Perkara Burung

“Kamu lapar ya?” tanya Mattew pada istrinya yang sedang makan bakso dengan lahap.

“Nggak, aku nggak lapar!” jawab Lesta dengan ketusnya, melirik tajam suaminya yang duduk di sebelahnya.

Mattew menelan ludahnya dengan kasar saat mendengar jawaban dari istrinya, padahal sudah jelas kalau Lesta sudah menghabiskan 3 mangkok bakso dan masih tambah 1 mangkok lagi.

“Iyain saja deh dari pada panjang urusannya,” batin Mattew sambil meminum teh pucuknya dengan rakus.

“Udah, berapa, Bang?” tanya Lesta setelah meletakkan mangkok terakhirnya.

“Biar aku saja  yang bayar.” Mattew mengeluarkan dompetnya dan memberikan dua lembar uang berwarna merah kepada penjual bakso tersebut.

“Mas, kebanyakan ini.” Penjual bakso itu menunjukkan dua lembar uang yang di terimanya.

“Rejeki Abang, jadi terima ya,” jawab Mattew.

“Terima kasih banyak, Mas. Semoga rejekinya tambah lancar dan segera dapat jodoh, amin.” Penjual bakso itu mendoakan yang terbaik untuk Mattew, akan tetapi Mattew malah mendengus kesal kepadanya.

“Amin untuk doa pertama, dan untuk doa yang terakhir nggak enak banget didengarnya, Bang! Aku sudah nikah, ini istriku!” balas Mattew seraya menggandeng tangan Lesta dengan erat lalu mengajak Lesta beranjak dari gerobak bakso tersebut menuju motornya yang terparkir tidak jauh dari sana.

“Waduh! Aku kira adeknya, maaf ya, Mas!” seru penjual bakso kepada pasangan tersebut yang sudah menjauh dari gerobaknya.

“Apakah wajahku setua itu sampai-sampai penjual bakso mengira kalau kamu ini adikku!” dumel Mattew pada Lesta sambil menaik ke motornya.

Lesta menahan senyuman sejak tadi saat mendengar Matteew terus mendumel karena penjual bakso yang salah paham  dengan hubungan mereka.

“Kenapa kamu kelihatan marah? Seharusnya kamu senang kalau semua orang menganggap kita ini kakak adek, dan kamu nanti bisa menikah dengan pacar kamu,” pancing Lesta, ingin melihat tanggapan suaminya.

“Bisa diam nggak! Kamu dan aku sudah menikah, sudah sah menjadi pasangan suami istri, jadi apa kamu mau di madu?” kesal Mattew sambil memakai helm, lalu menyalakan mesin motor sport-nya dan melajukannya dengan kecepatan sedang, melanjutkan perjalanan mereka pulang ke rumah.

“Ogah banget di madu! Dari pada berbagi burung lebih baik cari burung lainnya!” jawab Lesta dengan frontal akan tetapi terdengar sangat ambigu, membuat Mattew yang sedang melajukan motornya langsung mengerem mendadak.

SREETT!

DUG!

“Awww!!” pekik Lesta karena kepalanya membentur helm yang di kenakan suaminya. “Kamu bisa bawa motor nggak sih! Benjol ini!” sungut Lesta seraya memukul pundak Mattew dengan keras.

“Apa kamu bilang?!” Mattew melajukan motornya lagi karena dia mendapatkan makian dari pengendara lainnya yang ada di belakangnya, karena dia mengeram secara mendadak.

“Kamu bisa bawa motor nggak!” jawab Lesta mengerucutkan bibirnya sebal.

“Bukan yang itu tapi tentang burung!”

“Burung? Kenapa dengan burung?” Lesta menjawab dengan pertanyaan lainnya, membuat suaminya yang mendengarnya pun menggeram kesal.

“Lesta! Kayaknya kamu harus dihukum deh!” Mattew sangat kesal lalu melajukan motornya dengan kecepatan sedang membelah jalanan ibu kota yang ramai lancar pada malam minggu itu.

Lesta takut dan langsung memeluk suaminya dengan erat saat motor yang dikendarai Mattew melaju dengan sangat cepat. “Pelan-pelan!” seru Lesta, akan tetapi Mattew tidak mau mendengarkannnya.

Perkara burung, Mattew menjadi sangat kesal pada istrinya itu.

*

*

Di sisi lain. Seorang pria paruh baya sedang berada di tepi jalan sambil mengorek-ngorek sampah, mencari sisa makanan yang masih layak untuk di makan.

Pria tersebut adalah Rusli yang sedang berada di salah satu kota yang sangat jauh dari kota Jakarta. Uang sebanyak 500 juta yang di berikan oleh Melisa habis dalam waktu singkat karena digunakan untuk berjudi. Kini dia hidup menggelandang sendirian. Pria tersebut juga sangat menyesali semua perbuatannya. Dia telah kehilangan segalanya, termasuk keponakannya yang sudah dia rawat sejak kecil.

“Hah, nasib.” Rusli menatap sepotong roti yang masih layak di makan, kemudian ia mengambilnya dari tempat sampah tersebut, lalu segera memakannya dengan terpaksa. Tidak lupa dia mengambil botol bekas dan juga kardus yang sudah tidak terpakai untuk dia jual ke pengepul barang bekas.

“Andai saja, aku nggak banyak tingkah, pasti semua nggak akan kayak gini. Hidup menggelandang sangat tidak enak, hujan ke hujanan, panas kepanasan. Duh ... gusti ...” keluh Rusli dengan suara yang bergetar, menahan tangisnya yang sudah ingin pecah. Rusli menghentikan langkahnya di depan ruko yang tutup. Dia beristirahat di sana, dan sepertinya akan bermalam di sana sampai pagi.

*

*

Mattew dan Lesta sudah sampai rumah. Pria tersebut turun dari motor dengan kesal, lalu menatap tajam Lesta yang masih duduk anteng di jok motornya.

“Ada apa? Kenapa kamu marah?” Lesta masih tidak mengerti dengan sikap Mattew yang sulit di pahami.

“Kamu masih tanya, kenapa aku marah! Ini semua gara-gara burung!” jawab Mattew menunding Lesta, dengan tatapan jengkel.

“Burung lagi yang di bahas! Memang ada masalah apa dengan burung?!” balas Lesta tidak kalah kesal, lalu turun dari motor mehong itu dengan hati-hati, karena dia memakai dress takut kalau Mattew dress-nya tersibak dan pria tersebut mengintip onderdilnya.

“Kamu pas di jalan tadi bilang kalau akan mencari burung lain!” jawab Mattew, kali ini dengan nada pelan.

Lesta membulatkan mulutnya, baru paham arah pembicaraan Mattew.  Maklum otaknya lagi loading lama.

“Oh, jelas aku lebih memilih mencari burung lain dari pada berbagi burung dengan wanita lain!” balas Lesta menjelaskan dengan detail sambil menatap suaminya dengan sengit. Enak saja dia mau di madu, jelas Lesta nggak akan terima. Di luaran sana masih banyak pria yang lebih baik dari suaminya itu, pikirnya.

“Aku nggak akan madu kamu, tenang saja, jadi nggak usah cari burung lain. Burung aku nggak akan habis dan akan selalu membuatmu puas, kamu mau mencobanya?!” Mattew langsung menarik tangan Lesta dengan cepat, lalu menggendong istrinya di pudaknya, seperti memanggul beras.

“Hei!!!” teriak Lesta sangat terkejut karena tindakan suaminya itu. “Turunkan aku!” teriak Lesta sambil memukuli punggung Mattew.

PLAK!

“Diam!” Mattew memukul bo*kong Lesta dengan keras, dan terus berjalan menuju kamarnya yang ada di lantai atas.

“Mattew ada apa?” seru Melisa dan Ansel bersamaan saat melihat putranya memanggul Lesta dengan paksa.

“Nggak ada apa-apa, hanya saja gadis kecil ini harus di beri pelajaran!” jawab Mattew tanpa menghentikan langkahnya.

Melisa dan Ansel saling pandang, kemudian menaikkan kedua pundak mereka bersamaan, seolah berkata, *“jangan ikut campur urusan rumah tangga mereka.” *

“Hei, Mamad!” teriak Lesta saat tubuhnya dihempaskan ke atas ranjang yang empuk.

“Argghhhh! Kamu mau apa?” teriak Lesta sembari menutup kedua matanya saat melihat Mattew membuka celana.

“Tentu saja mau memerkenalkan kamu dengan burung Elangku!” jawab Mattew melemparkan celananya ke sembarang arah.

“Arghhh!! Kamu membuatku takut!” teriak Lesta lagi saat melihat sesuatu yang gondal-gandul di hadapannya ketika dia membuka mata.

“Ih, geli!” batin Lesta bergidik ngeri saat melihat benda berbulu itu.

 ****

Yakin geli, Les? 😂🙈

Terpopuler

Comments

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Geli y Les bukan takut,,,,

2025-01-21

0

s

s

typo nieh

2024-12-10

1

Aidil Dan Aljabir

Aidil Dan Aljabir

ya ampun 😂😂

2024-12-07

0

lihat semua
Episodes
1 Salah Paham
2 Terjebak dalam situasi rumit
3 Tamat Riwayatnya!
4 Menguji Iman
5 Diabaikan
6 Ditampar kenyataan
7 Sikap Melisa
8 Mubazir
9 Kamu bukan pembantu, tapi istriku!
10 Rungkat
11 Akan menceraikannya
12 Pengeroyokan
13 Aku berhak atas dirimu!
14 Pindah Kamar
15 Tetaplah bersyukur
16 Kebenaran Tentang Becca
17 Semua sudah berakhir!
18 Mending di cium Badak!
19 Perkara Burung
20 Masih Perkara Burung.
21 Bobok bareng yuk!
22 Si Elang
23 Pusing atas bawah
24 Cemburu
25 Hari Pertama
26 Pedofil
27 Si Emprit
28 Mattew yang narsis
29 Oppa!
30 Panggilan Sayang
31 Hadiah Spesial
32 Hadiah Spesial (part 2)
33 Bersambung
34 Nggak Jadi!
35 Resiko Menikahi Bocil
36 Rebecca
37 Gaskeun!!!
38 Kita Impas!
39 Candu
40 Pelayan Hot
41 Dia Hamil!
42 Dia sudah menikah?
43 Sabar
44 Kabur!
45 Sampai Muntah
46 Rencana Jual Rumah
47 Jadi Kambing Hitam
48 Keributan kecil
49 Bertemu dengan Becca
50 Aksi Lesta mengusir Becca
51 Cuma 15 Miliyar
52 Menjemur Baju Sexy
53 Pakai Helm Dobel
54 Pusing dan Lemas
55 Karya Baru Emak (Mendadak Menjadi Mommy)
56 Kabar Buruk
57 Lagi Isi?
58 Bubar ... Bubar
59 Lagi Itu ...!
60 Periksa ke dokter kandungan.
61 Masa Lalu Buruk
62 Tetap semangat!
63 Sebesar biji kacang hijau
64 Ngidam
65 Tak Sabar Bertemu Bestie
66 Naik Turun
67 Surga adalah tempat terindah untukmu, Becca
68 Selene Fernandes
69 Pemakaman Becca
70 Surat Wasiat Becca
71 Marvel Clark (TAMAT)
72 Ucapan terima kasih dari Emak
73 Karya Baru Emak (Glad to see you again)
74 KARYA BARU EMAK (SEXY OLD BODYGUARD)
75 Karya Baru Emak (STUCK WITH A MR. XANDER)
76 Karya Baru Emak (It's Okay If You Forget Me)
77 KARYA BARU EMAK (PERFECT HONEYMOON)
78 Karya Baru Emak Otor (DEEPEST LOVE IN THE DEEPEST SEA)
79 Karya Baru Emak (Tonight You're Sleeping With Me)
80 Karya Baru Emak (Tonight You're Sleeping With Me)
81 PENARI PANAS TUAN MAFIA (KISAH GLAMOUR SUDAH RILIS)
82 Karya baru emak, BU GURU, JADI MOMMY-KU!
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Salah Paham
2
Terjebak dalam situasi rumit
3
Tamat Riwayatnya!
4
Menguji Iman
5
Diabaikan
6
Ditampar kenyataan
7
Sikap Melisa
8
Mubazir
9
Kamu bukan pembantu, tapi istriku!
10
Rungkat
11
Akan menceraikannya
12
Pengeroyokan
13
Aku berhak atas dirimu!
14
Pindah Kamar
15
Tetaplah bersyukur
16
Kebenaran Tentang Becca
17
Semua sudah berakhir!
18
Mending di cium Badak!
19
Perkara Burung
20
Masih Perkara Burung.
21
Bobok bareng yuk!
22
Si Elang
23
Pusing atas bawah
24
Cemburu
25
Hari Pertama
26
Pedofil
27
Si Emprit
28
Mattew yang narsis
29
Oppa!
30
Panggilan Sayang
31
Hadiah Spesial
32
Hadiah Spesial (part 2)
33
Bersambung
34
Nggak Jadi!
35
Resiko Menikahi Bocil
36
Rebecca
37
Gaskeun!!!
38
Kita Impas!
39
Candu
40
Pelayan Hot
41
Dia Hamil!
42
Dia sudah menikah?
43
Sabar
44
Kabur!
45
Sampai Muntah
46
Rencana Jual Rumah
47
Jadi Kambing Hitam
48
Keributan kecil
49
Bertemu dengan Becca
50
Aksi Lesta mengusir Becca
51
Cuma 15 Miliyar
52
Menjemur Baju Sexy
53
Pakai Helm Dobel
54
Pusing dan Lemas
55
Karya Baru Emak (Mendadak Menjadi Mommy)
56
Kabar Buruk
57
Lagi Isi?
58
Bubar ... Bubar
59
Lagi Itu ...!
60
Periksa ke dokter kandungan.
61
Masa Lalu Buruk
62
Tetap semangat!
63
Sebesar biji kacang hijau
64
Ngidam
65
Tak Sabar Bertemu Bestie
66
Naik Turun
67
Surga adalah tempat terindah untukmu, Becca
68
Selene Fernandes
69
Pemakaman Becca
70
Surat Wasiat Becca
71
Marvel Clark (TAMAT)
72
Ucapan terima kasih dari Emak
73
Karya Baru Emak (Glad to see you again)
74
KARYA BARU EMAK (SEXY OLD BODYGUARD)
75
Karya Baru Emak (STUCK WITH A MR. XANDER)
76
Karya Baru Emak (It's Okay If You Forget Me)
77
KARYA BARU EMAK (PERFECT HONEYMOON)
78
Karya Baru Emak Otor (DEEPEST LOVE IN THE DEEPEST SEA)
79
Karya Baru Emak (Tonight You're Sleeping With Me)
80
Karya Baru Emak (Tonight You're Sleeping With Me)
81
PENARI PANAS TUAN MAFIA (KISAH GLAMOUR SUDAH RILIS)
82
Karya baru emak, BU GURU, JADI MOMMY-KU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!