Intan akhirnya diceraikan oleh Mark. Intan tidak terima dengan kenyataan itu. Intan juga ditinggalkan oleh selingkuhannya yang sudah diancam oleh istri sahnya akan dicabut semua fasilitas yang ternyata milik sang istri yang merupakan pewaris dari keluarga konglomerat.
Intan merasa frustasi karena ditinggalkan oleh dua orang yang penting dalam hidupnya.
Intan yang tidak biasa hidup tanpa lelaki dalam hari-harinya dia mulai melancarkan aksinya untuk kembali merayu Mark.
Intan sangat yakin kalau dirinya akan bisa menarik hati Mark lagi. Mengingat Mark selama ini selalu mengikuti semua yang dia inginkan.
Siang itu, Intan sengaja datang ke tempat kerja Mark. Mark yang sedang lelah setelah menjalani operasi hampir 8 jam lamanya, dia terlihat sedang memejamkan matanya karena ingin beristirahat sejenak sebelum masuk kembali ke ruang operasi.
"Sayang, lihatlah!! Aku membawa makan siang kesukaanmu." Intan tiba-tiba saja sudah berada di hadapan Mark dengan membawa bekal makan siang yang dia beli di sebuah restoran langganannya.
Mark terlihat kesal dengan kedatangan Intan yang mengganggu jam istirahatnya yang hanya sebentar saja. Sejak Mark bercerai dengan Intan dia memang lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam pekerjaannya. Mark lebih senang menghabiskan kesepian dalam hidupnya dengan mengerahkan segala kemampuannya untuk orang yang membutuhkan keahliannya di bidang kedokteran.
Intan cukup terkejut melihat reaksi Mark yang seperti tidak suka dengan kedatangannya. Intan mulai dengan aksi merajut dan merayunya. Manja dan menggoda yang dulu amat di sukai oleh Mark. Entah kenapa sekarang malah membuat dia merasa mual luar biasa kepada Intan.
"Pergi dari ruanganku sebelum aku memanggil Security untuk mengusirmu!" Mark terlihat begitu murkah saat menghadapi Intan yang berlaga seperti wanita yang sedang dianiaya oleh suaminya.
Padahal mereka berdua sudah bercerai lebih dari satu bulan lamanya. Intan sampai saat ini masih belum menyerah untuk kembali menggaet Mark.
Intan bergelayut manja di bahu Mark, "Aku rindu sama kamu, Mark! Masa kamu nggak merindukan aku sih? Kamu lupa dengan cinta kita yang dulu begitu indah dan sangat membahagiakan?" tanya Intan dengan dibumbui mata berkaca-kaca.
Akan tetapi Mark sekarang sudah tidak peduli sama sekali dengan apapun yang dilakukan Intan. Karena hatinya yang benar-benar terluka dan merasa dikhianati.
"Pergi!" usir Mark sambil menarik tangan Intan untuk keluar dari ruangannya.
Dua orang security yang kebetulan sedang melintas di depan ruangan Mark langsung mendekatinya.
"Ada apa Tuan Mark?" tanya salah seorang diantara mereka ketika melihat wajah Mark yang berwarna merah karena marah.
Intan merasa benar-benar terluka hatinya melihat penolakan Mark yang begitu keras kepadanya.
"Kamu tega sekali, Mark! Padahal aku kemari dengan maksud baik hanya ingin mengajakmu makan siang bersama. Aku sengaja memasak makanan kesukaanmu dengan susah payah. Tapi kamu tidak menghargainya sama sekali. Hiks hiks! Kamu benar-benar sudah banyak berubah dan tidak peduli lagi denganku!" Mark tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan Intan.
Intan mengerutkan keningnya melihat reaksi mantan suaminya yang seperti sedang mengejek dirinya.
"Apa yang kau tertawakan? Apakah ada perkataanku yang lucu menurut kamu?" tanya Intan yang merasa sedikit tersinggung dengan kelakuan Mark.
Mark kemudian mengambil bekal makan siang yang tadi dibawa oleh Intan, yang masih ada di atas meja kerjanya. Mark mengeluarkan satu persatu makanan itu. Masih ada label asal makanan tersebut dipesan.
"Ini yang kamu maksud dengan memasak sendiri dengan susah payah?" tanya Mark sambil menunjuk label restoran yang biasa menjadi langganan Intan.
