Bab 5

Mark, mulai tidak nyaman melihat bunga yang sekarang berpenampilan cantik dan seksi setiap kali pergi ke rumah sakit.

"Kau! Kenapa harus penampilan seperti itu? Padahal kan hanya untuk pergi ke rumah sakit. Siapa yang sedang kau coba untuk kau goda dengan penampilanmu yang murahan itu?" tanya Mark yang entah kenapa merasa tidak nyaman dengan itu semua.

Bunga berusaha menulikan pendengarannya. Bagaimana pun juga dia sudah lelah selalu di hina dan disakiti oleh Mark.

"Kamu kan selalu menghinaku sebagai orang jelek dan cupu. Lalu kenapa kau marah-marah ketika aku melakukan perubahan penampilan seperti ini? Apa kau takut, kalau aku akan menemukan laki-laki lain dan di jatuh cinta kepadanya?" tanya Bunga yang berusaha untuk menatap tajam kepada Mark yang sangat marah dan kesal ketika mendengar ucapan Bunga yang sekarang sudah mulai berani menjawab semua ucapannya.

' Ada apa sebenarnya dengan gadis cupu ini? Kenapa sekarang dia malah melakukan perubahan seperti ini? Benar-benar menjengkelkan sekali!' Mark benar-benar tidak nyaman dengan perubahan yang ditunjukkan oleh Bunga.

Mark mendekat ke arah Bunga yang hari ini terlihat begitu cantik. Jujur saja!! Mark seakan merasakan sebuah dejavu. Seakan familiar dengan wajah Bunga yang sekarang sudah kembali melakukan perawatan seperti dulu.

Mark heran, kenapa dirinya seakan sulit sekali untuk mengalihkan pandangannya dari wajah Bunga yang sekarang sudah semakin cantik.

"Kau mau apa?" tanya Bunga yang mulai gugup melihat pandangan Mark yang seakan hendak melahapnya hidup-hidup.

Mark meringis, menampilkan senyum smirk yang terlihat begitu menakutkan bagi Bunga.

"Menjauh dariku! Aku harus segera ke rumah sakit sekarang. Apa kau mau kalau kekasihmu itu kegerahan dan kepanasan karena belum aku bersihkan tubuhnya?" tanya Bunga dengan suara gemetar dan ketakutan.

Bunga tidak mau dirinya diintimidasi oleh Mark yang selalu saja sukses membuat hatinya kebat-kebut.

Bunga merutuki kebodohannya sendiri yang selalu saja tidak mampu untuk membenci Mark, walaupun suami durhakanya itu selalu membuat dia sedih.

"Aku akan meminta kepada suster untuk melakukan semua tugasmu di rumah sakit untuk hari ini. Jadi sebaiknya kau diam saja di rumah! Karena aku tidak suka melihatmu berkeliaran seperti itu!" Bunga melotot sempurna mendengar apa yang dikatakan oleh Mark yang tidak dia duga sebelumnya.

Bunga memberontak dan berusaha melepaskan diri dari kuasa suami kejamnya. "Kamu aneh sekali!! Selama ini kamu selalu menghinaku, jelek dan cupu. Tapi kenapa ketika aku melakukan perubahan seperti ini kau malah mengekang aku untuk keluar rumah?" tanya Bunga yang merasa tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Mark kepadanya.

Mark menekan Bunga dan terus mengintimidasinya agar Bunga tidak berani kepadanya.

"Kau sekarang semakin lancang! Sudah berani terus menjawab perkataanku. Apa kau pikir kau menjadi hebat setelah kau berdandan seperti ini, huh? Bagiku kau tetaplah itik rupa yang tidak berharga! Paham?" hati Bunga benar-benar merasa sakit hati dengan semua ucapan suaminya.

Bunga berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis. Hatinya saat ini meronta dan ingin segera menjauh dari Mark.

"Lepaskan aku!! Dan jangan coba-coba untuk menyakitiku lagi! Aku tidak sudi menjadi bagian dari kegilaan kamu!" Mark terkesiap mendengar apa yang dikatakan oleh Bunga yang begitu berani membentaknya.

Mark yang terlihat murka kepada Bunga, dia memegang rahang Bunga dengan keras. Bunga meringis kesakitan karena perbuatan Mark yang jahat kepadanya.

