6. Pergaulan Anggara

Kami memasuki sebuah rumah makan yang lingkungannya terlihat asri.  Dikanan dan kirinya terlihat hamparan padi yang tengah menguning.  Diplang nama tertulis " Rumah Makan Tepi Sawah" Angin bertiup semulir menerpa rambut kak Anggara yang terlihat sedikit Gondrong.

Kendaraan berhenti disambut oleh seorang tukang parkir dengan banyak tato ditangannya.  Kulihat dipinggangnya dia memakai sabuk dengan sebilah pisau dan sarungnya terselip disana.

"Mas Anggara, lama engga kesini, ditanyakan terus tuh sama si Rois, Surono dan anak buahnya," ujar lelaki bertato itu.

"Aku sibuk Wanto, tak ada waktu untuk bersenang-senang," jawab kak Anggara dengan wajah datar.  

Aku melangkah mengikuti kak Anggara yang dari tadi terlihat cuek dan tak ada sepatah katapun walau hanya sekedar basa-basi untuk mengajakku masuk.  Namun aku tetap inisiatif mengikutinya, walau rasanya aku risih pada tatapan beberapa laki-laki yang menatapku.

Kak Anggara duduk dikursi yang tersusun paling pojok begitupun aku yang terus saja menguntilinya dari belakang.  Dia menyerahkan sebuah buku berisi menu makanan tanpa sepatah katapun.

"Aku terserah kakak aja mau makan apa, semua makanan okey buatku"

Aku langsung mengembalikan daftar menu tersebut.  Kak Anggara langsung memanggil waitress yang ,sedang melangkah kearah kami.

"Mas Anggara bawa barang baru ya? cantik banget, selera mas Anggara boleh juga," ujar seorang waitress yang menghampiri kami.

"Bawa barang baru, kamu fikir aku pernah bawa barang lama, jangan asal bicara bangggsaatt…."

Kak Anggara menyahut dengan wajah datar bahkan tak sedikitpun pandangannya mengarah pada waitress tadi.  Lelaki itu sibuk membaca pesan di ponselnya. Waitress tadi menerima pesanan yang sudah di catat kak Anggara.

Tak lama kemudian, seorang wanita setengah baya datang membawa makanan yang kami pesan.  Kalau melihat dari usia dan penampilannya yang gelamor, sepertinya dia bukanlah pelayan dirumah makan ini.

"Selamat datang kembali nak Anggara dirumah makan kami, lama sekali nak Anggara tidak kesini, kami semua kangen lho, eh…kamu sekarang bawa cewe, cantik sekali, spertinya dia bukan perempuan yang seperti biasanya," ujar wanita setengah baya yang nampak keibuan tadi.

"Kenalkan tante ini calon istri saya namanya Elena.  Elen kenalkan dia pemilik rumah makan ini," ujar calon suamiku mengenalkan aku kepada pemilik rumah makan ini.

Aku langsung mengajak wanita yang seusia ibuku namun kulitnya begitu terawat dan mulus sekali.  Wanita itu mengulurkan tangan untuk bersalaman denganku, kami saling menyebutka nama, ternyata dia bernama tante Watiyem.  Sebuah nama yang sangat kontras dengan penampilannnya.  Mungkin dulu dia hanya wanita desa yang kemudian berjuang keras hingga dia sukses seperti sekarang ini, batinku.

"Kamu beruntung nak bisa mendapatkan hatinya, Anggara memang terlihat brutal tapi sesungguhnya dia baik dan sayang pada sesama," sambung wanita itu lagi.

 Menurut tante Watiyem, banyak gadis yang antri ingin menjadi kekasihnya, namun dia tak pernah bergeming.  Dia tak gampang terpikat pada perempuan.  Beberapa orang mengira Anggara tak menyukai wanita.  Namun hari ini tante Watiyem sangat bersyukur karena Anggara datang bersama calon istrinya.

Setelah berbicara panjang lebar, akhirnya tante Watiyem meninggalkan kami dan mempersilakan aku dan kak Anggara untuk menikmati hidangan yang kami pesan.

"Kamu coba punyaku"

Aku tak menyangka ternyata bisa juga calon suamiku bersikap romantis, aku langsung menerima suapan darinya dan memberi komentar enak.  Akhirnya kami saling bertukar makanan dan saling menyuapi.

Selesai makan, kak Anggara pamit meninggalkanku untuk membayar makanan yang kami makan ke meja kasir.  Kami kembali melangkah keluar menuju parkiran.  

Saat kami melewati sebuah gazebo, seseorang memanggil calon suamiku.

"Bos Anggara…..Bos Anggara lama kita tidak bertemu"

Kak Anggara berhenti dan menarik tanganku untuk berbelok kearah gazebo dimana seseorag duduk santai disana, mereka saling berpelukan.

"Lama sekali kita tidak bertemu Jhon, kemana saja kamu selama ini," tanya kak Anggara kepada temannya yang bernama Jhon.

"Aku baru saja bebas dari sel bos, maaf karena aku tidak sempat memberi kabar padamu," jawab Jhon.

Lelaki bernama Jhon itu lalu bercerita bahwa dia masuk penjara karena kasus pembunuhan yang dia lakukan.  Rupanya lelaki itu adalah seorang pembunuh bayaran.  Dia menerima job untuk membunuh atau mencelakai seseorang.  Sungguh aku ngeri mendengarnya.  Ternyata beginilah ruang lingkup pergaulan calon suamiku.

"Mendapat bayaran berapa kamu, hingga rela masuk kedalam penjara jhon," tanya kak Anggara.

Jhon hanya dibayar lima juta oleh seorang gadis  untuk membunuh seorang wanita simpanan ayahnya.  

"Hanya demi uang lima juta kamu mau melakukan pekerjaan itu jhon, sungguh tak sebanding dengan resikonya," kak Anggara menggeleng-gelengkan kepalanya.

Aku tak habis fikir hanya demi uang lima juta Jhon rela masuk penjara, bingung aku mencerna bagaimana cara berfikirnya.

"Ya gimana ya bos, gadis itu adalah gadis yang sudah membuatku jatuh cinta.  Demi cinta aku melakukan segalanya, namun apa balasannya, setelah aku keluar dari penjara, dia justru sudah berbadan dua.  Rupanya dia telah menikah dengan lelaki lain.  Tak menyangka begitu mudahnya dia melupakanku setelah begitu besar pengorbananku untuknya.

Cinta lagi-lagi cinta, ternyata benar kata orang dulu, cinta yang tidak pada tempatnya bisa membuat orang jadi tidak pintar dan lupa pada logika.  Aku bersyukur sebesar apapun cintaku pada Andrea tak membuatku kehilangan logika hingga menyerahkan kesucianku yang selalu dia minta dengan rayuannya yang begitu memabukkan.

"Jadikan itu pelajaran dalam hidupmu, dan jangan lagi diperbudak oleh cinta.  Oh ya kenalkan ini Elena, gadis yang dulu sering aku ceritakan kepadamu, ini undangan pernikahanku, datanglah dipernikahan kami," ujar kak Anggara seraya memberikan sebuah kartu undangan pernikahan aku dan Andrea.

Jhon terperangah saat membaca nama yang tercantum dalam kartu undangan tersebut.  Melihat reaksi jhon kak Anggara langsung menjelaskan tentang apa yang telah terjadi pada aku dan Andrea hingga akhirnya kak Anggaralah yang rencananya akan menikahiku.

Mendengar cerita lelaki arogan yang akan menjadi suamiku.  Jhon langsung menepuk-nepuk bahu kak Anggara sembari tertawa.

Dari pembicaraan mereka aku berfikir, Jodoh memang aneh, mereka sama tulus mencintai seorang wanita.  Jhon terus mengejar wanita itu  dan memberikan apapun yang dia minta.  Namun pada akhirnya dia menjadi milik orang lain, semua yang dilakukannya sia-sia.  Tapi kak Anggara yang tidak pernah mengejarku walau dia menginginkanku, bahkan dia merelakan aku dipacari lelaki lain.  Tapi pada akhirnya Tuhan membukakan jalan buat kak Anggara  menikah denganku,"  aku tersenyum  mengelengkan kepala mengingat nasib yang begitu aneh.

Setelah berbincang banyak hal dengan Jhon, kami pamit pulang.  Sebenarnya kak Anggara masih kangen dengan Jhon, namun karena hari telah sore, akupun mengingatkan dia untuk pulang.

"Hati-hati dijalan bos, aku pasti datang dihari bahagiamu," ucap Jhon.  Kak Anggara terus melajukan kendaraannya menyusuri jalan yang sepi dan rumah warga yang begitu padat dan sederhana.

"Sampai dihalaman rumahku, tampak ibu dan ayah sedang duduk diteras sambil sesekali tersenyum, sepertinya mereka sedang bercanda. Aku melangkahkan kakiku dengan cepat untuk menghampiri mereka hingga aku lupa ada kak Anggara mengiringi dibelakangku.

********

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

pergaulan anggara luas juga,

2023-10-12

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kenyataan Pahit
2 2. Pulang Membawa Luka
3 3. Lamaran Dari Seseorang
4 4. Nasihat Ayah
5 5. Bertemu Mantan
6 6. Pergaulan Anggara
7 7. Ternyata
8 8. Penyesalan Andrea
9 9. Permintaan Maaf
10 10. Pertengkaran
11 11. Elena Bimbang
12 12. pernikahan Elena dan Anggara
13 13. Kisruh Diacara Resepsi
14 14. Ketahuan
15 15. Alasan Anggara
16 16. Malam Pertama Tidak Romantis
17 17. Syukur Membawa Bahagia
18 18. Memulai
19 19. Berapa pun Pemberianmu
20 20. Kedatangan Nina
21 21. Memaafkan
22 22. Antara Hidup Dan Mati
23 23. Menata Kembali
24 24. Diluar Dugaan
25 25. Mengenang
26 26. Bahagia
27 27. Rempeyek Udang
28 28. Bawa Kedukun Saja
29 29. Terpikat Tanpa Pemikat
30 30. Semua Setuju
31 31. Meminta Restu
32 32. Kecewa
33 33. Istri Tetangga
34 34. Dicurigai
35 35. Menyelamatkan Rena
36 36. Sedih
37 37. Marah
38 38. Tak Sadarkan Diri
39 39. Bersujud
40 40. Terus Berdoa
41 41. Menikah Tanpa Cinta
42 42. Main Serang Saja
43 43. Lelah
44 44. Kesal
45 45. Mengambil Gunting
46 46. Ingin Meraba Perut Sixpack
47 47. Terpana
48 48. Anugerah Luar Biasa
49 49. Berkunjung Kerumah Ibu
50 50. Mendadak Ramah
51 51. Kami Bangga Padamu
52 52. Diajak Nikah
53 53. Bertemu Mantan
54 54. Penyesalan
55 55. Meminta Kembali
56 56. Merayu
57 57. Menemui Kekasih Istri
58 58. Pura-Pura
59 59. Keterlaluan
60 60. Kejujuran Yang Menbuat Luka
61 61. Anugerah Terindah (POC Elena)
62 62. Pulang
63 63. Menasehati
64 64. Aku Ra Popo
65 65. Dinodai
66 66. Trauma Orang Kaya
67 67. Direstui
68 68. Bulan Depan Saja
69 69. Khawatir Cintanya Memudar
70 70. Gampang Lapar
71 71. Masih Marah
72 72. Yang Waras Ngalah
73 73. Dimasak Dengan Penuh Harapan
74 74. Tidak Sadar Diri
75 75. Perbaiki Diri
76 76. Aku Berjanji
77 77. Kedatangan Nenek Rabi
78 78. Terpaksa Menahan Emosi
79 79. Bertemu Seseorang
80 80. Membatalkan Pernikahan
81 81. Marah Sekali
82 82. Hanya Ada Dua Pilihan
83 83. Sudah Stabil
84 84. Lima Orang Berpakaian Putih
85 85. Tiada Maaf
86 86. Belajar Mengendalikan Emosi
87 87. Kawini Ibuku
88 88. Susah Senang Selalu Bersama
89 89. Melamar
90 90. Berfikir Ulang
91 91. Pantang Menyerah
92 92. Menanti
93 93. Pernikahan
94 94. Malam Pengantin
95 95. Tidak Bereaksi
96 96. Cintaku Seluas Gurun Sahara
97 97. Pergi Melamar
98 98. Pernah Menyentuhnya.
99 99. Kalah Rupa Kalah Rasa
100 100. Menjerit Histeris
101 101. Mencari
102 102. Bertemu Seseorang
103 103. Sedih
104 104. Talak
105 105. Menyesali
106 106. Kehilangan
107 107. Mencoba Menerima
108 108. Menjenguk
109 109. Ulang Tahun
110 110. Pelukan
111 111. Bercerita
112 112. Perasaan
113 113. Telat Bayar Kontrakan
114 114. Tidak Terima
115 115. Di Fitnah
116 116. Gugup
117 117. Siapa Papaku
118 118. Sifat Warisan Papa
119 119. Dipanggil dan Dinasehati
120 120. Jalan-Jalan Kedesa
121 121. Bertemu
122 122. Istri Kedua
123 123. Kenyataan Pahit
124 124. Aku Setuju
125 125. Bertemu Rabi
126 126. Menyelidiki
127 127. Rasa Bersalah
128 128. Tetangga Julid
129 129. Pertemuan Yang Mendebarkan
130 130. Merasa Dicurigai
131 131. Ternyata
132 132. Tidak Cocok
133 133. Bakat Bisnis
134 134. Kedatangan Pak Sulasmo
135 135. Diam-Diam Memperhatikan
136 136. Pertemuan Dua Saudara
137 137. Berdebar-Debar
138 138. Apa Mungkin Ini Cinta
139 139. Minum Kopi
140 140. Tak Kuasa Melawan Rasa
141 141. Rambut
142 142. Hasilnya
143 143. Tak Sengaja Bertemu
144 144. Curhat
145 145. Semua Merestui
146 146. Salah Sangka
147 147. Menyatakan
148 148. Bahagia
149 149. Harus Bagaimana
150 150. Sakit
151 151. Dimaafkan
Episodes

