Mereka menikmati hari itu dengan bermain sepuasnya tanpa memikirkan apapun.
Kenris berusaha menghindari kontak mata dengan Maiza,karena mata Maiza begitu indah jadi Kenris takut tidak bisa mengendalikan perasaanya.Kaili yang memperhatikanya cukup salut sama satu sahabatnya itu karena konsisten dengan perkataanya.Maiza dan Kaili sudah sangat akrab disana,mereka seakan sudah berteman lama.Kaili sangat bahagia karena selama ini ia menginginkan sahabat wanita.Teman-teman wanita yang dekat dengan Kaili selalu saja ada maunya yaitu memanfaatkan Kaili untuk mendekati Dipta atau Kenris.Sedangkan bersama Maiza,Kaili mempunyai beberapa kesamaan baik yang mereka suka maupun tidak suka.Begitupun juga ditaman hiburan itu ada beberapa wahana yang sama-sama mereka ingin mencobanya dan mereka coba.Dipta dan Kenris hanya jadi bodyguard mereka saja.
"Ayo kita coba wahana itu" Kaili mengajak Maiza naik salah satu wahana yang ekstrim.
"Yang lain saja bisa gak sih,jangan yang ekstrim-ekstrim" Dipta mencoba mengarahkan pada wahana yang santai.
"Kenapa? wahana itu kan seru" ujar Kaili.
"Jangan lah Kal,kasihan Maiza itu sangat menakutkan" Dipta beralasan.
"Ayo..aku juga belum pernah mencobanya" Maiza dengan semangat ingin mencoba.
Dipta pun melongo atas kesediaan Maiza untuk naik wahana ekstrim itu.
"Za..itu terlalu bahaya,naik wahana biasa saja aku takut kamu kenapa-napa" Dipta beralasan lagi tetapi Kaili dan Maiza tekadnya sudah bulat untuk naik wahana ekstrim itu,salah satu wahana yang seperti ketapel raksasa.Dipta terdiam sejenak lalu melihat orang yang sedang naik wahana tersebut dan berteriak histeris membuat nyalinya ciut.
"Kenapa,lo takut Dip?" sindir Kaili.
"Kalau lo takut udah duduk manis saja,biar kita cewek-cewek yang main" ucap Kaili lagi.
"Idih..siapa yang takut,gak ada dikamus gue,gue takut naik wahana" ujar Dipta yang tak ingin disepelekan dua gadis dihadapanya itu.
"Lo yakin Dip!" Kenris berbisik ditelinga Dipta karena khawatir.
"Sebenarnya gue gak yakin,tapi harus bagaimana lagi gue gengsi dihadapan Maiza" bisik Dipta.
"Cari cara Ken,supaya gue gak naik wahana itu"
"Gue sebenarnya gak berani Dip,tapi gue gak ada cara buat gak ikut" ujar Kenris yang sebenarnya ia takut juga naik wahana ekstrim itu.
"Lo sih ada-ada saja,pake acara bilang gak takut segala.Coba kalau tadi lo bilang gak bisa naik wahana itu gue akan nemenin lo" ucap Kenris.
Dipta dan Kenris terus saja bisik-bisik,sampai-sampai Kaili kesal karena lama menunggu mereka untuk naik wahana ekstrim itu.Sedangkan Kaili dan Maiza,mereka sudah siap.
"Woy cepetan.." teriak Kaili.
Dipta dan Kenris pun dengan jantung yang dag-dig-dug masuk kearea wahana ekstrim itu lalu memakai perlengkapanya dan duduk ditempat yang semestinya.
Jantung Dipta dan Kenris semakin berdebar gak karuan ketika aba-aba untuk bersiap.Sedangkan Kaili dan Maiza terlihat antusias ingin segera dimulai.
Dalam hitungan ketiga wahana itu mulai meluncur bak ketapel yang dibidikan pada targetnya.
Semua teriak namun teriakan Kenris yang lebih heboh karena Kenris ketakutan,sedangkan Dipta dia tak ada suaranya karena pingsan.Kaili dan Maiza menyadari itu,Maiza berusaha membangunkan Dipta yang pingsan disampingnya sedangkan Kaili memegang tangan Kenris untuk menenangkanya dan Kenris pun memegang tangan Kaili dengan begitu erat karena begitu takutnya ia.
Setelah selesai Kaili dan Maiza tertawa karena merasa wahana yang mereka naiki barusan sangat seru,sedangkan Dipta dan Kenris wajah mereka pucat,lutut bergetar dan tubuh mereka lemas.Mereka bertekad gak akan pernah mau lagi mencoba wahana ekstrim seperti itu.
Kaili dan Maiza merasa kasihan sama Dipta dan Kenris walaupun ada sedikit lucu dengan kelakuan mereka tadi.
...----------------...
Kini sudah waktunya makan siang,mereka makan siang sambil istirahat sejenak,menenangkan Dipta dan Kenris dari ketegangan wahana ekstrim tadi.
