15. Alasan Anggara

Aku mandi dulu ya sayang,  sudah lengket sekali rasanya badanku.   Kasian kamu nanti, siapa tahu ingin menciumku he… he.."

Kak Anggara terlihat salah tingkah,  sepertinya  dia berusaha mengalihkan perhatianku agar aku tak mencurigainya.  Aku langsung menarik tangan kak Anggara agar dia duduk diranjang disebelahku. 

"Ada apa sih sayang, sepertinya kamu sudah tidak sabar ingin bercumbu dengan suamimu yang ganteng ini, tunggu ya aku mandi dulu," ujar kak Anggara lagi.

"Tidak usah mengalihkan perhatianku kak,  aku sudah mendengar semuanya

 Aku tahu kamu adalah dalang dibalik penculikan Andrea.  Kenapa kamu melakukan perbuatan kriminal kak"

Kak Anggara nampak panik,  wajahnya merah padam, dia langsung duduk didekatku,  beberapa kali lelaki itu menarik nafas panjang untuk menenangkan perasaannya yang gugup.

"Apa kakak tidak memikirkan, bagaimana andai polisi tahu dan kakak terlibat masalah hukum dan akhirnya masuk buih.  Kakak tidak berfikir, bagaimana perasaanku,  bagaimana sedihnya aku.  Aku sangat mencintaimu kak,  aku tidak ingin terjadi hal buruk padamu, aku tidak mau kakak dipenjara"

Tangisku langsung pecah dalam pelukan suamiku. Suamiku terus membelai punggungku untuk menenangkanku yang menangis sesenggukan. 

"Maafkan aku sayang, aku tidak berfikir sejauh itu, yang ada dalam fikiranku saat itu hanya bagaimana agar pernikahan kita berjalan lancar,  tanpa ada Andrea yang mengganggunya," ucap kak Anggara. 

Kemudian kak Anggara menceritakan apa yang terjadi secara detail tanpa ada yang dia tutupi. 

Setelah Andrea mengetahui kak Anggara dan aku akan menikah dari kartu undangan yang suamiku kirimkan kepada Roky, dengan maksud ingin menunjukan kepadanya bahwa dalam kondisi terpurukpun dia tidak putus asa dan tetap semangat.  Buktinya dia akan menikah dengan gadis yang dipujanya selama ini.

Namun hal itu justru menimbulkan dampak yang kurang baik. Roky memberi tahu Andrea tentang aku yang akan menikah dengan mantan kekasihnya yang dia hianati.  

Mendengar kabar itu ternyata Andrea meradang dan tak terima  dia terus memantau perkembangan aku dan kak Anggara melalui anak buahnya.  

Selanjutnya Andrea terus menyusun rencana untuk menggagalkan acara pernikahanku dengan cara membuat kerusuhan di sekitar KUA  sehingga semua pegawai dikantor KUA akan kocar-kacir menyelamatkan diri,  dan itu akan membuat pernikahan tidak terjadi dihari itu, mungkin sampai beberapa hari kedepan.

Kak Anggara mengetahui itu tentu saja dari mantan anak buahnya semasa masih berjaya dan masih sangat care kepadanya yaitu Rois.  Sedangkan Rois adalah sahabat karib orang kepercayaan Andrea yang bernama Surono yang dulunya adalah anak buah kak Anggara juga.   Surono ikut serta dalam menyusun rencana dan strategi Andrea untuk menggagalkan pernikahan kak Anggara dan aku. 

Kak Anggara meminta bantuan Jhon dan Rois untuk mengamankan Andrea dengan cara menculiknya saat dia olahraga lari disekitar rumahnya dipagi buta.  Dengan menggunakan obat bius,  Jhon dan Rois berhasil menculik Andrea dan diamankan disebuah kontrakan miliknya. 

"Aku hanya mengamankan dia, tidak bermaksud menculiknya, agar tidak mengganggu jalannya prosesi pernikahan kita, aku harap kamu mengerti, karena aku tidak mau pernikahan kita gagal, " ujar kak Anggara tertunduk.  

Aku memeluk kak Anggara sembari terisak.  Rasanya menyesal sekali telah berprasangka buruk kepadanya.  Perbuatannya memang tergolong kriminal, tapi alasannya membuatku terharu.  Sedemikian kuat keinginannya untuk menikah denganku, hingga melakukan segala cara agar pernikahan ini terlaksana dengan lancar. 

"Aku yang minta maaf kak, aku sempat berprasangka buruk terhadapmu, terimakasih karena kakak telah memperjuangkan pernikahan ini agar menjadi kenyataan," sahutku. 

suamiku bilang kalau dia sangat bangga memiliki aku,  wanita yang tidak hanya cantik parasnya namun juga cantik hatinya.  Yang membuat kadar cintanya meningkat karena aku lebih mengerti bagaimana isi hatinya. Selalu menggunakan logika dalam menyikapi apa yang telah terjadi.

Ucapan lelaki yang kini telah resmi menjadi suamiku membuatku meleleh, aku jadi salah tingkah mendengar kata manisnya. 

Setelah hatiku merasa lega, aku menyuruh kak Anggara segera mandi.  Kemudian shalat manggrib lalu kami aekeluarga berkumpul dimeja makan,  ada ayah dan ibuku, Devan dan Dila tentunya. 

Ibu mengambilkan ayah nasi, sayur dan lauknya,  kemudian beliau juga menuangkan air minum untuk suami tercintanya.  Melihat apa yang ibuku lakukan, aku juga segera mengikutinya. 

Kuambil sebuah piring dan ku isi nasi, lauk dan sayur lalu kuletakkan didepan suamiku, airnya juga sekalian aku tuangkan. 

"Terima kasih sayang," ucap kak Anggara.  Aku hanya diam dengan wajah merona sebagai jawabannya. 

"Cie… cie romantis sekali pengantin baru, jadi kepingin cepat nikah," goda Dila adikku. 

"Hus kuliah belum selesai sudah mikir kepingin nikah,  selesaikan dulu kuliah, kerja baru deh nikah," sahut Devan menasehati saudara kembarnya. 

"Ya enggak apa-apa lah Dev, temenku banyak kok yang masih kuliah tapi udah nikah,  bahkan yang cowo juga ada.  Katanya sih itu keinginan orangtua mereka.  Daripada anaknya pacaran sambil kuliah takutnya terjerumus ke perbuatan zinah.  Orang tua mereka tidak keberatan menanggung biaya anak mereka yang sudah menikah tapi masih kuliah. Alasannya yaitu daripada anaknya zinah," sahut Dila lagi. 

Aku, kak Anggara,  ayah dan ibu hanya mendengarkan kisah adikku sambil memyuap nasi. 

Menurut kamu Dila,  itu yang dirugikan siapa?"

Tanya Devan Adik lelakiku. 

"Orangtuanya, anaknya sudah nikah seharusnya kan hidup mandiri, tapi ini kok masih ditanggungnya juga," sahut Dila. 

"Bukan Dila,  yang rugi tuh cewenya.  Coba kamu fikir,  setelah menikah mereka hidup satu atap, suami punya kewajiban menafkahi istrinya,  tapi itu tak dijalankan karena dia belum bekerja, yang menafkahi istrinya ya tetap orang tua istrinya.   Sedangkan istri punya kewajiban harus taat kepada suaminya. 

Kalau si istri harus KB karena repot masih kuliah,  itu kan tidak baik bagi perempuan yang belum punya anak, katanya peranakannya bisa kering.  Terus kalau dia memutuskan untuk tidak KB dan akhirnya hamil, melahirkan.  Bayangkan ada yang kuliahnya tertunda karena harus cuti hamil dan melahirkan. 

