Bab 5.

"Are you okey Bee?," tanya Soya sembari mengemas pakaian Bee ke dalam ransel.

Karna kondisi Bee sudah pulih seutuh nya, dokter memperbolehkan Bee untuk pulang hari itu.

Namun sebenar nya, Bee merasakan masih ada yang tak beres di dalam kepala nya.

Seakan rasa sakit yang teramat sangat sesekali ia rasakan saat ia sedang sendirian.

Namun nyata nya, dokter tak menemukan kejanggalan apapun dalam kepala nya meskipun sang dokter sudah memeriksa nya berulang ulang kali sesuai keinginan Bee.

"Sudahlah Bee!, jangan melamun, kau hanya syok saat itu bukan nya gegar otak, you know", seru Soya saat melihat Bee terus saja terdiam tak seperti biasa nya.

Bee yang ceria dan sulit di atur kini mulai nampak sedikit berbicara dan tak banyak bertingkah.

"Hai," sapa Time saat Soya dan Bee keluar dari rumah sakit.

"Kau," ucap Bee memilih mempercepat langkah kaki nya sembari menarik tangan Soya dengan cepat

"Bee?, what happen?," tanya Soya kebingungan dengan sikap aneh Bee saat itu.

"Tidak ada, aku hanya ingin cepat kembali ke rumah," sahut Bee membuat Soya segera menepis tangan Bee.

"Tidak ada kau bilang?, Time mencoba menyapa kita barusan, setidak nya kau hargai niat baik nya," keluh Soya membuat Bee terbelalak tak percaya.

Dalam pikiran Bee, Soya tak akan bisa melihat Time karna kemungkinan besar Time bukan lah manusia, ia semacam malaikat maut yang mungkin saja tak terima jikalau Bee selamat dari kecelakaan kemarin.

"Apa kau benar benar bisa melihat nya?," tanya Bee dengan raut wajah ketakutan.

"Are you kidding Bee?, dia itu manusia, dia anak baru di kampus kita, dia teman baru ku di kampus," seru Soya membuat Bee begitu berat saat menelan ludah nya sendiri.

Pasal nya kini Time sedang menatap nya seakan tak akan pernah melepas kan nya untuk sejenak saja.

"Bisa kita pulang, kepala ku begitu pusing saat ini," ucap Bee sembari kembali menarik tangan Soya untuk segera masuk ke taksi pesanan mereka.

Sebenar nya apa ini?, jika dia manusia, mungkinkah dia bisa melesat dengan cepat dan menghilang tiba tiba seperti waktu itu?, tapi jika dia hantu kenapa Soya bisa melihat bahkan mengenal nya?, batin Bee sampai berkeringat dingin saat memikirkan semua itu.

----##-----

"Istirahatlah, aku akan buat makan malam," ucap Soya setiba nya di dalam kamar Bee.

"Thanks," sahut Bee sembari masuk ke dalam kamar nya.

Namun saat Bee ingin mencoba berbaring, Time tiba tiba sudah berdiri di hadapan nya.

Begitu terkejut nya Bee sehingga ia langsung tersungkur ke lantai saat itu juga.

"Si-siapa sebenar nya kau ini?," tanya Bee semakin menjauh dari hadapan Time.

"Aku Time, apakah kau sudah lupa?," sahut Time dengan tenang nya.

"Ah lupakan!, kau hanya mau mempermainkan ku, sebenar nya apa yang kau mau dari ku?, dan sihir apa yang kau pakai kepada ku,?" seru Bee antara merasa kesal dan juga takut.

"Sudah ku bilang aku ingin menjadi teman mu dalam sepekan ini, aku mencoba membantu mu Bee, sadarilah itu, kesempatan kedua tengah datang kepada mu, jangan pernah sia siakan itu," sahut Time kembali menghilang secara misterius dari hadapan nya, hingga membuat Bee seketika pingsan saat itu.

---##----

"Apa kau baik baik saja?," terdengar sebuah suara begitu terdengar samar di telinga Bee.

Perlahan mata Bee kembali terbuka dan Soya lah orang yang ia lihat saat itu.

"A- apa yang terjadi pada ku?," tanya Bee merasa kepala nya begitu berat dan teramat sakit.

"Entahlah, saat aku masuk kau sudah pingsan di lantai?, are you okey?," ucap Soya begitu khawatir dengan kondisi Bee.

"Aku tak apa, lupakan itu semua," sahut Bee memilih untuk tak menceritakan hal yang bahkan diri nya sendiri tak bisa mempercayai itu semua.

"Baiklah kalau begitu, aku akan keluar sebentar, jaga diri mu baik baik," ucap Soya sembari memakai jaket tebal nya.

"Tolong belikan aku sandwich, aku bosan jika harus makan bubur," seru Bee seketika membuat Soya tercengang.

"Bagaimana kau tahu aku akan kemana Bee?" Sahut Soya begitu heran, pasal nya ia tidak sekalipun berkata kemana ia akan pergi hari

itu.

Aku juga tahu kalau kau akan berkencan malam ini bukan, batin Bee begitu jelas mengingat urutan peristiwa satu minggu kebelakang.

"Cuma menebak, sebaik nya kau cepatlah berangkat," seru Bee kembali menutup diri dengan selimut nya.