Bab 4

Apa yang sebenar nya terjadi pada ku?, batin Bee begitu gelisah sembari menatap sebuah kalender kecil yang ada di tangan nya.

Dengan tangan gemetar, ia mencoba terus mencocokkan hari dan tanggal terjadi nya kecelakaan maut yang menimpa nya dengan tanggal ia mulai siuman kembali.

"Impossible," ucap Bee sembari menutup kalender di tangan nya.

Seakan otak nya sudah menyerah saat mencerna apa yang tengah terjadi pada nya.

"Aku hanya ingin mengajak mu berteman dalam 7 hari ke depan,".

Ucapan itu kini kembali terngiang ngiang di otak Bee.

"Apa ucapan nya ada hubungan nya dengan semua ini?," ucap Bee mencoba menebak.

"Tapi bagaimana mungkin aku kembali ke waktu 7 hari yang lalu!" seru Bee mulai kesal sembari memukuli kepala nya sendiri.

Sekilas, tiba tiba ia melihat sosok Time kembali menatap nya dari luar ruangan.

"Hey!, you!," seru Bee bergegas turun dari ranjang nya.

Ia mencoba berlari mengejar Time yang kini telah berjalan pergi menjauhi nya.

"Hey!, stop!," seru Bee namun tak di hiraukan oleh Time sedikitpun.

Dengan nafas yang kembang kempis, Bee begitu nampak kelelahan saat mengejar Time yang bahkan hanya terlihat berjalan pelan melewati lorong rumah sakit.

Namun seakan jarak di antara mereka begitu jauh hingga sekeras apapun Bee mengejar nya ia tidak bisa mencapai tubuh Time.

"Berhenti Time!," seru Bee seketika membuat Time kini berdiri tepat di hadapan nya.

Begitu dekat nya hingga membuat nafas mereka kini beradu.

"Si- siapa kau sebenar nya?," ucap Bee terbata bata, Bee mulai merasakan takut akan sosok Time yang ia anggap memiliki kejanggalan bila disebut sebagai seorang manusia.

"Akhir nya kau memanggil nama ku," ucap Time dengan senyum tampan nya.

Hingga membuat pikiran nakal Bee sedikit tersentil meskipun dalam kondisi nya yang terbilang begitu amat ketakutan saat itu.

Time merupakan sosok lelaki paling tampan yang pernah di temui Bee, mungkin itulah kalimat yang terbesit dalam pikiran Bee saat itu.

"A- apa kau yang membuat semua nya jadi berantakan?," tanya Bee memberanikan diri.

"Berantakan?, apa yang kau maksud berantakan?, bukan nya hidup mu juga sudah terlebih dulu kau buat berantakan?," sahut Time membuat raut wajah Bee nampak begitu tak terima saat mendengar nya.

"Jaga ucapan mu!," seru Bee mulai mengalahkan rasa takut nya.

Namun saat Time kembali melesat ke belakang, ke samping bahkan ke hadapan nya kembali dengan begitu cepat nya, Bee mulai kembali membisu dan ketakutan hingga memilih untuk memejamkan mata nya saat itu.

Dan tepat pada saat itu, Boy nampak mulai berjalan mendekati nya.

Tangan kekar nya tak canggung langsung melingkar di pinggang Bee.

"Don't touch me," rintih Bee begitu nampak ketakutan.

"Hanny?, are you okey?," seru Boy seketika membuat kedua mata Bee langsung terbuka sempurna.

Dan kenyataan nya adalah, Time sudah kembali hilang dari pandangan nya.

"Sorry Boy," ucap Bee mencoba berjalan kembali masuk ke dalam ruang inap nya, hanya untuk sejenak menenangkan diri.

"Aku begitu khawatir saat mendengar kabar itu Bee, kau begitu membuat ku takut" ucap Boy langsung membual seperti biasa nya.

Namun tetap saja begitu banyak wanita yang sudah takluk dan tunduk di dekapan Boy sejauh itu.

"Thanks Boy," sahut Bee namun tetap memikirkan akan ke misterius san dari Time.

Kenapa ada manusia yang bisa melesat cepat seperti dia?, tidak!, itu hanya ada dalam novel!, batin Bee terus saja memikirkan sosok teman baru nya itu.

Melihat Bee melamun, Boy seketika mengecup bibir ranum Bee tanpa aba aba sama sekali.

"Stop!," sentak Bee dengan reflek nya hingga hampir mendorong Boy tersungkur ke lantai.

"Bee?," ucap Boy merasa Bee begitu berbeda dari biasa nya.

"Sorry Boy, sorry," ucap Bee saat sadar siapa yang telah ia bentak dan dorong.

"Its okey, ngomong ngomong aku menjenguk mu juga untuk mengingatkan mu akan beach party kita minggu depan, kamu ingat bukan?," ucap Boy dengan santai nya tanpa terlebih dulu menanyakan kabar dari sang kekasih.

Seketika bayangan akan kecelakaan mengerikan itu kembali terngiang ngiang di otak nya.

Bagaimana jika itu memang benar benar terjadi nanti nya?, batin Bee seketika memusatkan pandangan nya pada Time yang kini telah kembali muncul di hadapan nya.

"Ba- baik, aku akan datang, dan sebaik nya kau pulang sekarang, okey," ucap Bee sembari menarik selimut dan kembali berbaring tidur di atas ranjang walaupun ia begitu kesulitan hanya untuk terpejam.

"Okey, aku tunggu," sahut Beey langsung pergi dari tempat itu tanpa basa basi lagi.

Terpopuler

Comments

Noviyanti

Noviyanti

masih menyimak.

2023-08-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!