03.Modal Nekat

Hari berikutnya Maiza keluar dari ruang kelas dengan menggunakan hoodie dan masker.Dalam perjalanan pulang Maiza selalu waspada melihat sekeliling dan kalau sudah dirasa aman baru dia akan melangkah dengan tenang.Setelah Maiza turun dari bus di halte dekat rumahnya dengan aman dia merasa lega.

"Hufff..." Maiza menarik nafas yang dalam kemudian ia membuka masker dan hoodie nya.

Maiza berjalan pulang kerumahnya dengan hati yang tenang.Tetapi ketenangan Maiza tak bertahan lama,ia dari kejauhan melihat sebuah mobil terparkir di halaman rumahnya,Maiza tak mengenali mobil itu milik siapa sehingga membuat ia risau.Yang Maiza risaukan mobil itu milik orang yang bertamu kerumahnya,karena Maiza seorang introvert jadi agak kurang nyaman kalau dirumahnya ada banyak orang apalagi orang yang ia sendiri gak terlalu mengenalnya.Tetapi Maiza berfikir lagi mungkin itu mobil baru abangnya karena kemarin dia bercerita ingin membeli mobil baru jadi Maiza mengira itu mobil abangnya sehingga ia berlari kerumah untuk menemui abangnya yang sudah lama tak bertemu karena dia kuliah diluar kota yaitu di kota G.

"Assalmualaikum" Maiza mengucap salam sebelum masuk rumah.

"Waalaikumsalam" jawab ibu dan seseorang yang duduk diruang tamu bersama ibunya itu.

"Deg" Maiza tertegun melihat siapa orang yang duduk bersama ibunya,Maiza menatap dingin orang itu,tetapi dia cengengesan dan menyapa Maiza

"hai,apa kabar?"

Ternyata orang itu merupakan orang yang sama yang ketahuan memotret Maiza kemarin.

"Sialan,gue udah waspada sepanjang perjalanan pulang.Udah pakai hoodie dan masker,eh malah nongol disini orangnya" bathin Maiza.Setelah mencium tangan ibunya Maiza kemudian disuruh duduk sama ibunya untuk menemani Dipta tamunya Maiza,ibunya memberi ruang untuk Dipta dan Maiza mengobrol.

"Ngapain sih kamu kesini?" tanya Maiza kesal dengan suara berbisiknya karena takut ibunya dengar.

"Aku cuman ingin ketemu kamu" jawab Dipta dengan suara lantang sambil tersenyum,senyumanya dan suara lantangnya itu membuat Maiza sangat kesal.

"Darimana kamu tau rumahku? Apa jangan-jangan kamu itu pengunti?" ucap Maiza penuh selidik.

"hei..kamu juga bilang aku penguntit? oh Tuhan...!!" Dipta tak habis fikir dicap penguntit oleh tiga orang dalam 24 jam.

"Ya..kalau bukan penguntit dari mana kamu tau rumahku" Maiza bertahan dengan apa yang ia tuduhkan pada Dipta.Dipta menggaruk-garuk kepala yang tak gatal,mau membela diri bahwa dia bukan seseorang seperti yang dituduhkan tetapi dia menyadari bahwa dia tau rumah yang kini dia ada didalamnya yaitu ketika mengikuti Maiza di hari kedua memotretnya.

Dipta akhirnya diam lalu meminta ma'af

"Ma'af,aku minta ma'af.Aku salah telah memotretmu diam-diam dan juga telah mengikutimu diam-diam.Tetapi stop bilang aku penguntit karena aku punya alasan"

"Bukanya penguntit juga punya alasan melakukan semua itu,jadi...apa bedanya" timpal Maiza.

"Berbeda,karena aku bukan penguntit" ucap Dipta tegas.

"Hm..oke" Maiza menyetujuinya.

"Apa masih ada lagi yang mau dibicarakan?" tanya Maiza.

"Apa kamu tak ingin tau alasanku mengapa melakukan semua ini?" Dipta balik bertanya.

