Nuansa makan malam yang romantis,Dipta persiapkan untuk orang yang spesial baginya.Begitu mereka sampai Maiza tertegun melihat sekeliling,
"Waaaww.." Maiza kagum dengan tempat yang dipilih Dipta,sangat sesuai dengan karakternya sebuah ruangan privat dengan view kota dimalam hari.Dipta sengaja memilih ruang privat karena ia tau Maiza tidak begitu suka keramaian terlihat pada saat Dipta mengikuti Maiza di bus ketika pulang sekolah.
"Apa kamu suka?" tanya Dipta.
Maiza mengangguk sambil tersenyum,dan lagi-lagi hati Dipta meleleh melihat senyuman Maiza.
Dipta memperlakukan perempuan yang ia kagumi itu dengan sebaik mungkin sehingga Maiza merasa nyaman bersamanya.Dipta dan Maiza menikmati makan malam dengan romantis dan diselingi dengan obrolan-obrolan yang hangat,sehingga waktu makan malam mereka terasa singkat,karena ada banyak hal yang mereka bicarakan sambil makan.
Dan kini sudah waktunya untuk pulang,Dipta mengantar Maiza pulang dengan hati yang tak tenang karena akan berhadapan dengan Nero abangnya Maiza yang horor menurutnya.Sesampainya didepan gerbang rumahnya Maiza,Maiza mengajak Dipta untuk mampir,tetapi Dipta tidak sanggup lagi jika harus mampir kerumah itu karena masih terbayang dibenaknya kejadian kemarin ketika ia dijaili Nero.
Maiza tidak memaksa untuk itu jadi Dipta buru-buru pamit pulang dari rumah Maiza sebelum Nero nongol.Dan ternyata Nero sedang mengamati mereka dari balkon kamarnya.
...----------------...
Dipta pulang ke hotel dengan sangat bahagia,Kaili menantikanya dengan segudang pertanyaan.
"Wowww...begitu bahagianya orang yang pulang ngedate" sindir Kaili pada Dipta.
Dipta tak menjawab hanya senyum saja.
Sedangkan Kenris,ia tersenyum sinis sambil main game.
"Bagaimana? apa dia sudah bersedia jadi kakak iparku?" goda Kaili.
"Ya belum sampai seserius itu Kaili..." jawab Dipta.
"Lo belum ngelamar dia?" tanya Kaili lagi,dijawab gelengan kepala Dipta.
"Kenapa belum? keburu diambil orang" ujar Kaili menakut-nakuti Dipta.
Dipta kesal sama Kaili ia kemudian menguyel-uyel pipinya yang tembem.
"Lo itu ya...bikin hati gue yang lagi bahagia ini jadi kepikiran takut dia diambil orang" Dipta ngenes pada Kaili.
"Haha...ampun..iya..iya ma'af..gue minta ma'af" teriak Kaili.
"Stttttt...berisik...ada yang laporin kamar kita lagi nanti karena berisik,gak mau gue kena usir gara-gara kalian" ujar Kenris,karena mereka pernah disalah satu hotel dikasih peringatan supaya mereka tidak berisik dan mengganggu kenyamanan tamu hotel lain.
Kalau Kenris sudah bicara pasti Kaili dan Dipta langsung terdiam.
"Kapan lo ngenalin gadis itu ke kita?" tanya Kaili mencairkan suasana.
"Besok,karena besok dia libur kuliah jadi besok ku ajak dia ngedate" jawab Dipta antusias.
"Kalau kita gak suka bagaimana?" satu pertanyaan dari Kaili yang merubah wajah Dipta dari semringah menjadi lesu.
"Gue akan mundur" jawabnya pasti.
"Karena kalian sangat berharga bagi gue" ucap Dipta sambil berjalan kearah toilet dengan tertunduk.Kaili dan Kenris tersenyum melihatnya.
"Kita akan mendukung lo sama siapapun asal lo bahagia" ucap Kenris yang menghentikan langkah Dipta lalu menolehnya,didukung anggukan dan senyum Kaili.
"Mana mungkin kita gak mendukung lo disaat gadis itu membuat senyum lo kembali setelah sekian lama" ucap Kaili,Dipta pun tersenyum sambil menghampiri Kaili lalu memeluknya.
"Terimakasih" ucap Dipta pada kedua sahabatnya itu.
Lalu Kaili dan Dipta akan memeluk Kenris namun Kenris selalu menghindar kalau mereka mau memeluknya dan jadi lah kejar-kejaran dengan diselingi canda tawa.Tidak berselang lama ada yang mengetuk pintu kamar mereka dan ternyata itu staf hotel yang memberi peringatan supaya mereka tidak melakukan aktivitas yang mengganggu pengunjung hotel lainya karena ada pengaduan seperti itu.
Untuk kesekian kalinya ketiga sahabat itu mendapatkan peringatan untuk masalah yang sama yaitu membuat kegaduhan.
...----------------...
"Mau kemana Za?" tanya Nero karena tumben adiknya itu rapih dipagi hari dihari libur yang biasanya ia selalu ada dikamarnya sampe matahari tenggelam dan terbit lagi.