Coba kamu bayangkan lagi,  setelah wanita itu melahirkan, dia harus ngurus anak,  ngurus pekerjaan rumah, belum lagi kuliah. Ia kalau suaminya pengertian sih masih bagus saja,  lha kalau suaminya tidak mau tau.  Istri montang-manting,  ngurus anak, nyuci,  ngepel, nggosok, masak, anak rewel, terpaksa mengerjakan semuanya sambil menggendong si kecil, belum lagi tugas kuliah belum dikerjai.  Kaki jadi kepala, kepala jadi kaki,  jungkir balik.   Sementara suaminya leyeh-leyeh main hand phond dan dengan cueknya dia bilang.

"Sayang pijitin dong,  buatkan kopi dong, tidak pake lama yah, kalau kamu diposisi itu bagaimana rasanya?"

Sontak kami semua memandang kearah Dila yang wajahnya langsung terlihat muram.  Melihat mimik wajah Dila, tawa kami pun pecah. Apalagi Devan sepertinya dia paling nyaring tertawanya. 

"Iya juga yah… apalagi kalau istri terlihat gemuk dan tidak terawat karena repot ngurus urusan rumah tangga dan anak.  Terus suaminya selingkuh dengan alasan istrinya tak cantik lagi karena tidak pandai merawat diri. Dia yang selingkuh,  dia yang berbuat dosa tapi istri yang disalahkan.   Ya ampun… bisa aku sunat dua kali itu laki-laki andai aku jadi istrinya," ujar Dila menambahkan. 

"Terus bagaimana sekarang? Apa masih ada niat ingin menikah sambil kuliah," tanya ayah menatap Dila. 

