14.Keluar Dari Rumah

"Jawab mam?" tanya Nero kecewa.

Mami Keinna hanya terdiam,dia seolah menyesal dengan ucapanya tadi tetapi pemberitaan diluar sana sangat mengganggunya jadi dia lebih memilih menyudutkan Maiza ketimbang nama keluarganya di pandang negatif diluar sana.

"Pokoknya mami gak mau tau,kamu harus lebih memperhatikan istrimu dan kehamilanya" ucapan tegas mami Keinna.

"Apa selama ini Nero gak memperhatikan mereka?" tanya Nero lirih dan mami Keinna kembali terdiam.

"Maima istri Nero,sudah jelas Nero mencintainya.Dan Nero akan menjadi seorang ayah sudah jelas juga Nero sayang sama anak Nero.Tetapi Maiza,dia adikku mam!" jelas Nero.

Nero tak ingin berdebat panjang dengan mami nya,dia keluar dari ruang kerja mami nya itu.Begitu keluar ada Maiza dan Maima disana.Nero tertegun melihat Maiza yang terlihat sedih dan menghindari kontak mata dengannya.Maiza berjalan masuk ke kamarnya dengan air mata tak tertahankan.

"Za,Maiza" panggil Nero yang merasa bersalah karena Maiza pasti mendengar apa yang dikatakan mami nya tadi dan sudah pasti Maiza merasa sedih atas itu.

Maiza tak menoleh sedikitpun dia terus saja berjalan sampai pintu kamarnya benar-benar ditutupnya.

Nero mau menghampiri Maiza namun Maima menghalanginya.

"Jangan,berikan Maiza waktu sendiri"

Nero pun mendengarkan ucapan istrinya itu,Nero dibawa Maima kekamarnya.

...----------------...

Maiza menangis dikamarnya,dia merasa sedih ketika mendengar mami Keinna yang selama ini telah dia anggap ibu nya sendiri ternyata justru menganggap Maiza orang lain.Terdengar suara ponsel Maiza berdering,sebuah panggilan vidio dan tertera nama Dipta dilayar ponselnya.Awalnya Maiza tak menghiraukan ponselnya yang terus berdering tetapi karena Dipta tak berhenti akhirnya Maiza menyerah,ia menerima panggilan vidionya Dipta.

"Hai" ucap Dipta.

Maiza berusaha menyembunyikan kesedihanya dengan senyuman.

"Hai juga" jawab Maiza dengan suara serak dan sedikit bergetar.

Dipta tertegun sebentar memperhatikan Maiza,sedangkan Maiza merasa kurang nyaman ditatap Dipta.

"Apa kamu baik Za?" tanya Dipta penuh selidik.

"Ya,tentu.Aku baik" jawab Maiza dengan berusaha menyempurnakan suaranya.

"Ada apa?" tanya Dipta lagi dengan suara lembut.

"Ayo lah...aku baik-baik saja" jawab Maiza dengan lebih meyakinkan Dipta.

Dipta kembali terdiam,duduk bersandar ke kursi dengan tangan dilipat didada sambil memperhatikan Maiza.Maiza kelabakan dia bingung dan salah tingkah.

"Hei..jangan begitu,aku..aku..baik-baik saja" ucap Maiza mengalihkan perhatian Dipta dengan pipi pink nya karena malu dan menyembunyikan wajahnya dibalik selimut.

Ujung bibir Dipta terangkat,ia tersenyum sinis karena Dipta tau saat ini Maiza sedang berbohong.Tetapi tak dapat dipungkiri Dipta gemas dengan salah tingkahnya Maiza.

Dipta menarik nafas dalam lalu ia berkata,

"Kamu istirahat lebih awal ya!,kamu kelihatan lelah"

Maiza menganggukan kepalanya yang menyembul dari balik selimut.

"Demi apa...gemasnya...!!!" gerutu Dipta yang melihat Maiza seperti itu.

"Seandainya aku ada disitu bersamamu Za,akan kupeluk dirimu karena ku tau kalau kamu sedang tidak baik-baik saja" ucap Dipta dalam hati.

...----------------...

Dikala seisi rumah masih terlelap tidur,Maiza bangun dengan mata bengkaknya karena semalaman menangis.Maiza membereskan pakaianya kedalam koper ia berniat pergi dari rumah mami Keinna.

Setelah selesai bersiap Maiza kemudian keluar dari rumah itu seorang diri dan tak tau kemana arah tujuanya.

Maiza berjalan menggusur kopernya dengan hati yang sedih dan fikiran yang semrawut,tiba-tiba ada sebuah mobil dari arah berlawanan yang lampu mobilnya membuat silau mata Maiza,dan Maiza pun memejamkan matanya.Mobil itu berhenti tepat didepan Maiza dan seseorang keluar dari dalam mobil itu yang membuat Maiza ketakutan karena jalanan perumahan sepi Maiza berfikir buruk,orang yang keluar dari dalam mobil itu mungkin orang jahat sehingga tanpa membuka mata Maiza langsung lari untuk menghindari orang itu.Tetapi karena Maiza lari dengan membawa koper jadi dengan mudah orang itu menangkap Maiza.

Maiza kaget dan berteriak minta tolong,

"Aaaahhhh....tttooollllooonnnggg"

Orang itu seketika menutup mulut Maiza dengan tanganya.

Maiza berontak,namun tenaga orang itu lebih besar darinya sehingga diseretnya ia kedalam mobil kemudian mobilnya melaju kencang.

Maiza menangis ketakutan,matanya masih tertutup dia tak berani membuka mata.Maiza memohon-mohon kepada orang itu untuk melepaskanya.

"Tolong lepaskan aku...turunkan aku...aku mohon..."

"Aku gak akan melepaskanmu,gak akan kubiarkan seorang wanita cantik berjalan sendirian dijam segini" ucap orang itu.

Seketika Maiza terdiam,suara orang itu seakan tak asing ditelinganya.Maiza perlahan membuka matanya dan terlihat seorang laki-laki berparas tampan disampingnya sedang menyetir.Seorang laki-laki yang tentu saja Maiza mengenalnya.

"Dipta!" ucap Maiza,Maiza kaget mengapa Dipta ada disekitar rumahnya padahal yang Maiza tau Dipta berada di negara A.

"Apa.." ujar Dipta sambil tersenyum.

Maiza yang masih kaget,takut dan bingung tak tau mau bilang apa dan tak tau harus bagaimana.Perasaan Maiza campur aduk,ia hanya bisa menangis dan menangis.

"Hei,jangan menangis" ucap Dipta.

Bukanya berhenti tangisan Maiza malah semakin kencang,dia seolah melepaskan beban yang ada dalam dirinya dengan menangis kencang.

"Hei..hei..hei..Maiza.." Dipta panik dibuatnya dia tak fokus menyetir.

"Kenapa menangisnya semakin kencang sih?" guman Dipta sambil melipir memarkirkan mobilnya pinggir jalan.

"Ok..kamu bisa luapkan semua emosi yang ada didiri kamu sekarang" ucap Dipta sambil menatap Maiza.

Begitu Dipta menatapnya tangis Maiza seketika berhenti.

"Kenapa berhenti?" tanya Dipta yang masih serius menatap Maiza.

"Ahkkk..aku malu" jawab Maiza pelan sambil menutupi wajahnya dengan kedua tanganya.

Dipta tersenyum,lalu ia mengelus puncak kepalanya Maiza.

"Kamu bisa nangis sambil teriak-teriak,luapkan semuanya,setidaknya bisa sedikit meringankan beban dalam dirimu" ujar Dipta.

"Tidak mau" ucap Maiza singkat.

"Kenapa?"

"Banyak kendaraan yang lewat,kalau aku berteriak dan menangis mungkin mereka akan berhenti dan memeriksa kita"

"Tak masalah"

"Mereka akan salah paham pada kita"

"Dengan kita berhenti dipinggir jalan seperti ini dijam segini pun mungkin orang-orang sudah banyak yang salah paham sama kita"

"Ayo jalan" pinta Maiza karena takut orang salah paham pada mereka berdua.

Dipta pun melajukan lagi mobilnya dengan tersenyum karena merasa lucu dengan tingkah polahnya Maiza.

...----------------...

Dipta memarkirkan mobilnya disebuah parkiran apartemen.Dipta turun dari mobil dan menurunkan kopernya Maiza,lalu Dipta pun membukakan pintu mobil untuk Maiza.

Maiza merasa sungkan untuk turun dari mobil karena ia tidak tau dibawa Dipta kemana.

"Ayo" ajak Dipta sambil menggenggam tangan Maiza berjalan menuju lift apartemen.

Tak lama Dipta dan Maiza pun sampai ditempat yang dituju,sebuah apartemen mewah dengan pemandangan kota yang sangat cantik.

Dipta menunjukan kamar untuk Maiza,

"Kamu bisa istirahat disini"

"Terimakasih" ucap Maiza sambil masuk kedalam kamar itu.

Adzan subuh pun berkumandang,Maiza menunaikan kewajibanya dan setelah itu ia keluar dari kamarnya duduk menghadap jendela dengan matahari muncul diufuk timur memancarkan cahaya indahnya di pagi hari.

Dipta juga keluar dari kamarnya lalu membuat teh hangat untuknya dan Maiza.Dipta berjalan kearah Maiza yang sedang duduk termenung dengan masih mengenakan mukenanya.

Dipta memberikan segelas teh hangat untuk Maiza dan Maiza menerimanya dengan mengucapkan terimakasih.

"Kamu sangat cantik memakai itu" ucap Dipta memuji Maiza dengan mukenanya.Dan Maiza hanya tersenyum.

Dipta pun bergabung bersama Maiza dan mereka sama-sama menikmati teh hangatnya.

"Kenapa kamu bisa ada didekat rumahku?" tanya Maiza.

"Aku mengkhawatirkanmu" jawab Dipta singkat.

"Apa jarak dari negara A ke negara D sangat dekat?" tanya Maiza lagi.

"Aku dari kemarin sore sudah ada disini"

"Apa ada urusan?"

"Ya,aku rindu seseorang.Tetapi ketika aku menghubunginya dia terlihat sedih jadi aku khawatir dari semalam aku berdiri didepan rumahnya dan tanpa disangka dia keluar rumah dijam yang tak semestinya seorang wanita berjalan sendirian" ucap Dipta dan Maiza pun terdiam.

"Terimakasih bagi yang telah membaca,jangan lupa like komen sebagai penyemangat untuk bab selanjutnya".

Episodes
1 01.Hari Yang Aneh
2 02.Gadis Bermata Indah
3 03.Modal Nekat
4 04.Persahabatan
5 05.Selalu Seperti Ini
6 06.Salah Target
7 07.Gadis Itu?
8 08.Kita Yang Berbeda
9 09.Ada Apa Dengan Dipta?
10 10.Gadis Yang Sama
11 11.Cemburu
12 12.Ketulusan Dipta
13 13.Orang Lain
14 14.Keluar Dari Rumah
15 15.Mau kah Kamu Menjadi Istriku
16 16.Kalah Menang
17 17.Spesial Untukmu
18 18.Sebagai Keluarga
19 19.Hei,Tunggu Aku
20 20.Lihat Saja Nanti
21 21.Keputusan Sendiri
22 22.Mencari Cara
23 23.Sespesial Itu
24 24.Surprise
25 25.Ma'af
26 26.Hancurnya Nero
27 27.Siapa Orang itu?
28 28.Menikah Saja
29 29.Pertemuan Pertama
30 30.Flashback
31 31.Masih Ada Abang
32 32.Rencana Kenris
33 33.Belum Percaya
34 34.Proses
35 35.Mengejar Cinta Maiza
36 36.Rahasia
37 37.Mengatur Waktu
38 38.Berfikiran Positif
39 39.Janji
40 40.Mimpi Buruk
41 41.Dipta Tiada
42 42.Mengapa Seperti Ini?
43 43.Menyembunyikan Sesuatu
44 44.Selamat Jalan Kawan
45 45.Impian Sam Dan Kara
46 46.Pesan Terakhir
47 47.Mencintaimu Dalam Diam
48 48.Pendekatan
49 49.Seniat Itu
50 50.Tak Percaya
51 51.Jangan Pergi
52 52.Adu Jotos
53 53.Jangan Buka Matamu
54 54.Menunggumu
55 55.Takut dan Bingung
56 56.Berdamai Dengan Masa Lalu
57 57.Aku Akan Menikahimu
58 58.Menenangkan Diri
59 59.Meminta Waktu
60 60.Melanjutkan Hidup
61 61.Pernikahan Singkat
62 62.Kembali Kemasa Itu
63 63.Jika Itu Membuat Senang,Lakukanlah
64 64.Ya,Saya Maira
65 65.Tidak Akan Ku Biarkan
66 66.Terimakasih
67 67.Anak Perempuan Keluarga Edsel
68 68.Perhatian Dokter Nero
69 69.Keluarga Maira
70 70.Perempuan Hebat
71 71.Sebuah Rahasia
72 72.Hujan Lambang Kesedihan
73 73.Buku Lama Papi
74 74.Foto Keluarga
75 75.Aku Sudah Menikah
76 76.Inikah Maima
77 77.Maira Ku
78 78.Gadis Kecil
79 79.Luly
80 80.Kakak Adik
81 81.Hai Maiza
82 82.Aku Juga Anakmu Ibu
83 83.Berdamai
84 84.Mysterious Man
85 85.Bangun Maiza
86 86.Tempat yang Indah
87 87.Aku Kembaranmu
88 88.Aku Kakakmu
89 89.Apa Kabar?
90 90.Aku Baik-Baik Saja
91 91.Bahagia Bisa Menatapmu Lagi
92 92.Akemi Anakku
93 93.Calon Istriku
94 94.Kaili Sudah Tiada
95 95.Bu Nara Vs Tetangga
96 96.Meminta Restu
97 97.Aku Menemukanmu BUMIL
98 98.Aku Bukan Dia
99 99.Memanen Sayur
100 100.Marahnya Bu Nara
101 101.Saling Mema'afkan
102 102.Tak Sabar
103 103.Kegilaan Maira
104 104.Pernikahan Nero dan Maira
105 105.Akhirnya Sah
106 106.Pengalaman Pertama
107 107.Dipingit
108 108.Malam Pernikahan
109 109.Kenyang Fakta
110 110.Dua Kali Terkejut
111 111.Kebaikan Kenris
112 112.Kejutan Dimalam Hari
113 113.Kesal
114 114.Drama Mertua
115 115.Akhirnya
116 116.Mendadak Honeymoon
117 117.Hadiah Ulang Tahun
118 118.Masa Lalu Kenris
Episodes

Updated 118 Episodes

1
01.Hari Yang Aneh
2
02.Gadis Bermata Indah
3
03.Modal Nekat
4
04.Persahabatan
5
05.Selalu Seperti Ini
6
06.Salah Target
7
07.Gadis Itu?
8
08.Kita Yang Berbeda
9
09.Ada Apa Dengan Dipta?
10
10.Gadis Yang Sama
11
11.Cemburu
12
12.Ketulusan Dipta
13
13.Orang Lain
14
14.Keluar Dari Rumah
15
15.Mau kah Kamu Menjadi Istriku
16
16.Kalah Menang
17
17.Spesial Untukmu
18
18.Sebagai Keluarga
19
19.Hei,Tunggu Aku
20
20.Lihat Saja Nanti
21
21.Keputusan Sendiri
22
22.Mencari Cara
23
23.Sespesial Itu
24
24.Surprise
25
25.Ma'af
26
26.Hancurnya Nero
27
27.Siapa Orang itu?
28
28.Menikah Saja
29
29.Pertemuan Pertama
30
30.Flashback
31
31.Masih Ada Abang
32
32.Rencana Kenris
33
33.Belum Percaya
34
34.Proses
35
35.Mengejar Cinta Maiza
36
36.Rahasia
37
37.Mengatur Waktu
38
38.Berfikiran Positif
39
39.Janji
40
40.Mimpi Buruk
41
41.Dipta Tiada
42
42.Mengapa Seperti Ini?
43
43.Menyembunyikan Sesuatu
44
44.Selamat Jalan Kawan
45
45.Impian Sam Dan Kara
46
46.Pesan Terakhir
47
47.Mencintaimu Dalam Diam
48
48.Pendekatan
49
49.Seniat Itu
50
50.Tak Percaya
51
51.Jangan Pergi
52
52.Adu Jotos
53
53.Jangan Buka Matamu
54
54.Menunggumu
55
55.Takut dan Bingung
56
56.Berdamai Dengan Masa Lalu
57
57.Aku Akan Menikahimu
58
58.Menenangkan Diri
59
59.Meminta Waktu
60
60.Melanjutkan Hidup
61
61.Pernikahan Singkat
62
62.Kembali Kemasa Itu
63
63.Jika Itu Membuat Senang,Lakukanlah
64
64.Ya,Saya Maira
65
65.Tidak Akan Ku Biarkan
66
66.Terimakasih
67
67.Anak Perempuan Keluarga Edsel
68
68.Perhatian Dokter Nero
69
69.Keluarga Maira
70
70.Perempuan Hebat
71
71.Sebuah Rahasia
72
72.Hujan Lambang Kesedihan
73
73.Buku Lama Papi
74
74.Foto Keluarga
75
75.Aku Sudah Menikah
76
76.Inikah Maima
77
77.Maira Ku
78
78.Gadis Kecil
79
79.Luly
80
80.Kakak Adik
81
81.Hai Maiza
82
82.Aku Juga Anakmu Ibu
83
83.Berdamai
84
84.Mysterious Man
85
85.Bangun Maiza
86
86.Tempat yang Indah
87
87.Aku Kembaranmu
88
88.Aku Kakakmu
89
89.Apa Kabar?
90
90.Aku Baik-Baik Saja
91
91.Bahagia Bisa Menatapmu Lagi
92
92.Akemi Anakku
93
93.Calon Istriku
94
94.Kaili Sudah Tiada
95
95.Bu Nara Vs Tetangga
96
96.Meminta Restu
97
97.Aku Menemukanmu BUMIL
98
98.Aku Bukan Dia
99
99.Memanen Sayur
100
100.Marahnya Bu Nara
101
101.Saling Mema'afkan
102
102.Tak Sabar
103
103.Kegilaan Maira
104
104.Pernikahan Nero dan Maira
105
105.Akhirnya Sah
106
106.Pengalaman Pertama
107
107.Dipingit
108
108.Malam Pernikahan
109
109.Kenyang Fakta
110
110.Dua Kali Terkejut
111
111.Kebaikan Kenris
112
112.Kejutan Dimalam Hari
113
113.Kesal
114
114.Drama Mertua
115
115.Akhirnya
116
116.Mendadak Honeymoon
117
117.Hadiah Ulang Tahun
118
118.Masa Lalu Kenris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!