Intan merutuki kebodohannya sendiri yang lupa tidak membuang label restoran tempat dia memesan makanan itu. "Mark, bukankah yang penting niatku tulus untuk menyenangkanmu? Jangan melihat aku yang membeli makanan ini. Lihatlah usaha aku yang sampai rela mengantri untuk mendapatkan makanan kesukaanmu ini." Intan benar-benar tidak mau menyerah dengan usahanya.
Mark tertawa terbahak-bahak mendengar semua perkataan Intan yang terlalu mengada-ngada. restoran tempat Intan memesan makanan memang tergolong ramai sekali. Tetapi kalau melihat dari jenis makanan yang di bawa Intan, Ada kemungkinan Intan sudah memesannya dulu, jadi dia ke restoran tinggal ambil saja.
Intan tidak perlu repot untuk mengantri seperti yang dia katakan. Mark semakin mengenal Intan yang ternyata sangat culas dan memiliki hobi berbohong.
Mark selama ini telah dibutakan oleh cinta yang tidak masuk akal sehingga selalu mentolerir semua yang dilakukan oleh Intan atas dirinya.
"Tolong usir perempuan ini dari rumah sakit ini! Masukkan dia ke dalam blacklist pengunjung. Aku tidak mau dia datang lagi menggangguku di sini!" Perintah Mark pada security yang tentu saja langsung bergegas melakukan perintahnya.
Intan benar-benar tidak menyangka kalau Mark akan tega melakukan itu terhadap dirinya. Intan mengerah kalau mau masih bisa dia bodohi dengan kepolosan dan kenaifan yang selama ini selalu sukses untuk membuat Mark takluk kepadanya.
Intan terlihat marah sekali. Ketika dua security itu mulai menariknya untuk meninggalkan Rumah Sakit milik keluarganya Mark. Mark hanya menatap Intan yang terus saja memberontak dan tidak terima untuk diusir dari rumah sakit miliknya.
"Aku tidak akan pernah membiarkan perempuan itu mengguncang hatiku lagi. Aku akan menyelesaikan tugas-tugas yang sudah di schedule jauh-jauh hari. Setelah itu aku akan mengejar Bunga di luar negeri. Aku akan kembali rujuk dengannya!" monolog Mark dengan senyum cerah mengembang di bibirnya.
Mark sudah memerintahkan anak buahnya untuk terus mengawasi keberadaan Bunga. Mark sudah mau wanti-wanti kepada mereka untuk selalu melindungi Bunga.
Mark sudah memastikan kalau bunga tidak memiliki hubungan apapun dengan Haikal. Hubungan mereka murni hanya atasan dan bawahan saja.
Haikal memang sudah beberapa kali melamar Bunga, tetapi selalu di tolak karena Bunga yang masih ingin menikmati kesendiriannya sebagai seorang janda. Mark sangat bahagia karena Bunga hingga saat ini masih sendiri.
Bunga selalu membatasi pergaulannya dengan lawan jenis. Hal itulah yang membuat Mark sangat yakin kalau Bunga masih menyimpan cinta untuk dirinya hingga saat ini.
Setelah memakan-makan siang yang dibelikan oleh sekretarisnya, Mark kembali masuk ke ruangan operasi untuk melaksanakan tugasnya kembali.
Mark terlihat begitu semangat untuk segera menyelesaikan semua tugas-tugasnya di rumah sakit agar dia bisa segera mengajukan cuti dan terbang ke luar negeri di mana Bunga saat ini berada.
Mark sudah tidak memperdulikan gengsi ataupun rasa malu. Mark hanya ingin kembali merengkuh cinta yang pernah dia lewatkan di masa lalu karena kebodohan dirinya. Mark sudah sadar bahwa dirinya hanya mencintai Bunga dan akan berjuang untuk mendapatkan maaf dari Bunga. Mark sudah bertekad tidak akan menyerah untuk merengkuh Bunga kembali ke dalam hidupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
kalea rizuky
males ujung nya balikan jijik drh
2025-02-12
1
Tavia Dewi
intan,,,,jahat x jadi cewek
2023-10-08
1
Innara Maulida
dasar iblis tak tau malu...
2023-08-22
1