Part 5 - Pesta dan Bencana -

Raja duduk dan menikmati permainan musik yang ada. Hingga akhirnya permaisuri dan para selir menampilkan tarian yang indah dengan hanon berwarna merah muda. Hal ini sudah biasa , dan menjadi tradisi di Valencia bahwa permaisuri dan selir akan menampilkan tarian pertama pada ulang tahun raja.

Permaisuri menari dengan sangat gemulai. Raja menyipitkan mata nya berusaha mencari selir mina diantara para penari. Tapi tak ia temukan.  Apalagi saat ini semakin banyak penari yang menari bersama permaisuri dan para selir.

Disisi lain para undangan dari kerajaan lain cukup terpesona dengan kecantikan dan kemolekkan para wanita raja tersebut.

Tapi ada satu orang yang menatap raja dengan tatapan tajam. "Bukan kah kau telah mengangkat selir baru Veldegrath?"kata orang itu dalam hati nya.

Ia sungguh penasaran apa kah benar rumor yang mengatakan bahwa raja mengangkat selir dengan tiba tiba dan tanpa ada nya pesta istana itu benar.

Setelah iringan tari itu selesai akhirnya perjamuan makan pun tiba. Para selir  dan permaisuri telah berganti pakaian dan duduk di tempat masing masing sesuai status nya.

"Kemana Selir Mina saat ini?" raja bertanya setelah meneguk anggur iya

Ratu yang duduk disebelah raja cukup terkejut dengan pertanyaan tiba tiba itu. Ia pikir raja tak peduli dengan selir sialan itu.

"Am..pun yang mulia. Selir Mina berada di kediamannya dan takut mengahancurkan pesta yang mulia."ratu berkata pelan

Raja mengepalkan tangan nya. Ia berpikir bahwa selir sialan itu tak mau menari untuk raja dalam perjamuan itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Mina yang tak tahu harus ngapain memutuskan untuk keluar dari kamar nya dan berjalan jalan di sekitar istana sendirian. Ia tadi menyuruh para kasim dan dayang nya untuk mengikuti perjamuan raja. Ia tak mau mereka hanya menunggui nya saja.

Mina akhirnya memutuskan ke taman kecil Alenusia di belakang istana ini. Ia tak ke taman venusia karena tahu taman indah itu pasti di penuhi banyak orang saat ini.

Ternyata mina tak sendirian di taman itu. Ia melihat orang lain di taman itu. ia bersiap ingin berbalik dan pergi. Tapi sebuah suara menghentikannya.

"Siapa kau? Kenapa kau berkeliaran disini bukan berada di lapangan istana?"tanya lelaki itu dengan lantang.

Mina masih menunduk tak berbicara.

"Dilihat dari penampilan mu kau bukanlah pelayan atau pun dayang istana."Lelaki itu berjalan menghadap ke Mina.

Mina masih menunduk. "Kau... Berani nya tak Menjawabku. Apa kau mau aku memanggil prajurit istana?"lelaki itu geram atas diamnya Mina.

Mina akhirnya mengangkat wajah nya sekilas dan menunduk lagi. "Maafkan atas ketidaksopanan saya tuan. Saya adalah selir raja"Mina berkata pelan. Ia menyadari bahwa lelaki ini adalah salah satu utusan dari kerajaan lain. Mungkin ia pangeran atau bahkan raja. Setelah melihat Cima yang dikenakan lelaki itu.

Sedangkan lelaki itu terdiam setelah melihat wajah itu. Wajah yang dulu pernah ia lihat.

"Siapa namamu?"lelaki itu bertanya.

"Maaf tuan. Ada etika kerajaan bahwa selir milik raja tak boleh menyebutkan nama pada lelaki lain tanpa izin dari raja."Mina menunduk dan memberi hormat "Saya akan pergi dari tempat ini" Mina berjalan pelan.

Lelaki itu kesal dan akhirnya menarik tangan Mina. Memeluknya dengan pelan dan berkata "Apakah kau tak mengingatku? Ini aku"lelaki itu mengeratkan pelukannya.

"Maaf tuan. Ini tidak benar"Mina berusaha melepas kan pelukan lelaki asing tersebut.

"Ini aku, Mina. Arigrath." Mina Terdiam setelah mendengar perkataan itu dan tak berusaha melepas pelukan itu lagi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Mina masih terdiam setelah mendengar kabar Arigrath. Ia berjalan menuju kediaman nya dengan rasa gelisah. Ia takut akan apa yan akan terjadi apabila ucapan Pangeran Arigrath benar akan terjadi. Ia tak bisa membiarkan hal ini.

