Bab 18

Mark sangat marah sekali setelah mengetahui semua kenyataan yang selama ini disembunyikan oleh Intan darinya.

Mark juga mengetahui kalau ternyata peristiwa saat Intan mengalami kecelakaan fatal merupakan perbuatan dari istri sah selingkuhan istrinya yang nekat menggoda pria beristri hanya demi job dan popularitas yang ingin dia miliki.

"Segera tanda tangani surat perceraian kita dengan baik- baik. Itu pun kalau kau masih menginginkan tunjangan atas perceraian kita." suara Mark begitu datar sekali.

Mark tahu tidak akan begitu mudah untuk dirinya bisa mendapatkan persetujuan dari Intan untuk perceraian mereka bisa segera di urus ke pengadilan.

"Apa salahku Mark? Sehingga kamu melakukan ini padaku? Bukankah selama ini kita baik-baik saja?" tanya Intan yang saat ini sudah mencoba untuk akting di hadapan Mark.

Selama ini aktingnya selalu berhasil untuk mempengaruhi Mark. Tetapi saat ini Mark yang sedang begitu sakit hati tidak mempan sama sekali dengan akting buruk yang diperlihatkan oleh Intan di hadapannya. Akan tetapi sebaliknya, hal itu malah membuat Mark semakin muak kepada Intan.

Intan sudah kehabisan akal untuk bisa membujuk lelakinya agar tidak menceraikan dia.

"Cepat tanda tangani! Semakin Kau mempersulit perceraian kita maka akan semakin sedikit pula tunjangan yang akan kau terima nantinya!" ancam Mark pada Intan.

Mark sudah tahu tentang Intan yang materialistis dan hanya mengincar hartanya saja. Mark ingin segera melepaskan diri dari intan dan meraih kebahagiaannya sendiri bersama Bunga.

Mark sudah mendapatkan laporan dari anak buahnya tentang keberadaan Bunga saat ini. Mark akan segera mencari Bunga setelah perceraiannya bersama Intan di ketuk palu.

Mark tidak ingin memberikan cap negatif kepada Bunga sebagai pelalor ataupun hal negatif lainnya. Mark ingin memulai kembali bersama dengan Bunga dalam kebaikan dan dirinya yang sudah bebas.

Mark tidak akan pernah membiarkan hal yang buruk terjadi kepada Bunga. Mark sudah cukup menyesali segala perbuatan buruknya di masa lalu yang selalu menyakiti Bunga baik secara mental maupun fisik.

"Kau tidak bercanda kan, Mark? Sayang! Sebenarnya apa yang sudah kulakukan kepadamu sehingga membuatmu begitu marah dan ingin bercerai denganku? Sayang! Kau tahu kan kalau aku sangat mencintaimu!" Intan masih terus berusaha untuk merayu dan membujuk Mark agar membatalkan keinginannya untuk bercerai darinya.

Mark yang sudah kehabisan kesabaran langsung melemparkan setumpuk foto kepada Intan. Intan terbelalak kaget ketika melihat pertemuan yang bersama Amar terlihat jelas melalui foto-foto yang begitu jernih dan berkualitas baik.

Dari hasil foto-foto itu terlihat bahwa pengambil foto dekat jaralnya dari mereka. Intan sedang bertanya-tanya kepada dirinya sendiri. Siapakah orang di sekitarnya yang sudah menjadi penghianat.

"Ini semua kebohongan! Ini semua fitnah! Sayang! Kau harus mendengarkan penjelasanku. Aku dan Amar hanya terlibat hubungan bisnis. Tidak ada yang lebih daripada itu. Apa kau tidak tahu kalau Amar itu sudah beristri dan memiliki anak?" tanya Intan masih terus berusaha untuk melindungi dirinya sendiri.

Mark terlihat tertawa sumbang mendengar semua yang dikatakan oleh Intan yang seakan-akan menganggap dirinya laki-laki bodoh.

" Apakah di matamu aku sedungu itu? Sehingga tidak bisa melihat keintiman di antara kalian berdua melalui semua foto-foto itu? Aku juga memiliki banyak bukti video tentang kebersamaan kalian berdua. Aku akan menggunakan semua itu untuk bercerai dengan kamu. Jadi, sebaiknya segera kau tandatangani dan jangan buang-buang waktuku lagi! Atau kau tidak akan menerima tunjangan perceraian sepeserpun!" ancaman Mark rupanya tidak main-main.

Intan sudah terlihat gentar mendengarkan ancaman tersebut. Intan adalah seorang wanita yang serakah dan tidak pernah merasa puas dengan apapun yang dia miliki.

Intan tidak akan mungkin rela kehilangan tunjangan perceraian yang begitu besar yang pastinya akan dia miliki setelah ketok palu dari pengadilan.

Perusahaan dan aset milik Mark sangatlah banyak. Dia mulai menghitung berapa kira-kira tunjangan perceraian yang akan dia dapatkan dari Mark.

"Apakah kau benar-benar akan memegang janjimu untuk memberikan banyak uang tunjangan perceraian untukku?" tanya Intan untuk memastikan kepada Mark.

Intan sudah mulai sadar bahwa apapun yang akan dia lakukan semuanya sudah percuma. Karena bukti-bukti semua sudah ada di tangan Mark dan pengacaranya yang saat ini sedang menodong dirinya untuk menandatangani gugatan perceraian yang diinginkan oleh Mark.

"Itu semua tergantung dari performa mu. Kalau kamu menghambat dan memperlamah proses berceraian ini, aku bisa memastikan Kau hanya akan gigit jari!" ucap Mark merasa di atas angin melihat ketakutan yang diperlihatkan oleh Intan.

Mark sedikit banyak sangat mengenal sosok Intan yang mata duitan dan pemboros. Semua kehidupan sosialita yang dijalani oleh Intan selama ini di biayai oleh Mark yang dulu sedang dimabuk cinta olehnya.

Akan tetapi sekarang mata hati kamu harus sudah terbuka lebar dan dia tidak mau dimanfaatkan lagi oleh Intan.

"Kau jangan begitu Mark! Jangan bersikap kejam padaku! Bukankah aku yang selalu bersamamu sejak pertama kali kau memulai bisnismu? Saat dulu kamu memutuskan untuk meninggalkan keluarga berar kamu dan memulai Mandiri dengan usahamu sendiri. Aku, Mark! Akulah yang dengan begitu setia mendampingimu sejak dulu. Walaupun statusku hanya kekasihmu saja." ucap Intan yang sudah mulai mengungkit-ungkit kebersamaan mereka di masa lalu.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Intan sontak Mark tertawa terbahak-bahak. Mark tidak pernah menyangka kalau wanita yang pernah diagilahi ternyata tidak mempunyai harga diri sama sekali demi harta dan juga kekayaan.

"Ingatlah apa saja yang sudah kuberikan kepadamu untuk membayar masa-masa sulit itu. Hey! Kalaupun aku menggajimu untuk setiap waktu yang kau habiskan bersamaku di masa lalu, apa yang kau pakai dari uangku untuk menunjang penampilan dan juga gengsimu, semua itu tidak akan pernah sebanding sama sekali!" Mark terlihat begitu muak kepada Intan.

Mark tidak pernah menyangka kalau dirinya pernah mencintai wanita seperti Intan yang sekarang mulai memperlihatkan wujud aslinya di hadapan dirinya.

Intan ternyata benar-benar hanya mengincar hartanya saja. Tidak ada air mata kesedihan sama sekali ketika dirinya menuntut perceraian.

Padahal baru berharap Intan untuk menangis sekali saja untuk menanggapi perceraian yang dia inginkan darinya. Tapi ternyata Intan jauh lebih silau dengan uang tunjangan yang dia janjikan kalau Intan mempermudah proses perceraian mereka.

Walaupun hatinya sangat sakit tetapi Mark terus berusaha untuk meneguhkan dan menguatkan keputusannya untuk bercerai dari intan.

Hanya membayangkan Intan tidur bersama dengan Amar sudah membuat Mark benar-benar sangat murka. Mark sudah melihat semua bukti-bukti yang ditunjukkan oleh anak buahnya dan itu sudah cukup untuknya membuktikan siapa Intan yang sesungguhnya ketika berada di luar sana.

Terpopuler

Comments

Tavia Dewi

Tavia Dewi

intan percuma cantik dan seksi tapi seperti perek

2023-10-08

1

Lilik Utami

Lilik Utami

baru sadar kamu mark dengan sifat intan yang boros dan suka foya foya

2023-08-22

2

kinoy

kinoy

br melek..mark dungu

2023-08-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!