"Darimana kamu Za?" sebuah pertanyaan menyambut Maiza ketika memasuki rumah.
"Mami" ucap Maiza kaget karena tiba-tiba mami nya berdiri dibelakang pintu.
Maiza reflek mau memeluk maminya itu yang beberapa hari ini berada diluar kota untuk urusan pekerjaanya.
"Tunggu,jawab dulu pertanyaan mami.Kamu dari mana?" tanya mami nya lagi yang membuat Maiza menunduk karena takut mami nya marah.
"Dia habis main mam sama temanya,tau tuh dia main terus" ucap Nero yang tiba-tiba datang dan ngadu sama mami nya.Maiza yang tidak terima ia menatap tajam Nero.Bukanya takut Nero malah membuat lelucon,
"Mami..ada bola mata keluar mam hati-hati,bentar lagi taringnya juga keluar hahaha..." Nero tertawa sampai keselek lalu batuk.
"Syukurin,dasar tukang ngadu" ucap Maiza senang.
"Eh,kamu tuh ya" mami melotot pada Maiza yang bicara seperti itu pada abangnya.
"Kamu gak apa-apa bang?" tanya Mami khawatir pada Nero yang batuk-batuk.Belum juga Nero menjawab pertanyaa maminya itu tiba-tiba ada yang menghampirinya.
"Sayang kamu kenapa?" tanya Maima istrinya Nero,ia menghampiri Nero dengan panik karena mendengar suaminya itu batuk tak henti,sambil membawa segelas air ditanganya lalu Nero pun meminumnya namun batuknya belum berhenti.
"Si abang keselek tuh kak ima" jawab Maiza.
"Keselek apa sih sampai seperti ini?" tanya Maima lagi.
"Keselek omongannya sendiri" jawab Maiza puas.
"Hus..kamu itu" mami melotot lagi pada Maiza dan Maiza merespon dengan memanyunkan bibirnya sambil menunduk lagi.
Dan akhirnya batuk Nero berhenti,Nero berjalan pergi kekamarnya dibantu Maima.
"Hihi jompo" ledek Maiza pada abangnya.
Tatapan tajam Nero berpusat pada yang meledeknya,seketika itu juga Maiza mengalihkan pandangan dan pura-pura tak bicara.
"Udah sana,Maima bawa Nero masuk" perintah mami Keinna karena kalau keduanya masih disitu bisa-bisa gak akan kelar-kelar mami mengintrogasi Maiza.
Kini tinggal Maiza yang masih berdiri karena dihadapanya masih ada mami nya yang akan mengintrogasinya.
"Darimana kamu?" tanya mami lagi.
"A a aku habis main" Maiza menjawab terbata sambil menunduk.
"Kenapa telepon mami gak kamu angkat? udah pergi gak bilang,ditelepon gak diangkat,kamu sengaja bikin mami khawatir!" mami bicara dengan kesal karena dia sangat khawatir pada Maiza.
"Ma'af mam,aku dari tadi belum ngecek ponsel" ucap Maiza dan masih menunduk.
Melihat itu mami Keinna menarik nafas dalam,lalu ia membuka tanganya dan berusaha tersenyum,Maiza seketika memeluk maminya itu,
"Kamu itu bikin mami jantungan saja Za,mami pulang kamu gak ada dirumah,gak ada kabar juga" gerutu mami Keinna sambil memeluk anak perempuanya itu.
"Mami" ucap Maiza.
"Apa?" mami melepaskan pelukanya.
"Aku kangen sama mami" jawab Maiza,seketika mami tersenyum.
"Mami juga kangen sama kamu,abang dan kakak mu.Makanya mami menyelesaikan pekerjaan mami dengan cepat biar bisa kumpul lagi bersama kalian.
Sana kamu mandi nanti makan malam mami masakin buat kalian" ucap mami Keinna.
Maiza pun pergi kekamarnya,sedangkan Mami Keinna pergi menghampiri Nero dan Maima dikamarnya.
"Bagaimana keadaanmu bang?" tanya Mami pada Nero.
"Batuknya udah reda kok mam" jawab Nero.
Mami duduk didekat Maima sambil mengelus perut Maima yang sudah terlihat menonjol.
"Kamu sehat sayang? Tidak ada masalah kan selama mami tidak dirumah?" tanya Mami keinna pada Maima.
Maima tersenyum dan mengangguk,
"Semua baik mam,cucu mami juga baik" jawab Maima sambil melihat perutnya.
"Bagaimana dengan keadaan Maiza,bang?" tanya mami lagi dengan wajah khawatir.
"Kondisi Maiza masih sama seperti sebelumnya,belum ada perkembangan kearah yang lebih baik.Bersyukur Maiza masih bisa beraktifitas hingga detik ini" jawab Nero dengan menarik nafas dalamnya.
"Apa yang harus kita lakukan? Apa sudah ada solusi untuk itu?" tanya Mami Keinna lagi.