*******

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

ahhhh betul kau devan.. pinter

2023-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kenyataan Pahit
2 2. Pulang Membawa Luka
3 3. Lamaran Dari Seseorang
4 4. Nasihat Ayah
5 5. Bertemu Mantan
6 6. Pergaulan Anggara
7 7. Ternyata
8 8. Penyesalan Andrea
9 9. Permintaan Maaf
10 10. Pertengkaran
11 11. Elena Bimbang
12 12. pernikahan Elena dan Anggara
13 13. Kisruh Diacara Resepsi
14 14. Ketahuan
15 15. Alasan Anggara
16 16. Malam Pertama Tidak Romantis
17 17. Syukur Membawa Bahagia
18 18. Memulai
19 19. Berapa pun Pemberianmu
20 20. Kedatangan Nina
21 21. Memaafkan
22 22. Antara Hidup Dan Mati
23 23. Menata Kembali
24 24. Diluar Dugaan
25 25. Mengenang
26 26. Bahagia
27 27. Rempeyek Udang
28 28. Bawa Kedukun Saja
29 29. Terpikat Tanpa Pemikat
30 30. Semua Setuju
31 31. Meminta Restu
32 32. Kecewa
33 33. Istri Tetangga
34 34. Dicurigai
35 35. Menyelamatkan Rena
36 36. Sedih
37 37. Marah
38 38. Tak Sadarkan Diri
39 39. Bersujud
40 40. Terus Berdoa
41 41. Menikah Tanpa Cinta
42 42. Main Serang Saja
43 43. Lelah
44 44. Kesal
45 45. Mengambil Gunting
46 46. Ingin Meraba Perut Sixpack
47 47. Terpana
48 48. Anugerah Luar Biasa
49 49. Berkunjung Kerumah Ibu
50 50. Mendadak Ramah
51 51. Kami Bangga Padamu
52 52. Diajak Nikah
53 53. Bertemu Mantan
54 54. Penyesalan
55 55. Meminta Kembali
56 56. Merayu
57 57. Menemui Kekasih Istri
58 58. Pura-Pura
59 59. Keterlaluan
60 60. Kejujuran Yang Menbuat Luka
61 61. Anugerah Terindah (POC Elena)
62 62. Pulang
63 63. Menasehati
64 64. Aku Ra Popo
65 65. Dinodai
66 66. Trauma Orang Kaya
67 67. Direstui
68 68. Bulan Depan Saja
69 69. Khawatir Cintanya Memudar
70 70. Gampang Lapar
71 71. Masih Marah
72 72. Yang Waras Ngalah
73 73. Dimasak Dengan Penuh Harapan
74 74. Tidak Sadar Diri
75 75. Perbaiki Diri
76 76. Aku Berjanji
77 77. Kedatangan Nenek Rabi
78 78. Terpaksa Menahan Emosi
79 79. Bertemu Seseorang
80 80. Membatalkan Pernikahan
81 81. Marah Sekali
82 82. Hanya Ada Dua Pilihan
83 83. Sudah Stabil
84 84. Lima Orang Berpakaian Putih
85 85. Tiada Maaf
86 86. Belajar Mengendalikan Emosi
87 87. Kawini Ibuku
88 88. Susah Senang Selalu Bersama
89 89. Melamar
90 90. Berfikir Ulang
91 91. Pantang Menyerah
92 92. Menanti
93 93. Pernikahan
94 94. Malam Pengantin
95 95. Tidak Bereaksi
96 96. Cintaku Seluas Gurun Sahara
97 97. Pergi Melamar
98 98. Pernah Menyentuhnya.
99 99. Kalah Rupa Kalah Rasa
100 100. Menjerit Histeris
101 101. Mencari
102 102. Bertemu Seseorang
103 103. Sedih
104 104. Talak
105 105. Menyesali
106 106. Kehilangan
107 107. Mencoba Menerima
108 108. Menjenguk
109 109. Ulang Tahun
110 110. Pelukan
111 111. Bercerita
112 112. Perasaan
113 113. Telat Bayar Kontrakan
114 114. Tidak Terima
115 115. Di Fitnah
116 116. Gugup
117 117. Siapa Papaku
118 118. Sifat Warisan Papa
119 119. Dipanggil dan Dinasehati
120 120. Jalan-Jalan Kedesa
121 121. Bertemu
122 122. Istri Kedua
123 123. Kenyataan Pahit
124 124. Aku Setuju
125 125. Bertemu Rabi
126 126. Menyelidiki
127 127. Rasa Bersalah
128 128. Tetangga Julid
129 129. Pertemuan Yang Mendebarkan
130 130. Merasa Dicurigai
131 131. Ternyata
132 132. Tidak Cocok
133 133. Bakat Bisnis
134 134. Kedatangan Pak Sulasmo
135 135. Diam-Diam Memperhatikan
136 136. Pertemuan Dua Saudara
137 137. Berdebar-Debar
138 138. Apa Mungkin Ini Cinta
139 139. Minum Kopi
140 140. Tak Kuasa Melawan Rasa
141 141. Rambut
142 142. Hasilnya
143 143. Tak Sengaja Bertemu
144 144. Curhat
145 145. Semua Merestui
146 146. Salah Sangka
147 147. Menyatakan
148 148. Bahagia
149 149. Harus Bagaimana
150 150. Sakit
151 151. Dimaafkan
Episodes

Updated 151 Episodes

1
1. Kenyataan Pahit
2
2. Pulang Membawa Luka
3
3. Lamaran Dari Seseorang
4
4. Nasihat Ayah
5
5. Bertemu Mantan
6
6. Pergaulan Anggara
7
7. Ternyata
8
8. Penyesalan Andrea
9
9. Permintaan Maaf
10
10. Pertengkaran
11
11. Elena Bimbang
12
12. pernikahan Elena dan Anggara
13
13. Kisruh Diacara Resepsi
14
14. Ketahuan
15
15. Alasan Anggara
16
16. Malam Pertama Tidak Romantis
17
17. Syukur Membawa Bahagia
18
18. Memulai
19
19. Berapa pun Pemberianmu
20
20. Kedatangan Nina
21
21. Memaafkan
22
22. Antara Hidup Dan Mati
23
23. Menata Kembali
24
24. Diluar Dugaan
25
25. Mengenang
26
26. Bahagia
27
27. Rempeyek Udang
28
28. Bawa Kedukun Saja
29
29. Terpikat Tanpa Pemikat
30
30. Semua Setuju
31
31. Meminta Restu
32
32. Kecewa
33
33. Istri Tetangga
34
34. Dicurigai
35
35. Menyelamatkan Rena
36
36. Sedih
37
37. Marah
38
38. Tak Sadarkan Diri
39
39. Bersujud
40
40. Terus Berdoa
41
41. Menikah Tanpa Cinta
42
42. Main Serang Saja
43
43. Lelah
44
44. Kesal
45
45. Mengambil Gunting
46
46. Ingin Meraba Perut Sixpack
47
47. Terpana
48
48. Anugerah Luar Biasa
49
49. Berkunjung Kerumah Ibu
50
50. Mendadak Ramah
51
51. Kami Bangga Padamu
52
52. Diajak Nikah
53
53. Bertemu Mantan
54
54. Penyesalan
55
55. Meminta Kembali
56
56. Merayu
57
57. Menemui Kekasih Istri
58
58. Pura-Pura
59
59. Keterlaluan
60
60. Kejujuran Yang Menbuat Luka
61
61. Anugerah Terindah (POC Elena)
62
62. Pulang
63
63. Menasehati
64
64. Aku Ra Popo
65
65. Dinodai
66
66. Trauma Orang Kaya
67
67. Direstui
68
68. Bulan Depan Saja
69
69. Khawatir Cintanya Memudar
70
70. Gampang Lapar
71
71. Masih Marah
72
72. Yang Waras Ngalah
73
73. Dimasak Dengan Penuh Harapan
74
74. Tidak Sadar Diri
75
75. Perbaiki Diri
76
76. Aku Berjanji
77
77. Kedatangan Nenek Rabi
78
78. Terpaksa Menahan Emosi
79
79. Bertemu Seseorang
80
80. Membatalkan Pernikahan
81
81. Marah Sekali
82
82. Hanya Ada Dua Pilihan
83
83. Sudah Stabil
84
84. Lima Orang Berpakaian Putih
85
85. Tiada Maaf
86
86. Belajar Mengendalikan Emosi
87
87. Kawini Ibuku
88
88. Susah Senang Selalu Bersama
89
89. Melamar
90
90. Berfikir Ulang
91
91. Pantang Menyerah
92
92. Menanti
93
93. Pernikahan
94
94. Malam Pengantin
95
95. Tidak Bereaksi
96
96. Cintaku Seluas Gurun Sahara
97
97. Pergi Melamar
98
98. Pernah Menyentuhnya.
99
99. Kalah Rupa Kalah Rasa
100
100. Menjerit Histeris
101
101. Mencari
102
102. Bertemu Seseorang
103
103. Sedih
104
104. Talak
105
105. Menyesali
106
106. Kehilangan
107
107. Mencoba Menerima
108
108. Menjenguk
109
109. Ulang Tahun
110
110. Pelukan
111
111. Bercerita
112
112. Perasaan
113
113. Telat Bayar Kontrakan
114
114. Tidak Terima
115
115. Di Fitnah
116
116. Gugup
117
117. Siapa Papaku
118
118. Sifat Warisan Papa
119
119. Dipanggil dan Dinasehati
120
120. Jalan-Jalan Kedesa
121
121. Bertemu
122
122. Istri Kedua
123
123. Kenyataan Pahit
124
124. Aku Setuju
125
125. Bertemu Rabi
126
126. Menyelidiki
127
127. Rasa Bersalah
128
128. Tetangga Julid
129
129. Pertemuan Yang Mendebarkan
130
130. Merasa Dicurigai
131
131. Ternyata
132
132. Tidak Cocok
133
133. Bakat Bisnis
134
134. Kedatangan Pak Sulasmo
135
135. Diam-Diam Memperhatikan
136
136. Pertemuan Dua Saudara
137
137. Berdebar-Debar
138
138. Apa Mungkin Ini Cinta
139
139. Minum Kopi
140
140. Tak Kuasa Melawan Rasa
141
141. Rambut
142
142. Hasilnya
143
143. Tak Sengaja Bertemu
144
144. Curhat
145
145. Semua Merestui
146
146. Salah Sangka
147
147. Menyatakan
148
148. Bahagia
149
149. Harus Bagaimana
150
150. Sakit
151
151. Dimaafkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!