Setelah Mina bangun tubuh nya menjadi remuk tak bisa digerakan. Untungnya saat ia bangun, Raja telah pergi. Hal ini lebih memudahkannya dibandingkan harus menghadapi Raja saat bangun.
Para dayang telah menunggu dan menanti Mina untuk melakukan ritual mandi.
Akhirnya Mina dibantu lima orang dayang untuk bersiap siap. Air mandinya diberikan wewangian yang harum dan kulitnya dipijat terlebih dahulu menggunakan minyak zaitun.
Tubuhnya juga diberikan aroma lavender uang menempel hingga ke tubuhnya. Setelah membasuh tubuhnya Mina memutuskan berjalan jalan ke taman dari pada harus mengikuti sarapan bersama yang lainnya.
Saat Mina berjalan menuju taman tiba tiba sebuah ingatan menyerbu masuk ke benaknya saat ia berada di depan kelambu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...10 tahun yang lalu...
"Putra mahkota ini adalah teman teman baru mu" Raja Vender, ayah Veldegrath membawa Mehwa Ki ke hadapannya.
"Dimana adik mu nak?" raja Vender bertanya pada Mehwa.
"Ampun yang mulia raja, seperti nya adik ku hari ini datang terlambat." kata Mehwa kecil.
"Oh begitu. Kau bermainlah dengan dia."Raja berkata kepada putra mahkota
Veldegrath hanya mengangguk dan diam. Dia kemudian duduk di kelambu sambil memainkan kuda kayu yang di pahat pemahat istana.
"Yang mulia putra mah.."
"Ternyata kau disini" ucapan Mehwa terpotong oleh kata kata seseorang. Veldegrath menoleh dan seketika tersenyum saat melihat Arigrath teman nya.
Veldegrath turun dari kelambu dan heran melihat seorang anak kecil lain di samping Arigrath.
Arigrath yang mengetahui nya langsung memperkenalkan Gadis itu.
"Ini Mina. Tadi dia tersesat saat mencari kakaknya"
Mehwa pun segera turun dari kelambu dan memperkenalkan diri. Akhirnya mereka berempat memutuskan bermain di kelambu lagi.
"Ini apa?" Mina bertanya sambil memegang pasukan berkuda milik putera mahkota.
"Lancang sekali tangan mu menyentuh milikku." Veldegrath langsung marah saat mainan nya disentuh orang lain.
Mina yang kesal karena dimarahin langsung mengembalikannya dan memilih pindah bermain dengan Arigrath. Mereka tertawa dan tanpa sadar Veldegrath memperhatikan tawa polos tersebut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Saat ini tampak Veldegrath memberikan pasukan kuda yang dulu pernah di tanya mina kepadanya.
"Ini aku memberikan benda milikku yang paling berharga pada mu." Veldegrath menyerahkan mainan tersebut.
"Kau harus menjaga nya dan tidak boleh menghilangkannya" tambahnya lagi
Mina yang senang langsung tersenyum dan tiba tiba mengecup bibir pangeran tersebut secara spontan. "Terimakasih Velde" ucapnya sambil tersenyum. Veldegrath terbelalak atas apa yang dilakukan mina barusan.
"Ka...u... Kenapa menciumku"Tanya veldegrath dengan heran. Pipinya memerah.
"Bundaku selalu mencium ayah ku saat mengucapkan terimakasih. Apa itu salah?"tanya Mina dengan wajah polosnya.
"Ti..dak" kata pangeran masih Terpana. "Tapi kau hanya boleh mencium ku tidak orang lain!" tegas pangeran tersebut.
Mina mengerutkan kencingnya
"Kena.."
"Kau kan masih kecil , masih 8 tahun. Anak kecil tidak boleh melakukan itu. Tapi karna kau sudah mencium ku maka kau harus melakukannya terus" kata pangeran dengan enteng.
"Oh begitu" Mina hanya mengangguk saja.
"Tapi kalo kau sampai melakukan nya dengan orang lain juga maka aku akan membenci mu"
"A..pa? Mina gak mau dibenci Velde." katanya sambil menatap velde.
"Makanya kau harus mengingatnya ya"
"Yah aku akan mengingatnya" mina tersenyum kecil
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ingatan tentang masa masa indah itu membuat Mina tanpa sadar tersenyum. Senyum tulus yang sudah cukup lama tidak ia perlihatkan pada siapapun.
Permaisuri Mehwa melihat Mina berdiri sendirian memandang taman.
"Apa yang kau lakukan di sini?" suara permaisuri mengangetkan Mina dan membuatnya sadar dari lamunannya
"Kalian boleh pergi. Aku ingin bicara dengan selir Mina" Mehwa memerintahkan para kasim dan dayang pergi.
Mina hanya menunduk,tidak berani mengangkat wajah nya.
"Apa kau sudah melakukan hal itu?" tanya Mehwa d ingin
Mina tak menjawab.
Mehwa geram dan mencengkram rahang Mina.
"Aku ratu disini. Kau harus menjawab pertanyaan ku"
Mina hanya meringis. Mehwa yang kesal lalu mendekatkan durinya
"Aku peringatkan padamu. Apabila kau tidak menurutiku selama di istana ku ini, Bunda mu yang sedang di tempat pengasingan tak kan pernah hidup dengan tenang"bisik Mehwa.
Seketika Mina jatuh berlutut dan langsung memengang kaki Mehwa.
"Ampun kak. Jangan apa apakan bundaku. Kumohon. Aku akan melakukan apa pun" kata Mina seraya terisak kecil
Mehwa tersenyum "Maka dari itu cepat lah hamil dan melahirkan lalu pergi dari sini"
Mehwa pergi begitu saja.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mina akhirnya memutuskan untuk sarapan di kamarnya.
"Kenapa kau tidak ikut makan bersama yang lainnya?" raja datang dan bertanya pada Mina dengan suara dingin
Mina menunduk.
"Aku hanya tidak ingin mengganggu yang lainnya dengan kehadiran ku" Mina menjawab pesan
Raja sangat ingin marah tapi menahannya dengan sekuat hari
"Lain kali kau harus makan bersama dengan lainnya. Jangan mendekam di kamar ini. Kau paham" Raja mengatakannya dengan tegas
Mina hanya semakin menunduk.
Raja geram dan mencengkram leher Mina.
"Apa kau tak mendengar yang aku katakan?"
"Ya...hh ham..ba paham yan..g mu..lia"Mina berkata dengan terbata-bata.
Raja lalu akan pergi dari tempat itu.
"Yang mulia bo...lehkah saya ber...jalan jalan keluar istana?"Mina mengatakan hal itu dengan pertimbangan yang sangat berat. Ia takut raja akan murka tapi Mina harus mengatakannya karena ia khawatir dengan anak anak Hwalisi.
"Apa katamu?"raja terlihat marah, membuat Mina semakin menunduk. "Apa kali ini kau sangat ingin kabur ha dari istanaku ini" raja semakin mendekat.
Mina lalu berlutut di lantai. "Ampun yang mulia, hamba bukan berniat untuk kabur, saya hanya ingin mengunjungi Hwalisi yang mulia" Mina semakin menunduk dengan wajag wajah h takut.
Raja berpikir sejenak "Tidak. Kau tak kan pernah menginjakkan kaki mu diluar istana" raja tak ingin Mina selangkah pun keluar dari pengawasannya.
"Kenapa yang mulia?"tanya Mina dengan suara amat pelan.
"Kau tanya kenapa? Apa kau tak ingat dengan yang lalu ha?"Raja mencengkram rahang Mina
"Saat aku memberikan kebaikan hatiku padamu. Apa yang aku dapat?" Raja semakin marah.
Mina hanya meringis dan menahannya sekuat tenaga untuk tidak terisak.
"Kau ingat hal ini. Jika bukan karena masa lalu kelam yang kau ciptakan pada diriku yang dulu. Mungkin sekarang aku tak akan begini" Raja melepas kan rahang Mina dan berniat pergi.
"Ma..af yang mulia"Mina berkata pelan sambil terpekur dilantai dingin itu.
Ya, semua ini memang salahnya. Jika saja kejadian itu dapat dia hilangkan dari memori Raja, mungkin saja saat ini mereka akan bahagia.
Tidak. Ini sudah tepat. Dengan kejadian itu hanya sedikit yang tersakiti. Apabila hal ini tak terjadi mungkin aku akan lebih banyak kehilangan. Benar.
Maafkan hamba yang mulia raja. Gumam Mina dalam hati.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Hạ Khiếtttt
Mendebarkan! 😮
2023-07-17
1
Murniyati Mommy
Gak sabar next chapter.
2023-07-17
1
Achewalt
Author, kapan nih next chapter?
2023-07-17
2