"Tidak" jawab Maiza singkat.

"Tetapi aku mau mengungkapkanya supaya aku tidak dicap penguntit lagi,terserah kamu mau mendengarkan apa tidak" Dipta tak mau kalah dan sedikit memaksakan kehendaknya.Maiza mendelikan mata karena baru kali ini ia bertemu dengan orang semenyebalkan Dipta.

"Oke,apa alasanya?" Maiza mengalah.

"Karena aku mengagumi mata indahmu" jawab Dipta sambil menatap mata Maiza.Dan sudah pasti membuat Maiza salah tingkah dan menghindari kontak mata denganya.

Mengetahui hal itu Dipta tersenyum.

"Sekarang hatiku lega sudah minta ma'af padamu"

"Hai..aku Dipta" ucap Dipta sambil mengulurkan tangannya.Dan dengan ragu-ragu Maiza menerima uluran tangan Dipta.

"Siapa namamu nona?" tanya Dipta greget karena perempuan dihadapanya tak kunjung memberitahukan namanya.

"Maiza" jawabnya singkat sambil tersenyum.

"Ya Tuhan Maiza...sepertinya tidak hanya mata indahmu saja yang ku kagumi,sekarang senyumanmu juga" Dipta mulai mengeluarkan gombalan-gombalanya.

Maiza menarik nafas dalam,laki-laki yang ada dihadapanya itu sungguh menguji kesabaranya.

Bak peramal handal Dipta tau bahwa Maiza sudah sangat kesal padanya,maka dari itu Dipta buru-buru pamit karena kalau nekat bertahan disana dengan gombalan-gombalanya takut berakhir dengan pengusiran.Dari karakter Maiza sepertinya bukan seseorang yang mudah baper hanya dari gombalan-gombalan,demikian yang ada dalam fikiran Dipta.Tetapi sebelum benar-benar pamit dari sana Dipta meminta sesuatu pada Maiza,

"Ada ballpoint?" Dipta meminta alat tulis pada Maiza.Maiza pun mengeluarkanya dari tas,lalu memberikanya pada Dipta tanpa bertanya untuk apa.

Dipta lalu mengambil ballpoint itu dan meminjam telapak tangan Maiza,Maiza menurutinya supaya cepat selesai karena ia juga sudah sangat lelah.

Dipta menulis sesuatu ditelapak tangan Maiza,ketika Dipta fokus menulis Maiza diam-diam memperhatikan wajah Dipta yang setengah bule itu,dalam hati dan fikiranya Maiza sangat mengagumi wajah tampannya Dipta.

Dipta sadar Maiza memperhatikanya,lalu ia mengerjai Maiza dengan membalas tatapanya.Maiza terkejut lalu pura-pura melihat sesuatu yang lain disekelilingnya.

Dipta tersenyum sambil melanjutkan menulisnya.

"Selesai,tapi jangan dibuka dulu.Nanti kalau aku sudah tidak ada disini baru boleh" ucap Dipta sambil menggenggamkan tangan Maiza.

"Oke Maiza..aku pulang,sampai ketemu dilain waktu" Dipta pamitan pada Maiza,dan Maiza pun mengangguk.

Setelah Dipta tidak ada lagi disana,Maiza pun membuka genggaman telapak tanganya,dan ternyata isinya nomor ponselnya Dipta,juga sebuah perintah supaya Maiza menghubunginya.

Maiza tersenyum dengan apa yang terjadi padanya dan tak pernah terbayangkan sebelumnya untuk bertemu dengan orang seperti Dipta.

...----------------...

Dipta melajukan mobilnya menuju penginapan dengan hati yang bahagia.Sesampainya dipenginapan disambut Kaili yang sangat ingin tahu apa yang dilakukan Dipta hari ini.Sebenarnya Kaili dan Kenris kedua sahabatnya Dipta sangat mendukung Dipta dalam hal ini tetapi mereka senang saja menggodanya.