Updated 151 Episodes

1
1. Kenyataan Pahit
2
2. Pulang Membawa Luka
3
3. Lamaran Dari Seseorang
4
4. Nasihat Ayah
5
5. Bertemu Mantan
6
6. Pergaulan Anggara
7
7. Ternyata
8
8. Penyesalan Andrea
9
9. Permintaan Maaf
10
10. Pertengkaran
11
11. Elena Bimbang
12
12. pernikahan Elena dan Anggara
13
13. Kisruh Diacara Resepsi
14
14. Ketahuan
15
15. Alasan Anggara
16
16. Malam Pertama Tidak Romantis
17
17. Syukur Membawa Bahagia
18
18. Memulai
19
19. Berapa pun Pemberianmu
20
20. Kedatangan Nina
21
21. Memaafkan
22
22. Antara Hidup Dan Mati
23
23. Menata Kembali
24
24. Diluar Dugaan
25
25. Mengenang
26
26. Bahagia
27
27. Rempeyek Udang
28
28. Bawa Kedukun Saja
29
29. Terpikat Tanpa Pemikat
30
30. Semua Setuju
31
31. Meminta Restu
32
32. Kecewa
33
33. Istri Tetangga
34
34. Dicurigai
35
35. Menyelamatkan Rena
36
36. Sedih
37
37. Marah
38
38. Tak Sadarkan Diri
39
39. Bersujud
40
40. Terus Berdoa
41
41. Menikah Tanpa Cinta
42
42. Main Serang Saja
43
43. Lelah
44
44. Kesal
45
45. Mengambil Gunting
46
46. Ingin Meraba Perut Sixpack
47
47. Terpana
48
48. Anugerah Luar Biasa
49
49. Berkunjung Kerumah Ibu
50
50. Mendadak Ramah
51
51. Kami Bangga Padamu
52
52. Diajak Nikah
53
53. Bertemu Mantan
54
54. Penyesalan
55
55. Meminta Kembali
56
56. Merayu
57
57. Menemui Kekasih Istri
58
58. Pura-Pura
59
59. Keterlaluan
60
60. Kejujuran Yang Menbuat Luka
61
61. Anugerah Terindah (POC Elena)
62
62. Pulang
63
63. Menasehati
64
64. Aku Ra Popo
65
65. Dinodai
66
66. Trauma Orang Kaya
67
67. Direstui
68
68. Bulan Depan Saja
69
69. Khawatir Cintanya Memudar
70
70. Gampang Lapar
71
71. Masih Marah
72
72. Yang Waras Ngalah
73
73. Dimasak Dengan Penuh Harapan
74
74. Tidak Sadar Diri
75
75. Perbaiki Diri
76
76. Aku Berjanji
77
77. Kedatangan Nenek Rabi
78
78. Terpaksa Menahan Emosi
79
79. Bertemu Seseorang
80
80. Membatalkan Pernikahan
81
81. Marah Sekali
82
82. Hanya Ada Dua Pilihan
83
83. Sudah Stabil
84
84. Lima Orang Berpakaian Putih
85
85. Tiada Maaf
86
86. Belajar Mengendalikan Emosi
87
87. Kawini Ibuku
88
88. Susah Senang Selalu Bersama
89
89. Melamar
90
90. Berfikir Ulang
91
91. Pantang Menyerah
92
92. Menanti
93
93. Pernikahan
94
94. Malam Pengantin
95
95. Tidak Bereaksi
96
96. Cintaku Seluas Gurun Sahara
97
97. Pergi Melamar
98
98. Pernah Menyentuhnya.
99
99. Kalah Rupa Kalah Rasa
100
100. Menjerit Histeris
101
101. Mencari
102
102. Bertemu Seseorang
103
103. Sedih
104
104. Talak
105
105. Menyesali
106
106. Kehilangan
107
107. Mencoba Menerima
108
108. Menjenguk
109
109. Ulang Tahun
110
110. Pelukan
111
111. Bercerita
112
112. Perasaan
113
113. Telat Bayar Kontrakan
114
114. Tidak Terima
115
115. Di Fitnah
116
116. Gugup
117
117. Siapa Papaku
118
118. Sifat Warisan Papa
119
119. Dipanggil dan Dinasehati
120
120. Jalan-Jalan Kedesa
121
121. Bertemu
122
122. Istri Kedua
123
123. Kenyataan Pahit
124
124. Aku Setuju
125
125. Bertemu Rabi
126
126. Menyelidiki
127
127. Rasa Bersalah
128
128. Tetangga Julid
129
129. Pertemuan Yang Mendebarkan
130
130. Merasa Dicurigai
131
131. Ternyata
132
132. Tidak Cocok
133
133. Bakat Bisnis
134
134. Kedatangan Pak Sulasmo
135
135. Diam-Diam Memperhatikan
136
136. Pertemuan Dua Saudara
137
137. Berdebar-Debar
138
138. Apa Mungkin Ini Cinta
139
139. Minum Kopi
140
140. Tak Kuasa Melawan Rasa
141
141. Rambut
142
142. Hasilnya
143
143. Tak Sengaja Bertemu
144
144. Curhat
145
145. Semua Merestui
146
146. Salah Sangka
147
147. Menyatakan
148
148. Bahagia
149
149. Harus Bagaimana
150
150. Sakit
151
151. Dimaafkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!