"Mau pergi main" jawab Maiza ragu-ragu,takut abangnya tak mengizinkan.
"Sama siapa?" tanya Nero lagi.
"Dip ta" jawab Maiza pelan.
"Bo leh ya bang?" Maiza minta izin pada Nero dengan rasa takut.
Sebenarnya Nero keberatan Maiza berteman sama Dipta,karena sebagai sesama laki-laki dengan bertemu sekali dua kali pun Nero bisa memahami pergaulan Dipta seperti apa,Nero tidak ingin Maiza adik polosnya ini terbawa dalam pergaulan Dipta.
"Dipta mengajakmu kemana?" tanya Nero lagi dan lagi.
"Ketaman hiburan" jawab Maiza sambil menunduk.
Nero menarik nafas dalam,
"Oke abang izinkan tetapi kamu harus hati-hati,biar bagaimana pun Dipta itu orang baru dikehidupanmu" Nero memberi Izin tetapi dengan banyak pesan dan nasihat yang membuat Maiza sedikit kesal.
"Abang...kapan aku berangkatnya? Dipta udah nunggu diluar,percaya padaku abang..aku sudah dewasa sekarang" Maiza meyakinkan abangnya tetapi tidak mempan.Dan ketika Nero kembali dengan nasehat-nasehatnya yang itu-itu terus tiba-tiba Maiza menghilang,ia sudah kabur dari sana.
"Mmmmaaaiiizzzzaaa" teriak Nero kesal.
...----------------...
Dipta dan Maiza sudah sampai ditaman hiburan,Kaili dan Kenris sudah menunggunya disana.
Kenris yang melihat gadis yang datang bersama Dipta dia langsung menundukan pandanganya.
"Gadis itu?" ucapnya dalam hati.
Dipta memperkenalkan Maiza pada kedua sahabatnya yaitu Kaili dan Kenris.
Kaili yang antusias mendapatkan teman baru yang sekali bertemu mereka langsung cocok.
Tetapi berbeda dengan Kenris ia berusaha tersenyum ditengah kegundahan hatinya.Kaili yang selalu peka,ia menyadari terjadi sesuatu pada Kenris.Kemudian ia mencari alasan supaya dapat bicara berdua dengan Kenris.
"Aku mau ketoilet,antar aku takut diculik" ucapan manja Kaili pada Kenris yang membuat Kenris mendelikan mata.
"Aku akan mengantarmu kak" ujar Maiza menawarkan diri.
"Ehhh..jangan,terimakasih.Kalian masuk duluan saja nanti kami menyusul" ucap Kaili karena tujuan Kaili sebenarnya bukan ke toilet.
Kaili membawa Kenris ketempat yang nyaman untuk mereka bicara.
"Katakan ada apa?" tanya Kaili tanpa basa-basi.
"Ada apa?" Kenris malah balik tanya.
"Ayolah Ken...jujur sama gue ada apa?" Kaili mendesak Kenris supaya mau cerita.
"Gak ada apa-apa Kal" jawab Kenris yang tetap seperti itu.
"Apa dia gadis itu? gadis yang sama yang pernah lo lihat dikampus itu?" tanya Kaili.
"Iya" jawaban singkat Kenris membuat Kaili sakit kepala karena bukan tidak mungkin kedepannya persabatan mereka dipertaruhkan karena seorang gadis.
"Kita akan membicarakan ini dengan Dipta nanti" pinta Kaili,sebelum melangkah lebih jauh mereka harus membicarakanya dari awal supaya kedepanya tidak jadi masalah.
"Jangan,Dipta sekarang sedang bahagia,Gue gak mau merusak kebahagiaanya" ucap Kenris.
"Gue cuman mengagumi gadis yang penah gue temuin satu kali,tetapi Dipta sudah berjalan lebih jauh untuk gadis itu.Jangan patahkan semangat dia,karena kalau dia tau hal ini dia mungkin akan mundur demi persahabatan kita tetapi gue tak mau itu sampai terjadi.Dipta baru menemukan kebahagiaan nya lagi setelah penghianatan pacarnya dulu"
"Tapi gue tau lo bukan hanya sekedar mengagumi gadis itu,karena lo sangat bersemangat cerita pada kita tentang pertemuan lo dengan gadis itu,dan lo juga sering sekali berucap pada kita lo ingin sekali bertemu dengan gadis itu lagi" ujar Kaili yang ingin menemukan jalan terbaik buat Dipta dan Kenris.
"Sudah lah Kal,jangan pernah bahas masalah ini lagi apalagi didepan Dipta.Gue gak apa-apa,gue bisa ngatasi perasaan gue.Sebaiknya sekarang kita kembali dan menikmati hari ini dengan bahagia,jangan meninggalkan kesan buruk buat Dipta dan Maiza" Kenris berusaha meyakinkan Kaili bahwa dia baik-baik saja.
*Terimakasih yang sudah membaca,jangan lupa like komen sebagai penyemangat untuk bab selanjutnya*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments