Bab 20

Intan melakukan segala cara untuk kembali merayu Mark. Karena dia tidak bisa hidup tanpa kekayaan dan fasilitas mewah yang selama ini selalu diberikan oleh Mark.

Apalagi sejak dia ditinggalkan oleh selingkuhannya job modeling dan ke artisannya juga mulai sepi.

Intan benar-benar berada dalam keterpurukan yang membuat dia akhirnya berbuat nekat dan menjual harga dirinya kepada para pengusaha muda yang membutuhkan kehangatan para artis dan model cantik yang rela membayar mahal jasa Intan yang sudah mulai kehabisan akal dan terpojok demi memenuhi gaya hidupnya yang hedonis dan terbiasa dengan kemewahan.

"Gara-gara Bunga, aku sekarang harus menjual tubuh kayak gini. Kurang ajar! Aku akan meminta tolong kepada Om Edrick agar menghabisi Bunga di luar negeri. Sehingga dia tidak bisa bersama dengan Mark. Aku pokoknya tidak rela kalau sampai mereka bersatu!" Intan rupanya sudah bertekad untuk menghancurkan hidup Bunga yang selama ini selalu dia benci sampai ke ubun-ubun.

Entah apa yang membuat Intan begitu membenci Bunga yang selama ini begitu baik kepadanya.

Bunga sejak dulu selalu mengalah kepada Intan. Karena itulah yang diajarkan oleh ayahnya untuk selalu baik kepada Intan dan ibunya.

Dulu ayahnya menikahi Ibunya Intan karena merasa kasihan kepada janda seperti dia. Seorang wanita lemah yang sendirian dan harus membesarkan Intan setelah Dia bercerai dengan suaminya.

Ayahnya Bunga pria yang baik dan memperlakukan Intan seperti putrinya sendiri. Intan dan sang ibu memang sangat pintar dalam memainkan peran mereka di hadapan ayahnya Bunga.

Secara perlahan Bunga mulai tersisihkan di dalam rumahnya sendiri. Sang ayah mulai termakan omongan istri mudanya yang bermuka dua.

Bunga yang memiliki hati baik selalu mengalah kepada Intan maupun sang ibu. Bunga tidak mau memberikan kesulitan kepada ayahnya karena harus memilih antara dirinya dan mereka.

Bunga selalu menahan semua kesedihan di dalam hatinya sendiri. Karena kalaupun dia menceritakan kepada sang ayah, pasti ayahnya tidak akan percaya dengan ceritanya.

Ibu tirinya sangat pandai dalam mengendalikan sang ayah yang bucin padanya. Bunga kini sudah hidup bahagia di luar negeri bersama dengan Haikal.

Sebagai asisten kepercayaan Haikal. Bunga memiliki rumah dan juga mobil sendiri yang merupakan fasilitas dari perusahaan.

Semua itu hanyalah kebaikan yang ditunjukkan oleh Haikal untuk wanita yang dia cintai. Tetapi Bunga tidak pernah mau untuk menerima cinta yang ditawarkan oleh Haikal.

Karena kedua orang tuanya Haikal sudah menyiapkan calon istri untuknya. Bunga sendiri tidak akan pernah melemparkan dirinya di dalam kehidupan para konglomerat yang sangat rumit menurutnya. Bunga hanya ingin menjalani kehidupannya yang tenang dan damai tanpa permusuhan dari siapa pun juga.

Ibunya Haikal bahkan pernah mendatangi Bunga secara pribadi dan menawarkan uang yang sangat banyak untuk Bunga agar pergi dari kehidupan Haikal dan tidak mengganggu rencana perjodohan yang sudah mereka susun sejak lama.

"Nyonya, saya dengan Tuan Haikal hanya memiliki hubungan bisnis antara atasan dan bawahan.Tidak ada hubungan romantis di antara kami berdua. Anda jangan khawatir dengan hubungan kami." Ucap Bunga ketika itu.

Sejak saat itu ibunya Haikal mulai menurunkan kewaspadaannya terhadap Bunga dan fokus dengan usahanya untuk mendekatkan Haikal pada calon istrinya yang dia setujui.

Akan tetapi Bunga kehabisan akal untuk membujuk Haikal. Agar pemuda itu mau menemui calon istrinya. Haikal yang keras kepala sangat sulit untuk dituju dan malah lebih senang untuk menghabiskan waktunya seharian bersama Bunga.

Anak buah yang di kirim oleh Mark untuk melindungi Bunga, mereka hanya mengawasi Bunga dari kejauhan dan tidak pernah menunjukkan diri mereka di hadapan Bunga maupun Haikal. Hal itu di lakukan agar tidak dicurigai oleh Bunga maupun Haikal.

Mereka benar-benar sangat profesional dalam menjalankan tugas mereka. Bunga sampai saat ini belum pernah mencium kehadiran mereka di sekitarnya.

Mereka hanya datang ketika Bunga sedang membutuhkan bantuan karena gangguan dari anak buah Intan yang ingin mengganggu kehidupan Bunga. Intan rupanya serius ingin menyingkirkan Bunga yang dia anggap sebagai benalu dalam hidup Intan yang mulai kacau balau.

Intan meminta kepada sugar daddy nya untuk menyingkirkan Bunga. Dia semakin marah ketika mendengarkan dari petugas Rumah Sakit bahwa Mark sudah menyusul Bunga ke luar negeri.

Rasa kecemburuan dan iri dengki benar-benar dirasakan oleh Intan. Intan tidak tahu lagi untuk bisa menaklukkan Mark. Intan tidak mungkin lagi untuk menemui Amar karena laki-laki itu sekarang sudah pindah ke luar negeri bersama istrinya dan meninggalkan dia untuk selamanya.

Amar terlalu takut dengan kekuasaan yang dimiliki oleh Amara. Demi rumah tangganya dan juga anak-anaknya amarah tetap mempertahankan rumah tangganya bersama Amar dengan syarat laki-laki itu tidak akan pernah bertemu lagi dengan Intan.

Amar yang pada dasarnya memang hanya bermain-main saja dengan Intan dan para model maupun perempuan lainnya. Akhirnya karena dia juga tidak mau kehilangan sumber uangnya dan kesuksesan di dalam hidupnya, apabila dia nekat meninggalkan Amara.

Amar lebih baik berpura-pura bodoh dan menurut dengan amarah daripada dia harus menjadi gembel di jalanan apabila diceraikan oleh Amara.

Tetapi jauh di dalam lubuk hatinya dia selalu mencari cara dan celah untuk bisa menjatuhkan Amara sehingga dia bisa bebas kembali dari pengaruh sang istri yang terlalu mendominasi.

Semenjak mengetahui perselingkuhan Amar dengan beberapa artis, Amara memang belakang pergerakan suaminya di perusahaan. Sehingga Amar tidak bisa lagi berbuat sesukanya dalam menikmati tubuh para artis maupun model pendatang baru yang membutuhkan ketenaran melalui agensi mereka. Amara secara langsung menangani mereka semua sehingga membuat Amar benar-benar merasa terkekang dan menderita.

Pria buaya seperti Amar, tidak akan mungkin cukup hanya dengan satu wanita. Apalagi Amar yang selama bertahun-tahun hidupnya sudah terbiasa dengan layanan manja para model dan artis cantik yang rela dan dengan senang hati merangkak ke atas ranjangnya demi di promosikan dan mendapatkan kesempatan di berbagai film maupun iklan dengan perusahaan yang bekerja sama bersama agensi milik sang istri.

Amar saat ini sedang berusaha untuk menjatuhkan Amara dan membuat wanita itu tidak lagi mengekang dirinya. Tujuan Amar hanya satu, dia ingin mengembalikan amarah ke rumah mereka dan kembali bertugas sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga. Sehingga kekuasaan akan kembali berada di tangannya.

Di belakang Amara, Amar selalu membuat banyak sekali masalah yang ditimpakan kepada sang istri. Sehingga memicu reaksi para pemegang saham dan juga dewan direksi untuk menjatuhkan Amara dari jabatannya. Tapi Amara adalah seorang wanita yang sangat kuat dan tegar. Amara mengetahui semua gerak langkah suaminya yang sedang mencari masalah dengan dirinya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***