Kenris seketika terdiam,Kaili bingung dia harus bicara apa hanya satu pertanyaan yang tiba-tiba keluar dari mulut Kaili secara spontan "Darimana lo tau Dip?"
Dipta menyeringai "Kalian fikir kalian bisa merahasiakan sesuatu dariku!
Kita sudah hidup bersama sedari kecil,gak akan bisa ada rahasia diantara kita.Tetapi gue sedih kalian tidak membicarakan hal ini ke gue malah kalian diam dan merahasiakanya.Supaya apa,supaya gue bisa bahagia bersama Maiza? sedangkan Kenris,lo berkorban perasaan buat gue,dengan lo akan bilang 'asal Dipta bahagia gue gak apa-apa'
hah,kejam sekali peran gue disini" Dipta mengeluarkan segala unek-unek didalam hatinya.
"Jadi mau lo apa?" tanya Kenris ke intinya.
"Gue mau lo bersaing sama gue untuk mendapatkan Maiza secara fair" jawaban Dipta menantang Kenris.
Kenris menyeringai mendengar tantangan Dipta untuknya.
"Dipta,lo gila ya ini masalah hati.Gue gak mau Maiza jadi korban kegilaan kalian" Kaili keberatan dengan tantangan Dipta untuk Kenris.
"Gue gak bisa" jawab Kenris tegas.
"Lo ngeremehin gue!" ucap Dipta sambil tersenyum sinis.
"Terserah lo,lo mau berfikiran apapun yang jelas gue gak bisa" Kenris tetap pada keputusanya.
Tiba-tiba satu pukulan Dipta mendarat di pipi kanan Kenris sampai Kenris tersungkur.
Kaili memejamkan mata walaupun hal itu sudah biasa terjadi dihadapanya tetapi Kaili masih tetap gak bisa melihat mereka saling menyakiti.
Kenris mengusap darah diujung bibirnya,tetapi Dipta meraih kerah bajunya Kenris sambil berucap "Lo pengecut"
Kenris terbawa provokasi Dipta,ia kemudian bangkit dan balik memukul Dipta.
Kaili membiarkan mereka,karena memang begitulah cara mereka menyelesaikan masalahnya.
Dipta dan Kenris saling pukul sampai hati mereka benar-benar puas dan lega.
Setelah mereka puas,keduanya terkapar dilantai dengan wajah babak belur.Mereka berdua pun tertawa,menertawakan kekonyolannya.
Kaili memerintah keduanya untuk bangkit dan duduk disofa.Kaili sudah duduk di sofa dengan kotak P3K dihadapanya.Dipta dan Kenris tidak berani membantah,mereka lalu bangkit dan duduk di sebelah Kaili.
"Kita lihat,apa kalian masih bisa tertawa setelah ini?" tanya Kaili sinis sambil membuka kotak P3K nya lalu mengeluarkan obat dan yang lainnya yang ia butuhkan.
Kaili mengobati Dipta dan Kenris bergantian.Berbeda dengan tadi mereka terlihat garang ketika adu pukul sekarang hanya dikomres es batu sama diobati salep saja mereka teriak-teriak bak dicabut bulu betisnya.
"Kal..pelan-pelan Kal perih" protes Dipta.
"Iya Kal,gue juga gak sanggup,ini sangat perih" Kenris menimpali.
"Diam" ucap Kaili seketika mereka pun terdiam karena takut Kaili marah dan tidak mau lagi mengobati mereka.
Mereka menelan rasa sakitnya dan berteriak didalam hati.
Setelah keduanya selesai diobati,Kaili bertanya pada mereka berdua,
"Jadi kesimpulanya bagaimana? Masalahnya harus selesai sekarang juga"
"Gue tetap gak bisa" jawab Kenris.
"Kenapa?" tanya Kaili lagi.
"Ya,dari awal kalian kan sudah tau alesan gue gak mencarinya karena Maiza dan gue berbeda kepercayaan" jelas Kenris.
"Apa lo gak menyukainya?" Dipta bertanya serius dan menatap Kenris dengan tatapan tajam.
"Gue menyukainya sejak pandangan pertama" Keris menjawab jujur dan membalas tatapan Dipta.
"Kalau Maiza ditakdirkan buat gue,apa lo akan menerimanya?" Kenris balik bertanya dengan tatapan tajamnya.Pertanyaan simple Kenris membuat perasaan Dipta tak tenang,tetapi ia harus bersikap dewasa.
"Gue akan menerimanya" jawab Dipta sambil mengulurkan tanganya untuk bersalaman sama Kenris sebagai tanda kesepakatan mereka.
...----------------...
Maiza dan Maima rebutan oleh-oleh yang dibawa mami Keinna,padahal oleh-oleh itu sudah sengaja diberikan mami Keinna untuk Maiza dan juga Maima secara adil, tetapi Maima yang lagi hamil selalu saja menginginkan apa yang Maiza punya,dan karena kasih sayang Maiza pada kakaknya itu ia selalu mengalah untuknya.Tetapi tidak kalau dengan Nero,Maiza gak akan pernah memberikanya,yang ada Maiza yang selalu menginginkan apa yang dipunya Nero dan lagi-lagi karena Nero sayang sama adik nya itu Nero akan memberikan apapun.
"Mami..kenapa punya Maiza bajunya lebih cantik dari punyaku" protes Maima pada mami Keinna.
"Baju kamu itu catik sayang..mami memberi kalian baju yang sama cantiknya" ucap mami Keinna.
"Iya,bajumu itu cantik Maima sayang.. cocok buat ibu hamil" Nero memberikan pendapatnya tetapi karena Maima yang lagi hamil sangat sensitif jadinya ia kesal sama Nero suaminya.
"Jadi kamu bilang aku gendut" ucap Maima dengan mata berkaca-kaca.
"Perasaan gue gak ngomong gendut deh" ucap Nero dalam hatinya.
"Engga sayang..kamu gak gendut,kamu itu bumil yang sexy" Nero sebisa mungkin memuji istrinya itu supaya gak jadi nangis.
"Kamu bilang baju besar ini cocok buat aku sedangkan yang Maiza kecil,apa gak cocok buat aku? berarti aku gendut kalau pake ukuran yang besar" ucap Maima sambil terisak.
Nero geleng-geleng kepala karena bingung harus bagaimana lagi.
"Kalau kak Maima mau kita bisa tukar bajunya" saran Maiza supaya Maima berhenti nangis.
"Benarkah?" Maima menerima tawaran Maiza, dengan semringah.Dan Maiza pun mengangguk sambil memberikan bajunya.
Mereka akhirnya mencoba baju dari maminya itu,setelah keduanya keluar dari kamar dan memakai pakaian masing-masing,Nero masih kebingungan bagaimana cara memuji istrinya yang mamakai baju kekecilan ditubuhnya yang sedang hamil.Nero dan mami Keinna sebenarnya ingin tertawa tetapi mereka menahanya,melihat Maima yang terlihat seperti lontong karena bajunga ngepres di badanya.Sedangkan Maiza tetap masih terlihat bagus dengan baju over size nya.
"Wawwww...sayang kamu terlihat sexy sekali" puji Nero dan acungan jempol mami Keinna.
Tetapi mood nya bumil memang susah sekali dipahami,Maima cemberut gak suka dipuji.
"Ini bukan sexy,tapi udah kaya lontong" Maima sadar diri.
"Memang seperti lontong" guman Nero,yang kemudian di cubit maminya,membuat Nero kesakitan.
"Aw..mami sakit"
"Diam,nanti istrimu dengar bisa gawat" bisik mami Keinna sambil tersenyum.
Maima melihat bajunya yang dipakai Maiza bagus jadi dia ingin ditukar kembali.
Ketika mereka akan menukar bajunya tiba-tiba Maima teriak,Nero dan juga mami Keinna dengan segera menghampiri kekamar.Ternyata Maiza tak sadarkan diri dan Maima menangis.Nero segera menggendong Maiza keruangan khusus dirumahnya yang dibuat untuk Maiza jika sewaktu-waktu Maiza seperti itu.
Nero menangani Maiza di ruangan khusus itu,Nero merupakan dokter yang menangani Maiza selama ini.
Mami Keinna berusaha menenangkan Maima yang sedang nenyalahkan dirinya sendiri atas tak sadarkan dirinya Maiza,sebenarnya mami Keinna hatinya tak tenang melihat Maiza seperti itu tetapi dia menguatkan diri demi Maima,karena mami Keinna juga takut terjadi sesuatu pada Maima dan kehamilanya.
Setelah beberapa saat Nero keluar dari ruangan Maiza,Maima dan mami Keinna menghampirinya dan menanyakan keadaan Maiza.
"Bagaimana Maiza?"
"Alhamdulillah dia sudah sadar,tetapi Maiza masih dalam masa penanganan medis,sedangkan besok Nero harus kembali ke negara S,jadi Nero putuskan akan membawa Maiza bersama Nero kesana"ujar Nero.
"Apa mami bisa melihat Maiza?" tanya mami Keinna.
"Tentu saja,silahkan" jawab Nero,lalu mami Keinna pun bergegas keruangan Maiza.
"Apakah Maiza akan bertahan? Maiza ma'afkan aku,mungkin kamu tidak suka aku meminta bajumu tetapi kamu memendamnya" ucap Maima sambil menangis.
"Maima sayang..tidak ada yang seperti itu,Maiza drop mungkin karena akhir-akhir ini ia banyak melakukan aktifitas.Sudah jangan menangis,berdo'a saja untuk kesembuhan Maiza" ucap Nero sambil memeluk istrinya itu.
Didalam ruangan mami Keinna menangis sambil memegang tangan Maiza.
"Mami,kenapa mami menangis" ucap Maiza dengan suara seraknya.
"Mami sayang sekali sama kamu nak.Kamu harus kuat sayang,mami akan selalu ada untukmu.Mami yakin kamu akan sembuh dan kita akan melewati semua ini bersama-sama" mami Keinna memberi semangat putrinya itu.Maiza tersenyum dan mengucapkan terimakasih.
Malam itu juga Nero mempersiapkan keberangkatanya membawa Maiza ke negara S,dan itu bukan hal baru untuk Maiza.Beberapa kali Maiza dirawat Nero disana ditempat yang sama di rumahsakit tempat Nero bertugas.
Ibu dan ayah Maiza pun ikut kesana sedangkan mami Keinna menjaga Maima dirumah.
"Terimakasih untuk yang telah membaca,jangan lupa like komen sebagai penyemangat untuk bab selanjutnya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments