Bunga berusaha sekuat tenaga untuk tetap kuat dan tidak terlalu memperdulikan siksaan yang diberikan oleh Mark terhadap dirinya.
Dengan telaten dan penuh pengertian Bunga merawat Intan yang dibawa oleh Mark ke rumah sakit keluarganya. "Urus kekasihku dengan baik! Ketika dia bangun lagi, maka kau akan aku ceraikan dan kau bisa lepas dari neraka ini! Hidupmu selamanya akan ada dalam derita selama Intan belum sadar. Apa kau faham?" Bunga hanya bisa menatap hampa kepada suaminya yang begitu kejam dan tega menyiksa dirinya tanpa ampun.
Akan tetapi Bunga merawat adiknya karena dia menyayangi Intan. Bukan karena ancaman dari Mark dan bukan karena ingin terlepas dari pernikahan mereka yang sengaja diciptakan oleh Mark bagai di sebuah neraka tak bertepi.
Setiap hari Bunga harus mendatangi Intan yang ada di rumah sakit milik keluarga Mark dan menjaganya dengan begitu teladan.
Setiap itu juga, Bunga Harus melihat kemesraan yang selalu diperlihatkan oleh Mark kepada Intan.
'Ya Tuhan! Rupanya seperti ini nasib seorang wanita yang tidak dicintai oleh suaminya. Aku juga rindu untuk dicintai suamiku. Dulu, suamiku adalah pemuda yang sangat baik dan tampan. Sejak dia berhubungan dengan Intan, kpribadiannya menjadi berbeda. Sekarang dia menjadi laki-laki yang sangat kasar dan juga tidak menghargai wanita lain selain kekasih yang dia cintai. Entah siapa yang salah disini.' batin Bunga yang saat ini sedang duduk di sofa dan terus memperhatikan semua yang dilakukan oleh Mark kepada Intan yang masih koma.
Sudah hampir setengah bulan Intan terbaring seperti itu dalam keadaan vegetatif. Selama itu juga, Mark dengan begitu teladan setiap hari datang dan mengajak bicara kepada Intan.
Hal itu merupakan anjuran dari dokter untuk merangsang otaknya agar tetap aktif. Bunga terlihat begitu iri dengan kemesraan dan kebaikan yang ditunjukkan oleh Mark kepada Intan.
"Apa yang sedang kau lihat, huh? Jangan coba-coba memimpikanku untuk menjadi suami kamu yang baik! Karena semua cintaku hanya untuk Intan. Apa kamu paham?" Mark kemudian menarik tangan Bunga untuk keluar dari ruangan itu.
Mark tidak mau kalau sampai suara kerasnya akan mengganggu Intan yang saat ini masih koma.
Bunga tampak meringis kesakitan karena perbuatan Mark yang menarik tangannya dengan begitu kencang. "Sakit, Mas! Kamu apa-apaan sih, Mas? Kenapa memperlakukanku seperti ini di depan umum? Apa kamu tidak takut kalau ada seseorang yang melaporkan perbuatan kasar kamu ini, huh?" Bunga mencoba untuk tegar dan kuat. Dia tidak mau selamanya hidupnya terus ditekan dan diinjak oleh yang tidak memiliki hati nurani sama sekali.
Akan tetapi bukannya sikap yang baik yang dia dapatkan dari mahluk yang bernama Mark, yang berstatus sebagai suaminya. Mark malah langsung mendorong Bunga masuk ke dalam ruangannya yang ada di rumah sakit itu.
Mark yang tadi bertemu dengan Intan tiba-tiba saja merasakan hasratnya naik berkali lipat. Perasaan marah dan kesal karena melihat kekasihnya yang masih juga belum sadar padahal sudah hampir setengah bulan dia sabar menunggu Intan.
Biasanya dia bersama Intan selalu menghabiskan waktu bersama dan sudah seperti suami istri di apartemen Mark yang khusus diberikan kepada Intan untuk selalu bertemu kapanpun dia mau.
Mark tidak tahu kalau apartemen itu juga digunakan oleh Intan untuk bertemu dengan selingkuhannya yang lain. Pria beristri yang merupakan kepala agency tempat dia bernaung sebagai seorang model dan artis.
Karena istri pria itulah, Intan sekarang berakhir di ranjang rumah sakit dalam keadaan seperti itu.
Entah bagaimana perasaan Mark ketika mengetahui semuanya dengan jelas. Padahal dia sudah berusaha mati-matian untuk menjaga perasaannya dan kesetiaannya hanya untuk Intan.
Mark langsung mencampakan Bunga, setelah dia selesai dengan urusannya. "Tidak usah menangis! Aku mau menyentuhmu Itu adalah sebuah keberuntungan untukmu! Cepat gunakan pakaianmu dan kita segera pulang ke rumah! Aku mau segera mandi dan membersihkan tubuhku yang kotor gara-gara bercinta dengan itik buruk rupa macam kamu!" kata-kata Mark benar-benar sangat menyakiti hati Bunga yang saat ini tubuhnya sedang remuk redam. Setelah perbuatan kasar yang dilakukan oleh Mark saat bercinta dengannya.
"Kamu jahat sekali, Mas! Kamu bisa bersikap begitu manis terhadap Intan, tetapi kamu selalu jahat dan kasar padaku! Apa sebenarnya kesalahanku kepada kamu? Sehingga kau begitu tega begini, huh? Apa?" Bunga menangis tersedu karena merasa dirinya begitu hina di depan mata suaminya sendiri.
Mark malah mendekati Bunga dan langsung mencengkram rahangnya dengan sangat keras sehingga Bunga meringis kesakitan. Air mata Bunga mengalir begitu deras layaknya air hujan yang turun setelelah kemarau melanda.
"Kau jangan pernah bermimpi akan mendapatkan cinta dariku! Karena semua cinta dan kebaikanku hanya untuk Intan saja! Itik buruk rupa dan culun macam kamu, hanya layak dijadikan sebagai babu di manapun kau berada. Bukan sebagai istri, apa kau paham?" ucapan Mark sudah benar-benar keterlaluan.
Bunga langsung mengambil pakaian yang berserakan begitu saja di lantai karena Mark yang sudah tidak mampu menahan hasratnya lagi pada Bunga yang katanya si itik buruk rupa.
Bunga sendiri tidak mengerti dengan kelakuan yang sangat absurd dan aneh dari suaminya. Kalau dia memang jelek dan culun. Kenapa Mark selalu saja memiliki hasrat yang menggebu terhadap dirinya setiap kali percintaan mereka?
Setelah selesai menggunakan pakaiannya, Bunga pun memilih untuk keluar dari ruangan Mark. Bunga sama sekali tidak mengindahkan panggilan Mark yang terus berteriak memanggilnya.
"Dasar perempuan sialan! Berani-berani kau mengacuhkanku!" Mark langsung menarik tangan Bunga dengan kasar menuju ke basement rumah sakit lalu memasukkan Bunga ke mobilnya dan akhirnya meninggalkan tempat itu menuju ke apartemen miliknya.
Bunga yang berusaha menjaga nama baik suaminya dia tidak berteriak ataupun merontak dengan perbuatan jahat Mark kepadanya.
Dengan penuh kesabaran Bunga menahan semua rasa sakit yang dia terima karena perbuatan Mark.
' Ya Allah! Bukakanlah pintu hati suamiku dan sabarkan hatiku untuk menerima semua perlakuan buruknya kepadaku dan jadikanlah ini sebagai penggugur dosa-dosaku di masa lalu ataupun di masa depan. Aku mohon ya Allah!' doa Bunga selama perjalanan mereka menuju apartemen.
Walaupun perasaan Bunga saat ini benar-benar sedang sakit dan terluka. Akan tetapi dia tidak mau meminta kepada Mark untuk mengasihani dirinya.
Bunga tidak pernah berhenti memohon kepada Tuhan yang dia percaya, Tuhannya pasti tidak pernah tidur dan akan melihat seberapa banyak usahanya untuk mempertahankan rumah tangga yang sebenarnya tidak layak untuk dia perjuangkan.
'Semoga suatu saat nanti pintu hati suamiku akan terbuka dan bisa melihat semua kebenaran yang tersembunyi di balik kabut!' doa Bunga kala itu.
Bunga sebenarnya sudah mengetahui perihal perselingkuhan yang dilakukan oleh Intan dengan pemilik agency tempat Intan bernaung sebagai model dan artis. Bunga pernah beberapa kali memergoki mereka berdua bertemu.
Tetapi Bunga tidak mau membocorkan semua itu kepada Mark. Bunga ingin, Mark mengetahui semua itu dengan mata kepalanya sendiri sehingga suaminya akan sadar sesadar-sadarnya dengan kecurangan yang sudah di lakukan oleh Intan di belakang Mark.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Firgi Septia
oh ternyata sdh TDK perjaka kasihan bunga dapat bekas
2025-02-23
0
Firgi Septia
syukur dapat karma di selingkuhi
2025-02-23
0
Ririn Nursisminingsih
jg jadi wanita bodoh bunga
2023-12-13
1