"Belum ada,Belum ada donor jantung yang cocok untuknya.Satu-satunya cara sebisa mungkin kita harus menjaga kondisi Maiza supaya tetap stabil yaitu dengan tidak kecapean dan tidak membuatnya tertekan.Mata mami Keinna selalu berkaca-kaca ketika membahas tentang kondisi Maiza,Maima pun berusaha menenangkan mami mertuanya itu.Mami juga jangan terlalu banyak fikiran,Nero janji akan berusaha yang terbaik buat Maiza.
Nero dia merupakan seorang dokter di salah satu rumahsakit ternama di negara S,ia mengambil cuti dari pekerjaanya lalu pulang ke negara D untuk menemani istrinya yaitu Maima yang sedang hamil dan juga Maiza adiknya karena maminya yang selama ini bersama mereka ada urusan pekerjaan diluar kota.
Maiza sebenarnya anak angkat dikeluarga itu,tetapi mami Keinna sangat menyayangi Maiza seperti anaknya sendiri dan tidak pernah membeda-bedakan Maiza dengan Nero anak kandungnya,begitupun juga Nero dan Maima mereka selalu menganggap Maiza adik kandungnya sendiri dan amat sangat menyayanginya juga.Maiza sakit,maka dari itu semua keluarganya amat sangat menjaga Maiza dalam keseharianya.
...----------------...
Dinegara A,Dipta,Kaili dan juga Kenris kembali keaktifitas semula yaitu kuliah dan menjalankan bisnis mereka,walaupun Dipta tidak ada semangat hidup karena jauh dari Maiza.
Dipta merebahkan tubuhnya di sofa ruangan kerjanya,ia terlihat sangat lemas dan juga tak berdaya.Disana juga ada Kenris yang sedang sibuk dengan laptopnya.
"Gue cariin ternyata lo disini.Dip...,ayo dong kita selesaikan pekerjaannya,tim kita udah pada nungguin lo tuh dibawah" Kaili kesal melihat Dipta rebahan di sofa sedangkan tim mereka menunggu untuk photoshoot produk barunya,tetapi Kaili harus sedikit merayunya supaya mood nya Dipta bagus untuk menyelesaikan pekerjaanya.
"Bisa gak lima menit lagi" Dipta melakukan penawaran pada Kaili.
"Gak bisa lah,pekerjaan nya harus cepat kelar hari ini juga,ayolah Dip buruan..." Kaili tidak bisa dinegosiasi.
"Buruan kelarin Dip,gue nunggu nih hasilnya" sambar Kenris.
"Beri aku obat semangat" pinta Dipta dengan begitu lemasnya.
"Oke,gampang..." ucap Kaili sambil mengeluarkan ponselnya lalu melakukan vidio call yang di pusatkan pada Dipta.Setelah Dipta melek melihat siapa yang dihubungi Kaili dia kaget dan langsung duduk,
"Ma Maiza" ucap Dipta sambil meraih posel Kaili lalu mematikanya.
"Oke gue kerja sekarang" Dipta buru-buru pergi dari sana menuju tempat kerjanya.
"Nah gitu dong kan jadi cepat beres" gerutu Kaili.
Kenris tersenyum melihat kelakuan dua sahabatnya itu.
Setelah beberapa lama pekerjaan mereka pun selesai tepat waktu.Kini Dipta kembali lemas dia rebahan sambil melihat foto-foto Maiza yang diambilnya ketika ketaman hiburan waktu itu.
"Kenapa gak di telepon aja tuh orang yang ada difoto?" saran Kenris sambil fokus pada laptopnya.
"Iya,biasanya juga teleponan mulu" sambar Kaili yang juga sedang mengerjakan pekerjaanya.Dan hanya Dipta yang tidak semangat bekerja,semenjak dari negara D kerjaanya rebahan melulu.
"Eh,tapi ko semenjak kita pulang dari negara D kayaknya lo gak pernah ngehubungi Maiza deh" Kaili menyadari sesuatu melihat kearah Dipta.Hal yang sama dilakukan Kenris,dia juga baru tersadar dan bertanya dalam hatinya,
"Ada apa dengan Dipta?"
Kaili dan Kenris keduanya menatap Dipta,sedangkan Dipta hanya cuek saja melihat foto Maiza sambil rebahan.Tak lama Dipta pun bicara,
"Gue akan berhenti mendekati Maiza,gue gak akan menghubunginya lagi"
Kaili dan juga Kenris seketika menghentikan pekerjaan mereka lalu duduk di sofa sebelah Dipta yang sedang rebahan.
"Ada apa?" tanya Kaili lembut.
Seketika Dipta duduk untuk berbicara serius dengan kedua sahabat yang ada disampingnya itu.
Sambil tersenyum dia mengatakan,
"Gue gak ingin hidup bahagia kalau sahabat gue gak bahagia"
"Maksudnya?" ucap Kaili dan Kenris berbarengan.
"Ayolah..gue tau gadis bermata indah yang lo temuin dikampus dulu dia Maiza bukan?" jawab Dipta sambil melihat pada Kenris.
"Terimakasih untuk yang sudah membaca,jangan lupa like komen sebagai penyemangat untuk bab selanjutnya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments