Bab 15

Mark kebingungan saat dia bangun tidak menemukan Intan di sebelahnya. Tadi malam, setelah acara resepsi pernikahan selesai. Intan sengaja memasukkan obat tidur ke dalam minuman Mark sehingga dia tidur begitu lelap.

Intan menyelina pergi untuk menemui kekasihnya yang sudah menunggunya di apartemen yang biasa mereka gunakan untuk berbuat zina.

"Kemana Intan? Aih, Kenapa Kepalaku pusing sekali, ada apa denganku tadi malam?" Mark seperti kembali mengingat apa yang terjadi tadi malam.

"Aku Langsung tertidur setelah meminum air putih yang di berikan oleh Intan. Ada apa sebenarnya ini?" Mark berusaha mengingat segalanya Tetapi semuanya blank dan tidak ada yang dia ingat.

Intan mulai kembali merajut cintanya bersama pemilik dari agensi tempat dia bernaung. Rupanya, pengalaman di masa lalu yang sudah membuat dia, dan kecelakaan dan koma tidak membuat Intan jera.

Intan mulai merencanakan pembalasan dendam kepada istri sah dari selingkuhannya dan tidak memperdulikan perasaan Mark sama sekali.

"Sayang, kamu sudah bangun?" tanya Amar yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Intan yang masih terbaring lemas di ranjang setelah pergulatan panas mereka tadi malam, hanya bisa memicingkan matanya karena silau dengan sinar matahari yang masuk melalui celah jendela.

"Aku lelah sayang, Apa aku boleh tidur beberapa saat lagi? Badanku pegal semua!" rengek Intan dengan manja masih memejamkan matanya.

Intan sengaja melakukan itu untuk membuat Amar tetap berada di apartemen itu dan tidak pergi meninggalkannya. Intan santat hapal dengan kebiasaan kekasihnya yang selalu pulang sebelum jam 6 pagi. Itu di lakukan oleh Amar agar istrinya tidak mengetahui kalau dia pergi keluar tadi malam.

Jadi nanti Amar akan berpura-pura masih berada di atas ranjang bersama istrinya. Acting bangun tidur dan menipu sang istri dengan begitu lihai.

Tetapi Amar rupanya tidak mengetahui kalau Amara bukanlah seorang wanita yang bodoh sehingga tidak pernah mengetahui kebusukan suaminya di luar.

Amara adalah seorang wanita yang sangat cerdas dan pintar dia selalu menempatkan orang-orang kepercayaan untuk selalu mengawasi gerak-gerik suaminya dimanapun dia berada.

Status dan kekuasaan Amara sebagai pewaris seorang konglomerat ibukota. Tentu saja tidak membuat Amara membatasi semua gerak-geriknya.

Amara selama ini hanya diam dan berpura-pura tidak tahu tetapi di belakang Amar dia melakukan banyak hal untuk menjegal karir Intan tanpa mereka sadari.

Satu tahun lalu, Amara juga yang sudah memerintahkan anak buahnya untuk membunuh Intan. Tapi Intan yang masih beruntung sehingga masih selamat hingga hari ini.

Amara sudah mengetahui tentang Intan yang sekarang sudah siuman dan akan menikah dengan Mark. Sejak kemarin Amara sudah menaruh orang-orang kepercayaannya untuk mengawasi dua orang itu.

Saat ini Amara sudah berada di depan pintu apartemen dan bersiap untuk masuk ke dalam sana.

"Kamu yakin kalau Tuan dan artis pelacur itu ada di dalam sini?" tanya Amara kepada anak buahnya yang selalu mengawasi Amar 24 jam.

"Bener Nyonya! sampai saat ini mereka belum juga keluar dari apartemen." Amara mengibaskan tangannya dan menyuruh orang itu untuk pergi dari sana.

Amara kemudian langsung memasukkan password apartemen itu dan membuka pintunya dengan begitu santai.

Hati Amara saat ini benar-benar berkecamuk dan gemetar. Dia benar-benar tidak pernah membayangkan bahwa dia akan sampai pada hari ini di mana dirinya akan melihat perselingkuhan suaminya dengan Intan.

Terdengar sayup-sayup suara erangan penuh kenikmatan di dalam kamar sana. Rupanya Amar dan Intan kembali mengulang pergulatan panas mereka setelah Intan bangun.

Amar yang memang merindukan tubuh Intan setelah setahun lamanya tidak pernah bertemu dan menyentuh Intan. Dia masih penasaran. Amar benar-benar ingin mengecap kebahagiaan bersama Intan selama seharian di sana.

"Sayang, sejak dulu kau memang selalu hebat dalam melayani. Hanya kau yang membuat aku selalu ketagihan. Tidak sia-sia aku memberikan begitu banyak fasilitas untuk membahagiakanmu. Kau memang the best, Intan. Bahkan istriku tak pernah bisa membuat aku melakukan lebih dari sekali. Sejak semalam kita sudah melakukannya. Tapi aku tidak pernah merasa bosan. Kau menang terbaik, Intan!" Hati Amara benar-benar merasa terhiris mendengarkan semua pembicaraan suaminya.

Amara berusaha untuk menguatkan hati dan jiwanya ketika dia mendorong pintu kamar dan melihat suaminya sedang berada di atas tubuh Intan yang sudah terlihat begitu kepayahan karena semalam suntuk terus dihajar oleh Amar.

Intan memang termasuk hyper$ex jadi dia tidak terlalu memperdulikan kelakuan Amar yang selalu melakukan itu terhadap dirinya. Mereka berdua sama-sama menikmati aktivitas haram itu.

Amar begitu terkejut ketika melihat kehadiran Amara di dalam kamar itu. "Sayang?? Kau?? Bagaimana bisa kau ada di sini?" Amar yang terkejut langsung meninggalkan Intan yang tentu saja merasa kecewa dengan hal itu.

Amara melangkahkan kakinya yang terasa begitu lemas dan gontai. Hampir saja Amara terjatuh ke lantai. Kalau tidak langsung di topang oleh Amar, Dia pasti sudah terjerembab ke lantai.

"Kau jahat sekali, Mas!! Apa salahku sehingga kau begitu tega melakukan semua ini padaku? Apa, Mas?" Amara memukuli tubuh Amar yang polos di depannya.

"Sayang, kau Jangan berpikir yang salah. Aku, aku hanya sedang mengetest Intan saja. Kau tahu bukan?? Kalau dia adalah artis kita? Sebentar lagi dia akan membintangi film baru. Jadi aku hanya melakukan sedikit casting saja dengan dia. Untuk menguji kemampuan aktingnya di atas ranjang. Sayang, kami tidak benar-benar melakukan hal itu itu semua hanyalah akting saja. Percaya sama aku, sayang!" Amar terus berusaha untuk membujuk Amara agar mau percaya dengan omongannya.

Amara yang benar-benar marah kepada suaminya langsung memukulnya dengan keras. "Apa Kau pikir aku adalah wanita bodoh yang tidak bisa membedakan mana casting dan mana kenyataan? Kamu terlalu menganggap enteng diriku Mas! Kau berpikir bahwa aku adalah wanita bodoh bukan yang bisa kau bodoh-bodohi selama bertahun-tahun lamanya!" Amara menatap tajam kepada Amar yang tentu saja terkejut mendengarnya.

Amara benar-benar terluka hatinya melihat semua yang ada di depannya. Sementara Intan yang tubuhnya saat ini masih lemah dan pegal-pegal gara-gara perbuatan Amar yang maniak $ex, Intan hanya bisa menyandarkan tubuhnya di dasbor ranjang dan menonton semua itu dengan diam.

Intan tidak mau mengatakan apapun karena dia tidak ingin terjadi hal yang buruk terhadap dirinya.

Intan bukanlah wanita yang bodoh yang tidak mengetahui status dan juga identitas Amara. Semua yang dimiliki oleh Amar adalah fasilitas yang diberikan oleh Amara sebagai seorang pewaris konglomerat yang menguasai bidang perfilman di Indonesia. Tanpa Amara, Amar bukan apa-apa.

"Kau!! Kenapa masih di situ juga? Kau cepat pergi dari apartemen ini!" Amar mengusir Intan untuk segera keluar dari apartemen itu.

Terpopuler

Comments

Lilik Utami

Lilik Utami

gak tau malu intan padahal sudah menikah dengan mark malah tidur sama bos agensinya

2023-08-17

0

kinoy

kinoy

sinting c intan..cocok dgj c mark yg dungu

2023-08-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!