Setelah selesai makan siang Maiza pergi ke sebuah masjid yang ada di dalam area taman hiburan tersebut,sedangkan Dipta,Kaili dan Kenris ngekor dibelakangnya.
"Kita shalat Dzuhur dulu" ucap Maiza sambil melepas alas kakinya.
"Iya" balas Dipta.
Tiga sahabat itu sedikit canggung karena untuk pertama kalinya mereka berdiri didepan masjid dan partama kalinya juga bagi mereka punya teman seorang muslim.Karena mereka tinggal di negara A jadi kebanyakan teman-teman mereka bukan muslim.Walaupun agama islam bukan hal baru bagi mereka karena bu Zanna dan pak Evan juga merupakan seorang muslim.
Melihat ketiga temanya masih berdiri didepan masjid,Maiza untuk kedua kalinya mengajak mereka masuk terutama Dipta.
"Ayo kita shalat dulu,nanti kita lanjut mencoba wahana lain lagi"
"Iya,silahkan kita tunggu kamu disini" jawab Kaili dengan tersenyum.
"Apa kakak lagi berhalangan?" tanya Maiza yang hanya di jawab senyuman Kaili.
Kemudian Maiza mengajak Dipta untuk masuk tetapi Dipta malah memberi jawaban yang sama dengan Kaili.
Maiza pun tertegun,karena baru menyadari sesuatu difikiranya.
"Apa kita berbeda?" tanya Maiza pelan,tiga sahabat itu pun mengangguk.
Tanpa bertanya lagi Maiza masuk ke dalam masjid dan melaksana kewajibanya,sedangkan Dipta,Kaili dan juga Kenris menunggunya diluar masjid.
Setelah Maiza selesai menunaikan ibadahnya,kini mereka kembali mencoba wahana-wahana yang lainya yang ada ditempat itu.Tetapi Dipta dan Kenris hanya menunggu para gadis dengan sabar mereka berdua tidak ikut bermain lagi karena masih trauma dengan wahana ekstrim tadi.
Setelah seharian mereka puas bermain,tiba saatnya mereka untuk berpisah karena Kaili,Dipta dan juga Kenris harus kembali ke negara A,masa liburan mereka sudah selesai.
"Hari ini aku sangat bahagia bisa bertemu denganmu Maiza,dan bermain bersama.Aku sangat sedih karena aku harus kembali ke negara A,jadi aku tidak bisa bertemu kamu lagi dalam beberapa waktu" ucap Kaili pada Maiza sambil menitikan air mata.
Maiza menyeka air mata Kaili,
"Jangan menangis..kita masih bisa saling berhubungan lewat chat,telepon,maupun media sosial lainya.Maukah kak Kaili menjadi teman berbagi ceritaku?" pinta Maiza yang dibalas anggukan oleh Kaili lalu mereka pun saling berpelukan dan mengucapkan terimakasih satu sama lain.
Kemudian Maiza beralih pada Kenris.Adanya Maiza hadapanya dan menatapnya membuat jantung Kenris tak karuan melebihi wahana ekstrim tadi,Kenris berusaha sebisa mungkin untuk tenang dan menundukan pandanganya.
"Terimakasih untuk hari ini" ucap Maiza dan Kenris membalasnya dengan anggukan.
Setelah berpamitan dengan Kaili dan juga Kenris,Dipta mengantar Maiza pulang.
Dan sesampainya Didepan rumah Maiza,Maiza tak lantas turun dari mobil Dipta.
"Kapan kamu kembali?" tanya Maiza sambil menunduk.
"Nanti malam" jawab Dipta singkat,yang sebenarnya hatinya berat untuk berpisah dengan gadis disampingnya itu.
"Kembali kesini" ucap Maiza yang masih dalam posisi menunduk.Dipta kaget dengan pertanyaan Maiza,ia menatap kearah Maiza sambil tersenyum.Karena dengan pertanyaan seperti itu berarti kemungkinan bagi Dipta untuk bertemu Maiza lagi cukup besar.
"Hei,lihat aku!" pinta Dipta.
Maiza pun dengan ragu-ragu melihat kearah Dipta,Menatap Dipta dengan mata indahnya.
"Matamu begitu indah Maiza,aku salah telah memintamu menatapku,aku tak kuat" ucapan Dipta dalam hatinya.
Dipta jadi salting sendiri ditatap Maiza,ia berusaha mengalihkan perhatian dengan berkata,
"Ayolah Maiza jangan seperti itu,aku pasti akan kembali lagi untukmu.bertemu denganmu lagi"
Dan Maiza pun tersenyum.
Dipta menarik nafas panjang menenangkan jantungnya yang berdebar gak karuan.
Dan akhirnya Dipta pamit,dan mereka benar-benar berpisah untuk sementara waktu.
"Terimakasih yang sudah membaca,jangan lupa like dan komen sebagai penyemangat untuk bab selanjutnya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments