Part 7 - Calon Ratu Jinggara -

Hari keberangkatan raja dan permaisuri pun datang. Semua kekuasaan kerajaan sementara berada di tangan ibunda Suri, permaisuri sebelumnya atau lebih tepatnya ibu Raja Veldegrath.

Ibu suri adalah tipe wanita lemah lembut yang memiliki ketegasan seorang prajurit. Hal ini dikarenakan dulunya ibu suri sering berlatih pedang bersama saudara nya yang merupakan laki laki semua nya.

Mina sudah memikirkan cara untuk keluar dari istana ini untuk sementara. Hanya satu langkah yang harus ia lakukan. Mina pagi ini menemui ibu suri di kediaman nya. Ia sempat berpikir apakah ini bisa atau tidak.

"Hamba memberi salam kepada ibu suri agung. Semoga anda sehat selalu."

Mina memberi hormat dan ibu suri tersenyum. Memang selama Mina berada di istana ia belum pernah mengunjungi ibu suri. Hal ini dikarenakan ratu dan raja. Ia tak ingin membuat masalah.

Ibu suri lalu menyuruh Mina mendekati nya. Lalu tiba tiba memeluk Mina dengan hangat.

"Bagaimana kabarmu anakku?'Ibu suri bertanya lembut.

Mina cukup kaget dengan pelukan itu. Sudah sangat lama ia tidak merasakan pelukan hangat seorang ibu seperti ini.

"Saya baik baik saja yang mulia"Mina tersenyum.

"Yang mulia?"ibu suri mengerut. Seketika Mina menyadari kebodohan nya. Ia tersenyum"Aku baik baik saja ibunda"

Ibu suri membalas senyum mina “Bagaimana keadaan ibumu?” seketika wajah Mina berubah menjadi sendu.

Ibu suri pun menyadari hal itu dan memeluk nya lagi "Tak apa apa. Kau masih memiliki aku sebagai ibu mu juga mina. Aku yakin ibu mu saat ini baik baik saja. Aku kenal baik dia. Dia adalah wanita kuat".

Setelah mendengar penuturan ibu suri air mata yang Mina tahan sedari tadi pun akhirnya keluar. Ia menangis pelan sambil menggigit bibir nya. Ntah sudah berapa lama ia tak pernah membahas ibu nya itu. Ia selalu memikirnya untuk dirinya saja. Sehingga saat seseorang membahasnya ia tak tahu harus berkata apa.

"Aku senang hari ini kau mengunjungiku anakku."Ibu suri mengalihkan kesedihan Mina dengan hal lain.

Mina akhirnya tersenyum. "Hamba sangat ingin mengunjungi anda sejak berada di istana, tapi belum memiliki kesempatan"Mina menunduk merasa bersalah.

"Aku tahu. Kau pasti menghindari anakku dan permaisuri kan?"ibu suri mengelus kepala gadis yang telah ia anggap sebagai putrinya ini.

"Ma..afkan ham..ba" Mina masih menunduk "Hamba berharap bunda baik baik saja selama ini.'Mina lupa untuk menanyakan kabar wanita yang telah dia anggap ibu nya ini.

"Karena hari ini putri ku datang. Aku pun merasa sehat kembali"ibu suri tersenyum.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Selama perjalanan panjang yang cukup lama dialami raja dan ratu untuk mencapai kerajaan Jinggara membuat rombongan itu beberapa kali harus berhenti dan membuat perkemahan saat malam tiba.

Raja saat ini berada di dalam tenda nya. Ia membaca beberapa berkas tentang kerajaan Jinggara. Masih tentang persoalan perang yang dibicarakan oleh Mina. Dia pun telah menemui para tetua istana. Dan harus menganalisis sendiri dokumen yang ia dapatkan dari tetua istana itu.

Semua informasi yang raja dapatkan dalam dokumen ini membuat ia kebingungan dan ia harus memastikan nya sendiri. Satu satu nya adalah dengan bertanya kepada si brengsek itu sendiri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Lapor yang mulia, rombongan kerajaan Valencia saat ini sudah tiba di perbatasan." Lapor Jendral Zhouta, jendral kepercayaan Arigrath. Mereka adalah teman sepermainan saat remaja. Dimana keluarga Zhouta telah mengabdi pada Jinggara sejak lama.

