Kamu bukan pembantu, tapi istriku!

"Sudah, Tuan?" tanya Bi Darmi membuat Mattew yang sedang asyik memandang tubuh bagian atas istrinya menjadi sangat terkejut dan salah tingkah.

"Bibi! Bikin kaget!" kesal Mattew, takut ketahuan mesum. Entah sejak kapan wanita paruh baya itu berada di belakangnya.

"Kok Tuan terlihat kaget begitu? Biasa aja kali." Bi Darmi menggoda sambil menahan tawa.

Mattew berdecap seraya beranjak dari duduknya, kemudian memerintahkan Bi Darmi mengganti semua seragam sekolah Lesta yang basah.

Bi Darmi sempat menolak, tapi karena mendapatkan ancaman dari anak majikannya itu, akhirnya ia menurut dan mengganti pakaian Lesta.

"Bi, ini pakaian Lesta?" tanya Mattew seraya menujuk satu stel baju tidur motif panda yang sudah lusuh. Kenapa dia baru menyadari pakaian istrinya sudah pada lusuh? pikir Mattew.

"Iya, kayaknya dia nggak banyak bawa pakaian, jadi yang tersisa pakaian itu dilemari sama seragam sekolahnya," jelas Bi Darmi seraya melirik ke belakang, di mana Mattew mengintip tubuh Lesta yang sudah polos tanpa sehelai benang.

"Tahan, Tuan. Lesta masih sekolah, setidaknya lakukan itu saat dia sudah lulus sekolah." Goda Bi Darmi lagi pada anak majikannya itu.

"Ih, apaan kali!" Wajah Mattew merona seperti buah tomat yang matang di pohonnya. Mattew segera menjauhkan diri menuju sofa, ia mendudukkan diri di sana sambil membuka ponselnya, memesan berbagai macam pakaian wanita melalui aplikasi online.

"Yang namanya pria biasanya mulut berkata tidak, akan tetapi naluri kelakiannya berkata lain, maka dari itu Nyonya memerintahkan saya untuk memisahkan kamar kalian untuk sementara waktu, paling tidak sampai Lesta lulus sekolah," jelas Bi Darmi setelah selesai memakaikan pakaian ke tubuh Lesta, lalu menempelkan washlap yang sudah di basahi dengan air hangat ke kening Lesta.

Mattew terdiam, ia menatap Bi Darmi dengan serius. Entah kenapa ucapan Bi Darmi begitu menohok di hatinya. Ia selama ini begitu membenci Lestari dan selalu melontarkan kata-kata kasar kepada istri kecilnya itu, namun di dalam hatinya yang paling dalam, ia begitu peduli dan sangat khawatir dengan Lesta.

"Jadi ini alasan Mami memisahkan kami?" tanya Mattew, serius.

"Masih banyak alasan lainnya, Tuan," jawab Bi Darmi.

"Apa?"

"Maaf, saya tidak bisa menjelaskannya." Bi Darmi segera pamit undur diri setelah tugasnya selesai.

"Bi ... Bibi!" seru Mattew ketika wanita paruh baya itu keluar dari kamarnya.

"Sial! Sepertinya Mami sedang merencanakan sesuatu yang besar!" umpat Mattew, kedua matanya menatap lurus ke depan, di mana Lestari terbaring lemas di atas tempat tidur. Ia beranjak dari duduknya, menghampiri Lesta dan ikut merebahkan diri di samping istri kecil itu itu.

Mattew memandang wajah cantik Lesta. Istri kecil itu mempunyai wajah oval khas wanita asia, bulu mata lentik, pipi tirus, hidung kecil tapi bangir dan bibir yang mungil berwarna merah ceri alami yang sangat menggoda imannya.

"Cantik," gumam Mattew tanpa sadar. Bibirnya mengulas senyum saat menatap wajah cantik itu. Dan entah sadar atau tidak, ia memajukan wajahnya dan menempelkan bibirnya dipermukaan bibir mungil Lesta.

CUP!

Oh My God! Dia telah mencuri ciuman pertama Lesta. Sungguh tidak gentle sama sekali! Dasar Mamad!

Mattew tersenyum lagi, lalu mengusap bibir mungil Lesta yang baru saja dia kecup.

"Manis sekali," gumamnya lagi.

Deg ... Deg ... Deg ... Deg ...

Jantung Mattew tiba-tiba berdetak sangat cepat, ia mengusap dadanya seraya menarik nafas panjang melalui hidung lalu membuangnya melalui mulut.

"Nggak mungkin aku jatuh cinta sama dia. Aku sudah mempunyai Becca yang sangat aku cintai." Mattew segera turun dari ranjang tersebut, menatap Lesta dalam diam sambil berusaha meyakinkan diri kalau dia sudah mempunyai kekasih yang sangat dia cintai.

"Bagaimana , Bi?" tanya Melisa kepada Bi Darmi yang kini berada di dapur.

"Hanya demam biasa karena kehujanan, Nyonya. Anda sepertinya sangat menghawatirkan Lesta." Pancing Bi Darmi, meski majikannya itu tidak pernah mengatakan dengan jujur, tapi dari gerak-gerik dan cara bicara Melisa sudah terlihat jelas kalau sedang mencemaskan Lesta.

"Bertanya bukan berarti mengkhawatirkan, Bi! Harus tahu tentang berbedaan arti dari kata tersebut!" balas Melisa lalu keluar dari area dapur dengan cepat dan salah tingkah.

Bi Darmi tersenyum simpul, ia segera mengerjakan tugasnya, menggantikan pekerjaan Lesta memasak di dapur untuk makan malam.

Melisa berjalan menuju kamar putranya sambil membawa obat paracetamol. Ia membuka pintu kamar tersebut secara perlahan, ia menyembulkan kepalanya, menatap Lesta yang terbaring di atas tempat tidur, lalu beralih menatap putranya yang duduk di atas sofa.

"Ehem!!" Melisa berdehem ketika memasuki kamar tersebut.

Mattew mengalihkan pandangannya, menatap ibunya yang berjalan menghampirinya.

"Berikan obat ini kepadanya," ucap Melisa meletakkan obat yang ia bawa di atas meja.

"Sebenarnya apa yang sedang Mami rencanakan?" Mattew meletakkan ponselnya di sisi sofa sebelahnya, lalu berdiri, berhadapan dengan ibunya.

"Maksudmu?" Melisa bertanya dengan kening yang mengkerut, menatap tidak paham pada putranya.

"Tidak perlu aku jelaskan, pasti Mami sudah tahu arah pembicaraanku!" balas Mattew.

"Mami sama sekali tidak mengerti dengan ucapanmu. Oh ... setelah dia sembuh nanti, segera pindahkan wanita itu ke paviliun!" titah Melisa seraya balik badan, beranjak keluar dari kamar tersebut.

"Lesta adalah istriku jadi aku berhak atas dirinya! Jadi, Mami tidak berhak mengaturnya seperti ini dan memperlakukannya seperti seorang pelayan!" Mattew berkata dengan sangat tegas kepada ibunya.

Langkah kaki Melisa terhenti saat sampai di ambang pintu, tanpa menoleh atau pun menyahut ucapan putranya, ia langsung melanjutkan langkah kakinya sambil tersenyum penuh arti.

Mattew mengepalkan kedua tangannya dengan sangat erat, menahan emosi.

"Aduh ..."  Lesta mulai tersadar. Gadis itu memegang kepalanya yang terasa sangat pusing dan seluruh tubuhnya sakit.

Mattew segera menghampiri gadis tersebut, tidak lupa mengambil obat yang diberikan oleh ibunya.

"Kamu sudah sadar?" Mattew terlihat cemas lalu menyentuh pipi Lesta dengan punggung tangannya.

Beberapa saat yang lalu dia meyakinkan diri kalau sangat mencintai kekasihnya, tapi lihatlah sekarang, ia menatap Lesta dengan khawatir dan penuh kelembutan.

Lesta menepis tangan Mettew dengan pelan, lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar tersebut.

"Ini di mana?" tanya Lesta dengan raut bingung.

"Kamarku," jawab Mattew.

Lesta terkejut mendengarnya, ia langsung mendudukkan diri, namun rasa terkejutnya semakin bertambah saat melihat pakaian yang menempel di tubuhnya.

"Tenang, yang mengganti pakaianmu adalah Bi Darmi," jelas Mattew seolah tahu isi pikiran gadis tersebut.

Lesta menghela nafas panjang, tapi dia tetap beranjak dari tempat tidur meski tubuhnya masih merasa lemas.

"Mau ke mana?" tanya Mattew mencekal tangan Lesta.

"Aku harus segera kembali ke paviliun, Nyonya Melisa akan marah kalau tahu aku berada di sini, dan aku juga harus segera masak untuk makan malam," jelas Lesta seraya melepaskan cekalan tangan Mattew.

Gadis itu sepertinya tidak mau di sentuh oleh Mattew.

"Mulai sekarang dan detik ini kamu tidur di kamar ini, bersamaku! Dan jangan melakukan apa pun lagi! Karena kamu bukan pembantu di sini, tapi kamu adalah istriku, paham!" tegas Mattew menatap tajam Lesta.

"Paham atau tidak?!" tegas Mattew sekali lagi, karena Lesta malah terdiam sambil menatapnya.

"Enggak!" jawab Lesta, membuat Mattew langsung tepuk jidat.

*****

Ngakak sama Mattew yang di tolak Lesta.

Jangan lupa like dan dukungan lainnya.

Terpopuler

Comments

Retno Palupi

Retno Palupi

mat jgn kasar kasar nanti bucin. tp kok aneh ya kenapa matre jd guru?

2024-04-29

2

Rifa Endro

Rifa Endro

Mamad lawan Leles ... tidak semudah itu ferguszo

2024-04-19

0

gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕

gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕

kalau kau tau gmn rasanya cinta gak usah ngelak. kecuali ku gak pernah rasain namanya cinta bahkan kepd becca yg kau anggap adalah wanita yang kau cintai. bodoh!

2024-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 Salah Paham
2 Terjebak dalam situasi rumit
3 Tamat Riwayatnya!
4 Menguji Iman
5 Diabaikan
6 Ditampar kenyataan
7 Sikap Melisa
8 Mubazir
9 Kamu bukan pembantu, tapi istriku!
10 Rungkat
11 Akan menceraikannya
12 Pengeroyokan
13 Aku berhak atas dirimu!
14 Pindah Kamar
15 Tetaplah bersyukur
16 Kebenaran Tentang Becca
17 Semua sudah berakhir!
18 Mending di cium Badak!
19 Perkara Burung
20 Masih Perkara Burung.
21 Bobok bareng yuk!
22 Si Elang
23 Pusing atas bawah
24 Cemburu
25 Hari Pertama
26 Pedofil
27 Si Emprit
28 Mattew yang narsis
29 Oppa!
30 Panggilan Sayang
31 Hadiah Spesial
32 Hadiah Spesial (part 2)
33 Bersambung
34 Nggak Jadi!
35 Resiko Menikahi Bocil
36 Rebecca
37 Gaskeun!!!
38 Kita Impas!
39 Candu
40 Pelayan Hot
41 Dia Hamil!
42 Dia sudah menikah?
43 Sabar
44 Kabur!
45 Sampai Muntah
46 Rencana Jual Rumah
47 Jadi Kambing Hitam
48 Keributan kecil
49 Bertemu dengan Becca
50 Aksi Lesta mengusir Becca
51 Cuma 15 Miliyar
52 Menjemur Baju Sexy
53 Pakai Helm Dobel
54 Pusing dan Lemas
55 Karya Baru Emak (Mendadak Menjadi Mommy)
56 Kabar Buruk
57 Lagi Isi?
58 Bubar ... Bubar
59 Lagi Itu ...!
60 Periksa ke dokter kandungan.
61 Masa Lalu Buruk
62 Tetap semangat!
63 Sebesar biji kacang hijau
64 Ngidam
65 Tak Sabar Bertemu Bestie
66 Naik Turun
67 Surga adalah tempat terindah untukmu, Becca
68 Selene Fernandes
69 Pemakaman Becca
70 Surat Wasiat Becca
71 Marvel Clark (TAMAT)
72 Ucapan terima kasih dari Emak
73 Karya Baru Emak (Glad to see you again)
74 KARYA BARU EMAK (SEXY OLD BODYGUARD)
75 Karya Baru Emak (STUCK WITH A MR. XANDER)
76 Karya Baru Emak (It's Okay If You Forget Me)
77 KARYA BARU EMAK (PERFECT HONEYMOON)
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Salah Paham
2
Terjebak dalam situasi rumit
3
Tamat Riwayatnya!
4
Menguji Iman
5
Diabaikan
6
Ditampar kenyataan
7
Sikap Melisa
8
Mubazir
9
Kamu bukan pembantu, tapi istriku!
10
Rungkat
11
Akan menceraikannya
12
Pengeroyokan
13
Aku berhak atas dirimu!
14
Pindah Kamar
15
Tetaplah bersyukur
16
Kebenaran Tentang Becca
17
Semua sudah berakhir!
18
Mending di cium Badak!
19
Perkara Burung
20
Masih Perkara Burung.
21
Bobok bareng yuk!
22
Si Elang
23
Pusing atas bawah
24
Cemburu
25
Hari Pertama
26
Pedofil
27
Si Emprit
28
Mattew yang narsis
29
Oppa!
30
Panggilan Sayang
31
Hadiah Spesial
32
Hadiah Spesial (part 2)
33
Bersambung
34
Nggak Jadi!
35
Resiko Menikahi Bocil
36
Rebecca
37
Gaskeun!!!
38
Kita Impas!
39
Candu
40
Pelayan Hot
41
Dia Hamil!
42
Dia sudah menikah?
43
Sabar
44
Kabur!
45
Sampai Muntah
46
Rencana Jual Rumah
47
Jadi Kambing Hitam
48
Keributan kecil
49
Bertemu dengan Becca
50
Aksi Lesta mengusir Becca
51
Cuma 15 Miliyar
52
Menjemur Baju Sexy
53
Pakai Helm Dobel
54
Pusing dan Lemas
55
Karya Baru Emak (Mendadak Menjadi Mommy)
56
Kabar Buruk
57
Lagi Isi?
58
Bubar ... Bubar
59
Lagi Itu ...!
60
Periksa ke dokter kandungan.
61
Masa Lalu Buruk
62
Tetap semangat!
63
Sebesar biji kacang hijau
64
Ngidam
65
Tak Sabar Bertemu Bestie
66
Naik Turun
67
Surga adalah tempat terindah untukmu, Becca
68
Selene Fernandes
69
Pemakaman Becca
70
Surat Wasiat Becca
71
Marvel Clark (TAMAT)
72
Ucapan terima kasih dari Emak
73
Karya Baru Emak (Glad to see you again)
74
KARYA BARU EMAK (SEXY OLD BODYGUARD)
75
Karya Baru Emak (STUCK WITH A MR. XANDER)
76
Karya Baru Emak (It's Okay If You Forget Me)
77
KARYA BARU EMAK (PERFECT HONEYMOON)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!