Bab 14

Karena Bunga tidak mau keributan terjadi di keluarganya. Akhirnya dia pun melepaskan Mark untuk bisa bersama dengan Intan.

Perceraian antara Bunga dan Mark, tidak bisa terhindar lagi. Intan terus menteror Bunga untuk mewujudkan keinginannya.

Bunga pada dasarnya seorang wanita yang tidak suka keributan dan tidak suka memperebutkan apapun dengan Intan.

Dengan Hati penuh kelapangan bunga menceraikan Mark dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke luar negeri bersama Haikal.

Bunga memutuskan untuk membangun karirnya bersama Haikal yang selalu memperdulikannya.

"Bangkitlah Bunga dan tunjukkan kepada Mark bahwa kamu adalah wanita yang hebat dan kuat. Buat dia menyesal karena sudah meninggalkan kamu demi wanita seperti Intan," Bunga cukup terkejut mendengar perkataan Haikal yang seperti dia mengenal Intan dengan baik.

Bunga sebenarnya ingin bertanya kepada Haikal. Apa hubungannya dengan Intan. Kenapa Haikal seperti mengenal adik tirinya dan terlihat tidak menyukainya?? Apakah ada sesuatu yang tidak diketahui oleh bunga tentang Haikal dan Intan??

Akan tetapi Bunga merasa ragu untuk bertanya secara langsung kepada Haikal takut Haikal merasa tersinggung.

"Bertanyalah! Kalau kau memang memiliki sebuah pertanyaan di hati kamu. Jangan dipendam begitu saja di hati kamu. Nanti jadi penyakit!" ucap Haikal sambil tersenyum kepada Bunga.

Tetapi Bunga memilih untuk memendam pertanyaan itu. Dia percaya bahwa suatu saat misteri itu pasti akan terungkap dengan sendirinya.

"Suatu saat nanti kau pasti akan cerita sendiri tanpa aku harus bertanya padamu!" Haikal malah tergelak mendengar ucapan dari Bunga.

Haikal kemudian menjelaskan semuanya tentang Intan yang merupakan selingkuhan dari kakaknya sendiri. "Apa?? Kau jangan menebar fitnah Haikal!" bunga sampai melotot sempurna mendengar cerita dari Haikal soal Intan.

"Terserah kau mau percaya atau tidak. Tapi itulah kenyataannya!" Haikal hanya mengedikkan bahu kemudian meninggalkan bunga yang masih shock.

Bunga masih mencerna semua cerita yang disampaikan oleh Haikal kepadanya tentang Intan.

Entah kenapa tiba-tiba Bunga merasa kasihan kepada Mark yang kabarnya sebentar lagi akan menikah dengan Intan.

Seminggu yang lalu Bunga mendapat kabar dari pembantu yang bekerja di rumah ayahnya. Bahwa seminggu lagi maka akan menikah dengan Intan.

Entah kenapa dada Bunga merasakan kesakitan luar biasa memikirkan tentang hal itu.

" Ya Allah apakah aku masih mencintaimu? Kenapa sampai saat ini aku masih belum mengikhlaskan perceraian kami?" monolog Bunga ketika dia melihat foto pernikahannya bersama Mark.

Hati Bunga tiba-tiba merasakan kesakitan luar biasa memikirkan tentang Mark yang sebentar lagi akan menjadi suami dari adik tirinya.

***

Mark saat ini sedang bersama intan dan tengah sibuk mempersiapkan pesta pernikahannya yang akan dilangsungkan secara meriah.

Intan terlihat begitu bahagia menatap Mark yang masih mencintainya hingga saat ini.

Setelah dokter yang menanganinya menyatakan bahwa Intan sudah sehat, mereka Langsung mempersiapkan pesta pernikahan tanpa pernah memikirkan tentang perasaan Bunga.

Mark sesekali masih memikirkan tentang Bunga. Karena bagaimanapun juga dia pernah mencintai wanita itu yang selama ini selalu dia sakiti lahir dan batinnya serta fisiknya. Hanya karena sebuah perasaan yang dibangun oleh Intan terhadap dirinya.

Saat melihat Intan yang begitu memaksa kepada Mark untuk membuat sebuah pesta yang begitu meriah. Entah kenapa Mark malah memikirkan tentang Bunga. Hatinya seakan tidak bisa berbohong bahwa dia benar-benar mencintai Bunga.

Mark terpaksa menceraikan Bunga karena melihat Intan yang hampir saja bunuh diri dengan meloncat dari rooftop gedung rumah sakit tempat Intan di rawat ketika dia menolaknya.

Mark akhirnya dengan kesulitan mengatakan kata talaknya kepada Bunga pada saat itu juga. Bunga sendiri hanya bisa menangis tanpa bisa melawan atau protes dengan keputusan Mark.

Karena bagaimana juga Bunga sudah lama sekali mempersiapkan diri dengan semua itu. Mark di awal pernikahan mereka sudah mengatakannya berkali-kali bahwa dia akan menceraikan Bunga ketika Intan sudah siuman. Mark hanya mewujudkan apa yang dia katakan. Jadi Bunga tidak terlalu shock.

Bunga hanya merasa menyesal. Kenapa perceraian itu harus terjadi ketika Mark sudah bisa membuka pintu hatinya dan mau menerima dia sebagai istrinya. Mark bahkan sudah mengatakan cinta kepadanya dan berkomitmen untuk memperjuangkan pernikahan mereka berdua.

Tetapi nasib memang benar-benar sedang mempermainkan mereka berdua. Karena tiba-tiba saja Intan siuman dari komanya.

Bunga pada saat itu ingin menolak perceraian yang disampaikan oleh Mark tetapi Bunga melihat ayahnya yang memohon dan bersujud di kakinya agar mau menerima perceraian itu.

Bunga akhirnya hanya bisa pasrah saja. Karena bagaimanapun juga pernikahannya dengan Mark memang tidak dilandasi oleh cinta di pihak Mark. Karena Bunga sendiri sangat mencintai Mark sejak pertama kali dirinya diselamatkan oleh Mark dari penjahat yang hendak menculiknya.

Mark saat ini sedang menatap Intan yang terlihat begitu cantik dalam balutan gaun pernikahan mereka. Ya! Hari ini Mark akan menikah dengan Intan. Para tamu sudah banyak yang datang.

Pernikahan Mark dengan Bunga dulu juga meriah dan mewah, tudak dilangsungkan biasa saja. Hanya saja dulu Mark tidak mengundang terlalu banyak tamu. Karena pernikahan itu terpaksa dia lakukan hanya untuk menyelamatkan wajah keluarga besar mereka berdua karena Intan yang melarikan diri dari pernikahan demi kariernya.

" Selamat ya Intan akhirnya kamu bisa menjadi istrinya, Mark!" ucap salah satu tamu yang hadir.

Intan terkejut saat melihat seseorang yang tiba-tiba saja mendekati Intan dan berbisik di telinganya.

"Sayang, aku rindu sama kamu. Aku akan menunggumu di apartemen kita seperti biasa!" bisiknya dengan lirih dan hanya Intan yang bisa mendengarkan dia bicara.

Intan terbelalak mendengarkan apa yang dibisikkan oleh laki-laki itu. Tetapi senyum manis terbit di wajah Intan yang terlihat bahagia.

"Baiklah! Tunggulah aku setelah pesta pernikahan selesai," jawab Intan berbisik pula kepada pria tampan tadi yang sekarang malah mengajak Intan untuk berdansa dengannya.

Mark hanya menatap mereka berdua dengan bingung tanpa bisa melakukan apa-apa.

Mark mengetahui bahwa laki-laki yang saat ini sedang berdansa dengan Intan bukanlah orang sembarangan. Dia adalah pemilik agency tempat Intan bernaung sebagai artis dan model.

Mark tidak bisa melarang istrinya untuk berdansa dengan pria itu yang memiliki andil besar dalam karir Intan hingga menjadi sukses seperti sekarang.

"Kau sekarang semakin cantik Intan. Aku jadi semakin merindukanmu. Jangan lupa untuk datang ke apartemen kita. Sayang, aku sekarang pulang ya?Untuk mempersiapkan malam pertama kita," Intan sampai tersipu malu mendengar bisikan tersebut.

Pria itu pun kemudian pamit kepada Mark dan seluruh keluarga Intan untuk pergi ke apartemen miliknya yang biasa dia gunakan untuk bercinta dengan Intan di masa lalu.

Pada malam pernikahannya bersama dengan Mark Intan malah menemui selingkuhannya yang dulu pernah membuatnya koma gara-gara perbuatan istri dari kekasih gelapnya yang tidak menerima perselingkuhan suaminya dengan Intan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***