"Bagaimana? Apa yang lo lakukan hari ini?" tanya Kaili dengan rasa penasaranya tinggi karena Kaili tau kalau Dipta suka melakukan hal-hal diluar nalar.

Dipta tidak menjawab hanya senyum-senyum saja sambil duduk didekat Kenris yang sedang main game diponselnya.

"Melihat dari senyumanya sepertinya dia sedang bahagia" ucap Kenris tanpa menghentikan permainan Gamesnya.

"Ceritakan,gue ingin tau apa yang membuat lo bahagia hari ini?" pinta Kaili pada Dipta dengan sedikit merayu.

"Gue berhasil kenalan dengan gadis itu" jawab Dipta sombong.

"Hah,ko bisa! Bukanya kemarin dia marah sama lo karena ketahuan lo nguntit dia!" Kaili sedikit tak percaya.

"Gue bukan penguntit" ucap Dipta tak suka.

"Oh..iya..sorry" Kaili harus minta ma'af karena tak ingin Dipta marah bisa ribet.

"Gue datang kerumahnya,gue juga bertemu dengan ibunya" Dipta berbangga diri.

"Hah! Apa?" ucapan serentak Kaili dan Kenris,mereka terkejut dengan Dipta yang nekat datang kerumah gadis itu,sampai-sampai Kenris yang lagi main Games berhenti seketika.

"Lo gila ya!" ucap Kenris dan Kaili,yang dibalas cengengesan Dipta.

"Ya gak apa-apa,gue cuman modal nekat aja jadi bisa minta ma'af padanya dan bisa kenalan denganya juga" sekali lagi Dipta membanggakan diri.

"Dari mana lo tau rumah gadis itu?" Kaili masih penasaran.

"Ya pastinya hasil nguntit lah apa lagi" savage nya Kenris keluar dan semua terdiam.

...----------------...

Ketika Maiza lagi mengerjakan tugas sekolahnya,satu pesan masuk di ponselnya.Maiza membuka pesan diponselnya itu,

"Hai"

Karena nomornya baru jadi Maiza abaikan.Tak lama satu pesan lagi masuk ke ponselnya.Maiza pun membukanya,

"Kenapa gak balas? Aku menunggu kamu menghubungiku dari tadi"

Dengan bunyi chat seperti itu bisa dipastikan itu Dipta.

"Dari mana kamu tau nomorku?" Maiza membalas pesan Dipta,karena dia penasaran yang ntah dari mana Dipta tau nomor ponselnya.Kemudian merekapun berbalas chat.

"*Rahasia,aku akan berusaha mencari tau apa yang aku inginkan" *

"Baiklah,aku lupa kalau kamu itu seorang penguntit"

"Hey...jangan pernah bilang aku penguntit,karena aku bukan penguntit,aku tak terima itu"

"Terus darimana tau no ini kalau kamu gak nguntit?"

"Aku tau dari ibumu"

"Aish...ibuuukk..." Maiza kesal pada ibunya.

"ibu,apa ibu yang memberi nomor ku pada laki-laki yang tadi siang kesini?" tanya Maiza pada ibunya.

"Iya,katanya nomormu hilang diponselnya jadi ibu kasih" jawab ibu nya datar.

"Aaaaaaaahhhhhhh" Maiza mengacak-ngacak rambutnya karena kesal.

