Hingga keesokan hari nya, Soya terus saja memperhatikan gelagat Bee.
Apa masalah nya sekarang?, batin Soya terlepas dari ketidak tahuan nya tentang apa yang tengah Bee lihat saat itu.
Bee yang tidak pernah membantu Soya walaupun hanya sekedar menyiapkan piring sarapan kini malah melakukan nya sendiri tanpa di suruh.
"Bagus Bee kau harus banyak bergerak di pagi hari," ucap Time membuat Bee kesal.
Dia, kenapa hanya dengan tatapan nya saja bisa membuat ku menata meja makan seperti ini, keluh Bee antara kesal namun juga takut jika nanti kejadian semalam terulang lagi pada nya.
"Bee?, kau tak apa?," seru Soya membuat Bee langsung menatap ke arah nya.
"Dia, apakah dia harus sarapan dengan kita?," keluh Bee seketika membuat Soya mengeryitkan kening nya.
"Rupa nya kau sudah tahu ya. Iya benar, Time akan sarapan di sini, aku yang mengundang nya semalam, dia akan datang beberapa menit lagi," sahut Soya membuat Bee tercengang dan langsung kembali mengarah kan pandangan nya ke kursi yang terletak di hadapan nya.
Ta- tapi, tadi dia ada di sini, batin Bee terduduk lemas di kursi nya.
Karna sudah berulang kali hal yang nampak di mata Bee tak nampak di mata Soya.
"Kau harus bersikap baik di hadapan Time, dia sudah terlalu baik kepada kita," ucap Soya sembari bergegas membuka pintu depan sesaat setelah terdengar bunyi pintu depan di ketuk.
Sementara Bee masih terdiam di tempat duduk nya sembari kembali menatap ke arah kalender yang berada di laci sudut rumah itu.
Ku harap dia akan benar benar pergi dalam waktu 7 hari, batin Bee sedikit mengalihkan diri dari kedatangan Time saat itu.
"Anggap rumah sendiri Time," seru Soya sembari bergegas kembali ke dapur meninggalkan Bee dan Time di meja makan.
"Hari pertama yang cerah Bee," ucap Time sembari menghela nafas panjang seakan tak merasa bersalah sedikitpun.
"Apa sebenar nya mau mu?, kenapa kau muncul di hidup ku!, kau itu tidak nyata Time!," seru Bee meminta penjelasan dari semua yang telah terjadi.
"Apa aku kurang nyata bagi mu?, baiklah kalau anggapan mu seperti itu pada ku, kau juga akan tahu nanti, sabar lah beberapa menit lagi, pasti nya kita akan berpetualang sampai puas," sahut Time dengan senyum menawan nya.
"Jangan kau coba dekati aku dengan sihir mu itu!," seru Bee mudah sekali terpancing emosi.
"Slow Bee, okey," ucap Time sembari menjentikkan jari nya, dan dengan ajaib nya makanan yang sengaja telah di sajikan Soya untuk Time telah habis tak tersisa.
Lagi lagi, hal itu terlihat oleh Bee, hingga membuat Bee begitu syok di buat nya.
"Wow Time!, aku baru saja membawa kan mu masakan ku yang lain, tapi seperti nya piring mu telah kosong dengan cepat," seru Soya kembali bergabung dengan mereka.
"Soya, dia itu penyihir!, makanan nya bahkan tidak sedikitpun di sentuh oleh nya," racau Bee seketika membuat Soya terdiam, dan selang beberapa detik tawa Soya lah yang terdengar di ruangan itu.
"Benar Bee dia memang seorang penyihir," seru Soya di sela sela tawa nya yang tak bisa ia kendalikan.
"Lalu kenapa kau tertawa?, cepat usir dia Soya!," seru Bee seketika berdiri dari tempat duduk nya.
"Wow, wow, tenang Bee, tenanglah. Dia memang penyihir, penyihir yang bisa membuat ku jatuh cinta dalam sekali pandang," ucap Soya lagi lagi membuat Bee tercengang seperti orang bodoh.
"Kau terlalu memuji ku Soya, sebaik nya kau fokus ke kuliah mu, tidak adil jika kerja keras mu harus di hancurkan oleh urusan cinta," ucap Time semakin membuat hati Soya meleleh.
"Yap, that,s right. Tapi kau harus mengenal ku lebih baik lagi mulai sekarang Time, aku bukan tipe wanita yang akan menghancurkan masa depan ku hanya karna menyukai seorang lelaki dan apalah itu. Tapi aku juga bukan wanita kuper yang berkaca mata di sudut ruangan hanya dengan buku buku tebal di depan nya dan tak mau mengikuti perkembangan zaman yang ada," ucap Soya begitu tegas dengan prinsip hidup nya.
Seorang wanita yang begitu imbang menyikapi segala nya dalam hidup.
Tak mudah terpengaruh, tak mudah terlena dan tak mudah patah semangat dalam hidup nya dan tak mudah di bodohi oleh seorang lelaki.
Tapi bukan juga seorang wanita yang tak mengenal cinta dan kasmaran.
Entah bagaimana jika Bee tidak mengenal Soya sebelum nya.
Mungkin kehidupan Bee lebih berantakan dari semua yang telah terjadi sejauh ini.
"Aku sangat percaya itu Soya," ucap Time lagi lagi terlihat begitu tampan di mata Soya.
Tiba tiba, pandangan Time kembali menatap tajam ke arah Bee.
Bersamaan dengan itu, ponsel Bee sedang berdering tiada henti.
Namun saat menatap layar ponsel nya, Bee seketika mematikan nya seakan tak ada yang penting dari panggilan ponsel nya saat itu.
"Kau seharusnya tak melakukan itu Bee," ucap Time spontan.
"Terserah pada mu Time," ketus Bee sembari bergegas menuju ke arah teras dan berharap Boy datang menjemput nya.
"Sorry Time, Bee memang seperti itu," ucap Soya mencoba mencairkan suasana.
Namun tanpa menjawab sepatah kata pun, Time segera menyusul Bee dan meninggalkan Soya begitu saja.
Ah sudahlah, semua lelaki memang lebih suka dengan tipe wanita seperti Bee, ucap Soya tak terlalu mempersoalkan masalah lelaki dan hati nya.
Bahkan meskipun semua lelaki yang ia sukai di kampus mengejar ngejar Bee selama ini.
---##----
"Ayolah, kita bisa terlambat," ucap Time tiba tiba menarik tangan Bee dengan kasar nya.
"Hey!, aku hanya akan menunggu kedatangan Boy di sini, you understand!," seru Bee bersikeras melepaskan cengkraman tangan Time.
"Apa kau mau aku mengulur pagi ini hingga kembali membuat mu putus asa seperti tadi malam," ancam Time membuat Bee seketika begitu sulit hanya untuk menelan ludah.
"You win Time, you win!," ucap Bee tak bisa berkutik di buat nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Noviyanti
bunga melipir untuk bee
2023-08-27
1