Setelah tiba di kosan Nindy, Nindy dan Dirga menuju ke rumah sang pemilik kos terlebih dahulu. Meminta izin kepada ibu kos karena untuk satu bulan ke depan dia akan tinggal bersama kakaknya. Agar tidak ada gosip yang bertebaran di luaran sana.
Setelah urusannya selesai, Dirga merebahkan tubuhnya di kasur kecil yang biasa Nindy pakai untuk tidur.
"Ndy, ini kasur kecil banget sih," keluh Dirga karena kakinya menjuntai melewati kasur itu.
"Kakaknya yang ketinggian," sahut Nindy sembari mengganti pakaiannya.
"Mau kemana?" tanya Dirga yang sudah melihat Nindy rapi.
"Ndy mau kerja, Kak," balasnya.
"Kalo Kakak lapar pesan online aja, ya," lanjut Nindy.
"Kakak antar kamu, ya," ujar Dirga.
"Gak usah Kak, lagian kan Kakak gak bawa kendaraan," tolaknya.
"Tunggu sebentar." Dirga menghubungi seseorang dan tidak lama kemudian ada yang mengetuk pintu.
"Cari siapa?" tanya Nindy setelah membukakan pintu.
Dirga menghampiri Nindy dan pria dihadapan Nindy menunduk sopan.
"Ini Pak, kunci motornya." Dirga menerimanya dan pria itu pun pamit undur diri.
"Ayo," ajak Dirga.
Nindy hanya menggelengkan kepala tak percaya. "Bos mah bebas," gumamnya.
Dirga mengantarkan Nindy sampai tempat kerjanya. Sebuah cafe yang cukup ramai. Begitulah pikirnya dan sangat kekinian.
"Pulang jam berapa? Nanti Kakak jemput," tanya Dirga.
"Jam sepuluh," jawab Nindy sambil menyerahkan helm yang dipakainya ke Dirga.
Dirga berkeliling-keliling menaiki sepeda motor. Sudah lama sekali dia tidak seperti ini. Dan aktifitasnya hari ini mengingatkannya ketika masih duduk di bangku sekolah. Asyiknya berboncengan dengan pacar apalagi jikala hujan datang.
Hanya sebuah kenangan yang mungkin tidak bisa terulang. Sepeda motornya berhenti di salah satu cafe. Cafe dengan nama yang lucu, Cafe Kenangan Mantan itulah namanya. Dirga tersenyum kecut, dia pun penasaran dan akhirnya masuk ke dalam cafe tersebut.
Ketika masuk Dirga disambut hangat para karyawan di sana QQ. Desain cafenya pun modern dan anak muda sekali. Dia duduk di sebuah meja pinggir kaca. Membelakangi seorang wanita berkaos putih dan berambut sepunggung yang dibuat keriting di bawahnya.
Ternyata cafe ini full musik, karena ada band yang menghibur para pengunjung. Lagu yang dinyanyikan pun lagu-lagu galau. Sesuai dengan nama cafenya.
Hingga terdengar suara wanita yang berada di belakang Dirga bernyanyi lirih.
Aku tau,,
Dirimu kini telah ada yang memiliki
Tapi bagaimanakah dengan diriku
Tak mungkin ku sanggup kehilangan dirimu
Aku tau
Bukan saatnya
Tuk mengharap cintamu lagi
Tapi bagaimanakah dengan hatiku
Tak mungkin ku sanggup
Begini tanpa cinta darimu
Dirga menoleh ke arah belakangnya, wanita itu menunduk dalam. Lagu itu sepertinya jeritan hati wanita itu tapi, lagu itu juga membuat dada Dirga terasa sesak. Dirga menatap gelang yang kini dipakainya, menyentuhnya dengan mata yang nanar.
Ukiran inisial huruf D&N membuat kenangan indah bersama Niar hadir kembali.
"Apakah kamu masih menyimpan gelang ini?" gumamnya.
"Mbak, maaf. Ada yang ingin bertemu dengan Mbak," ucap salah satu karyawan cafe yang sudah berdiri di samping si wanita itu.
"Bawa dia ke atas, ke ruangan saya," sahut lembut si wanita dengan suara berat.
Dirga menoleh ke arah belakang. Terlihat dari belakang, si wanita itu sedang menyeka air matanya. Hingga si wanita itu bangkit dari duduknya. Hanya punggung si wanita yang teelihat dan kian menjauhi meja Dirga. "Pemilik cafe ini," gumam Dirga ketika melihat wanita itu menaiki anak tangga.
***
Happy reading ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Hesti Pramuni
weeee... mo ketemu mantan...
2021-11-23
1
Beci Luna
niar...itu...mungkin....
2021-04-28
0
Tri Widayanti
Niar kyknya ya
2020-12-26
1