Bunga menolak permintaan Mark untuk keluar dari perusahaan Haikal. Karena letak apartemen mereka berdekatan. Sehingga memungkinkan untuk Haikal antar jemput Bunga setiap hari.
Mark yang merasa cemburu dengan kedekatan mereka berdua melampiaskan segalanya pada Bunga. Malam itu, Mark sengaja melakukan KDRT kepada Bunga, sehingga Bunga tidak bisa berangkat bekerja karena badannya yang lebam-lebam akibat Mark yang menggila karena cemburu.
"Kau binatang!" ucap Bunga yang merasa kesakitan di sekujur tubuhnya.
Mark hanya tersenyum miring mendengar apa yang dikatakan oleh Bunga. Alih-alih merasa marah, Mark malah merasa bangga karena dia sudah memupuk rasa kebencian di hati Bunga.
Mark hanya sedang menipu dirinya sendiri. Dia merasa senang kalau Bunga membenci dirinya. Maka dengan itu, kelak kalau Intan bangun, dia bisa mengelak kepada sang kekasih yang dia cintai semua waktu dan kebersamaan dirinya dengan Bunga.
Otak udang Mark benar-benar tidak bisa berpikir dengan jernih. Mark hanya ingin membuat Intan bahagia karena dia sudah menghancurkan kehidupan Bunga yang di kira oleh Mark sebagai wanita yang selalu menyakiti Intan ketika Intan masih sehat dan hidup dengan baik.
Mark malam itu memilih untuk pergi ke rumah sakit dan tinggal di sana. Mark sadar bahwa ada yang salah dengan dirinya sekarang yang sangat sulit untuk berpisah dengan Bunga.
Melihat Mark yang pergi meninggalkannya pada tengah malam seperti itu membuat Bunga sakit hati dan terhiris perasaannya.
Bunga merutuke kebodohan dirinya sendiri yang selalu membiarkan Mark untuk selalu melakukan apapun terhadap dirinya.
"Dasar bodoh!! Bunga!! Mau berapa lama kau harus terkurung dalam kehidupan masa lalu, huh? Mark yang sekarang bukanlah laki-laki yang sama yang dulu pernah membuatmu jatuh cinta. Dia sekarang hanyalah binatang buas yang selalu haus dengan darahmu. Karena pengaruh sosok Intan di dalam hidupnya. Mark yang sekarang bukan Mark yang dulu. Bangkit Bunga! Lawan dia!! Lama-lama kau akan mati gara-gara perbuatan binatang itu! Hiks hiks!" Bunga terus bermonolog dengan dirinya sendiri yang sedang kesakitan.
Mark selalu kesetanan setiap kali merasa cemburu melihat Bunga yang selalu diantar jemput oleh Haikal ke tempat kerjanya.
Karena merasa lelah dan sakit, Bunga malam itu tidur di kamarnya. Dia tidak memperbolehkan Mark yang malam itu tidak pulang karena menginap di Rumah Sakit bersama Intan.
Mark yang merasakan bahwa hatinya semakin terusik dengan keberadaan Bunga yang semakin akrab dan dekat dengan Haikal. Saingan bisnis yang selama ini selalu menjaga rivalnya di setiap kesempatan.
Mark benar-benar tidak mengerti dengan dirinya sendiri yang semakin hari semakin terperosok masuk dalam pesona seorang Bunga yang amat kuat. Mark benar-benar sangat frustasi dengan hal itu yang sulit sekali dia kendalikan.
"Sayang, cepatlah bangun! Kenapa kau lama sekali, huh? Aku sangat merindukanmu! Kamu tidur sudah terlalu lama apakah tidak rindu denganku?" tanya Mark dengan air mata yang menetes di kelopak matanya yang sembab.
Mark terus menggenggam telapak tangan intan dan menangis di sisinya. Mark terlihat sedang kembali mengingat masa lalunya. Ketika dirinya pertama kali bertemu dengan wanita yang dipikir adalah Intan.
"Aneh sekali! Kenapa setiap kali aku menatap Bunga, kenapa perasaan itu seperti sama saat aku menatap gadis yang 10 tahun lalu bertemu denganku? Sayang, bukankah gadis itu adalah kamu? Lalu kenapa perasaan itu malah selalu hadir saat aku bersama Bunga? Aneh sekali! Sayang, cepatlah bangun dan jelaskan ini semua padaku! Aku sangat bingung sekali!" Mark terus bermonolog dengan dirimu sendiri dan mengajak bicara Intan.
