Bab 6

Bunga merasa kesal karena Mark mengurung dia di dalam kamar dan tidak mengizinkan dia untuk pergi. Untung saja pihak rumah sakit menghubungi Mark agar Bunga bisa datang ke rumah sakit.

Mark kemudian menghubungi Bunga dan mengizinkannya untuk pergi ke rumah sakit. Tetapi dengan catatan, Bunga tidak boleh berpenampilan seperti sekarang. Bunga harus kembali berpenampilan jelek dan cupu seperti dulu.

"Kau dengar, Bunga? Kalau kau masih berani berpenampilan cantik di luar sana, aku pasti akan memberikan hukuman untukmu. Hukuman yang akan kau sesali seumur hidup kamu! Kau boleh berpenampilan cantik seperti itu, kalau di rumah saja. Saat berhadapan denganku. Kau dengar tidak?" ancam Mark di ujung sana.

Bunga mengerjapkan matanya. Bunga merasa heran dengan keinginan Mark yang tidak mengijinkan dia untuk berpenampilan cantik. 'Dasar aneh memang!' batin Bunga kesal sekali.

"Kau aneh sekali! Apa sih yang kau inginkan, huh??Memang apa bedanya aku berpenampilan cantik dan jelek? Toh kau juga sama-sama tidak menyukai aku. Menyebalkan!" Protes Bunga sambil menutup telepon dari Mark.

Mark begitu kesal karena Bunga sangat berani menutup telepon darinya. "Awas saja!! Kalau dia berani berpenampilan seperti kemarin saat datang ke rumah sakit, akan aku buat dia berteriak-teriak semalam suntuk! Tidak akan aku biarkan untuk tidur barang 1 detik pun!" geram Mark yang mulai positif kepada Bunga tanpa dia sadari.

Walaupun kesadaran Mark mengatakan bahwa dia membenci Bunga, tetapi alam bawah sadarnya membimbing dia untuk selalu dekat dan menguasai Bunga. Mark sendiri merasa frustasi dengan dirinya.

"Ya Tuhan! Ada apa sebenarnya dengan diriku ini? Kenapa aku selalu tidak bisa mengendalikan diriku sendiri? Ketika berhadapan dengan gadis itu? Aish!! Kelihatannya aku sudah gila gara-gara dia!" Mark terus memukuli kepalanya sendiri dengan frustasi.

Mark merasa takut kalau hatinya akan dikendalikan oleh Bunga dan jatuh cinta kepada wanita yang seharusnya dia benci. "Intan bilang kepadaku, kalau Bunga itu wanita yang sangat licik dan selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan yang dia mau. Aku tidak boleh terjatuh dalam perangkap Bunga!! Aku harus bersikap tegas dan keras kepada Bunga agar dia tidak berani denganku!" Mark kemudian keluar dari ruangannya untuk melihat Bunga yang pasti sekarang sudah ada di dalam ruangan Intan.

Mark ingin memastikan dengan mata kepalanya sendiri. Bahwa Bunga menurut semua perkataannya.

Tetapi selama satu jam lebih, Mark tidak juga melihat batang hidung Bunga di ruangan Intan.

"Ke mana dia? Kenapa dia belum juga datang ke sini? Aishh!! Perempuan itu benar-benar sangat merepotkan dan sangat menjengkelkan." Mark melirik kepada Intan yang masih belum juga sadar dalam komanya.

Mark tidak mengerti selama beberapa hari ini perasaannya mulai berubah terhadap Intan. Entahlah! Dia merasa bahwa jantungnya tidak berdebar seperti dulu lagi, setiap kali bertemu dengan Intan. Tapi perasaan seperti itu telah berpindah kepada Bunga yang selalu membuat kepalanya pusing tujuh keliling dengan kelakuan Bunga yang seakan selalu memancing atensinya untuk memperhatikan dia.

***

Saat Bunga dalam perjalanan ke rumah sakit dengan mobil yang dia gunakan, Bunga melihat seorang pria yang sedang dikeroyok oleh beberapa orang preman yang tampaknya berniat ingin merampok laki-laki itu.

Bunga yang memiliki keahlian bela diri. Bunga pun akhirnya turun dari mobil dan berusaha membantu laki-laki yang sudah babak belur karena dihajar oleh 10 orang preman yang sangat menyeramkan.

"Weh!!! Kenapa kalian terus menghajar orang yang sudah tidak berdaya? Sini temui nenekmu kalau kalian memang pemberani!" tantang Bunga sambil berkacak pinggang di hadapan mereka.

Para preman itu pun kemudian menatap kepada Bunga yang sedang menatap mereka dengan tatapan merendahkan. Sementara laki-laki tampan yang babak belur itu sudah merasa gemetar melihat Bunga yang berbadan kecil mau melawan 10 orang preman yang berbadan besar sekali.

Mereka pun kemudian meninggalkan laki-laki yang sudah babak belur dan mendekat pada Bunga.

"Cantik!! Daripada kita bertarung di sini. Bagaimana kalau kita bertarung di atas ranjang saja?" tanya pemimpin preman itu, sambil terus meringis memperlihatkan gigi tongosnya yang menjijikan bagi Bunga yang merupakan penggila cogan.

"Mari, mari!! Datang ke sini kalau kalian memang menginginkannya. Nenekmu ini akan memberi hajaran kepada kalian." Bunga sudah bersiap-siap untuk menghajar mereka.

Mereka yang mengira kalau Bunga adalah gadis yang lemah, mereka kemudian mendekati Bunga. Mereka berniat untuk membawa Bunga bersama mereka ke markas mereka.

Tugas mereka untuk merampok eksekutif itu sudah selesai. Semua uang gaji karyawannya sudah berada di mobil mereka. Memukul dia sampai babak belur pun sudah selesai. Sekarang saatnya untuk mereka bersenang-senang dengan Bunga.

Setidaknya itulah yang berada di dalam pikiran mereka saat mulai mendekati Bunga yang tiba-tiba saja menyerang mereka tanpa ampun.

10 preman itu terlihat terkejut karena tidak menyangka kalau bunga ternyata adalah seorang Master taekwondo. Mereka hendak lari dengan uang yang sudah mereka rampok dari pemuda itu. Tetapi eksekutif itu mengatakan kepada Bunga untuk mengambil uang tersebut di mobil mereka.

"Tolong kau ambil uang gaji karyawanku yang sudah mereka rampok di dalam mobilnya. Aku mohon!" ucapnya dengan memelas.

Bunga kemudian mendekati mereka yang tadi sudah terkapar di lantai dan persiapan untuk kabur. " Di mana kau menyimpan uang yang sudah kau rampok dari dia? Cepat kasih kemari! Sebelum nenekmu ini membuat gigi kalian rontok semuanya!" ancam Bunga dengan wajah menyeramkan.

Preman itu akhirnya memberikan semua uang yang sudah dirampok kepada Bunga. "Kalau satu kali lagi aku melihat kalian melakukan kejahatan seperti ini, aku pasti akan memelintir kepala kalian!" ancam Bunga sambil mengarahkan kedua tangannya ke lehernya seperti hendak menggoroknya.

Mereka sudah ketakutan dengan ancaman Bunga. "Ampun!! Kami berjanji Kami tidak akan mengulangi lagi. Kami berjanji! Tolong lepaskan kami!" Ucap ketua preman itu yang tadi begitu jumawa kepada Bunga yang dia kira sebagai seorang wanita lemah.

Sejak mengalami penculikan, Bunga mulai belajar ilmu bela diri untuk bisa melindungi dirinya sendiri.

Selama ini Bunga menyembunyikan kemampuan bela dirinya dari semua orang untuk mengelabui mereka. Khususnya ibu tirinya yang jahat kepada dia.

Bunga juga tidak mau menonjolkan kemampuannya di hadapan Mark yang pasti akan selalu waspada kepadanya kalau tahu dia memiliki kemampuan bela diri. Bunga ingin menyelamatkan perusahaan ibunya yang saat ini berada di tangan ayah dan ibu tirinya.

Setelah para preman itu pergi. Bunga pun kemudian memberikan uang yang tadi diserahkan kembali oleh para preman kepadanya kepada pemiliknya.

"Terima kasih banyak atas bantuan kamu. Karena bantuanmu ini, karyawanku masih bisa mendapatkan gaji mereka untuk bulan ini. Terima kasih sekali lagi! Oh ya. Kalau kamu tidak keberatan jadilah asistenku. Aku membutuhkan seorang asisten yang hebat sepertimu yang bisa sekaligus berfungsi sebagai bodyguard ku!" ucapnya sambil tersenyum kepada Bunga yang tentu saja langsung menerima tawaran itu dengan hati senang.

Tentu saja Bunga merasa sangat bahagia sekali dengan hal itu. Bunga mulai meniti karirnya. Karena dia harus mempersiapkan masa depannya. Ketika suatu saat nanti Mark meninggalkannya demi Intan.

Terpopuler

Comments

Julia Wati

Julia Wati

lanjut double uo thor

2023-07-21

1

Tasya

Tasya

Hu kapanlah semua terbongkar

2023-07-21

0

kinoy

kinoy

sk dgn karakter bunga..jgn lemah..jgn mw dianiaya c mark edan..smg bobrok c intan cpt2 ketauan

2023-07-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!