Akhirnya Mina memutuskan mengistirahatkan diri nya yang mulai lelah. Bahkan hingga tengah malam setelah suara suara musik tanda berakhirnya perayaan pun Mina masih belum bisa memejam kan mata nya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi ini Raja sedang bersiap siap untuk ke aula istana untuk memeriksa beberapa berkas dari para menteri tentang perkembangan pendidikan dan bahan makanan bagi rakyat nya. Hingga kasim Kang datang mengabari bahwa selir raja datang menghadap.

Raja bingung mengerutkan kening nya. "Bukan kah ini terlalu pagi untuk para selir datang mengunjungi ku?" raja akhirnya bertanya.

"Tapi selir Mina memaksa untuk bertemu yang mulia. Ia mengatakan bahwa hal ini hal yang sangat mendesak " Kasim kang Menunduk mengantisipasi amarah raja yang gampang sekali meledak-ledak.

"Katakan padanya untuk kembali. Aku tak ingin menemuinya"raja berusaha menahan amarahnya. Bagaimana mungkin kasim kepercayaan nya yang mengasuhnya sejak kecil ini malah menuruti perintah wanita ****** itu, bukannya perintahnya.

"Am..pun yang mulia. Tapi selir Mina sudah berada di depan kediaman anda sejak subuh menjelang. Dan selir Mina terlihat sangat gelisah yang mulia"

Apa? Wanita ****** itu menunggu selama itu? Apa ia tidak tidur? gumam raja dalam hati. Terbesit sedikit rasa cemas di hatinya.

"Baiklah, suruh ia masuk"

Kasim Kang tersenyum dan akhirnya meminta selir Mina masuk

"Salam kepada yang mulia Raja. Semoga yang mulia sehat selalu" Mina memberikan penghormatan kepada Raja. Lalu duduk dengan menunduk.

Waktu berjalan terasa begitu lama bagi Mina. Ia bingung harus menyampaikan maksud dan tujuan nya bagaimana. Ia takut raja akan murka.

"Apa sekarang kau menjadi bisu eh? bahkan kau yang memaksa untuk bertemu sepagi ini dan sekarang kau diam?"raja berucap sinis.

"Am..pun yang mu..lia hamba datang ingin menyampaikan bahwa semalam ham..ba ber...temu dengan seseorang" Mina berkata dengan terbata bata seolah takut salah bicara.

Raja mengerutkan kening nya tanda bingung.

"Apa maksudmu. Katakan dengan jelas langsung ke inti nya"raja menaikkan nada suara nya tanda tidak suka dengan ketidakjelasan yang di ucapkan Mina.

Mina tersentak dengan ucapan raja yang terkesan marah. Tapi  ia harus mengatakannya. Kalo tidak ini akan menjadi masalah di masa depan.

"Ham..ba mohon ampun yang mulia. Tadi malam ham..ba secara tak sengaja bertemu dengan Pangeran Arigrath"

Setelah suara pelan dari mulut mungil itu keluar tiba tiba raja tak bisa menahan amarah nya. Ia maju menyingkirkan meja pembatas diantara nya dan Mina lalu mencengkram leher Mina secara tiba tiba. Amarah yang ia tahan selama ini tiba tiba muncul ke permukaan tanpa diminta.

Mina kesakitan atas cengkeraman keras di leher nya.

"Apa katamu? Beraninya kau menyebutkan nama pria brengsek itu sekarang!"mata raja terbelalak marah dan urat biru terbentuk disekitar keningnya.

"Apa kau ingin kembali padanya ha? Apa kau mengadu padanya ha?"raja semakin murka dan membuat Mina kehabisan nafas "Oh jangan jangan kalian sudah berjanji bertemu pada malam itu. Oh jadi itu alasannya kau tak mau menari di malam perayaan ulang tahun suami mu sendiri. Dasar wanita ******"raja murka dan tak bisa mengontrol amarah nya.

Mina sudah lelah meminta untuk dilepaskan. Ia merasa mungkin akan lebih baik ia mati saat ini. Tak akan ada masalah yang akan terjadi selanjutnya.

Mina akhirnya berhenti memberontak. Air mata telah turun dari pelupuk matanya.

Raja masih mendorong Mina ke lantai masih dengan cengkeraman yang kuat itu.

Mina membuka mata nya, menatap lekat lekat wajah orang di depannya. Orang yang masih berusaha mencekiknya, lalu tangan nya yang gemetar berusaha meraih pipi kiri raja. Merasakan kulit raja, mungkin untuk yang terakhir kali nya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***