"Kita akan lihat, siapa yang akan merasa hidup di neraka. Aku atau kamu," ucap Bunga dengan suara bergetar. Mark terlihat melotot dan kemudian memilih untuk tidur daripada melayani Bunga yang dia anggap gila dan tidak waras karena mau melawan kekuasaannya sebagai seorang suami.
Dengan langkah yang terseok dan kesedihan yang mendalam di hatinya, Bunga langsung masuk ke dalam kamar mandi dan berendam di sana selama semalaman. Bunga melakukan itu semua untuk membersihkan tubuhnya yang dia rasakan begitu hina karena sudah diinjak-injak dan dicabik-cabik oleh Mark, yang tidak pernah menganggapnya sebagai istri yang layak untuk diberikan kehormatan dan juga cinta kasih oleh suaminya sendiri.
"Kuatkan aku, ya Allah!! Demi nama baik dan perusahaan keluargaku, aku mohon! Kuatkan aku!" Bunga menangis sepanjang malam di dalam kamar mandi. Sampai tanpa sadar dia tertidur di sana.
Mark bangun dan dia kesal sekali saat dia tidak mendapatkan keberadaan Bunga di sampingnya. "Di mana si itik buruk rupa itu?? Pagi-pagi buta sudah bikin aku pusing kepala!" unpat Mark karene kesal bukan kepalang.
Mark kemudian masuk ke kamar mandi yang tadi malam lupa dikunci oleh Bunga karena terburu-buru dan tidak fokus.
Mata Mark terbelalak ketika melihat Bunga yang berendam dan memejamkan matanya di bathtub. Mark mengira kalau Bunga bunuh diri karena perbuatan dirinya yang sudah memperkosa Bunga semalam suntuk.
Dengan panik, Mark memeriksa keadaan Bunga. Mark merasa legah ketika melihat Bunga ternyata masih bernafas. "Syukurlah!! Aku bisa di marahi Papa dan Mamaku kalau dia mati pada malam pernikahan kami. Ya ampun!! Kenapa kau tidur di sini?? Eh, bangun!! Dasar itik buruk rupa!! Bangun kau!! Berani-beraninya Kau membuat aku khawatir seperti ini!" Kesal sekali rasa hati Mark saat itu.
Bunga merasa terkejut sekali ketika tubuhnya digoncangkan oleh Mark dengan kencang. "Kenapa masih pagi kau sudah berteriak seperti petasan banting?" tanya Bunga yang merasa sangat kesal untuk beberapa saat bunga lupa tentang statusnya sebagai istri di rumah itu.
"Petasan banting?? Lancang!!" Bunga terbelalak ketika dia melihat yang semakin marah padanya.
Bunga meraih handuk yang dia letakan tidak jauh dari bathtub. Melihat Bunga yang polos, entah kenapa Mark kesulitan menelan salivanya sendiri. Jiwa kelelakiannya memberontak. Mark malah langsung menerkam Bunga dan memaksa wanita itu untuk melayani dirinya di bathtub.
Bunga sampai tidak bisa berkata-kata dengan kelakuan suaminya yang benar-benar di luar nalar. 'Dasar pria aneh!! Dia terus menghinaku, tetapi apa yang sedang dia lakukan ini? Semalam sampe shubuh dia tidak mau melepaskan aku, sekarang baru juga bangun sudah melampiaskan hasratnya lagi padaku. Kalau begitu, dia sebenarnya membenciku ataukah tergila-gila padaku?' monolog Bunga yang merasa benar-benar tidak mengerti dengan Mark yang berperilaku sangat abstrak.
Setelah puas, Mark langsung mencampakkan Bunga begitu saja seperti kain kotor yang sudah tak berguna. Hati Bunga tersakiti gegara hal itu.
"Pergi kau! Jangan ganggu lagi! Karena aku harus segera berangkat ke kantor pagi-pagi. Oh ya siapkan barang-barangmu kita akan tinggal di apartemenku!" Bunga terlihat lemas mendengar apa ini katakan Mark. Kalau di apartemen maka Mark akan selalu berbuat sesuatu yang akan menyakiti dirinya.
"Kalau kami tinggal di sini kami tidak merasa leluasa dalam melakukan sesuatu. Apakah Papa tidak mau segera punya cucu?" tanya Mark dengan senyum devil yang bagi Bunga terlihat begitu menyeramkan dan menakutkan.
Mereka pun kemudian pindah ke apartemen. Walaupun kedua orang tua Mark sempat menolak keinginan Mark. Tetapi dia berhasil meyakinkan kedua orang tuanya tentang keinginan untuk hidup mandiri dan segera memberikan cucu pada mereka.
"Aku tidak akan pernah membiarkanmu hidup bahagia selama menjadi istriku!" ucapan Mark selalu terngiang di telinga Bunga. Dia benar-benar merasa menderita sekali di apartemen itu.
"Kenapa Mark melakukan ini padaku? Apakah dia ingin membunuhku secara perlahan?" Bunga yang terlihat kelelahan setelah membereskan barang-barang mereka setelah pindahan ke sana.
Hingga jam 6 sore, Mark masih juga belum datang sementara saat ini Bunga sudah mulai kelaparan. Mark membatasi semua gerak geriknya. Mark mengurung Bunga di sana tanpa apapun yang bisa dia makan. Bunga sampai kelaparan sepanjang hari.
Setiap malam Mark selalu pulang mabuk dan membawa seorang wanita ke dalam rumah mereka hanya untuk menyakiti hati Bunga.
Mark juga kerap memberikan siksaan lahir bathin pada Bunga. KDRT kerap diterima oleh Bunga dari suaminya yang jahat itu, ketika dia berani protes kepada Mark soal perbuatannya yang suka membawa perempuan malam yang berbeda.
"Apa kau tidak takut terkena penyakit kelamin? Ya ampun!! Berhati-hatilah dengan gaya hidupmu yang tidak sehat itu!" nasehat Bunga pada Mark akan tetapi Mark malah menghadiahkan pukulan bertubi-tubi kepadanya sehingga membuat bunga merias kesakitan.
"Sungguh berani wanita jelek sepertimu menasehati aku! Kau urus saja hidupmu sendiri karena aku tidak peduli sama sekali denganmu!" ucap Mark yang kemudian masuk ke dalam kamar bersama dengan wanita yang malam ini dia bawa setelah pulang dari kantornya.
Mark memang sengaja melakukan itu untuk menyakiti hati Bunga dan memiliki kesempatan untuk melakukan KDRT ketika Bunga melawan dirinya yang pasti akan kesal dan marah.
"Seandainya keluargaku tidak tercekik oleh hutang terhadap perusahaan Ayahnya, aku bisa memastikan diriku membunuhnya dalam satu kali cekikan!" geram Bunga dalam ketidakberdayaannya.
"Cepat kau suruh keluar wanita itu dari kamar kita! Aku tidak suka dia berada di sini!" akan tetapi bukannya dituruti keinginannya Mark malah semakin menggila dan seakan kerasukan setan, dia memukuli Bunga dengan brutal. Wanita yang datang bersama dengan Mark, dia malah tersenyum bahagia. Saat dia melihat kejadian yang tidak berperikemanusiaan seperti itu terhadap Bunga. "Rasain! Menjadi istri yang tidak diinginkan oleh suaminya itu sangat tidak menyenangkan!" ucap wanita itu sambil meludahi tubuh Bunga yang tergeletak di lantai dan babak belur karena dihajar habis-habisan oleh Mark yang menggila dan kehilangan akal sehatnya.
Bunga hampir pingsan. Setelah dia disiksa oleh Mark saat dirinya menyuruh Mark untuk mengusir wanita yang dibawa olehnya ke kamar mereka.
Mark selalu menyakiti Bunga. Tetapi Bunga selalu ingat sosok Mark yang pernah dia temui 10 tahun yang lalu yang merupakan orang yang telah membantunya. Di saat dia diculik oleh seseorang dan hampir di perkosa.
Dengan ingatan masa lalu itu yang membuat Bunga tetap bertahan dan kuat. Bunga setiap malam selalu berdoa untuk keinsafan Mark dan bisa menerima kehadirannya sebagai istri sah di rumah itu. Bunga berharap suatu saat Mark akan membuang perasaan cintanya kepada intan dan mulai menjalani pernikahan mereka secara normal.
" Tuhan aku tidak meminta banyak kepadamu! Aku hanya mau suamiku menjadi orang yang pertama kali aku kenal!" doa Bunga di seperempat malam dengan air mata yang menetes di kelopak matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
dewidewie
Ya Alloh sabar sekali kamu bunga , tapi kami tunggu bucinnya Mark Thor, pasti itu nanti bucinnya gak ketulungan😄
2023-07-16
2
kinoy
c mark sbnrnya manusia apa binatang sih..
2023-07-15
1