Raja Veldegrath memasuki kediaman tamu nya selama di Jinggara dengan muka marah. Bahkan kasim Kang tak berani bertanya ia dari mana.
Raja kesal dan memukul meja di depan nya saat ini 'lelaki sialan. Berani nya dia mengingini milik ki'
"Brengsek" raja berteriak dan amarah tampak jelas di wajah tampan nya saat ini
Ratu pun datang dan kaget melihat memar dan darah yang menetes dari buku buku tangan raja.
"Yang mulia apa yang terjadi pada tangan anda"ratu bertanya sembari menyentuh tangan raja yang mengepal. Raja masih diam dengan penuh amarah.
"Yang mulia"ratu memanggil sekali lagi.
Raja tak menyahut. Amarah masih jelas diwajah nya. 'Ntah apa yang ia pikirkan' batin ratu.
Akhirnya ratu memutuskan mengobati tangan raja dengan reramuan kering yang biasa dibawa dari istana. Ia menggiling ramuan itu dan meletakkan obat itu di tangan raja lalu menutupnya dengan kain linen sebagai kain perban.
"Yang mulia anda tidak apa apa?"ratu akhirnya memilih menyentuh wajah suaminya. Akhirnya raja tersadar dan cukup kaget dengan keberadaan ratu.
"Apa yang kau lakukan disini ratu?"raja bertanya.
Ratu tersenyum miris. Ternyata raja tak menyadari keberadaan nya sejak tadi.
"Hamba datang ingin menemui yang mulia dan mengajak yang mulia untuk makan siang bersama. Tapi hamba melihat tangan yang mulia terluka" Mehwa berkata sembari melihat tangan raja yang telah diobati. Raja juga melihat hal itu.
Raja berusaha menetralisir amarah nya tadi. Ia harus berpikir jernih.
"Ada apa dengan yang mulia?"Mehwa duduk disamping raja"apakah ada sesuatu yang membuat anda marah hingga melukai tangan anda sendiri?"
"Tak ada yang perlu ratu risaukan. Aku tak apa apa" raja berkata pelan. "Mari kita makan bersama"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Menjadi Gendis?"Mina mengerutkan keningnya. "Mengapa aku harus melakukan nya?"
"Besok adalah penobatan pangeran Arigrath menjadi raja. Dan para gendis di rumah ini akan datang kesana sebagai penari dan penghibur para bangsawan ntah dari Jinggara ataupun dari kerajaan lain" Lian menjawab pertanyaan itu dengan suara pelan.
"Ta...pi sua...miku ada disana. Bagaimana cara ku menjadi gendis tanpa ia ketahui." Mina bertanya gugup. Ia takut suami nya akan tahu bahwa ia tak berada di Valencia
"Tenang saja. Kamu akan menjadi pemain sitar dalam acara itu sehingga tak perlu menghibur tamu. Bukankah kamu pandai bermain sitar?" Lian berusaha menenangkan sahabatnya itu.
"Bukan begitu. Maksudku wajah ku akan terlihat."
"Makanya aku meminta mu bermain sitar. Karena para gendis yang bermain sitar biasa nya harus mengenakan cadar agar wajah mereka tak terlihat dan penonton akan terfokus pada permainan sitar bukan wajah cantik para gendis"Lian menggengam tangan Mina "Kamu akan bermain dengan 2 orang gendis lainnya. Setelah acara itu kamu dapat menemui pangeran yang akan berganti Cima nya menjadi Cima raja".
"Kamu benar. Ini satu satunya cara agar aku dapat bertemu dengan nya."
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Keesokan hari nya para gendis sudah mulai berdandan dan mengenakan hanon transparan yang memperlihatkan bahu Mereka.
Mina ikut berdandan, awalnya banyak yang heran melihat Mina karena wajah nya tak dikenali sebagai gendis di rumah itu. Tetapi Lian berkelit dan mengatakan bahwa Mina adalah sepupunya yang merupakan gendis Juga di Valencia.
Mina mengenakan hanon berwarna lavender dengan bagian atasnya yang memperlihatakan kulit seputih susu Nya.
Bisa dikatakan banyak yang iri dengan kulit Mina dan kecantikannya , melihat para gendis disini menatap nya dengan tatapan iri maupun kagum.
Siang tadi Mina sudah berlatih dengan dua orang gendis lain yang akan memainkan sitar.
Akhirnya tiba malam ini acara penobatan pangeran Arigrath sebagai seorang raja. Setelah beberapa acara pelantikan akhirnya acara hiburan pun tiba. Para gendis memasuki halaman istana tempat pesta berlangsung. Dimulai dengan penampilan tarian selamat datang yang diperuntukkan bagi tamu undangan.
Hingga akhirnya acara permainan sitar. Mina cukup gugup ia takut penyamarannya akan terbongkar. Apalagi di sana ada raja dan permaisuri Valencia orang-orang yang sangat ingin ia hindari.
Tapi kalau tidak seperti ini, Mina tak dapat menemui Arigrath. Ya. Apapun yang terjadi nantinya terjadi lah.
Mina telah sampai ditengah panggung lapangan yang disediakan sebagai tempat utama festival ini. Mina Menggerakan matanya ke segala penjuru. Ia dapat melihat Arigrath yang duduk di singgasana nya dengan nyaman.
Mina pun melihat sekelilingnya lagi dan menemukan bahwa raja Veldegrath tengah menatapnya dari kejauhan. Hal ini membuat Mina ketakutan. Ia takut penyamarannya terbongkar. Tapi akhirnya Mina pun berusaha tidak merusak permainan sitar nya kali ini.
Permainan sitar yang dibawakan para gendis sangat indah, membuat banyak bangsawan yang memuji si pembawa sitar.
"Bukan kah ini tak adil bagaimana mungkin mereka bisa menjadi racun dunia dengan keahlian seni seperti itu. Dan wajah bercadar itu aku harap dapat melepaskannya dan melihat wajah indah itu"kata seorang utusan dari negri Mianfar.
Perkataan itu tak luput dari pendengaran Raja Veldegrath. Ia menatap si pemain sitar. Seperti nya ada yang aneh. 'Mengapa aku merasa mengenal si pemain sitar itu?' Veldegrath bertanya dalam hati nya.
Bukan hanya Veldegrath yang merasakan itu, Arigrath juga merasakannya. Ia menatap intens wanita pesitar di tengah itu. Tempat duduknya saat ini cukup dekat dengan tengah festival.
Seketika Arigrath tersenyum samar menyadari satu hal yang ia dapatkan dalam festival nya sendiri kali ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mina bergegas secepat mungkin pergi dari ruang ganti. Ia tak menemukan pakaiannya. Hal ini membuat Mina harus menemui Arigrath dengan pakaian ini. Setidaknya Mina bisa menggunakan Cadar nya.
Mina mengendap ngendap ke area kediaman raja. Ia tahu itu area kediaman raja karena tempat nya yang tak jauh berbeda dengan di Valencia.
Mina berhasil melewati beberapa prajurit istana yang sedang berpatroli. Iya mengendap endap di dekat tanaman hijau. Hingga ia melihat Arigrath akan memasuki kamarnya. Tapi Mina masih belum mengetahui cara untuk menemui Arigrath.
"Kalian boleh kembali ke pesta lagi. Aku akan beristirahat sejenak sebelum berganti pakaian."Arigrath berkata membelakangi kasim nya.
"Ta...pi yang mulia.."
"Apa kau tak dengar. Aku menyuruh mu kembali ke lapangan istana. Aku ingin istirahat sejenak" Arigrath berkata murka.
"Ba..ba..ik yang mulia" kasim tersebut berujar takut dan meminta rombongan dayang untuk segera kembali ke halaman istana.
Setelah itu suasana menjadi hening. Mina tak berani mengintip lagi.
"Apa kau masih tetap ingin bersembunyi seperti itu?" tiba tiba suara Arigrath terdengar.
'Apa dia tahu aku ada disini?' batin Mina
"Bukan nya kau ingin bertemu dengan ku?" suara itu terdiam sejenak. Dan terdengar langkah kaki mendekat. Dan Mina menyadari bahwa ia sudah ketahuan.
Akhirnya Mina memutuskan untuk keluar dari persembunyiannya. Tapi hal ini cukup salah karena ternyata raja Arigrath tengah akan menariknya keluar. Kejadian ini membuat mereka begitu dekat. Mina masih dengan wajah terkejut nya.
Raja Arigrath tersenyum "Aku senang bisa melihat mu lagi"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Veldegrath sama sekali tak bisa menikmati festival itu lebih lama lagi. Ia merasa ada yang salah. Tapi apa?
Raja Veldegrath merasa tak tenang. Ia melihat takhta raja tapi bangku itu belum diisi oleh raja baru itu. Kemana dia?
Ratu yang ada disamping raja pun juga merasa ada yang salah dengan raja hari ini. Apa ada sesuatu yang membuatnya risau?
"Yang mulia apa ada yang anda butuhkan?"ratu akhirnya bertanya pada raja.
"Tidak permaisuri. Aku harus mencari ruang pembuangan" raja menenangkan ratu yang tampak cemas karena kerisauannya hari ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Nb:
Ruang pembuangan : wc atau kamar kecil
Lang : Mata uang pada masa itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Its_PurpleColor
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
2023-07-24
0