"Nanti pulangnya aku jemput, ya," ujar Dirga setelah tiba di depan cafe Niar.
"Aku mau pulang, Ay. Bunda khawatir sama aku," tolak Niar halus.
Wajah cerah Dirga berubah menjadi sendu. Niar menggenggam tangan Dirga dan berkata, "nanti siang kamu jemput aku, kita makan siang bareng."
Dirga pun tersenyum dan mengiyakan ajakan Niar. "Tapi, jangan keluar dari mobil," titah Niar. "Aku gak mau kamu jadi tontonan orang," lanjutnya.
Dirga mecubit pipi Niar karena merasa gemas jika, kekasihnya ini sedang cemburu. Sebelum keluar dari mobil, Dirga mengecup hangat kening Niar. Kemudian dia melajukan mobilnya menuju apartmentnya kembali.
Sementara itu, di kota yang berbeda seorang pria dengan perkasanya sedang menerjang tubuh seorang wanita yang umurnya tak jauh berbeda dengan Niar. Keringat sudah membasahi tubuh mereka berdua. Namun, si pria seakan tidak ada lelahnya. Sedangkan si wanita sudah terkulai lemah tak berdaya. Memasrahkan dirinya kepada sang pria.
Setelah mencapai puncak kenikmatan, si pria berbaring di samping si wanita. Memeluknya hangat dan mencium bibir sang istri.
"Sayang, besok aku harus kembali ke Malang," ujar si pria.
Si wanita yang hendak memejamkan matanya kini, beralih menatap lekat sang suami. Ada tatapan kekecewaan dan kesedihan di matanya.
"Pasti aku akan membawa kamu di sana. Tapi, aku harus mencari hunian dulu yang tidak akan pernah terjamah dan diketahui oleh orang lain," imbuhnya.
Si wanita pun hanya menganggukkan kepala, menyetujui apa yang dikatakan suaminya. Dia mempercayai suaminya sepenuhnya. Karena dia tidak ingin kecewa untuk kedua kalinya. Ditinggalkan pergi oleh sang mantan suami di malam pertama mereka.
****
Dirga sudah berada di apartmentnya. Karena hari ini dia sudah dipecat oleh Niar. Akhirnya, dia mencoba membuka ponsel khusus pekerjaannya. Banyak sekali notif pesan dan juga e-mail yang dikirimkan Kenan, asistennya.
Ada satu pesan yang sangat menenangkan hatinya.
'Mantan istri Anda sudah menikah'
Begitulah isi pesan dari Kenan. Dirga menyunggingkan senyum lebar. Keberuntungan sedang datang padanya. Dekat kembali dengan Niar dan akhirnya mantan istrinya yang tidak pernah dia sentuh selama menjadi sepasang suami istri, kurang dari 24 jam akhirnya menikah.
Dirga pun tidak takut dan terlalu khawatir. Karena dia sudah memegang akta cerainya dengan sang mantan istri.
Di ruangan Niar, Niar sedang memikirkan bagaimana hubungannya dengan Jicko. Niar tidak terlalu khawatir terhadap bundanya. Yang Niar takutkan adalah sang ayah. Sang Ayahlah yang sangat bersemangat dengan acara pernikahan ini. Sedangkan bundanya masih ragu dengan hati Niar.
"Apa bisa kurang dari seminggu ini aku menyelesaikan hubunganku dengan Mas Jicko?" gumamnya.
Waktu terus berputar, jam makan siang pun sudah tiba. Dirga sudah setia menunggu Niar di depan cafe. Namun, yang ditunggu belum juga keluar.
Tak lama seorang wanita cantik masuk ke dalam mobil Dirga dan menyunggingkan senyum manisnya. "Lama," gerutu Dirga.
Niar pun mengecup pipi kiri Dirga lalu berkata, "jangan marah."
Tidak ada balasan dari Dirga dan dia pun melajukan mobilnya ke salah satu restoran mewah. Baru kali ini Niar mendatangi tempat ini. Dirga menggandeng tangan Niar menuju meja yang sudah dia pesan. Terlihat jelas oleh mata Niar, hanya orang-orang kalangan atas yang mampu makan di tempat ini.
"Ay, kamu ...."
"Nikmatin aja, Sayang. Uangku gak akan habis," ucapnya.
Di sela-sela menyantap makanan suara seorang wanita menyapa Dirga. Wanita itu terlihat sangat cantik dan juga seksi.
"Gak nyangka, kita ketemu di sini, Pak."
Dirga hanya menganggukkan kepalanya dan bersikap sangat dingin kepada sekretaris di depannya. Sedangkan tangan Niar sudah mencengkram erat sendok di tangannya.
"Maaf, Anda mengganggu waktu makan siang saya dengan calon istri saya."
Wajah sekretaris itu memerah menahan malu. Sudah diusir dan ternyata Dirga sudah memiliki calon istri.
"Jangan marah, Sayang," pinta Dirga dengan mengusap punggung tangan Niar.
Namun, wajah Niar masih datar menunjukkan dia marah dan cemburu. "Dia itu sekretaris dari pemilik perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan aku. Dan aku gak ada hubungan apa-apa, kamu liat sendiri. kan."
Niar menatap Dirga dengan tatapan tajam, matanya menyiratkan ketidak percayaan. Dira mengutak-atik ponselnya. Lalu menyerahkan ponselnya kepada Niar.
Mata Niar melebar, lalu dia melihat ke arah Dirga. "Ini bukan perusahaan Papa kamu, kan." Dirga hanya menjawab dengan anggukan kepala.
"Itu perusahaan aku, Sayang. Yang aku bangun dengan kerja keras aku sendiri. Tanpa campur tangan orang lain," sambungnya.
"Setelah perceraian di malam pertama, aku memutuskan untuk pergi dari rumah tanpa membawa apapun. Yang aku bawa cuma sedikit tabungan aku dan juga keyakinan hati aku. Aku terus mencari kamu sambil merintis perusahaan yang mau aku bangun."
"Aku ingin memantaskan diri untuk bersanding dengan kamu. Perusahaan itu adalah bukti cinta aku buat kamu, D&N grup. Itu inisial nama kita berdua," terangnya.
Mata Niar berkaca-kaca mendengar penjelasan dari Dirga. Hatinya benar-benar terenyuh dengan sifat Dirga yang gigih dan tak pantang menyerah.
"Makasih, udah banyak berjuang untuk aku," ucap Niar.
Dirga memegang tangan Niar dengan seulas senyum yang mengembang. "Kamu memang patut dan layak untuk diperjuangkan."
****
Happy reading ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Qorie Izraini
maksud zicko apa coba...
mau mpu y
2022-11-16
1
Sri Wulandari
awal nya aku kasian ama jikco ...tau nya dia yg berhianat ...jd ilfil deh
2022-09-30
1
Hesti Pramuni
mm.. Jicko mah mantan istri Dirga... tp Jicko masih mo nikah lagi mah Niar.. serakah sekali anda, bro..!
2021-11-23
0