Episodes
1 01.Hari Yang Aneh
2 02.Gadis Bermata Indah
3 03.Modal Nekat
4 04.Persahabatan
5 05.Selalu Seperti Ini
6 06.Salah Target
7 07.Gadis Itu?
8 08.Kita Yang Berbeda
9 09.Ada Apa Dengan Dipta?
10 10.Gadis Yang Sama
11 11.Cemburu
12 12.Ketulusan Dipta
13 13.Orang Lain
14 14.Keluar Dari Rumah
15 15.Mau kah Kamu Menjadi Istriku
16 16.Kalah Menang
17 17.Spesial Untukmu
18 18.Sebagai Keluarga
19 19.Hei,Tunggu Aku
20 20.Lihat Saja Nanti
21 21.Keputusan Sendiri
22 22.Mencari Cara
23 23.Sespesial Itu
24 24.Surprise
25 25.Ma'af
26 26.Hancurnya Nero
27 27.Siapa Orang itu?
28 28.Menikah Saja
29 29.Pertemuan Pertama
30 30.Flashback
31 31.Masih Ada Abang
32 32.Rencana Kenris
33 33.Belum Percaya
34 34.Proses
35 35.Mengejar Cinta Maiza
36 36.Rahasia
37 37.Mengatur Waktu
38 38.Berfikiran Positif
39 39.Janji
40 40.Mimpi Buruk
41 41.Dipta Tiada
42 42.Mengapa Seperti Ini?
43 43.Menyembunyikan Sesuatu
44 44.Selamat Jalan Kawan
45 45.Impian Sam Dan Kara
46 46.Pesan Terakhir
47 47.Mencintaimu Dalam Diam
48 48.Pendekatan
49 49.Seniat Itu
50 50.Tak Percaya
51 51.Jangan Pergi
52 52.Adu Jotos
53 53.Jangan Buka Matamu
54 54.Menunggumu
55 55.Takut dan Bingung
56 56.Berdamai Dengan Masa Lalu
57 57.Aku Akan Menikahimu
58 58.Menenangkan Diri
59 59.Meminta Waktu
60 60.Melanjutkan Hidup
61 61.Pernikahan Singkat
62 62.Kembali Kemasa Itu
63 63.Jika Itu Membuat Senang,Lakukanlah
64 64.Ya,Saya Maira
65 65.Tidak Akan Ku Biarkan
66 66.Terimakasih
67 67.Anak Perempuan Keluarga Edsel
68 68.Perhatian Dokter Nero
69 69.Keluarga Maira
70 70.Perempuan Hebat
71 71.Sebuah Rahasia
72 72.Hujan Lambang Kesedihan
73 73.Buku Lama Papi
74 74.Foto Keluarga
75 75.Aku Sudah Menikah
76 76.Inikah Maima
77 77.Maira Ku
78 78.Gadis Kecil
79 79.Luly
80 80.Kakak Adik
81 81.Hai Maiza
82 82.Aku Juga Anakmu Ibu
83 83.Berdamai
84 84.Mysterious Man
85 85.Bangun Maiza
86 86.Tempat yang Indah
87 87.Aku Kembaranmu
88 88.Aku Kakakmu
89 89.Apa Kabar?
90 90.Aku Baik-Baik Saja
91 91.Bahagia Bisa Menatapmu Lagi
92 92.Akemi Anakku
93 93.Calon Istriku
94 94.Kaili Sudah Tiada
95 95.Bu Nara Vs Tetangga
96 96.Meminta Restu
97 97.Aku Menemukanmu BUMIL
98 98.Aku Bukan Dia
99 99.Memanen Sayur
100 100.Marahnya Bu Nara
101 101.Saling Mema'afkan
102 102.Tak Sabar
103 103.Kegilaan Maira
104 104.Pernikahan Nero dan Maira
105 105.Akhirnya Sah
106 106.Pengalaman Pertama
107 107.Dipingit
108 108.Malam Pernikahan
109 109.Kenyang Fakta
110 110.Dua Kali Terkejut
111 111.Kebaikan Kenris
112 112.Kejutan Dimalam Hari
113 113.Kesal
114 114.Drama Mertua
115 115.Akhirnya
116 116.Mendadak Honeymoon
117 117.Hadiah Ulang Tahun
118 118.Masa Lalu Kenris
Episodes

Updated 118 Episodes

1
01.Hari Yang Aneh
2
02.Gadis Bermata Indah
3
03.Modal Nekat
4
04.Persahabatan
5
05.Selalu Seperti Ini
6
06.Salah Target
7
07.Gadis Itu?
8
08.Kita Yang Berbeda
9
09.Ada Apa Dengan Dipta?
10
10.Gadis Yang Sama
11
11.Cemburu
12
12.Ketulusan Dipta
13
13.Orang Lain
14
14.Keluar Dari Rumah
15
15.Mau kah Kamu Menjadi Istriku
16
16.Kalah Menang
17
17.Spesial Untukmu
18
18.Sebagai Keluarga
19
19.Hei,Tunggu Aku
20
20.Lihat Saja Nanti
21
21.Keputusan Sendiri
22
22.Mencari Cara
23
23.Sespesial Itu
24
24.Surprise
25
25.Ma'af
26
26.Hancurnya Nero
27
27.Siapa Orang itu?
28
28.Menikah Saja
29
29.Pertemuan Pertama
30
30.Flashback
31
31.Masih Ada Abang
32
32.Rencana Kenris
33
33.Belum Percaya
34
34.Proses
35
35.Mengejar Cinta Maiza
36
36.Rahasia
37
37.Mengatur Waktu
38
38.Berfikiran Positif
39
39.Janji
40
40.Mimpi Buruk
41
41.Dipta Tiada
42
42.Mengapa Seperti Ini?
43
43.Menyembunyikan Sesuatu
44
44.Selamat Jalan Kawan
45
45.Impian Sam Dan Kara
46
46.Pesan Terakhir
47
47.Mencintaimu Dalam Diam
48
48.Pendekatan
49
49.Seniat Itu
50
50.Tak Percaya
51
51.Jangan Pergi
52
52.Adu Jotos
53
53.Jangan Buka Matamu
54
54.Menunggumu
55
55.Takut dan Bingung
56
56.Berdamai Dengan Masa Lalu
57
57.Aku Akan Menikahimu
58
58.Menenangkan Diri
59
59.Meminta Waktu
60
60.Melanjutkan Hidup
61
61.Pernikahan Singkat
62
62.Kembali Kemasa Itu
63
63.Jika Itu Membuat Senang,Lakukanlah
64
64.Ya,Saya Maira
65
65.Tidak Akan Ku Biarkan
66
66.Terimakasih
67
67.Anak Perempuan Keluarga Edsel
68
68.Perhatian Dokter Nero
69
69.Keluarga Maira
70
70.Perempuan Hebat
71
71.Sebuah Rahasia
72
72.Hujan Lambang Kesedihan
73
73.Buku Lama Papi
74
74.Foto Keluarga
75
75.Aku Sudah Menikah
76
76.Inikah Maima
77
77.Maira Ku
78
78.Gadis Kecil
79
79.Luly
80
80.Kakak Adik
81
81.Hai Maiza
82
82.Aku Juga Anakmu Ibu
83
83.Berdamai
84
84.Mysterious Man
85
85.Bangun Maiza
86
86.Tempat yang Indah
87
87.Aku Kembaranmu
88
88.Aku Kakakmu
89
89.Apa Kabar?
90
90.Aku Baik-Baik Saja
91
91.Bahagia Bisa Menatapmu Lagi
92
92.Akemi Anakku
93
93.Calon Istriku
94
94.Kaili Sudah Tiada
95
95.Bu Nara Vs Tetangga
96
96.Meminta Restu
97
97.Aku Menemukanmu BUMIL
98
98.Aku Bukan Dia
99
99.Memanen Sayur
100
100.Marahnya Bu Nara
101
101.Saling Mema'afkan
102
102.Tak Sabar
103
103.Kegilaan Maira
104
104.Pernikahan Nero dan Maira
105
105.Akhirnya Sah
106
106.Pengalaman Pertama
107
107.Dipingit
108
108.Malam Pernikahan
109
109.Kenyang Fakta
110
110.Dua Kali Terkejut
111
111.Kebaikan Kenris
112
112.Kejutan Dimalam Hari
113
113.Kesal
114
114.Drama Mertua
115
115.Akhirnya
116
116.Mendadak Honeymoon
117
117.Hadiah Ulang Tahun
118
118.Masa Lalu Kenris

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!