan membawanya ke hadapan Niar. Supaya Niar kembali seperti dulu lagi.
"Pernikahan Niar dan Jicko akan diadakan lusa," tegas Pak Khorun.
"Kenapa cepat seperti itu?" tanya Bu Sari.
"Bunda lihat, kan. Niar kembali depresi. Aku hanya ingin cepat membawa Niar berobat ke luar negeri untuk menyembuhkan depresinya." Hati Bu Sari seakan tidak percaya dengan ucapan dari Jicko. Terlebih hampir seminggu ini Niar putrinya sudah kembali menjadi Niar yang dulu.
"Jangan terlalu memaksa, Mas. Kasihan Niar, biarlah pernikahannya sesuai undangannya saja," pinta Bu Sari.
"Tidak!" tegas Pak Khorun.
"Anak ini hanya membuatku malu jika, depresinya tidak sembuh-sembuh," ucap Pak Khorun.
Hati Bu Sari terasa sakit mendengar ucapan dari Pak Khorun yang adalah ayah kandung dari Niar. Padahal, dia tidak pernah mengurus Niar ketika Niar berada di fase depresi.
"Jika, Ayah malu. Bunuh aku aja, Yah. Aku lebih baik MATI dari pada harus menikah dengan DIA!"
PLAK.
Tamparan keras mendarat di pipi Niar, membuat Bu Sari terbelalak tak percaya. Niar menatap ayahnya dengan tatapan tajam.
"Jangan pernah membantah ucapan Ayah. Sudah untung, Jicko ini mau sama kamu," terang Pak Khorun.
Di ibukota.
Dirga masih fokus mengadakan meeting dengan para petinggi-petinggi di perusahannya. Dia masih membahas masalah demi masalah yang ada. Di tengah-tengah keseriusannya, hatinya gelisah. Dan secara spontan kepalanya mengingat Niar.
Dia menjeda sebentar meeting yang sedang berlangsung. Dia menghidupkan ponselnya. Dibacanya pesan dari Niar dan rahangnya pun mengeras. Cemburu kini menguasai hatinya. Berkali-kali Dirga menghubungi Niar. Namun, hanya suara operator yang menjawabnya.
Rasa takut kini memenuhi hati dan pikiran Dirga. Hingga dia menelepon seseorang untuk mengawasi Niar selama dirinya masih ada di Jakarta.
Kenan menghampiri bosnya yang sedang duduk di kursi kebesarannya. "Apa Anda sibuk?"
Pertanyaan serius dari Kenan membuat Dirga menatap Kenan tajam. Kenan pun menyerahkan flashdisk ke Dirga.
"Apa Ini?"
"Seperti yang Anda minta kemarin," sahut Kenan.
Tanpa berlama-lama, Dirga langsung membuka isi flashdisk itu. Matanya melebar dengan sempurna melihat kumpulan foto beserta keterangannya.
"Apa yang Anda curiga benar adanya," ujar Kenan.
"Mereka sudah menikah tanggal ...."
Ucapan Kenan terhenti ketika Dirga menerima telepon dari seseorang.
"Menikah ... lusa? Jangan bercanda."
Dirga langsung membanting ponselnya dan mengumpat kasar, meluapkan segala emosinya.
"Bawa Wulan ke hadapan saya, MALAM INI juga."
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Hesti Pramuni
mm..Wulan..mantan istrinya Dirga kah ?
2021-11-23
1
Anisahz_Chan
smngt thorr
2021-07-05
0
ani nurhaeni
whaaatttt
2021-06-28
0