"Bersama siapa saja raja itu pergi kali ini. Wanita nya yang mana yang ia bawa?" pangeran Arigrath bertanya dengan tenang.

"Raja Veldegrath membawa yang mulia permaisuri Mehwa pangeran" Zhouta masih menunduk.

"Apa hanya ratu saja?"

"Iya yang mulia".

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah kepergian Jendral Zhouta, pangeran Arigrath penasaran bagaimana cara Mina untuk keluar dari istana itu nantinya. Karena sejak pertemuan mereka di Valencia Mina menegaskan akan datang menemuinya.

Tapi bagaimana? Arigrath bingung. Ia mengira Mina akan ikut bersama rombongan. Lagian hal ini mustahil akan dilakukan si Raja itu. Raja Valencia itu pasti masih dendam dengan nya sehingga tidak membawa Mina. Cih... Kenapa Mina?kenapa kau malah menjadi selir nya saat ini?

Aku bersumpah akan menyiapkan tempat layak disisiku saat kau datang menemui ku nanti. Tak peduli apapun yang terjadi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tampak seorang gadis mengendap ngendap dengan kantung pakaian di tangannya saat ini. Ia berjalan menuju pasar dan akan menuju dermaga.

Saat ini kapal rantau serta budak dan ternak akan berangkat ke negeri seberang untuk menjual hasil alam dan ternak.

Gadis itu menurunkan Hanaf nya dan tampak wajah cantik itu disinari cahaya matahari sore. Gadis itu adalah Mina. Ia menyamar menjadi perantau di kapal itu.

Mina tersenyum. Ia harus berterimakasih pada ibu suri.

Jika bukan karena ibunda nya itu mungkin saat ini ia tak akan bisa keluar istana. Beruntung permintaan ibu suri pada dewan istana yang meminta agar Mina dapat keluar istana untuk menemui anak anak asuh nya di Hwalisi dapat dikabulkan.

Walau awalnya hampir tidak berhasil karena raja sedang tak ada. Tapi alasan yang disampaikan ibu suri cukup masuk akal,dimana saat pengangkatan Mina sebagai selir saat itu cukup mendadak sehingga ia tak sempat berpamitan pada anak anak Hwalisi.

Ibu suri adalah wanita yang pintar. Ia bahkan dapat menebak bahwa Mina keluar istana bukan untuk ke Hwalisi. Tapi setelah ibu suri mendengarkan alasannya akhirnya ia diberi izin juga.

Mina menaiki kapal berarti kemungkinan ia akan sampai di Jinggara sehari sebelum penobatan pangeran Arigrath. Ia harus bisa menemui pangeran ntah saat penobatan atau pun sebelumnya. Ia tak mau perkataan Arigrath menjadi kenyataan jika ia tak datang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Yang Mulia anda sebaiknya segera makan. Karena saat ini sudah lewat jam makan malam" Ratu Mehwa memasuki tenda suaminya. Tapi saat ini raja hanya terfokus Pada buku buku yang ada disekeliling nya saja. Bahkan suara permaisuri pun tak ia hiraukan.

Akhirnya ratu datang menghampiri. "Hamba harap anda segera makan. Agar nanti nya anda tidak sakit"ratu menyentuh pundak raja.

Raja kaget dan baru menyadari kedatangan ratu. "Ada apa ratu?"

Ratu sebenarnya cukup tersinggung karena tak di hiraukan raja sejak tadi. "Saya harap anda segera makan dan beristirahat yang mulia karena besok kita akan sampai di Jinggara."

Raja akhirnya mengangguk dan memutuskan meninggalkan bacaannya. Saat raja hendak pergi dan ratu sekilas melihat dokumen itu.'Dokumen raja Vincent?' itulah sepenggal kalimat yang tak sengaja ia lihat.

Raja Vincent adalah kakek moyang dari raja Veldegrath. 'Ada apa ini. Kenapa yang mulia membaca dokumen lama seperti itu?'gumam ratu dalam hati.

Akhirnya ratu pun bergegas menemani raja menikmati makan malamnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***