EPISODE 6.
Aku menyandarkan diriku di bangku kerjaku, rasanya hari ini benar-benar melelahkan. Aku meminta Samy untuk membawakan ku kopi latte kesukaan ku karena aku sangat haus. Samy keluar menuju pantry dan kembali ke ruanganku, akan tetapi bukan kopi latte yg dia bawa, melainkan air putih hangat.
"Aku kan mintanya kopi latte? " tanyaku merasa heran.
"Jangan terlalu sering minum kopi, Nona. Tidak baik untuk ginjal Nona. " jawabnya dengan muka cueknya. Aku mendengus kesal lalu ku minum air putih tersebut.
"Udah puas? Kayaknya sekarang kamu makin ngatur-ngatur aku ya, padahal aku yg bos nya. " ujarku memelototinya sambil cemberut.
"Saya hanya ingin Nona menjaga kesehatan, itu saja. " ucapnya singkat. Aku memijat kepala ku merasa pusing dengan tingkah Samy yg semakin hari semakin membuatku bingung. Tapi ada bagusnya juga sih dia jadi perhatian kepadaku, supaya rencanaku nanti bisa berjalan dengan mulus.
"Ada yg ingin aku bicarakan denganmu. " ucapku tiba-tiba. Samy menoleh dan menatap ku dengan tatapan menyelidik membuatku merasa deg-degan.
"Jangan menatapku seperti itu! " ujarku, tetapi dia masih saja menatapku.
"Dengarkan baik-baik, mungkin apa yg akan aku sampaikan dan aku ingin kau tidak menolak nya. " ucapku menekankan kepada Samy. Dia memicingkan alisnya merasa heran.
"Mengapa saya tidak boleh menolak? " tanya nya.
"Karena cuma kamu yg bisa saya andalkan, dan cuma kamu yg bisa menyelamatkan saya. " jawabku sambil menatapnya.
"Katakan lah, Nona! " Ucapnya kemudian.
Aku menarik nafas dalam-dalam, jujur aku takut jika Samy akan menolak, jantungku sangat berdebar kencang. Ku hembuskan nafasku perlahan lalu...
"Aku ingin kau menikah denganku. " ucapku kemudian.
Samy membulatkan matanya dengan sempurna, jujur saat aku mengucapkan permintaan ku tadi rasanya aku sangat malu, akan tetapi ini adalah bagian dari rencanaku.
"Maksud Nona... " belum selesai dia bertanya aku langsung menyela nya.
"Maksudku kita hanya pura-pura menikah, kita nikah kontrak." ucapku menyela ucapannya.
"Maaf Nona, tapi saya tidak bisa. " ucap Samy sambil memalingkan wajahnya. Aku lantas bangun dari dudukku dan menghampirinya. Aku berdiri di hadapan nya, memegang tangannya dan menatapnya dalam. Samy terbelalak melihat aksi ku dan dia menatapku tajam.
"Samy, please! Kali ini saja tolong aku. Kau tau aku tak ingin di jodohkan dengan Will, Aku tak mencintai nya Sam. Tolong berpura-pura lah menikah denganku agar Ayah mau berhenti menjodohkan ku. " pintaku sambil memelas bahkan aku hampir menangis, mataku mulai berkaca-kaca sambil terus menatap kedua mata Samy. Samy melepaskan tanganku dan dia menjauh darimu sambil mengacak rambutnya, dia lalu duduk di sofa sambil mendengus.
Aku menghampiri Samy, dan duduk di sampingnya. Dia sama sekali tak ingin melihatku, dia mendongakkan kepala nya ke atas kemudian dia berkata " Jika tuan tau maka habislah saya, Nona" ucapnya sambil mengusap mukanya.
"Aku akan melindungimu, aku yakin Ayah tidak akan marah jika kita berpura-pura dan berakting meyakinkan di hadapan Ayah. Please Samy! Aku hanya bisa mengandalkan mu, hanya sampai Ayah berhenti berniat menjodohkan ku maka kita selesai " pintaku bahkan airmata ku sudah lolos karena takut Samy benar-benar tak mau menolongku. Aku tau ini ide gila tapi aku tak punya pilihan.
