Berselang empat hari setelah Mina sampai di istana, rombongan keluarga kerajaan Valencia kembali dari Jinggara. Mina masih berdiam diri di kediaman nya belum bersiap ikut menyambut.
Tempo hari lalu saat para selir datang mengunjungi nya menanyakan kepulangan nya yang tiba tiba, Mina hanya beralasan bahwa badan nya kurang sehat sehingga mengharuskan nya pulang ke istana Valencia dengan cepat hingga membuat para dayang nya pulang belakangan hari dan tidak bersamanya.
Para selir pun mengerti.
Tapi sekarang yang akan ia hadapi adalah yang mulia raja dan ratu yang telah tahu keberadaan nya di Jinggara. Entah bagaimana ia memasang wajah untuk menemui mereka. Terlebih saat ini ia telah hamil. Apalagi suaminya berjanji akan memberikan hukuman pada nya.
Akhirnya setelah siang menjelang, Mina memutuskan datang ke paviliun ratu bersama para selir lainnya. Selama diperjalanan Mina berpikir apa tanggapan kakaknya itu setelah mengetahui bahwa ia hamil.
Tentu saja akan ada hal buruk yang akan terjadi. Setidaknya Mehwa tahu saat Mina berada di istana bukannya Di Jinggara.
"Salam kepada yang mulia ratu, semoga anda sehat selalu" para selir berbaris sesuai urutan memberikan salam.
Ratu menyuruh keempat selir untuk bangkit dan mempersilahkan para selir duduk.
"Bagaimana kabar adik semua?" ratu tersenyum seraya melihat para selir hingga saat menatap Mina, tatapan nya berubah menjadi sinis dan tak ada satu pun selir yang melihatnya.
"Kami baik baik saja kakak."selir Min menjawab seraya tersenyum. "Bagaimana keadaan kakak sendiri? Pasti sungguh melelahkan selama perjalanan"
"Ya begitulah. Sungguh sangat melelahkan."Ratu memegang tengkuknya yang lelah "aku mendapatkan sedikit masalah disana" ratu berkata seraya melirik Mina "tetapi aku membawakan kalian kain yang kalian minta".
Selir Mihfa tersenyum senang "Benarkah kakak?"
"Ya aku harus menepati janji ku pada adik semua" ratu memerintahkan salah satu dayang untuk masuk membawa kain yang diminta.
"Ini aku membawa beberapa buah warna indah" ratu memilah kain di hadapannya "ini untuk selir Min" ratu memberi kain berwarna kuning Gading berhiaskan mutiara putih.
Selir Min menerima dengan senyum "Terima kasih banyak kakak".
Lalu ratu mengambil kain berwarna merah maroon berhiaskan batu ruby dan kain berwarna oranye senja berhias batu berlian air" masing masing diberikan untuk selir mika dan mihfa. "Wah terima kasih kakak. Ini sesuai dengan kesukaan ku" selir Mihfa tersenyum.
Selir Mina sedari tadi hanya menunduk, yakin bahwa kakaknya kali ini akan mempermalukannya.
Selir Min melihat tak ada lagi kain di meja dan bertanya "lalu apakah kakak juga membawa untuk adik Mina".
Ratu tersenyum sendu "Maafkan aku Mina, aku tidak mengetahui kesukaan adik" ratu berkata pelan seraya menatap Mina yang menunduk "seperti hal nya selir Min dan lainnya. Jadi aku tak membawa apa apa dari luar istana untuk mu".
"Tidak apa apa yang mulia ratu. Saya juga sedang tidak menginginkan kain"
Mina berkata pelan. Selir Min terlihat iba dan selir Mihfa dan Mika terlihat tak peduli karna lebih senang memperhatikan kain tersebut.
Hingga tiba seseorang kasim dari kediaman raja datang ke kediaman ratu. Ratu dan para selir terlihat mengerutkan kening karena bingung.
Kasim tersebut berkata bahwa raja ingin menemui selir Mina. Hal ini menimbulkan kecurigaan diantara wanita raja yang lain nya. Mereka menatap Mina dengan berbagai jenis tatapan.
Selir Min menatap bingung sedangkan dua selir lain menatap kesal dan iri. Ratu memperlihatkan wajah dingin biasa dan menatap tajam Mina.
