Bab 14.

Tok..

Tok..

Tok...

Tok...

Pagi masih menunjukkan pukul 6.

Namun nyata nya sudah ada tamu yang terdengar begitu tak sabar nya dengan terus mengetuk ngetuk pintu rumah sewa yang di tempati Soya serta Bee.

"Wake up!,"

"Wake up Soya!, Bee!,"

Seruan itu terus terdengar bersamaan dengan suara ketukan yang terus saja tanpa henti.

"Two minutes!,".

Timpal Soya sembari berlari keluar dari kamar nya.

Namun langkah nya tiba tiba berhenti saat Bee entah dari mana segera menghadang jalan nya.

"Sttttt," ucap Bee dengan cepat menarik Soya masuk ke dalam kamar nya.

"Why?," keluh Soya mencoba keluar kamar namun tak bisa.

"Madam Serril akan mengusir kita hari ini jika kau nekat membuka pintu itu," seru Bee membuat Soya langsung tertawa.

"Bee, dari mana kau tahu semua itu sebelum menemui nya, kita memang sudah menunggak uang sewa selama 3 bulan. But, dia tidak sekejam itu Bee," timpal Soya menepis semua informasi dari Bee yang ia anggap sebagai wanita yang selalu ceroboh.

"Ya sudah jika kau tak percaya, silahkan buka pintu nya. Jangan menyesal kalau setelah ini kita akan di ancam untuk mengosongkan rumah ini dalam waktu 5 hari", seru Bee sembari membuka pintu kamar yang terkunci.

"Ta -tapi, biasa nya Madam akan memberi kita keringanan Bee," timpal Soya tak percaya.

"Dia sedang banyak masalah, itu yang membuat nya tak seperti biasa nya, hutang suami nya di mana mana dan satu jam lagi ia akan kembali mendapat kabar yang semakin membuat nya down," ucap Bee membuat Soya begitu heran menatap nya.

"Kenapa kau bisa tahu semua nya Bee?," apa kau datang dari masa depan?," canda Soya namun berhasil membuat Bee gugup.

"Ah sudahlah!, masa depan apa yang kau bicarakan. Sekarang bersiaplah, kita berangkat kuliah lewat pintu belakang," jawab Bee mengelak dari percakapan yang tidak mungkin bisa di percaya oleh Soya.

"Okey," sahut Soya namun masih menatap Bee dengan penuh tanda tanya.

"Oh ya, jangan lupakan obat mu, ada pembersihan kampus pukul 9, asma mu akan kambuh nanti," sambung Bee membuat Soya semakin heran kepada nya.

Bee?, apa ada yang kau sembunyikan dari ku?, batin Soya sembari berjalan menuju kamar nya.

___##___

"Di mana Time?,".

Kalimat pertama yang di ucapkan Bee saat mereka telah sampai di kampus.

Sembari mengeryitkan kening nya, Soya meraba dahi Bee namun seketika di tepis oleh Bee saat itu juga.

"Ku kira kau sakit," ledek Soya sembari mengedarkan pandangan nya ke setiap penjuru kampus.

Nyata nya tanpa berucap, Soya pun sebenarnya juga mencari keberadaan Time sedari tadi.

"Kalian mencari ku?," tegur Time dari arah belakang.

"Time!, aku sudah tak sabar untuk hari ini," seru Bee seketika hingga tak memberi waktu bagi Soya untuk menyapa Time.

"Ya sudah jika kalian sudah ada rencana selepas kuliah, aku akan ke perpustakaan dulu," ucap Soya memilih acuh dengan kedekatan Bee dan Time yang semakin hari semakin dekat saja.

"Bye Soya, be Careful," seru Time seketika membuat Soya yang sudah berjalan 5 meter dari mereka menunduk tersenyum dengan pipi yang berubah warna menjadi semu merah.

"Kita mulai Time," seru Bee begitu nampak tak sabar di buat nya.

"Kau yakin?," timpal Time menguji Bee.