"Ini masih pagi apakah kau mau melakukan KDRT padaku? Apa kau tidak takut ke aku melaporkanmu ke Komnas HAM dan perlindungan perempuan?" tanya Bunga yang mulai kesal kepada Mark.

Sungguh! Setelah dinasehati oleh sahabatnya, Bunga sudah bertekad bahwa dia akan berjuang untuk mempertahankan kehormatan dan martabatnya sebagai seorang istri di mata Mark.

Bunga tidak akan membiarkan dirinya dipukuli atau disikati lagi oleh suami sampahnya yang lebih mencintai kekasihnya daripada istrinya sendiri.

"Lepaskan aku atau aku akan memberitahukan kekasihmu dengan semua yang kau lakukan padaku di atas ranjang. Bagaimana menggebunya hasrat dan birahi kami, saat menggauliku. Kita akan lihat, apa yang akan dipikirkan oleh Intan saat mengetahui semua itu!" Mark terlihat begitu murka mendengar ancaman yang berani dikatakan oleh Bunga kepada dirinya. Mark menghempaskan tubuh Bunga sampai terjerembab ke lantai.

"Kau pikir kau siapa, hah? Berani-beraninya kau mengancamku! Apa kau sudah bosan hidup? Kita akan lihat, apa yang bisa kau lakukan ketika aku menghancurkan perusahaan ayahmu! Apakah kau masih bisa mengatakan hal-hal seperti itu lagi kepadaku?" tubuh Bunga gemetar melihat mata yang Mark yang melotot kepadanya dengan penuh amarah dan kebencian.

Sampai saat ini Bunga tidak mengerti kenapa Mark begitu membencinya. Padahal dia ingat, 10 tahun yang lalu, Mark adalah pemuda yang baik dan selalu memperlakukan dia dengan sopan.

Entah kenapa, sejak pertemuan mereka kembali 5 tahun yang lalu. Mark berubah menjadi pribadi yang begitu temperamental dan selalu menatap dia dengan penuh kebencian dan amarah.

Bunga sampai saat ini tidak tahu kelakuan Intan yang telah menyamar menjadi dirinya dan selalu menceritakan keburukan tentang Bunga terhadap Intan. Sehingga membuat pemuda itu membenci Bunga sampai ke tulang rusuk.

Bunga sebenarnya ingin menangis. Sejak tadi air matanya berusaha untuk menerobos keluar, namun Bunga mengingat nasehat Melisa untuk selalu tegar dan kuat jangan sampai dikalahkan oleh suami sampahnya yang tidak pernah menghargai dirinya sebagai seorang istri.

"Cepat kau masuk ke dalam kamarmu! Satu langkah kau berani keluar dari sana, akan aku yakinkan padamu, saham keluargamu akan aku rebut semuanya!! Akan ku hancurkan keluargamu hingga berkeping-keping!" Mark seperti yang sudah kehilangan akal. Bunga terlihat gemetar dan ketakutan. Tetapi dia yakin bahwa Mark tidak mungkin melakukan itu.

"Kalau Kau benar melakukan itu. Apa kau tidak takut ketika Intan bangun, mengetahui semua yang kau lakukan terhadap keluarganya. Apa kau tidak takut ditinggalkan kekasihmu itu?" Mark wajahnya pucat seketika. Ketika dia diingatkan tentang Intan yang saat ini masih koma di rumah sakit.

Bunga sangat tahu kelemahan Mark yang tidak akan pernah bisa membiarkan dirinya dibenci oleh Intan. Wanita yang sangat dia cintai. Mark tidak tahu kecurangan semacam apa yang telah dilakukan Intan di belakangnya.

Satu yang lasti Mark tidak mau kalau sampai Intan membencinya suatu saat nanti. Mark pun seketika mundur dan menjauh dari Bunga.

Bunga merasa lega melihat Mark yang akhirnya meninggalkan dia sendirian dan tidak menekannya lagi. Mark memilih untuk meninggalkan Bunga dan pergi ke kantor.

Sepanjang perjalanan hati Mark berkecamuk luar biasa. Entah kenapa jantung Mark berdebar sangat kencang ketika dia bertatapan secara langsung dengan mata Bunga yang terasa tidak asing untuknya.

Terpopuler

Comments

Tasya

Tasya

selidiikilah mark sebelum kamu menyesal

2023-07-20

1

kinoy

kinoy

mark jgn kelamaan oon y yah..tar nyesel ampe ke ubun2 br tau rasa loh

2023-07-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!