Rindu Untuk Di Cintai Suamiku
Bunga saat ini sedang di berada di mana kamar pengantin, di mana dirinya akan menikah dengan seorang yang merupakan tunangan dari adik tirinya sendiri yang saat ini sedang koma di rumah sakit setelah mengalami kecelakaan fatal.
"Kamu jangan merasa bangga dulu karena telah menjadi istriku! Karena dihatiku, selamanya hanya ada Intan seorang! Apa kamu paham?" ucap Mark sambil memegang rahang Bunga dengan erat.
Bunga bahkan sampai kesakitan karena hal itu. "Gadis jelek dan cupu kayak kamu, jangan pernah bermimpi menjadi gadis cantik seperti Intan yang seorang model dan artis terkenal. Kubur jauh mimpi bodoh kamu itu!" Mark terus melotot pada Bunga yang sejak tadi hanya menatap tajam kepadanya.
'Ya Allah!! Semoga kau memberikan aku kekuatan untuk bertahan demi nama baik keluarga ini. Aku mohon padamu!' batin Bunga yang sejak tadi hanya menatap Mark dengan sendu.
Melihat mata Bunga yang menatapnya seperti itu malah membuat Mark semakin murka kepadanya.
Saat Mark hendak melemparkan Bunga ke ranjang, terlihat ibunya masuk ke kamar pengantin. Mark langsung memasang wajah bahagia untuk mengelabui ibunya. "Cepatlah! Kenapa kalian lama sekali? Penghulu dan para tamu sudah menunggu kalian!" Bunga yang masih merasakan sakit pada rahangnya hanya bisa menundukkan kepala. Tanpa terasa air mata Bunga menetes pilu.
Bunga ingin menutupi penderitaannya saat ini dari ibu mertuanya. Bunga tahu kalau dirinya bukanlah istri impian bagi Mark yang sempurna dari segala hal. Bunga berusaha sekuat tenaga untuk terus menguatkan dirinya agar tidak menangis, tapi gagal.
Karena entah kenapa, air mata itu terus saja menetes tanpa ijin darinya.
Ibunya Mark mendekat pada Bunga yang make up nya agak luntur gara-gara kelakuan Mark yang tadi sudah mencengkeram rahangnya dengan kuat dan air mata Bunga yang untung saja sudah sempat di hapus, jadi mertuanya tidak sempat melihatnya.
"Tunggu sebentar, Mama akan memanggilkan tukang make up dulu untuk memperbaiki make up kamu. Aduh, menantu mama cantik sekali!" Mark menatap sinis kepada Bunga yang saat ini sedang dipuji oleh ibunya.
Ketika ibunya keluar dari kamar Itu, Mark pun mendekat kepada Bunga dan berbisik padanya, "Eh, kamu didandani seperti apapun, tetap saja itik buruk rupa yang tidak akan pernah layak untuk bersanding di sampingku. Apa kamu paham?" bisik Mark dengan penuh penekanan kepada Bunga untuk menjatuhkan mentalnya.
Setelah tukang make up datang, Bunga pun langsung diperbaiki make up nya dan menjadi cantik sekali karena menggunakan jasa make up artis yang mahal dan ternama.
Untuk sejenak Mark terpesona melihat kecantikan Bunga pada hari itu.
"Ya ampun!! Kau begitu cantik, kecantikan kamu sudah seperti mutiara yang bersembunyi di dasar laut. Mama suka sekali. Mark!! Kamu harus menjaga istrimu. Kalau sampai terjadi apa-apa dengan dia, Mama tidak akan pernah memaafkanmu!" Mark hanya melirik sekilas pada Bunga dan ibunya.
"Ckckck! Dia cantik cuma sehari doang, Mah! Mama sudah memperlakukan dia seperti Ratu. Padahal sehari-hari dia hanya seperti babu saja di keluarga Intan!" Ucapan Mark emang sudah benar-benar keterlaluan karena sudah menyentuh harga diri bunga yang sejak tadi terus berusaha untuk menyabarkan dirinya dan hatinya.
'Sabar, ya Allah!! Bagaimanapun juga dia adalah laki-laki yang sudah menolongku 10 tahun yang lalu, saat seseorang hendak mencukik dan memperkosa aku! Aku harus sabar!! Anggap saja sebagai penggugur dosa-dosaku di masa lalu dan masa depan, dengan menerima kejahatan dan kekasaran dia padaku.' Bunga terus berusaha memberikan sugesti positif kepada dirinya sendiri.
Walaupun Mark cukup marah karena sejak tadi Bunga sepertinya tidak terpengaruh dengan apapun yang dia lakukan ataupun dia katakan.
Mereka pun kemudian duduk di hadapan penghulu dan mengucapkan janji suci untuk menjadi suami istri mulai hari itu. Bunga terlihat berkaca-kaca matanya karena merasa sedih ibu kandungnya tidak ada di sampingnya di saat hari bahagianya.
'Mama, di manapun Mama berada semoga mama bisa melihatku sekarang!' batin Bunga dengan air mata yang mengalir di pipinya yang mulus.
Mark merasa terhina dengan air mata yang ditunjukkan oleh Bunga pada saat pernikahan mereka berdua sudah disahkan oleh penghulu dan juga disaksikan seluruh kedua keluarga besar.
"Untuk apa kau menangis? Apa kau kira menikah denganku adalah sebuah penderitaan?? Kau jangan bersandiwara lagi! Karena aku tahu bahwa menikah denganku adalah impianmu sejak dulu. Apa kau sengaja merencanakan semua kejahatan ini agar bisa menjadi istriku?? Atau, jangan-jangan Kau yang sudah membuat kecelakaan itu terjadi sehingga membuat Intan menjadi koma?" fitnah keji dilontarkan oleh Mark pada Bunga.
Hati Bunga merasa terhiris mendengar fitnah yang begitu kejam dilontarkan oleh Mark, pria yang sudah resmi menjadi suaminya sejak hari itu.
Para tamu sudah pulang sejak tadi. Sekarang hanya tinggal menyisakan keluarga inti di kediaman mereka. Bunga saat ini sudah berada di dalam kamar pengantin setelah tadi diantarkan oleh ibu mertuanya ke sana.
Mark terlihat sangat muak sekali dengan kehadiran Bunga di sana. Akan tetapi Mark yang memang sudah mabuk sejak tadi, karena dicekoki oleh rekan-rekan bisnisnya dengan alkohol, kini Mark mulai mendekati Bunga dengan tatapan horor yang amat menakutkan bagi Bunga.
"Jangan pernah berharap aku akan mencintaimu karena selamanya cintaku hanya milik Intan!" ucap Mark pada saat mereka melakukan malam pertama.
Bunga hanya bisa meneteskan air matanya ketika Mark dengan begitu kejam merenggut kehormatan dirinya dengan paksa dan kasar. Hati Bunga ingin meronta dan kabur. Tetapi dia tidak bisa melakukan apa-apa, karena mengingat semua ancaman dan juga tanggung jawab yang saat ini dibebankan ke bahunya oleh ayahnya.
"Perusahaan kita saat ini sedang mempunyai hutang banyak sekali kepada keluarga Mark. Papa mohon, Bunga! Tolonglah Papa sekali ini saja, tolong!" Bunga mengingat kembali apa yang dikatakan ayahnya pada saat dirinya hendak pulang dari lokasi resepsi pernikahan dirinya dengan Mark.
Siksaan lahir dan batin diterima oleh Bunga dari suaminya yang merasa dendam kepadanya karena mau menikah untuk menggantikan adik tirinya yang sedang koma.
Malam pernikahan yang seharusnya dilakukan dengan penuh kelembutan dan cinta. Harus dilewati oleh Bunga dalam tekanan dan penghinaan yang luar biasa yang diberikan oleh laki-laki yang sekarang berstatus sebagai suaminya.
Setelah merasa puas dan kelelahan setelah percintaan mereka berdua, Mark terlihat sangat senang sekali, ketika dia melihat air mata Bunga yang mengalir sepanjang malam.
"Selamat datang di neraka yang akan aku kasih sama kamu, itu adalah harga yang harus kamu bayar, karena kamu mau menerima pernikahan ini!" ucapan Mark sungguh menyakiti hati Bunga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
mama oca
baru sempet mampir kak...bagus sepertinya nih ,awal aja dah gedegg sama mark...semoga bunga kuat
2023-08-31
3
Hanipah Fitri
aku mampir Thor, sepertinya ceritanya bagus
2023-08-28
3
🌈Rainbow🪂
Bunga yg kuat
2023-07-15
1