Mark sadar bahwa ada kesalahan di dalam dirinya sendiri setiap kali dia bersama dengan Bunga. Mark sadar sekali bahwa dirinya selalu sulit untuk mengontrol dirinya sendiri setiap kali berhadapan dengan Bunga.
"Siapa dirimu sebenarnya Bunga? Kenapa aku merasa begitu familiar dengau? Wangi tubuhmu dan yatapan matamu terasa begitu menyentuh hatiku. Kenapa aku merasa begitu tidak asing dengan semua itu?" Mark lalu mengambil ponselnya.
Mark menatap foto seorang gadis berusia 15 tahun yang selama ini selalu dia cintai. Mark terlihat menyamakan wajah gadis itu dengan wajah Intan yang entah kenapa dilihat dari segala sisi pun tidak ada yang mirip sama sekali dengan foto itu.
"Kenapa ini aneh sekali?? Kenapa wajah gadis ini jauh lebih mirip seperti Bunga?" batin Mark tanpa dia sadari. Hal itu benar-benar membuat Mark semakin frustasi saja rasanya.
Mark kemudian menghubungi anak buahnya dan meminta mereka untuk menyelidiki masalah itu yang benar-benar telah merusak moodnya.
"Tolong selidiki seorang gadis yang pernah aku selamatkan 10 tahun lalu dari penculikan para preman. Aku akan mengirimkan fotonya kepada kalian. Selediki semuanya dengan jelas!" perintah Mark kepada anak buahnya yang langsung bergerak untuk bisa memuaskan majikan mereka.
Setelah memberikan perintah itu, terlihat Mark yang pergi dan meninggalkan ruangan Intan. Mark memilih untuk tidur di dalam ruangannya yang ada di rumah sakit.
Mark sudah melimpahkan semua pekerjaannya malam ini kepada asistennya. Jadi Mark bisa beristirahat tanpa harus diganggu dengan jadwal operasi ataupun meriksa pasien.
Mark semalaman merasa gelisah dengan tatapan Bunga setiap kali melihatnya. "Gadis, apa kamu memang Intan? Tapi, Kenapa perasaanku selalu berbeda setiap kali berhadapan dengan Intan dan Bunga? Entahlah!! Aku merasa kalau Intan seperti bukan gadis yang aku temui 10 tahun yang lalu. Mereka memiliki aura yang berbeda. Sulit sekali untuk aku bisa menjelaskan semua itu." Mark mengacak rambutnya karena benar-benar merasa pusing sekali dengan masalah itu yang semakin membuat kepalanya pening 7 keliling.
Apalagi Intan yang sudah hampir setengah tahun lamanya tidak juga mau sadar dari komanya. Hati Mark semakin gundah dengan masalah itu.
Mark akhirnya tertidur dengan rasa penasaran di hatinya. Mark tahu bahwa ada yang salah dengan semua yang saat ini ada di dalam pikirannya.
Akan tetapi Mark juga tidak mau bertindak sembrono ataupun gegabah. Dia harus menyelidiki semuanya dengan pasti dan dengan jelas.
"Aku pasti bisa menemukan penjelasan atas semua perasaan aneh ini ketika berhadapan dengan Bunga. Aku pasti bisa mendapatkan kebenaran atas segalanya! Aku harus segera mendapatkan buktinya dan mengakhiri kebingungan yang memuakkan ini. Aku benar-benar sudah tidak tahan dengan perasaan yang tidak menentu ini!" Mark lalu memeja makan matanya dan berusaha untuk bisa tidur dan melupakan tentang Bunga Adelia yang akhir-akhir ini selalu saja mengganggu pikirannya.
Kebersamaan Bunga dengan Haikal benar-benar telah mengganggu kedamaian hidup seorang Mark Antonio. Mark seakan sedang di tantang oleh wanita yang selama ini selalu mengalah dan menangis disampainya dengan pembangkangan yang di lakukan oleh Bunga yang menolak untuk keluar dari pekerjaannya sebagai asisten Haikal yang selamanya akan menjadi musuh bebuyutan untuk Mark Antonio yang tidak suka di bantah oleh siapapun juga dalam hidupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Tasya
aku tunggu penyesalanmu mark walau kau juga korban penipuan
2023-07-28
1
kinoy
otw nyesel deh bt km mark
2023-07-28
0