"Kenalin ini abangku" ucap Maiza,memperkenalkan abangnya pada Dipta.
"Haaah..!!! abang?" ucapan spontan Dipta yang kaget mendengarnya.
Maiza dan abangnya mengangguk secara bersamaan.
"Apa kalian saudara?" tanya Dipta yang masih tak percaya.
"Iya,kita saudara" Maiza menekankan kata saudara.
Abangnya Maiza mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Dipta lalu Dipta meraih uluran tanganya.
"Nero,abangnya Meiza" ucap Nero memperkenalkan diri dengan gagahnya.
"Di Dipta,pacarnya Maiza" ucap Dipta tanpa sadar.
Mendengar Dipta berucap seperti itu Maiza keget
"Bu..bukan" Maiza klarifikasi karena takut abangnya marah.
Nero yang mendengar pengakuan Dipta sebagai pacarnya Maiza ia menjaili Dipta dengan menekan kuat-kuat tangan Dipta pada saat bersalaman denganya.
"Aaaaahhh..." Dipta kesakitan,dia pun sadar akan ucapanya yang salah.
"Bu bu bukan pacar tetapi teman,ya..teman" ucap Dipta dengan menahan sakit jari-jari tanganya.
"Udah lepasin" Maiza menyelamatkan tangan Dipta dari jeratan tangan Nero.Melihat Dipta kesakitan Nero hanya cengengesan.
"Udah sana...jangan ganggu kita" Maiza mendorong Nero supaya pergi dari sana karena kalau Nero tetap disana bukan tak mungkin Dipta bakal jadi korban kejailan Nero lagi.
"Aduhh...jari tanganku sepertinya patah semua" ringis Dipta.Maiza menggenggam tangan Dipta lalu meniupnya perlahan.Hati Dipta begitu berbunga-bunga dibuatnya,ia menatap jelas wajah cantik Maiza dihadapanya.
"Cantik" tanpa sadar Dipta bergumam.
"Hm..apa?" Maiza bertanya karena Dipta bicara kurang jelas.Dipta pun tersadar dan Dia berusaha cari alasan.
"Kalau seperti ini,aku ikhlas salaman sama abangmu tiap hari" ucap Dipta menggoda Maiza.
"Apa mau salaman lagi?" tanya Nero yang tiba-tiba muncul dengan minuman ditanganya.
"Abang..!" Maiza mulai kesal sama abangnya yang mengganggu Dipta terus.
"Apa? Abang cuman mau ngasih Dipta minum,takutnya dia haus" ujar Nero sambil memberikan segelas minuman pada Dipta dan satu untuk Maiza.
"Silahkan diminum" ujar nero lagi sambil berlalu dari sana.
"Terimakasih abang" ucap Dipta dan Maiza.
Tetapi ketika Dipta minum dia menyemburkan minumanya.
"Kenapa?" tanya Maiza panik
"Minumanya asin...ma'af" jawab Dipta yang malu pada Maiza.
"Aaaaaabbbbaaaannnnggggg" teriak Maiza yang kesal pada abangnya.
Terdengar suara abangnya tertawa puas dari dalam kamarnya.
"Minum ini" Maiza memberikan minumanya pada Dipta,namun Dipta ragu-ragu karena takut rasa minumanya aneh lagi.
"Jangan takut,ini minumanku jadi gak mungkin abangku macam-macam" Maiza meyankinkan Dipta.Lalu Dipta meminumnya dan ternyata memang benar rasanya enak berbeda dengan minuman dia tadi.
"Bagaimana? Enak?" tanya Maiza,Dipta pun mengangguk.
"Harusnya aku tadi sadar,gak mungkin abangku tiba-tiba sebaik itu kalau tidak ada sesuatu.abangku memang suka jail,ma'af" ucap Maiza merasa tidak enak pada Dipta.
"Gak masalah" ujar Dipta sambil tersenyum tetapi dalam hatinya ia menahan malu.
"Oh iya di chat tadi kamu bilang ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan padaku,ada apa?" tanya Maiza mencairkan suasana.
"Hehe..engga aku cuman mau bertemu kamu saja" jawab Dipta berubah dari rencana awal.
"Apa bisa besok kita makan malam?" Dipta memberanikan diri mengajak Maiza makan malam walaupun dia harus tetap waspada karena abangnya Maiza yang super jail itu.
"Bagaimana?" tanya Dipta,Maiza pun mengangguk setuju.Dipta senangnya bukan kepalang,dia tersenyum bahagia tak sia-sia dia minum-minuman yang rasanya asin tadi dengan Maiza yang setuju diajaknya makan malam besok.Maiza merasa tak enak hati pada Dipta yang menjadi korban kejailan abangnya.jadi Maiza menyetujui ajakan Dipta untuk makan malam.
"Oke Maiza,aku pamit pulang.Sampai jumpa besok"
Dipta pun pamit pulang,Maiza mengantarkanya sampai Dipta masuk ke mobil lalu melaju.
...----------------...