Samy terlihat bingung dan frustasi, dia bingung dengan permintaan ku yg gila ini. Aku memahaminya, dia takut kehilangan pekerjaan dan takut di bunuh oleh Ayahku jika ketahuan menyukai anak majikan nya.
"Ku beri waktu kau 2 hari untuk berpikir" ucapku kemudian aku beranjak meninggalkan Samy, Samy menatap punggungku saat aku keluar dari ruanganku.
'Argh! Kenapa jadi begini? Bukan ku tak ingin membantunya tapi aku takut jika aku jatuh cinta dan tak bisa menahan diriku' gumam Samy dalam hati sambil meremas wajahnya.
Aku pergi menuju atas gedung untuk memenangkan diriku, ku termenung memikirkan bagaimana cara lainnya jika Samy memberikan jawaban tidak pada 2 hari kemudian. Apa aku harus berpura-pura bunuh diri agar Ayah mau membatalkan perjodohan ini? Tapi jika aku jatuh beneran dari gedung maka habislah aku.
Aku menggidik merasa ngeri saat melihat ke bawah gedung, tinggi sekali sampai-sampai tanganku gemetar dan berkeringat. Saat aku sedang termangu melihat ke arah bawah tiba-tiba ada suara yg meneriaki ku dari belakang.
"Nona jangan! " teriaknya. Aku membalikkan tubuhku dan ku lihat Samy sedang berlari ke arahku, dia langsung menarikku dan memelukku dengan erat. Aku terkejut lalu terdiam, aku mulai berpikir apakah Samy menyangka aku akan melompat dari sini? Padahal aku hanya melihat saja, bahkan membayangkan nya saja aku ngeri.
"Saya akan memenuhi permintaan Nona, tapi saya mohon jangan pernah melakukan hal yg nekad seperti tadi" ucapnya sambil terus memelukku erat, dapat aku dengar suara detak jantung nya yg sangat kencang.
'Apa dia berpikir aku akan bunuh diri? Sekalian saja aku bikin drama' ucapku dalam hati.
"Jadi kau bersedia? " tanyaku, Samy melepaskan pelukan nya dan menangkup kedua pipiku dengan tangannya.
"Iya, saya bersedia" jawabnya tegas dengan tatapan yg sangat dalam. Aku tersenyum sumringah lalu balik memeluk Samy. Samy terkejut saat aku memeluknya. Wajahnya bersemu merah hanya saja aku tak bisa melihat nya.
"Jika tadi saya tidak bersedia, apa Nona akan melompat? " tanya nya menyelidik.
"Mungkin saja" jawabku singkat sambil membuang mukaku. Samy mengelus rambutku yg tertiup angin, aku merasa terpana oleh sikapnya saat ini.
"Tolong jangan menyelakai diri anda sendiri, Nona. Saya bersedia membantu Nona" ucapnya dengan suara yg sedikit parau.
"Makasih ya Sam, kamu memang yg terbaik" ucapku sambil memeluknya erat, jujur rasanya sangat nyaman berada di pelukan nya. Selama ini aku tak pernah berpacaran jadi aku belum pernah merasakan di peluk apalagi di cium oleh seorang pria, ini adalah yg pertama bagiku.
'Astaga apa ini yg kenyal-kenyal? Tuhan tolong tahan nafsuku' pinta Samy dalam hati saat gunung kembarku menyentuh dadanya.
"Ehem.. " Samy berdehem,aku tersadar lalu melepaskan pelukan ku, wajahku bersemu merah menahan malu. Kami saling bertemu pandang kemudian kami berdua saling terkekeh, sungguh memalukan rasanya tapi aku bahagia karena rencanaku berhasil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
menyenangkan ya pacaran sama bodyguard... 👍🤭
2024-04-17
0
Dwi Winarni Wina
Samy akhirnya bersedia membantu ide gila nona mudahnya menikah kontrak setelah melihat sang nona mau bunuh diri melompat dr gedung pdha pura2....
2023-12-23
1
julia santoso
point' of view nya agak rancu ya 😅
2023-12-11
2