"Apa kau lupa sebenar nya hari ini kau have fun dengan Boy dan kawan kawan mu?, kau mau melepas kesenangan hari ini yang harus nya kau dapat kan?, kau akan kehilangan kesempatan membeli tas tas mahal itu Bee," sambung Time membuat Bee seketika menelan ludah nya kasar.

"Aku harus mencari tahu lebih dulu kebenaran dari keluarga ku, dan itu semua juga tidak membutuhkan waktu lama bukan?," jawab Bee bersikeras kembali ke masa lalu nya.

"Tapi ingat Bee, jangan pernah coba merubah sendiri atau pun meminta ku merubah masa lalu, kau mengerti!," ujar Time memperingatkan.

Bee seketika hanya mengangguk pelan saat Time mencoba memberikan sebuah aturan baru dari petualangan waktu mereka.

Seketika suara jentikan jari Time sedikit menyentil di telinga.

Secara bersamaan semua nya kian memudar, dan jam tangan di pergelangan tangan Time pun sudah mulai berjalan mundur kebelakang.

Dalam beberapa detik saja, mereka berdiri di sebuah teras rumah seseorang.

Ornamen penghias nya begitu full akan seni.

Bahkan dipan polesan pun masih di pakai untuk mempercantik teras rumah.

Bel rumah masih terlihat memakai sebuah bel tarik yang terbuat dari besi tembaga.

"Seperti rumah kuno bagi ku," ucap Time.

"Ini rumah baru, hanya ornamen dan bentuk nya saja yang di buat seperti rumah model lama," timpal Bee sedikit terlihat senyum merekah di bibir nya.

"Kau tahu tentang rumah ini ternyata," sanjung Time.

"Bagaimana aku bisa tak mengenali nya, ini adalah rumah kakak kedua ku yang pernah ku bicarakan itu, karna dialah aku bisa sampai ke Amerika, dia kaya, dia seorang kolektor seni. Beruntung nya aku masih memiliki kakak lelaki seperti dia," terang Bee membuat Time tersenyum tipis.

"Apa kau yakin dengan pemikiran mu itu Bee?," timpal Time membuat Bee tertawa.

"Aku begitu mengenal kakak ku itu di banding dengan diri mu Time," sahut Bee sembari begitu tak sabar ingin semakin mendekat dan melepas rindu akan rumah sang kakak yang sudah lama ia tak kunjungi.

Namun lagi lagi langkah nya terhenti.

Mata nya mulai basah dengan tatapan mata yang tak berkedip.

Nafas nya mulai tak beraturan, seakan ada guncangan yang tertahan di dada nya saat itu.

"I- ibu," ucap lirih Bee membuat Time langsung menatap seorang wanita paruh baya yang baru saja keluar dari dalam rumah.

"Akhir nya kau bertemu dengan nya," ucap Time namun dengan raut wajah yang seakan mengantisipasi sesuatu.

"Sudah lama aku tak melihat nya," rintih Bee dengan nada suara yang begitu berat karna mencoba menahan tangis yang bisa saja lepas begitu saja.

Namun begitu terkejut nya Bee saat melihat wanita yang ia sebut ibu tiba tiba menangis tanpa alasan setelah beberapa langkah keluar dari rumah sang kakak.

"Pulanglah Bu!, aku sudah lelah mendengar rengekan mu!, aku juga punya keluarga yang harus aku biayai,".

Kalimat itu seketika membuat air mata Bee tak bisa lagi di bendung.

Mulut nya seakan membisu, menyaksikan hal yang tak pernah ia bayangkan sebelum nya.

Dengan reflek nya, Bee segera bergegas mendekat ke arah sang ibu.

Namun tangan nya segera di cekal oleh Time saat itu juga.

"Sudah ku bilang, jangan pernah mencoba merubah masa lalu Bee, kita hanya tamu di waktu ini," ujar Time seketika membuat Bee marah.

Terpopuler

Comments

Noviyanti

Noviyanti

bunga meluncur

2023-09-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!