Mina akhirnya undur diri. Kaki nya terasa kaku, dan punggung nya terasa tak nyaman menerima tatapan tajam yang mengiringi nya keluar dari kediaman ratu.
Selama perjalanan menuju kediaman raja, wajah Mina berubah pucat dan keringat dingin membanjiri punggungnya. 'Apakah aku akan mendapatkan hukuman sekarang' hal ini yang sejak tadi bersarang dipikiran Mina.
Mina memasuki kediaman raja dan melihat raja tengah membaca beberapa laporan di meja nya.
Mina memberi hormat dan masih berdiri. Raja melihat sejenak Mina dan menyuruh nya duduk di kursi disebelah nya. Mina menunduk berusaha tenang saat menerima hukuman nya nanti.
Raja menutup gulungan terakhir dan meletakkan kedua tangannya di dagu nya. Lalu menatap Mina dengan tajam. Mina hanya menunduk, bahkan tangannya sudah mulai gemetar di bawah meja. Raja mengangkat dagu mina dan membuat Mina harus menatap raja di mata nya.
"Apa tak ada yang ingin kau katakan kepada ku?" ucap raja dengan dingin.
Mina membelalakan matanya tak mengerti "Apa maksud anda yang mulia?" seketika raja tertawa dan berdiri dari kursi nya. Raja membelakangi Mina.
Sebuah senyum kecil tersirat diwajah raja dan Mina tak dapat melihat hal itu. Pagi tadi ibu suri memberitahu nya tentang keadaan Mina. Hal ini membuat nya bahagia sekaligus kecewa.
Putra mahkota akan segera ada untuk menduduki singgasana nya. Matahari Valencia di masa depan akan tetap bersinar. Betapa bahagianya raja di saat saat sepert ini.
Hal yang membuat nya kecewa adalah raja harus menahan keinginannya untuk menghukum selirnya itu. Ia tak ingin menyakiti bayi yang ada di kandungan Mina. Lihat, betapa sayang nya ia pada anak itu padahal ia belum lahir. Raja berbalik dan wajahnya berubah datar. Mina yang tadinya melihat gelagat raja akhirnya menunduk, tak ingin raja mengetahui sejak tadi ia memerhatikan raja.
"Apa tak ada yang ingin kau sampaikan kepada ku?"raja masih berharap Mina akan memberitahu kan berita bahagia itu kepada nya.
Mina yang sejak tadi merenung, memilih diam. Ia sangat ingin memberitahu raja tentang bayi yang ia kandung. Tapi ia mengingat bahwa raja pernah mengatakan kepada nya pada malam pertama mereka. Bahwa ia adalah pion yang digunakan agar ratu dan selir lainnya dapat melahirkan seorang putera juga. Jadi Mina menyimpulkan toh anak ini akan sulit mendapatkan kedudukannya terlebih ia bukanlah seorang ratu.
"Tak ada yang mulia"Mina memilih berbohong dan membiarkan raja mengetahui nya nanti dari tabib.
Raja mengernyit. Apa maksudnya ini. "Apa kau yakin?" raja bertanya.
Mina mengangkat wajah nya dan tersenyum "Tak ada hal penting yang ingin hamba sampaikan pada yang mulia saat ini. Hamba permisi yang mulia" Mina berdiri dan berniat pergi.
Seketika raja murka. Apa maksudnya ia tak penting untuk mengetahui keberadaan anaknya saat ini? Apa anak nya tak penting bagi wanita sialan ini?
Raja murka dan menarik tangan Mina yang hendak melangkah keluar dari ruangan itu. Mina seketika masuk ke dalam pelukan raja karena sentakan kuat raja.
"Apa kau menganggap ku tak penting untuk mengetahui keberadaan putera ku sendiri ha?" amarah masih tampak diwajah itu.
Mina sebenarnya tidak menyangka ibu suri akan mengatakannya secepat ini pada raja. Tapi satu hal yang Mina yakini, cepat atau lambat kehamilannya akan diketahui. Mina yakin Veldegrath mengetahui kehamilannya ini dari Ibu suri.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Ida Lestari
semangat author 💪, di tunggu episode selanjtnya,
2023-08-03
0