"Kau harus nya mengerti dengan keadaan kakak Bee!".
"Ekonomi kakak begitu sulit sekarang ini, maaf kakak tidak bisa membantu mewujudkan impian mu itu,".
"Sadarlah dengan kemampuan kita Bee!, sadar!".
Sekilas seruan itu yang kini sempat terbaca oleh Time saat diri nya mencoba membaca memori Bee di masa lalu.
Membuat Time mengerti arti dari tatapan penuh amarah, kecewa dan tak peduli Bee kepada wanita di hadapan mereka saat itu.
"Ayo kita pergi dari sini Time!," ucap Bee sembari memalingkan pandangan nya.
Ia seakan tak sudi hanya untuk melihat wanita serta dua anak kembar yang ternyata merupakan kakak kandung serta keponakan nya sendiri.
"Tapi kita baru saja sampai. Dan aku masih penasaran kira kira berapa usia mu di masa ini Bee?," ucap Time terus mengorek informasi dari masa lalu Bee.
"10 tahun, kau puas?, sekarang ayo kita pergi," ketus Bee.
"Tunggu Bee, kenapa kau begitu nampak marah?," tanya Time mencoba mengulur ulur waktu lebih lama lagi.
"Dia tidak pernah peduli pada ku, dia juga tak pernah mengerti semua tentang keinginan ku Time!, kau lihat sendiri rumah nya, cukup megah bukan?, tapi dia bahkan tak bisa membantu perekonomian di rumah orang tua nya sedikitpun," ketus Bee penuh amarah.
Seakan hal itu sudah begitu lama terpendam dalam hati nya dan ingin sekali di lepaskan.
Saat kaki Bee ingin beranjak pergi, sebuah suara seketika membuat langkah nya terhenti.
"Ibu?, kenapa ibu datang sendirian?, aku bisa menjemput ibu kapan pun ibu ingin kemari," seru sang kakak membuat antusias dalam diri Bee kembali terlihat.
"Ibu?," ucap Bee sembari mencari di mana kira nya sosok sang ibu berada.
Hasrat menggebu dalam diri nya kini kembali muncul, sama seperti yang Bee tunjukkan saat ia berkunjung ke rumah nya beberapa saat yang lalu.
Ia segera bergegas mencari asal suara percakapan antara kakak perempuan nya dan sang ibu.
Namun langkah nya tiba tiba terhenti saat mendengar sedikit pembicaraan mereka saat itu.
"Terima kasih ya sayang, ini begitu berarti untuk ibu, hanya kau yang bisa ibu andalkan selama ini," ucap sang ibu membuat Bee seketika tercengang dan mematung di tempat nya berdiri.
"Tapi maaf bu, ibu tahu sendiri sekarang aku telah berhenti dari pekerjaan ku karna harus merawat kedua anak ku, jadi maaf jika mungkin aku tidak bisa membantu lebih banyak dari ini," ucap sang kakak membuat kedua bola mata Bee membulat sempurna.
"Kau bilang apa tadi?, dia tidak memperdulikan mu ataupun keluarga kalian?," ledek Time.
"Itu cuma kebetulan Time, dan sampai sekarang pun hanya kakak lelaki ku lah yang benar benar memperdulikan ku, kau akan tahu nanti jika melihat nya langsung," seru Bee kembali mencoba berjalan mendekati asal suara sang kakak dan ibu nya berada, t
Namun kali ini tangan nya langsung di cekal oleh Time hingga kembali tak berkutik.
"Kalau begitu ayo kita pulang, aku ingin bertemu dan melihat sendiri sosok kakak lelaki mu itu," sahut Time seketika di tepis oleh Bee.
Dengan begitu tak sabar nya, Bee kembali bergegas mencari asal suara sang ibu yang kini semakin samar terdengar.
"Ibu!," teriak Bee saat ia kembali gagal bertemu dengan sang ibu.
Dari kejauhan nampak seorang wanita paruh baya telah menaiki sebuah taksi dan telah melewati gerbang rumah sang kakak.
"Dia tak akan bisa mendengar mu Bee," ucap Time sembari menjentikkan jari nya sekali lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Noviyanti
lanjut thor
2023-08-27
1