"Aaaaabbbbbaaaannng....." teriak Maiza pada abangnya.
"Berisik" jawab abangnya sambil main games.
"Kenapa abang jailin Dipta sih" protes Maiza.
"Gak apa-apa,cuman ngetes dia saja seberapa tahan dia dengan keluarga kita dan seberapa serius dia sama kamu" Nero beralasan.
"Ya mana ada yang tahan abang kalau abang selalu jail,lagian Dipta itu cuman teman" ujar Maiza.
"Maiza sayang kamu itu masih polos harus abang jaga,contohnya seperti sekarang kamu gak bisa membedakan mana yang datang hanya teman dan mana yang datang antusias ada sesuatu"
Maiza pun terdiam,ia kemudian keluar dari kamarnya Nero dengan kesal.
...----------------...
Disisi lain Dipta sampai dihotel,jari-jari tangan kananya masih sakit tetapi ia tak perduli yang penting kini ia sangat bahagia karena besok akan makan malam sama Maiza.
"Wih..ada yang lagi bahagia nih!" ucap Kaili ketika melihat Dipta datang dengan senyum-senyum.
"Apa misi merebut pacar orang berhasil?" tanya Kenris.
"Sepertinya" jawab Kaili.
"Apaan sih,gak ada dikamus gue merebut pacar orang" jawaban sensi Dipta.
"Ouuuuhhh....oke!" sindir Kaili dan Kenris bersamaan.
"Kalian tau ternyata laki-laki itu bukan pacarnya Maiza tetapi ia abangnya Maiza" Dipta mulai bercerita.
"Hah! Serius!" Kaili dan Kenris kaget mendengarnya,mereka takut Dipta sudah melakukan sesuatu dan itu salah target.
"Iya,untungnya gue belum bilang sesuatu pada Maiza" ucap Dipta.
"Syukurlah" Kaili dan Kenris lega.
"Tetapi gue gedeg banget sama abangnya Maiza,gue di kerjain dia habis-habisan" Dipta sungguh kesal dibuatnya.
"Maksudnya?" Kaili tak faham dan Kenris hanya menyimak.
"Pertama kali masuk saja dia sepertinya sudah tak suka gue,pas kita salaman tangan dia kuat banget sampe jari-jari tangan gue dipotekin" Dipta memamerkan jarinya yang masih panas dan merah.
Kaili memeriksa jari tangan Dipta tetapi Dipta berteriak kesakitan.
"Terus dia tuh tiba-tiba nyediain minum buat kita,eh pas gue minum rasanya asin banget sampe-sampe gue semburin tuh minuman" Dipta bercerita dengan wajah kesalnya.
Kaili dan Kenris tertawa dibuatnya.
"Kualat sih lo,lo kesana niatnya gak bagus jadi gitu balasanya" ucap Kenris,dan Dipta terdiam karena apa yang diucapkan Kenris itu benar adanya.
"Terus lo semenderita itu tetap senyum-senyum datang kesini? Sepertinya lo suka dikerjain abangnya Maiza" sindir Kenris karena ketika Dipta datang kesana dia terlihat bahagia,tetapi dari ceritanya dia menderita.
"Gue rela dibuat menderita abangnya tadi tetapi pada akhirnya besok gue akan makan malam sama Maiza"
Dipta yang begitu bahagia sampai dia menari-nari kekamar mandi.
"Sepertinya yang namanya Maiza telah membuat dia gila" ucap Kenris.
"Gue jadi penasaran bagaimana sosoknya" ujar Kaili.
Kenris dan Kaili dibuat heran dengan perubahan sifat Dipta,karena sudah berabad-abad kini baru melihat Dipta jatuh cinta lagi.
...----------------...
Dipta telah siap untuk makan malam bersama Maiza,kini ia sedang menunggu Maiza di depan rumahnya.
"Ma'af menunggu lama" ucap Maiza menghampiri,Dipta tertegun melihat kecantikan Maiza,Maiza sangat cantik mengenakan dress panjang berwarna hitam dan juga hijab dengan warna yang senada.
Maiza tersenyum pada Dipta yang membuat jantung Dipta berdebar.
"Kita berangkat sekarang?" tanya Maiza,tetapi Dipta tak mendengar ucapan Maiza,dia fokus menatap wajah cantiknya Maiza sampai-sampai ada suara gaib yang datang ntah dari mana,
"Tatap teruuuuussss sampe copot tuh mata"
Dipta kemudian tersadar dan ternyata itu suara si abang yang kurang asem itu.
Dipta kesal campur salah tingkah didepan Maiza.
Tak menghiraukan si abang,Dipta buru-buru membawa Maiza pergi dari sana sebelum si abang bertingkah lebih jauh.
Dipta melajukan mobilnya pergi dari rumah yang menurutnya horor itu,sedangkan Nero berdiri dibalkon lantai dua melihat Maiza adiknya untuk pertama kali dibawa teman laki-lakinya.
"Terimakasih yang sudah membaca,jangan lupa like komennya sebagai penyemangat untuk bab selanjutnya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments