Kevin sangat marah kepada William, karena William memutuskan untuk tidak melanjutkan perjodohan nya dengan Elisa.
"Apa apaan kamu Will, kamu tau kan betapa pentingnya perjodohan ini untuk keluarga kita? " bentaknya.
"Tapi Elisa tidak mencintai Will Pah, untuk apa kita memaksakan perjodohan ini? " ucap William.
"Alah cinta lagi cinta lagi, memangnya cinta bisa bikin kamu sukses dan kaya Will, segala sesuatu nya itu pke uang William bukan cinta" teriak Kevin.
Laura sedari tadi hanya terdiam, dia bingung dengan sikap suaminya yg terlalu ambisius.
"Mah, bantu William untuk membujuk Papa" bisik William.
"Sudahlah Pah, biarkan urusan ini mereka yg menyelesaikan, kita jangan terlalu ikut campur" ucap Laura.
"Kamu juga Laura, kamu tidak ingat dulu kita menikah bukan karena cinta kan, tapi sekarang kita bahagia dan saling cinta, cinta itu bisa tumbuh belakangan Will" ucap kevin tak mau kalah.
"Tersebut Papa saja lah, Mama pusing liat tingkah Papa" Laura kesal lalu pergi meninggalkan ruang keluarga, Kevin menatap kepergian istrinya, lalu dia segera menyusul Laura.
"Sayang jangan marah seperti itu dong" bujuknya.
"Sana jangan dekat dekat dengan ku" usir Laura.
Kevin mengacak rambutnya, dia paling takut kalau Laura sudah marah kepada nya.
"Sayang, dengarkan aku. Aku melakukan ini demi kebahagiaan keluarga kita. Keuntungan yg besar bisa cukup untuk kesejahteraan anak cucu kita nanti. Aku juga ingin selalu memanjakan kamu jika uangku banyak" ucapnya sambil memegang tangan Laura.
"Tapi segala sesuatu yg di paksa itu tak baik Pah, sedangkan dulu aku menikah dengan mu itu tanpa paksaan. Biarkan mereka yg memutuskan. Lagipula Elisa sudah menikah Pah masa kita nekad menjodohkan orang yg sudah bersuami? " ucap Laura sambil menatap suaminya.
"Ya kan kita bisa meminta Elisa untuk menceraikan Samy" ucapnya enteng.
"PAPA!! " teriak Laura. "Papa nih sudah keterlaluan ya, malam ini mama ngga mau satu kamar dengan papa, pergi keluar! " bentak Laura merasa kesal dengan Kevin.
Laura pun mendorong tubuh Kevin keluar kamar, lalu mengunci pintu nya. Kevin mengetuk pintu beberapa kali berharap Laura mau membuka nya.
William melipat bibirnya menahan geli saat melihat Papanya di usir dari kamar, Kevin menatap tajam kearah William.
"Ini semua gara gara kamu, mama mu jadi marah sama papa" ucapnya kesal.
"Loh kok aku? Papa sendiri yg salah udh bikin mama marah" jawabnya meledek.
"Dasar anak sial" rutuknya lalu Kevin pergi ke ruang kerjanya.
William tertawa terkekeh melihat ekspresi Papanya, kemudian dia pun kembali ke kamarnya, mengambil kotak obat dan mengobati luka di bibirnya.
"Sshhh aduh" rintihnya saat menempelkan alkohol di luka nya.
William menatap wajahnya di cermin, dia meratapi dirinya yg selalu di tolak oleh Elisa, bahkan cinta pertama nya itu sekarang sudah jadi milik orang lain.
"Jika saja aku berani, mungkin saat ini aku yg jadi suamimu Elisa" gumamnya.
Setelah selesai mengoleskan obat, William segera berbaring ke tempat tidur dan menyelam ke alam mimpi.
.
.
Pagi menyapa, Samy terbangun karena suara ponselnya yg terus berdering, dia pun langsung mematikan ponselnya karena Elisa masih tertidur pulas setelah di gempur semalaman olehnya.
Dia mengecup pipi Elisa sekilas lalu pelan pelan bangkit dari tempat tidur.
Dia pun berjalan keluar menuju kamarnya, lalu balik menelpon Clark.
"Ada apa kau menelpon ku pagi pagi sekali? " tanya Samy.
"Kau lupa, hari ini kita akan bertemu dengan George" jawab Clark.
Samy teringat lalu dia mengambil handuk.
"Gue mandi dulu, sebentar lagi gue kesana" ucapnya lalu mematikan telpon.
Clark merengut saat Samy memutus telponnya.
"Kebiasaan nih anak, abis ngapain sih dia jam segini baru mandi" tanyanya kesal.
"Ngapain juga lo ikut campur urusan Samy" ledek Reya.
"Ya penasaran aja, tinggal berdua ngga mungkin klo mereka ngga ehem ehem kan" tebaknya.
"Sotoy lo! " ucap Reya lalu melemparkan bantal sofa ke muka Clark.
Aku mengerjakan mataku, aku melirik ke arah samping tak ada Samy, aku meraih bajuku lalu memakainya.
Aku berjalan ke kamar Samy, saat ku buka pintu kamarnya ku lihat dia sudah memakai setelan kerja yg sangat rapih, bahkan dia terlihat semakin tampan.
Aku berjalan menghampiri nya dan memeluknya dari belakang.
"Kau sudah bangun" tanya Samy.
"Emmmm" gumamku.
"Kau mau kemana sudah rapih saja? " tanyaku.
"Aku harus bekerja untuk menghidupi istriku ini" ucapnya sambil membalikkan tubuhnya.
"Kamu sarapan sendiri ya, nanti aku pesan kan" ucapnya.
"Hmmm !hati hati ya kerja nya" ucapku.
Samy mengecup bibirku sekilas lalu mengambil tas nya. Aku mengantarkan nya sampai depan pintu.
"Ingat kalau ada apa apa kabari aku" ujarnya.
"Iya " seruku lalu dia pun mengecup kening ku dan pergi berlalu.
"Begini ya rasanya punya suami, indah sekali" gumamku lalu akupun bergegas pergi mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
bahagianya ya.. sudah jadi suami istri yang sah. 🤭😂😍
2024-04-18
0
Risnawati Cinna
ceritanya bagus
2023-09-01
2
Aerik_chan
ya gimana ya??? ada benarnya sih
2023-09-01
1